Segala Puji bagi Allah SWT ,kami mohon ampun dan pertolongan hanya kepada-Nya.
Shalawat serta salam selalu tercurah keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman kebodohan ke zaman penuh ilmu pengetahuan yang berkat Ilmu itu
penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Hukum Bisnis dengan judul “ Laporan PBL
Mengenai Prosedur dan Tata Cara Pembuatan Perusahaan ”.
Terima Kasih yang tidak terhingga penulis haturkan kepada orang tua yang telah
memberikan dukungan penuh kepada kami, begitu pula kepada Dosen Pembina bapak Rangga W.
Prinoya, SH, MM yang selalu memberikan kritik-kritik membangun demi terwujudnya penulis
menjadi mahasiswa yang berguna .
Harapan besar penulis semoga makalah ini dapat menjadi manfaat dan memberi beberapa
wawasan baru bagi kami khususnya, teman-teman dan pada pembaca sekalian pada umumnya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................1
3. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2
BAB 3 PENUTUPAN............................................................................................14
1. Kesimpulan................................................................................................14
2. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mendirikan perusahaan dapat diartikan mendirikan usaha baru, pindah lokasi
usaha (relokasi), ataupun perluasan usaha (ekspansi) dari yang telah ada. Kegiatan
tersebut mungkin merupakan hal beru bagi seorang pengusaha, tetapi dapat juga sebagai
kegiatan yang telah beberapa kali dilakukan. Artinya waktu pengurusan izin dan biaya
yang harus dikeluarkan untuk mendirikan usaha baru, relokasi, dan perluasan relatif
hampir sama.
Mendirikan suatu perusahaan adalah sebuah keputusan strategis. Untuk itu, perlu
dipelajari berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan. Pada umumnya pertimbangan
terutama dilihat dari sudut ekonomi, yaitu adanya peluang pemasaran (barang dan jasa),
ketersediaan barang baku (input) dan kemampuan memproduksi secara ekonomis.
2. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Perseroan Terbatas (PT)?
B. Apa sajakah ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT)?
C. Apa saja persyaratan pendirian Perseroan Terbatas (PT)?
D. Apa saja prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT)?
E. Apa saja permasalahan yang dihadapi saat membangun Perseroan Terbatas (PT)?
3. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui pengertian Perseroan Terbatas (PT).
B. Mengetahui ciri-ciri dari Perseroan Terbatas (PT).
C. Mengetahui persyaratan pendirian Perseroan Terbatas (PT).
D. Mengetahui prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT).
E. Mengetahui masalah yang dihadapi saat membangun Perseroan Terbatas (PT).
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Dari isi undang-undang dtersebut, dapat diuraikan bahwa perseroan terbatas harus memenuhi
unsur-unsur:
Badan Hukum
Didirikan berdasarkan perjanjian
Melakukan kegiatan usaha
Modal dasar
Memenuhi Persyaratan undang-undang
3
C. Persyaratan Pendirian Perseroan Terbatas (PT)
Untuk mendirikan perseroan terbatas, harus dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
undang-undang No. 40 Tahun 2007, yaitu :
1. Perjanjian antara dua orang atau lebih.
Menurut pasal 7 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas, Perseroan harus
didirikan oleh dua orang atau lebih. Ketentuan minimal dua orang ini prinsip yang dianut
oleh Undang-undang Perseroan Terbatas adalah perseroan sebagai badan hukum harus
dibentuk berdasarkan perjanjian oleh karena itu, ia mempunyai lebih dari satu orang
pemegang saham.
Ketentuan yang mewajibkan perseroan didirkan oleh dua orang atau lebih tidak berlaku
lagi:
a) Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b) Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan lembaga lain
sebagaimana diatur dalan Undang-undang tentang Pasar Modal. (Pasal 7 ayat 7 UU.
No.40 Tahun 2007).
4
Sejak akta pendirian ditandatangani oleh para pendiri, perseroan berdiri dan
hubungan hukum antara para pendiri hanyalah merupakan kontrak sehingga segala
akibat hukum yang timbul dalam perseroan masih merupakan tanggung jawab para
pendiri secara pribadi. Baru setelah mendapat Keputusan Menteri Hukum dan HAM,
segala hubungan tersebut merupakan hubungan perseroan.
Untuk mendapat Keputusan Menteri Hukum dan HAM mengenai pengesahan badan
hukum perseroan, pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa
teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik dengan mengisi
format isian yang memuat sekurang-kurangnya:
a) Nama dan tempat kedudukan perseroan;
b) Jangka waktu berdirinya perseroan;
c) Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan;
d) Jumlah modal dasar modal ditempatkan dan modal disetor;
e) Alamat lengkap perseroan.
3. Modal dasar.
Modal dasar perseroan paling sedikit adalah lima puluh juta rupiah, tetapi untuk
bidang usahatertentu diatur tersendiri dalan suatu undang-undang yang bisa atau boleh
melebihi ketentuan. Selanjutnya, menurut ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Perseroan
Terbatas, pada saat pendirian paling sedikit 25% dari modal dasar harus sudah
ditempatkan dan telah disetor paling sedikit 25% dari nominal modal yang ditempatkan.
Modal dasar (authorized capital) adalah kekayaan berupa uang yang telah
ditentukan jumlahnyayang dijadikan dasar pendirian perseroan, sedangkan modal
ditempatkan (placed capital) adalah kekayaan yang berupa uang yang telah ditentukan
presentasenya dari modal dasar yang disanggupi oleh para pendiri pada saat berdirinya
perseroan. Sementara itu, modal disetor (paid up capital) adalah kekayaan berupa uang
yang telah ditentukan presentasenya dari modal yang ditempatkan yang harus dibayar
tunai oleh para pendiri pada saat pendirian perseroan.
5
4. Pengambilan saham saat perseroan didirikan.
Setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan
didirikan (pasal 7 ayat 2). Ketentuan pasal ini merupakan wujud membuat perjanjian
pendirian perseroan.
6
a) Telah dipakai secara sah oleh perseroan lain atau sama pada pokoknya dengan nama
perseroan lain;
b) Bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;
c) Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah atau lemaga
internasional, kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan;
d) Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha, atau menunjukan
maksud dan tujuan perseroan saja tanpa nama diri;
e) Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata;
f) Mempunyai arti sebagai perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata.
Nama perseroan harus didahului dengan frase ”perseroan terbatas” atau disingkat “PT”,
dan dalam hal perseroan terbuka, pada akhir nama perseroan harus ditambahi kata “
Tbk”.
7
b) Perseroan secara tegas menyatakan mengambil alih semua hak dan kewajiban yang
timbul dari perjanjian yang dibuat pendiri atau orang lain yang ditugaskan oleh
pendiri, walaupun perjanjian tidak dilakukan atas nama perseroan; atau
c) Perseroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yang dilakukan atas
nama perseroan.
4. Pendaftaran perseroan.
Direksi perseroan wajib mendaftarkan dalam daftar perusahaan akta pendirian
beserta surat pengesahan Menteri Kehakiman paling lambat tiga puluh hari setelah
pengesahan diberikan (Pasal 28 Undang-undang Perseroan Terbatas) Pendaftaran ini
wajib dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelah perusahaan mulai menjalankan
usahanya.
8
No. 2 Tahun 1950 Tentang Lembaran Negara dan pengumuman, permohonan
pengumuman ditujukan kepada menteri kehakiman, kemudian Menteri Kehakiman akan
menerbitkan Berita Negara/tambahan berita negara dengan memberi nomor dan tahun
penerbitan. Dalam berita Negara/ tambahan Berita Negara dimuat akta pendirian dan
surat pengesahan perseroan.
9
Misalnya, anda ingin mendirikan perusahaan biro perjalanan wisata (travel) dan
perdagangan pakaian. Kemudian anda mendirikan PT (Perseroan Terbatas) dan
memasukkan kedua bidang usaha ini dalam akta pendirian PT anda. Namun ternyata saat
mengurus perizinan usaha, anda baru tahu bahwa kedua bidang usaha ini menggunakan
izin usaha yang berbeda. Biro perjalanan wisata membutuhkan izin usaha yang bernama
TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata), sementara perdagangan pakaian memerlukan
izin usaha berupa SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
Dalam praktik di lapangan, anda akan terkendala mengurus kedua izin usaha ini
karena untuk bidang usaha pariwisata sebaiknya tidak disatukan dalam 1 (satu) akta
perusahaan yang sama dengan bidang usaha perdagangan. Selain itu, anda tidak bisa
memiliki TDUP dan SIUP untuk 1 (satu) nama PT secara bersamaan. Disini anda mau
tidak mau harus mengubah akta pendirian perusahaan anda supaya anda bisa memiliki
salah satu dari izin usaha tersebut. Kalau begini, anda harus keluar biaya ekstra untuk
mengubah akta dan waktu terbuang percuma.
Untuk mengatasi kendala pertama ini, ada baiknya jika anda memahami terlebih
dahulu bisnis anda. Jika bisnis anda adalah sesuatu hal yang baru, anda perlu mengenali
karakter dari bisnis tersebut supaya bisa mengidentifikasi jenis izin usaha yang anda
butuhkan.
10
Sebagai tambahan, dalam memilih domisili usaha sebaiknya anda menggunakan
bangunan yang peruntukannya memang untuk tempat usaha. Jenis peruntukan ini bisa
anda lihat dalam dokumen IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dari bangunan tersebut.
Memang di beberapa daerah masih diperkenankan menggunakan rumah tinggal sebagai
domisili usaha, namun memilih bangunan dengan IMB yang peruntukannya tempat
usaha akan menjadi langkah antisipatif bagi keberlangsungan perusahaan anda.
Misalnya di wilayah Depok sebelumnya bisa menggunakan rumah sebagai tempat usaha.
Namun sekarang, meskipun menggunakan rumah, peruntukan yang tertera dalam IMB
nya harus untuk tempat usaha. Jadi daripada sewaktu-waktu Pemerintah Daerah
setempat mengubah kebijakannya yang berujung pada keharusan anda mencari domisili
usaha lain, langkah antisipatif di atas bisa menjadi opsi anda. Anda juga bisa
menggunakan kantor virtual (virtual office) sebagai salah satu opsi karena virtual office
kian lazim digunakan sebagai domisili usaha terutama untuk wilayah Jakarta.
11
anda jalankan tidak terdapat dalam KBLI, maka anda dapat mengacu pada kode dengan
deskripsi bidang usaha yang mirip atau mendekati deskripsi bidang usaha yang akan
dijalankan perusahaan anda.
Kedua, terkait DNI (Daftar Negatif Investasi). Jika Anda berencana mendirikan
perusahaan dengan melibatkan modal asing, maka memperhatikan KBLI saja tidak
cukup. Anda juga wajib memperhatikan DNI (Daftar Negatif Investasi). Modal asing
adalah modal yang berasal dari orang WNA (Warga Negara Asing) dan/atau perusahaan
asing (perusahaan yang didirikan bukan dengan hukum Indonesia). Ketika perusahaan
anda melibatkan modal asing, artinya anda harus mendirikan PT PMA (Penanaman
Modal Asing).
DNI secara lengkap ada dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di
Bidang Penanaman Modal (“Perpres 44/2016”). Perpres 44/2016 ini baru
ditandatangani Presiden Jokowi pada Mei 2016. Didalamnya diatur persentase modal
asing yang dapat masuk berdasarkan bidang usaha yang ingin anda jalankan.
12
tersebut, ada baiknya anda datang ke kantor pajak setempat untuk memperbarui NPWP
anda.
13
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang
dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Untuk mendirikan PT, harus memenuhi syarat dan ketentuan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Saran
Dalam mendirikan perusahaan sebaiknya calon pemilik perusahaan harus
mempunyai banyak kolega atau rekan bisnis sebagai pemberi masukan kepada calon
pemilik perusahaan, karena didalam mendirikan perusahaan banyak tahapan yang harus
dipenuhi serta banyaknya perizinan yang harus kita dapat dari beberapa dinas yang
sangat berpengaruh dalam prosedur pendirian perusahaan seperti halnya dinas
perdagangan, perindustrian, perpajakan dan pihak-pihak lain yang bersangkutan.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas
http://kapten-arema.blogspot.com/2012/10/makalah-mengenai-perseroan-terbataspt_7150.html
http://mdaudv05.blogspot.com/2018/12/makalah-prosedur-pendirian-perusahaan.html?m=1
https://www.academia.edu/28960950/Makalah_Tentang_Perseroan_Terbatas
https://www.anggitarisyam.com/2013/11/makalah-perseroan-terbatas.html
https://www.easybiz.id/5-kendala-yang-sering-ditemui-dalam-membuat-perusahaan/
15