Anda di halaman 1dari 1

JENIS BAHAN BAKU YANG DAPAT DI GUNAKAN DALAM PROSES PIROLISIS

1. Limbah Kelapa Sawit


Limbah kelapa sawit adalah sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk
dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit
(Fauzi, 2004). Limbah padat kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang,
janjang, dan fiber (sabut). Tandan kosong adalah rangka antar buah, sedangkan
cangkang adalah kulit buah. Diantara cangkang terdapat serabut yang disebut fiber.
Limbah yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa sawit antara lain janjang
kosong, limbah cair, limbah solid (padatan) dan cangkang (Pardamean, 2008).
Umumnya limbah padat industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi
sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Salah satu teknologi alternatif
yang dapat menjadi solusi bagi penanganan permasalahan limbah padat kelapa sawit
ialah dengan teknik pirolisis. Dengan teknik pirolisis limbah padat kelapa sawit dapat
diolah secara cepat menghasilkan produk berupa arang dan asap. Asap yang
dikeluarkan dapat dicairkan menjadi destilat (asap cair) dengan menggunakan
kondensor sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
2. Limbah Plastik
Penanganan sampah plastik dengan sistem landfill maupun open dumping bukan
merupakan pilihan yang tepat karena plastik mempunyai laju degradasi yang sangat
lambat sehingga sangat sulit terurai di dalam tanah. Penggunaan teknologi insinerasi
dengan cara dibakar juga tidak tepat karena akan menghasilkan polutan ke udara
sehingga menyebabkan persoalan lingkungan. Untuk meminimalisasi dampak
lingkungan dari sampah plastik, maka material ini harus didaur-ulang untuk
mendapatkan kembali produk plastiknya ataupun untuk menghasilkan produk lain
yang bernilai ekonomi. Ada beberapa metode untuk mendaur-ulang sampah plastik ini
yaitu mechanical recycling, feedstock recycling dan energy recovery ( Al-Salem dkk.,
2009). Feedstock recycling adalah metode daurulang yang melibatkan proses
degradasi termal yang disebut dengan pirolisis untuk memecah polimer dengan rantai
panjang menjadi lebih pendek. Feedstock atau chemical recycling merupakan
teknologi yang lebih maju dimana sampah plastik dikonversi menjadi molekul dengan
ukuran yang lebih kecil berbentuk cairan maupun gas untuk memproduksi bahan
bakar maupun zat-zat kimia.
3. Sampah Organik
ganinya. Menurut Murtadho dan Sa’id (1988), sampah organik dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu sampah organik lunak (mudah membusuk) dan padat (sukar
membusuk). Sebagian besar sampah organik lunak sudah ditangani dengan cara
pengomposan dan produknya digunakan sebagai pupuk. Namun sampah organik
padat hingga saat ini di beberapa kota di Indonesia masih ditangani dengan cara
membakarnya di dalam incinerator dan produknya berupa abu kurang bermanfaat. Di
beberapa negara maju, cara ini sudah dilarang karena dapat menim-bulkan
pencemaran udara. Untuk itu, alternatif penanganan sampah padat yang mungkin
dapat menjadi salah satu solusi terbaik, yaitu dengan cara pirolisis (destilasi kering)
menghasilkan produk berupa arang dan asap cair yang cukup luas pemanfaatannya.

Anda mungkin juga menyukai