NIM: 195030200111113
UAS Manajemen Keuangan Kelas G
Rasio ini berguna untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva tetap secara efisien dalam rangka meningkatkan penjualan.
Sama seperti sebelumnya, semakin besar berarti semakin efektif perusahaan dalam
mengelola aktiva tetapnya. Rumusnya sebagai berikut
Rasio ini juga melibatkan aktiva lancar dan aktiva tetap. Di mana semakin besar
rasionya, maka semakin efektif perusahaan bisa memanfaatkan seluruh aktivanya
terhadap konversi penjualan.
Rumus = penjualan / total aktiva x 100%
Rasio ini mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
menerima tagihan dari konsumen dalam satu tahun.
Mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih yaitu perbandingan antara aktiva
lancar dengan hutang lancar terhadap penjualan dalam satu periode.
d. Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang
didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya.
Debt Ratio
Rasio ini menunjukkan nilai relative antara nilai total utang total terhadap total
aktiva. Rasionya dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total aktiva.
Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan nilai relative antara total utang dengan total equitas.
Rasionya dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total equitas.
Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri atau equitas.
2. Michel Lebas (1995) characterizes the performance as future-oriented, designed to reflect
particularities of each organization / individual and is based on a causal model linking
components and products. He defines a ʺsuccessfulʺ business as one that will achieve the
goals set by the management coalition, not necessarily one that achieved them. Thus,
performance is dependent as much of capability and future. Unlike other authors, Michel
Lebas noted the difference between ʺa performanceʺ, ʺperformanceʺ and ʺbeing
performantʺ. ʺA performanceʺ is subject generally to a measured result, higher than that
provided for or arising from the previous results. ʺA performanceʺ thus indicates always a
positive connotation. ʺPerformanceʺ can be both positive and negative and relates to past
results.
3. a. Dana Pihak Ketiga (DPK)
b. Capital Adequacy Ratio (CAR)
c. Non Performing Loan (NPL)
d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
e. Tingkat Suku Bunga Kredit
4. Future Value = $20.000
Bunga 6% tahun, 0,5% per bulan
Annuitas selama 12 bulan (1 tahun)
PV = FV/(1+0,06)2
= 20.000/(1+0,06)2
= 20.000/1,06
Per bulan akan membayar sebesar $1.573
Bunga yang akan didapatkan per bulan $94,3
6. a. NPV A dan NPV B pada tingkat bunga 12%, mana proyek yang akan anda pilih
i. NPV A
Tahun 1 0 =0
Tahun 2 0 =0
Tahun 3 15.000/(1+0,12)3 = 10.676,70 +
10.676,70
NPV A= -10.000 + 10.676,70 = Rp 676,70
ii. NPV B
Tahun 1 8.000/(1+0,12) = 7.142,85
Tahun 2 3.000/(1+0,12)2 = 2.391,58
Tahun 3 2.000/(1+0,12)3 = 1.423,56 +
10.957,99
NPV B = -10.000+10.957,99 = Rp 957,99
i. Tahun 1 0 =0
Tahun 2 0 =0
9.609,86
ii. NPV B
Tahun 1 8.000/(1+0,16) = 6.896,55
Tahun 2 3.000/(1+0,16)2 = 2.229,48
Tahun 3 2.000/(1+0,16)3 = 1.281,31 +
10.407,34
NPV B = -10.000 + 10.407,34 = Rp 407,34
= (15.00 x 1/(1+0,01)3)
= 1.300
= 1.300
e.
NPV
IRR B=19,27%