Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gusti Putu Bagus Surya Saputra

Nim : 191141031
Kelas : Keperawatan IV/A

KEPERAWATAN JIWA
SITUASI BENCANA
Ns. Nurul Arifah, M.TEFL., M.Kep

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

UU NO. 24/2007  BAB I: KETENTUAN UMUM, PASAL 1


Bencana Alam
(1) Gempa bumi,
(2) Tsunami,
(3) Gunung meletus,
(4) Banjir,
(5) Kekeringan,
(6) Angin topan,
(7) Tanah longsor
Bencana Non-Alam
(8) Gagal teknologi,
(9) Gagal modernisasi,
(10) Epidemi,
(11) Wabah penyakit
Bencana Sosial
(12) Konflik sosial antarkelompok
atau antar komunitas
masyarakat,
(13) Teror
Berdasar jenisnya:
Alam
Non alam / ulah manusia
Konflik Sosial
Berdasar terjadinya:
Perlahan (slow onset)
Mendadak (sudden /
quick onset)
Berdasar aspek penyebabnya:
Geologi
Hidrometeorologi
Biologi
Teknologi
Lingkungan
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
(Undang Undang 24 Tahun 2007 tentang PB)
1. PRA BENCANA
    Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan dan pemberdayaan masyarakat pada pra bencana serta pengurangan resiko
bencana.
2. TANGGAP DARURAT BENCANA
    Mengkoordinasikan, melaksanakan dan komando pada saat tanggap darurat bencana serta
dukungan logistik.
3. PASCA BENCANA
    Mengkoordinasi dan melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi serta pemulihan sosial
ekonomi pasca bencana.
REHABILITASI PASIEN
 Rehabilitasi: mengembalikan seperti semula.
 Tujuan: Agar orang (pasien) mempunyai kemampuan memenuhi keperluan pribadi
dan melakukan peran sosialnya.
Adapun jenis rehabilitasi :
 untuk keadaan tk I
 untuk keadaan tk II
 untuk keadaan tk III
Apa yang ingin dicapai ?
1. Pada Stadium Akut, bersamaan dengan terapi obat diberi Rehabilitasi tk. I, yaitu prevensi
primer, mencegah masuk ke stadium sub-kronis. Karena itu perlu penemuan kasus dini (early
case detection). Prevensi jangan sampai menjadi sub kronis – kronis – defek.
    Rehabilitasi latihan:
 Interaksi manusia (human interaction)
 Terapi perilaku (behavioral therapi)
 Self-esteem dijaga, kognisi, image
 Afeksi
 Simpati
 empati
2. Pada Stadium Subkronis, diberi Rehabilitasi tk. II, yaitu prevensi sekunder menjaga jangan
jadi kronis
Terapi:
 Obat + rehabilitasi sekunder; terapi kesibukan interaksi manusia
 Pendekatan humanistik (Maslow); self actualization
 Learning by experiences (Thorndike & Skinner); token economy
 Neo-Freudian;
 ego strengthning 🡪 coping menchanism
 Catharsisme; psikodrama
 Social learning theory, proses sosialisasi; play therapy = olah raga
 Contoh: sepak bola – cooperative play therapy
 Harus tahu peran dan kerjasama
 “Sheltered Workshop”

Stadium 3; dapat berupa “Social Recovery” atau “Hospital Recovery”


Untuk ini Sheltered Workshop Therapy perlu sekali.
Dapat “Day Hospitalization” atau “Night Hospitalization”

Anda mungkin juga menyukai