Anda di halaman 1dari 4

Nama : Delvira Nur Anbiya

Kelas : BK 2B

NIM : C2086201010

Dosen Pengampu : Bu Sunanih,M.Pd.

TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN

RESUME KELOMPOK 1

WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan faktor penting yang harus di kelola dan dirancang dengan baik,
karena pendidikan dapat meningkatkan potensi para peserta didik menjadi seorang yang
berkualitas bagi suatu bangsa. Pendidikan pada dasaranya adalah urusan masa depan anak
bangsa, karena dengan pedidikan akan mengahsilkan para generasi-generasi di masa depan
yang akan melanjutkan perkembangan bangsa. Menurut UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003: “Pendidikan yang baik selalu dilakukan dengan cara mendidik yang baik, yaitu cara
yang mendasarkan pada teori dan praktek mendidik yang disepakati para ahli yang terangkum
dalam disiplin ilmu yang disebut ilmu pendidikan”.

Konsep dasar pengelolaan pendidikan. kata pengelolaan berasal dari kata manajemen,
sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi (Oteng Sutisna : 1986). Oleh
karena itu pengelolaan pendidikan dapat diartikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah-
kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. sedangkan menurut Sondang P. Siagian (1983)
administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang mausia atau lebih
yang didasarkan atau rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumya. Pengertian administrasi ini mengandung makna sebagai berikut :

1) Tujuan yang mesti dapat direalisasikan guna kepentingan lembaga, individu, maupun
kelompok.
2) Keterlibatan personil, material, dan juga finansial dalam posisinya yang saling
mendukung dan satu sama lain saling memerlukan dan juga saling melengkapi.
3) Proses yang terus menerus dan berkesinambugan yang dimulai dari hal yang kecil dan
sederhana sampai kepada hal yang besar dan rumit.
4) Pengawasan atau kontrol guna keteraturan, keseimbangan dan keselarasan.
5) Tetap guna dan berhasil agar tidak terjadi penghamburan-penghamburan waktu, tenaga,
biaya, dan juga fasilitas agar dapat mencapai keberhasilan dan produktivitas yang cukup
memadai.
6) Hubungn manusiawi yang menempatkan kaidah-kaidah administrasi diterapkan dalam
bidang pendidikan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dan prinsip dalam pengelolaan pendidikan :

1. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu prinsip pengelolaan


pendidikan yang akan membawa dampak terhadap seluruh organisasi, prilakunya dan
hasil keputusan itu. Dan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai
berikut:
a. Menentukan masalah
b. Menganalisis situasi
c. Mengembangkan alternatif-alternatif kemungkinan
d. Menganalisa alternatif-alternatif kemungkinan
e. Memilih alternatif yang paling mungkin
2. Merencanakan. Merencanakan adalah aktivitas pengambilan keputusan mengenai sasaran
apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka pencapaian tujuan
dan siapa yang akan melaksanakan tugas-tugasnya. Dan dalam perencanaan lembaga
pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:
a. Mengkaji kebijakan yang relevan
b. Menganalisis kondisi lembaga
c. Merumuskan tujuan pengembangan
d. Mengumpulkan data dan informasi
e. Menganalisis data dan infromasi
f. Merumuskan dan milih alternatif program
g. Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan

Dalam dunia pendidikan, perencanaan merupakan suatu hal yang harus dibuat dan
dilaksanakan, sehingga usaha pencapaian tujuan lembaga dapat efektif dan efisien.
Perencanaan pendidikan ditujukan untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan,
agar dapat terlkasana proses belajar mengajar yang baik dalam penyelenggaraan
pendidikan.

3. Mengorganisasikan. Mengorganisasikan adalah proses membagi kerja kedalam tugas-


tugas yang lebih kecil, membedakan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam
sangka efektifitas pencarian tujuan organisasi. Pengorganisasian pendidikan ditunjukan
untuk menghimpun semua potensi komponen pendidikan dalam suatu organisasi yang
sinergis untuk dapat menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya.
4. Mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan berarti menyalurkan informasi, ide,
penjelasan, perasaan, pertanyaan dari orang satu kepada orang lain atau dari kelompok
yang satu kepada kelompok yang lain. Mengkomunikasikan dalam suatu organisasi
adalah dimaksudnya untuk mempengaruhi sikap perilaku para angota organisasi secara
sendiri-sendiri atau berkelompok.
5. Mengkoordinasikan. Menurut George R. Terry mengkoordinasi adalah menempatkan
semua anggota dari kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan
yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Penggerakan pendidikan
merupakan pelaksanaan dari penyelenggara pendidikan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan oleh organisasi penyelenggara pendidikan dengan memperhatikan rambu-
rambu yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
6. Mengawasi. Mengawasi adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengawasan dan
pengendalian pendidikan dimaksudkan untuk menjaga agar penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan semua komponen pendidikan
digerakan secara sinergis dalam proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan.
7. Mengevaluasi. Mengevaluasi atau menilai merupakan seperangkat kegiatan yang dapat
menentukan baik atau tidaknya program-program/kegiatan-kegiatan organisasi yang
sedang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Dan berikut ini adalah pedekatan yang ada pada pengelolaan pendidikan :

(1) Pendekatan organisasi klasik, pendekatan ini sering disebut dengan gerakan manajemen
ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Taylor, ia adalah seseorang yang memiliki latar
belakang dan pengalaman sebagai buruh, juru ketik, mekanik, dan akhirnya
berpengalaman sebagai kepada teknik yang hidup antara tahun 1856 sampai dengan
tahun 1915. Gerakan ini mencari upaya untuk dapat menggunakan orang secara efektif
dalam organisasi industri. Konsep dari gerakan ini adalah orang dapat bekerja layaknya
sebagai mesin.
(2) Pendekatan hubugan manusia, adalah gerakan yang lahir dan berkembang sebagai reaksi
terhadap pendekatan organisasi klasik. Pendekatan hubungan manusia ini dipelopori oleh
Mary Parker Follett (1868-1933), ia adalah orang yang pertama kali mengenal
pentingnya faktor-faktor manusia dalam administrasi, ia juga banyak menulis yang
berkenaan dengan sisi manusia dalam administrasi, dan ia juga percaya bahwa masalah
yang mendasar dalam semua organisasi adalah dapat mengembangkan dan
mempertahankan hubungan dinamis dan harmonis. Walaupun terjadi konflik namun
menurut pemikiran Mary konflik tersebut merupakan suatu proses yang normal bagi
pengembangan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik tersebut.
(3) Pendekatan prilaku, dalam administrasi pendekatan ini adalah menghubungkan antara
hubungan sosial dengan struktur formal dan menambahkannya degan proposi yang
diambil dari psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekomoni. Pendekatan ini diperlopori
oleh Chester I.Barnard yang hidup antara tahun 1886 sampai tahun 1961. Ia membuat
buku yang berjudul “Functions of the Executive”(1938), dalam bukunya ia mengulas
secara lengkap teori perilaku yang koorperatif dalam organisasi formal. Barnard
menyimpulkan bahwa kontribusi kerjanya berkenaan dengan konsep struktur dan
dinamis. Konsep-konsep struktur yang dianggap penting adalah individu, sistem kerja
sama, organisasi formal, organisasi formal yang komplek, dan juga organisasi informal.
Konsep-konsep dinamis yang penting menurut ia adalah kerelaan, kerjasama,
komunikasi, otoritas, prose keputusan, dan kesinambungan dinamika.

Anda mungkin juga menyukai