Anda di halaman 1dari 11

PENGANGGARAN

ANGGARAN PRODUKSI

OLEH

MADE ARIADA

1917051182

4G

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2021


1. Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu
(kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan,
karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu
dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina, 2001: 60 )
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang
harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan
yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas
produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada
tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang.
Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah
dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi
yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk
memenuhi penjualan yang direncanakan dan mempertahankan tingkat persediaan
barang jadi yang diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal
yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa
depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. (Adi Saputro, 1995: 35
).
2. Manfaat Anggaran Produksi
Manfaat dari penyusunan anggaran produksi adalah :
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi agar biaya- biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja ,
pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran
produksi dapat berguna sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27 ) : Menunjang
kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara
mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Mengatur
produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari
keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai
market share tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan
kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi


Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan
menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran
biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang
menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu
produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
produksi antara lain adalah :
1. Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan.
2. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang
digunakan.
3. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, pengarahan, dan
pemutusan hubungan kerja.
4. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
5. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi
Selain itu ada juga faktor internal dan faktor eksternalyang mempeng aruhi
dalam penyusunan budget produksi yakni:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
 Penjualan tahun lalu bisajadi patokan
 Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
 Syarat pembayaran barang yang dijual
 Pemilihan saluran distribusi
 Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
 Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
 Fasilitas yang dimiliki perusahaan
 Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan:
 Persaingan
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Tingkat penghasilan masyarakat
 Tingkat pendidikan masyarakat
 Tingkat penyebaran masyarakat
 Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
 Kebijaksanaan pemerintah
 Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
tehnologi.
4. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat
produksi dan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu
mempunyai implementasi yang berbeda.
Apakah manajemen akan melakukan pendekatan kebijakan terhadap
produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi atau akan mengutamakan
stabilitas persediaan dan bisa juga manajemen mengkombinasi dari dua kebijakan
tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka pendekatan atau kebijakan dalam menyusun
anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan
anggaran produk maka tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan
awal dan akhir sesuai rencana semula dan disisi lain pola produk harus konsisten.
Namun. apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama
dalam masing-masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat.
maka hanya beberapa periode produknya yang konstan. Berikut ini ilustrasi dari
proses penyusunan anggaran mengutamakan stabilitas produksi.
Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dengan stabilitas produksi. antara
lain :
·         Membagi volume produksi yang direncanakan dengan banyaknya periode
produksi. Apabila menghasilkan angka desimal maka dilakukan pembulatan dan
kekurangannya ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi penjualannya.
·         Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume
Penjualan.

Persediaan akhir =  persediaan awal bulan


berikutnya

Contoh 1 Kasus :
Diketahui rencana penjualan PT. APPLE selama 1 tahun (2017) adalah :
BULAN RENCANA PENJUALAN (UNIT)
Januari 1.500
Februari 1.400
Maret 1.600
April 1.700
Mei 1.600
Juni 1.500
Juli 1.800
Agustus 1.700
September 1.800
Oktober 1.600
Nopember 1.800
Desember 1.500
TOTAL 19.500

Sedangkan diketahui kebijakan tingkat persediaan adalah :


 Persediaan awal tahun = 3.000 Unit
 Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit
Berikut langkah-langkah membuat Anggaran Produksi yang mengutamakan
Stabilitas Produksi adalah sebagai berikut:
Langkah 1. :  Menghitung Tingkat Produksi satu tahun untuk tahun 2017
Penjualan 1 tahun = 19.500 unit
Persediaan akhir tahun =   1.500 unit    +
Kebutuhan 1 tahun = 21.000 unit
Persediaan awal tahun =   3.000 unit    –
Jumlah yang harus diproduksi = 18.000 unit
Langkah 2 : Melakukan Alokasi produksi ke satuan waktu yang diinginkan
(Dalam kasus ini satuan waktunya adalah bulanan)
Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan salah satu cara
dari dua cara berikut:
1.  Membagi tingkat produksi per tahun dengan jumlah satuan waktu (bulanan =12,
mingguan 54, triwulan=4, catur wulan =3), dimana hasil bagi tersebut langsung
dipakai sebagai tingkat produksi per satuan waktu :
Produksi selama 1 tahun = 18.000 unit
Produksi rata-rata selama 1 bulan = 18.000/12 = 1.500 unit
Kelemahan cara pertama ini adalah sering diperoleh angka produksi rata-rata yang
tidak bulat sehingga sukar diiplementasikan. Oleh karena itu, langkah 2 berikut ini
menjadi alternatif untuk mengatasi kesulitan yang timbul sehubungan dengan
penggunaan  cara pertama
2. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga dihasilkan
bilangan-bilangan bulat dan mudah untuk dilaksanakan secara tepat. Kelebihan hasil
pembagian dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tinggi.
Langkah 3. : Menyajikan Anggaran Produksi dalam format Tabel

Bulan Rencana Persediaan Jumlah Persediaan Tingkat


Penjualan Akhir Barang Yg Awal Produksi
Tersedia
1 1.500 3.000 4.500 3.000 1.500
2 1.400 3.100 4.500 3.000 1.500
3 1.600 3.000 4.600 3.100 1.500
4 1.700 2.800 4.500 3.000 1.500
5 1.600 2.700 4.300 2.800 1.500
6 1.500 2.700 4.200 2.700 1.500
7 1.800 2.400 4.200 2.700 1.500
8 1.700 2.200 3.900 2.400 1.500
9 1.800 1.900 3.700 2.200 1.500
10 1.600 1.800 3.400 1.900 1.500
11 1.800 1.500 3.300 1.800 1.500
12 1.500 1.500 3.000 1.500 1.500
TOTAL 19.500 1.500 21.000 3.000 18.000

2. Mengutamakan Stabilitas Persediaan


            Dengan cara mengutamakan sediaan seharusnya rencana sediaan konstan,
astinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan
berfluktuasi. Apabila sediaan awal dengan rencana sediaan akhir tidak sama, maka
hanya beberapa periode sediaan yang sama.
            Jika selisihnhya negatif, maka untuk memperoleh persediaan akhirnya
ditambahkan sebesar selisihnya dan jika selisihnya positif maka untuk memperoleh
persediaan akhirnya dikurangi sebesar selisihnya.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun anggaran dengan metode
stabilitas persediaan adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Menentukan tingkat produksi setahun untuk tahun 2017
Penjualan 1 tahun = 19.500 unit
Persediaan akhir tahun =   1.500 unit    +
Kebutuhan 1 tahun = 21.000 unit
Persediaan awal tahun =   3.000 unit    –
Jumlah yang harus diproduksi = 18.000 unit
Langkah 2 : Menentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahu
Menghitung selisih Lebih/Kurang Persediaan Awal dan Persediaan Akhir dan
membaginya dengan jumlah satuan waktu yang digunakan.
Selisih = 3.000 – 1.500 = 1.500 unit
Langkah 3 : Mengalokasikan tingkat persediaan dari waktu ke waktu. Ada dua
cara yang sama seperti pada Stabilitas Produksi yakni:
1.      Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan jumlah satuan waktu yang
dipakai
2.      Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan suatu bilangan tertentu
sehingga diperoleh bilangan yang bulat.
Dengan menggunakan cara pertama diperoleh : Selisih 1.500/12 = 125
Selisih tersebut dialokasikan ke bulan Januari s/d Desember
Langkah 4. : Menyajikan Anggaran Produksi dalam Format Tabel

Tingkat Produksi = (Rencana Penjualan + Persediaan Akhir) – Persediaan


Awal
Persediaan awal = Tingkat Persediaan akhir bulan
sebelumnya 

Bulan Rencana Persediaan Jumlah Persediaan Tingkat


Penjualan Akhir Barang Awal Produksi
Yang
Tersedia
1 1.500 2.875 4.375 3.000 1.375
2 1.400 2.750 4.150 2.875 1.275
3 1.600 2.625 4.225 2.750 1.475
4 1.700 2.500 4.200 2.625 1.575
5 1.600 2.375 3.975 2.500 1.475
6 1.500 2.250 3.750 2.375 1.375
7 1.800 2.125 3.925 2.250 1.675
8 1.700 2.000 3.700 2.125 1.575
9 1.800 1.875 3.675 2.000 1.675
10 1.600 1.750 3.350 1.875 1.475
11 1.800 1.625 3.425 1.750 1.675
12 1.500 1.500 3.000 1.625 1.375
TOTAL 19.500 1.500 21.000 3.000 18.000

3. Gabungan antara Stabilitas Produk dan Stabilitas Persediaan


Diprediksi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2018 mengalami
penurunan hal ini mengakibatkan penurunan penjualan beberapa perusahaan
sehingga PT. APPLE merencanakan penjualan untuk tahun 2018 sebagai berikut :

URAIAN RENCANA PENJUALAN


Triwulan I 4.000
Triwulan II 4.300
Triwulan III 2.000
Triwulan IV 3.500
Jumlah 13.800
      Perkiraan tingkat persediaan awal 3.000 unit dan akhir 2.000 unit. Tingkat
produksi tidak mengalami fluktuasi. Tingkat persediaan triwulan I dan II ber-fluktuasi
500 unit sedangkan triwulan III dan IV berfluktuasi 300 unit. Berdasarkan data
diatas, susunan anggaran produksi produksi berdasarkan asumsi yang digunakan.
Jawab:
Asumsi yang digunakan adalah:
 Triwulan I fluktuasi persediaan 500.
Diketehui persediaan awal 3.000 unit, maka persedian akhir triwulan I adalah 2.500
unit (3.000 – 500)
 Triwulan II fluktuasi persediaan 500
Persediaan awal 2.500 maka persediaan akhir triwulan II 2.000
 Triwulan III fluktuasi persediaan 300 unit.
Diketahui persediaan awal triwulan III  2.000 maka persediaan akhir triwulan III
adalah 1.700 unit (2.000-300 unit)
 Triwulan IV fluktuasi persediaan 300 unit.
Diketahui persediaan awal triwulan IV 1.700 unit (sama dengan persediaan akhir
triwulan III), maka persediaan akhir triwulan IV adalah 1.400 unit (1.700-300 unit)
 
Dari hasil perhitungan diatas maka anggaran produksi dengan metode kombinasi
adalah sebagai berikut:
Uraian Tri I Tri II Tri III Tri IV Jumlah

Rencana Penjualan 4.000 4.300 2.000 3.500 13.800


Persediaan Akhir 2.500 2.000   1.700   1.400  2.000
Jml brg yg tersedia 6.500   6.300   3.700   4.900 21.400
Persediaan Awal 3.000 2.500 2.000 1.700  3.000
Rencana Produksi 3.500 3.800 1.700 3.200 18.400
REFERENSI

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3,


Cetakan kedelapan. Yogyakarta : BPFE UGM.

Apandi Nasehatun. 1999. Budget & Control : Sistem Perencanaan dan


Pengendalian Terpadu. Konsep dan Penerapan. Edisi 1. Jakarta : Penerbit
Grasindo.

Ellen Christina dkk.2002.Anggaran Perusahaan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka


Utama

https://purnamiap.blogspot.com/2017/01/pendekatan-dalam-penyusunan-
anggaran.html?m=1 10.30 tgl 23 september 2019

Anda mungkin juga menyukai