Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata'ala, Tuhan
semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen Rully
Andika, MAN pada mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep
Stres dan Adaptasi Manusia bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Rully
Andika, MAN pada mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan
yang dengan sabar membantu penulis. Serta kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses terciptanya makalah ini.Penulis mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari beberapa pihak dalam proses penyusunan makalah,. Penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum belum sempurna, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala kritik dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi guna
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Cilacap, 15 Maret 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan Rumusan Masalah..............................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian stres dan stresor............................................................................6
2.2 Sumber dan jenis stres.....................................................................................7
2.3 Model dan tahapan stres..................................................................................9
2.4 Faktor yang mempengaruhi respons terhadap stresor................................12
2.5 Adaptasi terhadap stres.................................................................................13
2.6 Teknik manajemen stres................................................................................20
BAB III...........................................................................................................................24
PENUTUP.......................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................24
3.2 Saran...............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
2) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian stres, sumber stres dan jenis stres.
b. Untuk mengetahui model dan tahapan stres.
c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi respons terhadap
stres.
d. Untuk mengetahui adaptasi dan teknik manajemen stres.
e. Untuk mengetahui peran perawat dalam mengatasi stres.
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian stres dan stresor
Kata stres berasal dari kosakata Bahasa Inggris yaitu stres. Menurut kamus
Oxford, stres memiliki paling tidak enam pengertian, sesuai
penggunaannya dibidang-bidang yang berbeda. Disana stres diterjemahkan
sebagai: (1) tekanan atau kecemasan yang disebabkan oleh masalah-
masalah dalam kehidupan seseorang; (2) tekanan yang diberikan ke suatu
benda yang bisa merusak benda itu atau meghilangkan bentuknya; (3)
kepentingan khusus yng diarahkan kepada sesuatu; (4) suatu kekuatan
ekstra yang dikerahkan ketika mengucapkan suatu kata khusus; (5) suatu
kekuatan ekstra yang digunakan untuk membuat suara khusus dalam
musik; (6) penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi fisik yang terganggu.(Ii
& Stres, n.d.).
Stres adalah satu kondisi ketika individu berespons terhadap perubahan
dalam status keseimbangan normal (Kozier, 2011).
Stres adalah segala situasi di mana tuntutan non-spesifik mengharuskan
seorang individu berespon dan melakukan tindakan (Selye, 1976 dalam
Potter dan Perry, 2005).
Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar
terhadap bahaya ancaman. Stres memiliki dua komponen: fisik yakni
perubahan fisiologis dan psikogis yakni bagaimana seseorang merasakan
keadaan dalam hidupnya. Perubahan keadaan fisik dan psikologis ini
disebut sebagai stresor (pengalaman yang menginduksi respon stres)
(Pinel, 2009).
Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh menganggu
equilibrium (homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005). Sedangkan
menurut WHO (2003) Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor
psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan
secara bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas
berlebihan yang tidak disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan
subjektif terhadap stres; konteks yang menjembatani pertemuan antara
individu dengan stimulus yang membuat stres semua sebagai suatu sistem
Stresor adalah setiap kejadian atau stimulus yang menyebabkan individu
mengalami stres. Dengan kata lain, dapat diartikan sebagai sebuah
stimulus yang timbul dari lingkungan yang dapat menyebabkan stres
sehingga memunculkan reaksi seperti kemarahan, kecemasan dan
ketakutan.
Berdasarkan berbagai definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya tuntutan internal
maaupun eksternal (stimulus) yang dapat membahayakan, tidak terkendali
atau melebihi kemampuan individu akan bereaksi baik secara fisiologs
maupun psikologi (respon) dan melakukan usaha-usaha penyesuaian diri
terhadap situasi tersebut.(Stres & Stuart, 2009).
2.2 Sumber dan jenis stres
Sumber stres
Terdapat banyak sumber stres, yang secara luas dapat diklasifikasikan
sebagai stresor internal atau eksternal, atau stresor perkembangan atau
situasional.
a. Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang, sebagai contoh,
demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan
emosi seperti rasa bersalah, kanker atau perasaan depresi.
b. Stresor eksternal berasal dari luar individu, sebagai contoh
perpindahan ke kota lain, kematian anggota keluarga, atau tekanan dari
teman sebaya, perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan
dalam peran keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan.
c. Stresor perkembangan terjadi pada waktu yang dapat diperkirakan
sepanjang hidup individu. Pada setiap tahap perkembangan, tugas
tertentu harus dicapai untuk mencegah atau mengurangi stres.
d. Stresor situasional tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi kapan
pun sepanjang hidup. Stres situasional dapat positif dan negatif.
Contoh
Contoh Positif Negatif
Kematian Mengurangi beban Kehilangan orang
biaya yang dicintai
Pernikahan Menjalin Persaudaraan Bukan keinginan
dari salah satu pihak
(terpaksa)
Perceraian Tidak mendapat Keluarga berantakan
tekanan / menghindari
masalah yang
berkelanjutan
Kelahiran Mendapat keturunan Banyak anak tetapi
keaadan ekonomi
sedang sulit
Perkerjaan baru Mendapat penghasilan Beban Pekerjaan
Penyakit Mengurangi Dosa Membutuhkan
banyak biaya
Sejauh mana pengaruh positif dan negatif peristiwa ini bergantung pada
tahap perkembangan individu. Sebagai contoh, kematian orang tua dapat
lebih menimbulkan stres bagi anak usia 12 tahun dibandingkan pada orang
yang berusia 40 tahun.
Jenis stres
Ditinjau dari penyebab, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di
antaranya:
1) Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur
yang tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari
atau karena tegangan arus listrik.
2) Stres kimiawi
Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan, zat
beracun asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena
pengaruh senyawa kimia.
3) Stres mikrobiologik
Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau
parasit.
4) Stres fisiologik
Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh
diantaranya gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan
lain-lain.
5) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan
seperti pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6) Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan karena gangguan stimulus psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti
hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan (Alimul,
2008).
2.3 Model dan tahapan stres
Asal dan efek stres dapat diperiksa dalan istilah kedokteran dan model
teoritis perilaku. Model stres digunakan untuk mengidentifikasi stresor
bagi individu tertentu dan memprediksi respons individu tersebut terhadap
stresor. Setiap model menekankan aspek stres yang berbeda.
Model stres membantu perawat mengidentifikasi stresor dalam situasi
tertentu dan untuk memprediksi respon individu. Perawat dapat
menggunakan pengetahuan mengenai model tersebut untuk membantu
klien memperkuat respon koping yang sehat dan dalam menyesuaikan
respons yang tidak sehat dan tidak produktif. Tiga model utama stres
adalah model berbasis stimulus, berbasis respons, dan berbasis transaksi.
a) Model Berbasis Stimulus, Dalam model berbasis stimulus, stres
didefinisikan sebagai stimulus, peristiwa hidup, atau sekelompok
situasiyang membangkitkan reaksi fisiologik dan/atau psikologik
yang dapat meningkatkan kerentanan individu terhadap penyakit.
Dalam penelitiannya, Holmes and Rahe (1976) menetapkan nilai
numerik terhadap 43 perubahan atau peristiwa hidup. Skala
peristiwa hidup yang menimbulkan stres digunakan untuk
mendokumentasikan pengalam individu yang relatif baru, seperti
perceraian, kehamilan, dan pensiun. Dalam sudut pandang ini, baik
peristiwa positif maupun negatif dianggap menimbulkan stres.
Skala serupa juga dikembangkan, tetapi semua skala harus
digunakan dengan hati-hati karena derajat stres yang dipicu
peristiwa yang terjadi sangat invidual. Sebagai contoh, perceraian
dapat menjadi sangat traumatik bagi seseorang, sementara bagi
orang lain mungkin hanya menimbulkan relatif sedikit ansietas.
Selain itu, banyak skala belum diuji terhadap usia, status sosial
ekonomi, atau kepekaan budaya.
Cara yang ditempuh dapat bersifat terbuka maupun tertutup, antara lain:
1) Menghadapi tuntutan secara frontal (terang-terangan) Adalah
tindakan untuk menyingkirkan atau mengatasi suatu stressor dengan
cara menyerang.
2) Regresi (menarik diri) atau tidak mau tahu sama sekali yaitu menarik
diri secara fisik atau emosional dari stresor.
3) Kompromi (atau kesepakatan) Adalah mengubah metode yang biasa
digunakan, mengganti tujuan atau menghilangkan kepuasan terhadap
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan lain atau untuk menghindari
stres.
Contoh:
Seorang mahasiswa gagal dalam ujian akhir program, mungkin ia akan
bekerja keras (terang-terangan), regresi dengan keluar dari pendidikan,
serta mungkin mau mengulang lagi dengan berusaha semampunya
(kompromi)).
b. Jenis Adaptasi
1) Adaptasi fisiologik – bisa terjadi secara lokal atau umum
Contoh: Seseorang mampu mengatasi stres, tangannya tidak
berkeringat dan tidak gemetar, serta wajahnya tidak pucat.
2) Adaptasi psikologis – bisa terjadi secara:
a) Sadar: Individu mencoba memecahkan/menyesuaikan diri dengan
masalah.
b) Tidak sadar: Menggunakan mekanisme pertahanan diri (defence
mechanism).
1) Proyeksi: Tidak mau mengakui kesalahannya sendiri dan
melempar kesalahan kepada orang lain
2) Introversi: (menarik diri) yaitu menghindar dari suatu masalah
dengan kata lain lempar batu sembunyi tangan
3) Kegembiraan: Selalu bersyukur dan berfikir positif
4) Kesibukan : Menyibukan diri dengan kegiatan/ hal-hal yang
dapat menyenangkan hati dan pikiran
c) Menggunakan gejala fisik (konversi) atau psikofisiologik/
psikosomatik
Apabila seseorang mengalami hambatan atau kesulitan dalam
beradaptasi, baik berupa tekanan, perubahan, maupun ketegangan emosi
dapat menimbulkan stres. Stres bisa terjadi apabila tuntutan atau
keinginan diri tidak terpenuhi.
Macam-macam adaptasi
Adaptasi terhadap stres dapat berupa:
1. Adaptasi Fisiologis
Indikator fisiologis stres adalah objektif, lebih mudah
diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun,
indikator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien
yang mengalami stres, serta indikator tersebut bervariasi menurut
individunya. Tanda-tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin
tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat. Indikator ini dapat
timbul sepanjang tahap stres. Durasi dan intensitas dari gejala secara
langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stresor yang diterima.
Indikator fisiologis timbul dari berbagai sistem.
Oleh karenanya pengkajian tentang stres mencakup
pengumpulan data dari semua sistem. Sekarang penyebab utama
kematian adalah penyakit yang mencakup stresor gaya hidup.
Indikator fisiologis stres:
Tekanan darah meningkat.
Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.
Denyut nadi dan frekwensi pernafasan meningkat.
Telapak tangan berkeringat dan kaki dingin.
Postur tubuh yang tidak tegap.
Keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, diare dan suara
bernada tinggi.
Mual, muntah, nafsu makan berkurang, BB berubah.
2. Adaptasi Psikologis
3. Adaptasi Perkembangan
TIPE-TIPE ADAPTASI:
1. LAS ( Lokal Adaptasion Syndrome)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stres,
responnya berjangka pendek
Karakteristik dari LAS:
a) Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan
semua sistem.
b) Respons bersifat adaptif (menyesuaikan diri), diperlukan
stresor untuk menstimulasikannya.
c) Respons bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.
2. GAS (General Adaptasion Syndrom)
Merupakan respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.
Respons yang terlibat didalamnya adalah sistem saraf otonom dan
sistem endokrin.
Contoh:
Apabila kejadian atau proses adaptasi bersifat local maka disebut
dengan Lokal Adaptasion Syndrome (LAS) seperti ketika daerah
tubuh atau kulit terkena infeksi, maka akan terjadi daerah sekitar
kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas, dan lain-lain
yang sifatnya lokal. Akan tetapi apabila reaksi local tidak dapat
diatasi dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan
melakukan proses penyesuaian seperti panas seluruh tubuh,
berkeringat dan lain-lain, keadaan ini disebut sebagai General
Adaptasion Syndrome (GAS). Pada adaptasi ini melalui tiga tahap
yaitu tahap alarm reaction, tahap resistensi, dan tahap terakhir.
Tahap alarm reaction merupakan tahap awal dari proses
adaptasi dimana individu siap menghadapi stressor yang akan
masuk ke dalam tubuh. Tahap ini dapat diawali dengan
kesiagaan (fight or fight), dimana terjadi perubahan fisiologi
yaitu pengeluaran hormone oleh hipotalamus yang dapat
menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan adrenalin yang
dapat meningkatkan denyut jantung dan menyebabkan
pernapasan menjadi cepat dan dangkal. Apabila respon tubuh
terhadap stressor mengalami kegagalan, tubuh akan melakukan
tahap resistensi untuk mengatasinya.
Tahap resistensi merupakan tahap kedua dari fase adaptasi
secara umum dimana tubuh akan melakukan proses
penyesuaian dengan mengadakan perubahan dalam tubuh yang
tubuh yang berusaha mengatasi stressor yang ada.
Tahap akhir dapat ditandai dengan adanya kelelahan, apabila
selama proses adaptasi tidak mampu mengatasi stressor yang
ada, maka dapat menyebar ke seluruh tubuh. Efeknya dapat
menyebabkan kematian tergantung dari stressor yang ada.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya tuntutan internal
maaupun eksternal (stimulus) yang dapat membahayakan, tidak terkendali
atau melebihi kemampuan individu akan bereaksi baik secara fisiologs
maupun psikologi (respon) dan melakukan usaha-usaha penyesuaian diri
terhadap situasi tersebut. Terdapat banyak sumber stres, yang secara luas
dapat diklasifikasikan sebagai stresor internal atau eksternal, atau stresor
perkembangan atau situasional. Ditinjau dari penyebab, maka stres dibagi
menjadi tujuh macam, di antaranya: stres fisk, stres kimiawi, stres
mikrobiologik, stres fisiologik, stres proses pertumbuhan dan
perkembangan, dan stres psikis atau emosional. Adapun asal dan efek stres
dapat diperiksa dalan istilah kedokteran dan model teoritis perilaku. Model
stres digunakan untuk mengidentifikasi stresor bagi individu tertentu dan
memprediksi respons individu tersebut terhadap stresor. Setiap model
menekankan aspek stres yang berbeda. Tiga model utama stres adalah
model berbasis stimulus, berbasis respons, dan berbasis transaksi. Respons
terhadap segala bentuk stresor bergantung pada fungsi fisiologis,
kepribadian, dan karakteristik perilaku, seperti juga halnya sifat dari
stresor tersebut. sifat stresor mencakup faktor-faktor berikut ini: Intensitas,
cakupan, durasi, jumlah dan sifat dari stresor. Oleh karena itu, perlu
adanyanya adaptasi. Adaptasi merupakan suatu cara untuk mengatasi
tekanan dari lingkungan sekitar untuk tetap menjaga keseimbangan
tubuhnya. Sehingga terjadi perubahan anatomi, fisiologis dan psikologis di
dalam diri seseorang sebagai reaksi terhadap stres. Adaptasi pada Stres
dapat meliputi:
1. Secara Frontal: cara menyesuaikan diri terhadap stres dengan
menghadapi rintangan secara sadar realistik, obyektif, dan rasional.
2. Menggunakan Mekanisme Defensif yaitu :
a. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
b. Introversi : Menarik diri
c. Kegembiraan dan kesibukan
Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan
fungsi yang optimal.
3.2 Saran
Ii, B. A. B., & Stres, A. (n.d.). Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami , (Jakarta:
Grasindo, 2008), hal 75 12. 2, 12–38.
Stres, P. S., & Stuart, K. S. (2009). TINJAUAN PUSTAKA A . Teori Stres dan Adaptasi. 2005,
8–36.
Kozier, Barbara. Erb, Glenora. Berman, Audrey. Snyder, Shirlee J. 2011. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata. Komalasari, dkk. Jakarta: EGC.