OLEH :
1801087
S1-6C
DOSEN PENGAMPU :
ASISTEN DOSEN :
NIDA LARASATI
DYAN PUTRI
R/ Chloramphenicol 2%
Mf ungt opth 5 g
TINJAUAN PUSTAKA
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar
salep yang cocok. Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril.
Salep mata harus memenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia
resmi. Jadi salep mata dapat diartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan ditujukan untuk pemakain topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada
bagian mata atau sekitarnya, dimana bahan obat harus larut atau terdispersi
homogeny dalam dasar salep yang sesuai.
Menurut farmakope, dasar salep yang digunkan sebagai pembawa dibagi
dalam 4 kelompok , yaitu :
Rumus molekul
PERENCANAAN
a. Komposisi
- Hidrokortison asetat 15 mg
- Adeps Lanae 10
- Vaselin kuning 80
- Klorbutanol 0,5%
b. Pembawa
- Adeps lanae
- Vaselin flavum
- Klorbutanol
c. Kemasan primer
- Tube
f. Perhitungan
1. Jumlah sediaan yang akan dibuat = 5 tube
Berat 1 tube : 5 g
2. Jumlah bahan yang diperlukan
Kloramfenikol = 0,015 g x 5 g = 0,075 g/tube x 5 = 0,375 g
Klorbutanol = 0,5% x 5g = 0,025 g/tube x 5 tube = 0,125 g
Berat basis salep : 25g – (0,375 g + 0,125 g) =24,5 g
20
Dilebihkan 20 % : x 24,5 g = 4,9 g + 24,5 g = 29,4 g
100
10
Adeps lanae : x 29,4 g = 2,94g
100
80
Vaselin kuning: x 29,5 g = 23,52g
100
10
Paraffin cair : x 29,4 g = 2,94g
100
3. Perhitungan tonisitas
-
PENGOLAHAN
Prosedur kerja dalam pengolahan
Untuk 5 tube :
1) Disiapkan alat, wadah dan bahan yang diperlukan
2) Lakukan Sterilisasi semua alat,wadah dan bahan yang akan digunakan
3) Setelah semua disterilisasi timbang 0,375 g hidrokortison asetat dengan
kaca arloji
4) Timbang 2,94 g Adeps lanae; 23,52 g Vaselin flavum ;dan 2,94 g Parafin
cair dengan cawan penguap.
5) Basis salep (adeps lanae, vaselin flavum, dan parafin cair) diletakkan pada
cawan penguap yang telah dilapisi dengan kasa steril lelehkan di dalam
oven 60 oC selama 60 menit
6) Lelehan basis salep diaduk perlahan hingga semua basis meleleh sempurna
dan tercampur dengan homogen biarkan sedikit dingin dan sedikit keras
7) Pencampuran dilakukan di bawah LAF
8) Hidrokortison asetat digerus di dalam mortir hingga halus
9) Tambahkan basis salep yang telah dingin, digerus halus, aduk homogen
10) Masukkan massa salep ke dalam tube (5 g per tube) menggunakan
perkamen.
11) Tutup tube bagian depan terlebih dahulu lalu lipat bagian belakang tube
dengan pinset steril (2-3 kali gulungan, besar gulungan masing-masing
tidak lebih dari 0,5 cm). Pastikan tidak ada udara, usahakan tidak
mendorong bagian isi.
12) Sediaan yang telah ditutup, ditransfer ke ruang evaluasi melalui transfer
box.
13) Lakukan evaluasi sediaan.
14) Masukkan sediaan ke dalam kardus, beri etiket dan label
PENGEMASAN
Diproduksi Oleh :
2. Brosur
PT.DEFA FARMA
Pekanbaru-Indonesia
HIDROSET Ung ®
Komposisi :
Aturan pemakaian :
Kontraindikasi :
Efek samping :
Cara Penyimpanan :
No.Batch : 0291225
1. Parrafin Liquidum ad 10
Adeps Lanae ad 10
Vaselin flava ad 80
2. Ikamicetin 2%
Trifamycetin 2%
Bufacetin
3. Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat
mengatasi konjungtivitis akut pada mata, yang memiliki aktivitas
bakteriostatik yang efektif terhadap berbagai organisme gram
positif dan gram negatif.
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
Catatan Pengolahan Bets
Nama Perusahaan :PT. BERLIAN FARMA
1. Komposisi :
2. Spesifikasi
a. Pemerian sediaan
Steril
Salep berwarna kuning muda
Tidak mengandung pengotor atau bebas dari kontaminasi mikroba
b. Bahan-bahan
Hidrokortison asetat
Adeps Lanae
Vaselin Kuning
Liquid Parafin
Klorbutanol
c. Kemasan primer
Tube
d. Penimbangan
e. Peralatan
f. Pengolahan
Grey Area
(Ruang Evaluasi)
i. Rekonsiliasi
Pada pratikum kali ini kita akan membahas mengenai salep mata. Pada
resep salep mata ini kita menggunakan zat aktif berupa hidrokortison asetat
hidrokortison asetat dalam sediaan ini berkhasiat untuk mengobatiinflamasi yang
terjadi . Salep mata adalah sediaan semisolida steril yang mempunyai penampilan
homogen dan ditujukan untuk pengobatan konjungtiva. Salep mata dapat
mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi dalam basis
yang sesuai.Karena sangat sensitif, kesterilan dari sediaan salep mata harus benar-
benar terjaga. Salep mata yang baik harus memiliki kehomogenan yang baik atau
harus bebas dari partikel kasar yang dapat mengiritasi mata serta salep mata mata
harus memiliki daya serap yang bagus agar dapat berpenetrasi dengan cepat pada
cairan mata dan tentunya harus bebas dari mikroba.
Pada pembuatan salep mata kali ini dibuat satu bets nya sebanyak 5 tube
dimana berat masing-masingnya adalah 5 g. Hidrokortison asetat yang ditimbang
sebanyak 0,375g lalu digunakan 3 basis salep yaitu adeps lanae, vaselin flavum
dan paraffin cair. Ketiga basis ini akan di sterilisasi sekaligus dilebur dengan cara
melebur basis salep dengan menggunakan oven selama 60 menit pada suhu 60 oC.
Adeps lanae berfungsi sebagai emulgator yang dapat menyerap air dan memiliki
efek melembutkan sehingga memudahkan untuk kontak dengan cairan mata
sedangkan Vaselin flavum merupakan basis salep petrolatum yang titik lebur atau
titik melumernya mendekati suhu tubuh, sehingga dengan demikian basis ini baik
digunakan sebagai basis salep mata. Setelah penambahan emulgator, konsistensi
salep mata dapat diatur dengan penambahan paraffin cair hingga 30% sehingga
didapat konsistensi salep yang lembut
Sedangkan montir dan stanfer di sterilisasi dengan alkohol saja. Zat aktif
kloramfenikol sendiri secara teoritis dapat disterilisasi dengan metode radiasi,
namun hal ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat dan bahaya dari
radiasi. Hidroortison asetat digerus halus terlebih dahulu di dalam lumpang lalu
basis yang telah dilebur dan dihomogenkan di tambahkan sedikit demi sedikit dan
digerus homogen denganhidrokortison asetat tadi . Setelah semuanya homogen
maka timbang 5 g sebanyak 5 kali untuk dimasukkan ke dalam tube. Tube dan
tutupnya yang akan digunakan sebelumnya sudah disterilisasi dengan cara dioven
pada suhu 180oC selama 30 menit. Metode sterilisasi ini dilakukan untuk
menjamin sterilitas sediaan salep mata hidarokortison asetat dan mencegah
kontaminasi mikroba dan pirogen.
Sediaan salep mata yang dibuat harus memiliki basis yang halus agar
dalam penggunaannya tidak mengiritasi mata dan mampu memberikan
kenyamanan. Keuntungan utama salep mata dibandingkan larutan untuk mata
adalah adanya penambahan waktu kontak antara obat dengan mata. Waktu kontak
antara obat dengan mata 2 sampai 4 kali lebih besar apabila digunakan salep
dibandingkan tetes mata sedangkan kekurangan salep mata adalah kaburnya
pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa
mata
KESIMPULAN
1. Salep adalah sediaan semi padat atau setengah padat di tujukan untuk pemakaian
topical pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali
dinyatakan lain, kadar bahan obat dalam salep yang tidak mengandung obat keras
atau narkotika adalah 10%.
2. Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatannya harus
diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas sterilitas.
3. Hidrokortison asetat digunkan untuk mencegah/menekan timbulnya gejala
inflamasi akibat reaksi, infeksi, zat kimia, mekanik atau alergen. Penggunaan
klinik kortikosteroidsebagai antiinflamasi merupakan terapi paliatif.
4. Bahan pengawet yang digunakan pada praktikum ini adalah klorbutanol 0,5%
yang digunakan untuh mencegah terjadinya kontaminasi salep oleh
mikroorganisme karena pemakain berualang dari sediaan salep mata.
5. Pada salep mata hidrokortison ini digunakan basis salep hidrokarbon, yaitu
vaselin kuning dan paraffin cair. Digunakan basis salep hidrokarbon karena basis
dapat bertahan lama pada mata, tidak tercuci dengan air mata. Sifat minyak yang
dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercuci oleh air dan
tidak terabsorbsi oleh kulit
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : UI Press