DESAIN ORGANISASI
Desain Organisasi
Pembimbing : Lili Erti, SE, MM
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Desain Organisasi makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Desain Organisasi.
Penulis menyadari bahwa didalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan data dan kemampuan penulis yang masih
dalam tahap belajar. Untuk itu penulis sangat menghargai setiap saran dan kritik untuk
perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa/i
Universitas Lancang Kuning pada khususnya dan pihak yang akan menggunakan makalah ini
untuk berbagai hal pada umumnya, dan sekaligus dapat bermanfaat untuk mahasiswa/i
Universitas Lancang Kuning.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................I
DAFTAR ISI......................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
3
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan antara fungsi, bagian atau posisi, maupun orang yang menunjukkan kedudukan,
tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-
fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
4. Ukuran organisasi
Desain organisai dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann
lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi
menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah
perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi
merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba
dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer
hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan
organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk
menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
4
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimana cara menbuat keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi?
5
1.3 Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui cara membuat keputusan manajerial dan tiga dimensi organisasi.
7. Untuk mengetahui apa saja hal-hal dari desain dan jenis-jenis struktur
8. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang penting dalam mendesain organisasi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi
adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
Sehingga, Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik
secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:
Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer
tingkat atas dengan bagian operasional.
4. The Technostructure
Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa
dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung
terhadap organisasi (orang-orang yang mengisi unit staff).
7
Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.
Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu
sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas, pekerjaan atau
fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat
berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib.
Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing
satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
A. Keputusan Manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan
kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan
bagian vital dari manajemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan
bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya
dan meraih sasaran.
8
3) Pembagian departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian
departemen ini dapay dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan
fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic
departementalization), berdasarkan produk (product departementalization),
berdasarkan pelanggan (customer departementalization).
1. SPESIALISASI KERJA
9
Selama paruh abad ke 20, para manajer menganggap spealisasi kerja sebagai sumber
peningkatan produktivitas yang tidak akan pernah berakhir. Dan selama beberapa waktu
memang begitu! Karena spealisasi itu tidak di praktikkan secara luas, ketika spealisasi
kerja di implementasikan, produktifitas karyawan meningkat. Namun, sebelum tahun 1960
an, menjadi jelas bahwa sesuatu hal yang baik dapat dilakukan secara berlebihan. Dalam
beberapa pekerjaan telah terlampaui titik dimana pemborosan manusia akibat dari
spealisasi kerja, kebosanan, kelelahan, stress, mutu yang buruk, meningkatnya absensi dan
tingginya pergantian karyawan-jauh mengalahkan keuntungan ekonomisnya. Kebanyakan
manajer zaman sekarang menganggap spesialisasi kerja sebagai mekanisme
perorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagai sumber produktivitas yang terus
menerus meningkat.
2. DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah kegiatan pekerjaan bersama yang harus dihimpun kembali
sehingga berbagai pekerjaan yang terpisah dapat dikoordinasikan dan di integrasikan
kembali. Bentuk departementalisasi yaitu departementalisasi Fungsional,
departementalisasi geografis, departementalisasi produk, departementalisasi proses, dan
departementalisasi Konsumen. Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan
menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan. Oleh
karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentang aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi
tugas atau secara jelasnya adalah proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau
kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
10
4. Departementalisasi proses : mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau
pelanggan, dalam pendekatan ini, kegiatan harus mengikuti arus memprosesan alami
produk atau bahkan pelanggan
Departemensi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan secara berikut :
1. Waktu dapat dibagi menjadi shif pertama, shif kedua dan shif ketiga.
2. Pelayanan (service) yang mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis
dalam suatu kapal pesiar
11
6. RANTAI KOMANDO
Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas
organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa.
Wewenang merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberi
tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya.
Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang
dibebankan. Kesatuan Komando merupakan prinsip manajemen yang menyatakan bahwa
tiap-tiap orang harus melapor ke satu manajer saja. Kita tidak mungkin membahas rantai
komando tanpa membahas tiga konsep lain yaitu wewenang, tanggung jawab dan kesatuan
komando. Wewenang mengacu pada hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu
yang memberitahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu
melakukannya.
7. RENTANG KENDALI
Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian
dan efektif. Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada
banyak faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola
seorang menejer secara efisien dan efektif. Faktor itu meliputi keahlian dan kemampuan
menejer serta karyawan dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin
sedikit pengawasan langsung yang mereka perlukan. Oleh karena itu, para manajer dengan
karyawan yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang
lebih luas. Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai
12
mencakup kasamaan tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan
bawahan, seberapa besar, prosedur standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem
informasi, informasi organisasi, kekuatan budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh
manejer.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah dimana seluruh keputusan dan kebijakan di
daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang
diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah dimana
pemerintah pusat tidak harus pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan
pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinasi seluruhnya
oleh pemerintah pusat.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem
sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian
wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat diputuskan
ditingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar
keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya
campur tangan dari pemerintahan dipusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi
pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan dimana wewenang
tersebut hanya meningkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk
mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol
oleh pemerintah ditingkat pusat.
13
2.4 Dimensi Struktur Organisasi
Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi pengembangan struktur organisasi
formal bersangkutan juga dengan penyusunan hubungan-hubungan yang terjadi dalam
struktur. Hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar
dapat diperinci sebagai berikut :
a) Wewenang.
Arti wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu.
b) Kekuasaan.
c) Tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melakukan tugas sebagai fungsi
organisasi.
d) Akuntabilitas.
Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir secara khusus. Struktur organisasi
diharapkan dapat menjadi alat utama bagi komunikasi formal ini. Komunikasi seperti
pemberian perintah, permintaan akan suatu informasi, dan penerangan tentang
keputusan manajemen sering mengalir dari atas ke bawah melalui tingkatan organisasi.
Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut Hubungan lini
dan staf. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan
deskripsi wewenang dalam organisasi.
14
g) Rantai wewenang scalar.
h) Kesatuan perintah
Satu aspek dasar struktur lainnya (implicit dalam rantai scalar) adalah “satu orang, satu
atasan”. Ini berarti bahwa seseorang bawahan hendaknya hanya menerima instruksi dari
sumber tunggal. Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan
koordinasi.
m) Formalisasi , yaitu sejauh mana aturan, prosedur, aturan dilakukan secara tertulis.
p) Integrasi, kualitas kerja sama antara unit-unit yang dibutuhkan untuk menyatukan tujuan,
atau rencana-rencana dan umpan balik yang digunakan untuk mengkoordinasi unit-unit
15
2.5 Perubahan dan Pengembangan Organisasi
16
4. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan
benar-benar harus dilakukan maka pimpin organisasi harus segera menyusun
strategi untuk mewujudkannya.
5. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apaka hasil dari perubahan itu bersifat
positif atau negative, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai
dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi, dan apabila
sebaliknya berarti negative.
6. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7. Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8. Mengubah tata aliran kerja.
9. Mengubah peralatan kerja.
10. Mengubah prosedur kerja.
11. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personal
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi.
Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk
mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik
yaitu:
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya
adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan
peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical
dalam sebuah organisasi.
17
b. Model Organik
Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara
maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian
yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan
perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mempergunakan
potensi manusia.
a. Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat
pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak
dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang
satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin
dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan
akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di
mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.
18
b. Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang
dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas
yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat,
rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
c. Struktur Matriks
Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda
dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat
ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium
penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga
pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
19
2. Struktur organisasi modern
a. Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah
bahwa struktr ini meniadakan kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi
generalis sekaligus spesialis.
b. Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi
utama bisnis secara detail.
c. Organisasi nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai
komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim
yang diberdayakan.
Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha sebelumnya untuk
mengembangkan teori manajemen. Kepentingan keputusan desain telah menstimulasi minat
yang besar atas topik bahasan. Manajer dan pakar teori perilaku organisasi dan peneliti telah
berkontribusi terhadap apa yang disebut sebagai bahan bacaan yang dapat dipertimbangkan.
Manajer yang menghadapi perlunya mendesain struktur organisasi adalah pada posisi
kehilangan ide. Sangat berbeda, bahan desain organisasi telah mempunyai sejumlah ide yang
menimbulkan konflik yakni bagaimana suatu organisasi di desain mengoptimalkan efektivitas
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
organisasi. Struktur organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang
karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi.
Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain.
Faktor ketika mendesain organisasi, diantara satu yang sangat penting adalah teknologi,
sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan
organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut,
dan keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
21
3.2 Saran
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi
yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Desain organisasi sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka
kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-
tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://martininobel.wordpress.com/perilaku-organisasi/struktur-dan-desain-organisasi/
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisasi-
ilmu-ekonomi-manajemen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://hendisuparman20.blogspot.com/2012/10/organisasi-organik-dan-organisasi.html
Nachrowi, Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan
keputusan.Jakarta : PT Grasindo.
23