Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH GEOLOGI SEJARAH

( Plate Tectonics: A Unifying Theory )

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Nurdrajat, MT

Disusun Oleh:

Kelly Debora Simaungkalit

270110180170

Kelas D

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak lain yang telah membantu penulis.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca juga untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki dan menambahkan isi
dari makalah yang akan ditulis kemudian.
Tentunya penulis telah menyadari makalah ini banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik maupun saran yang membangun mengenai makalah yang telah penulis
maksimalkan agar dapat menjadi evaluasi bagi penulis dan memperbaiki penulisan makalah di
masa mendatang.

Medan, 21 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii


DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II ISI ................................................................................................................................... 2
2.1 Early ideas about continental drift......................................................................... 2
2.2 Plate Tectonics and Plate Boundaries .................................................................... 2
2.3 Divergent Boundaries .............................................................................................. 3
2.4 Convergent Boundaries ........................................................................................... 4
2.4.1 Recognizing Ancient Convergent Boundaries ............................................... 6
2.5 Transform Boundaries ............................................................................................ 7
2.6 Hot Spots and Mantle Plumes ................................................................................. 7
2.7 How Are Plate Movement and Motion Determined? ........................................... 8
2.8 How Are Plate Movement and Motion Determined? ........................................... 9
2.9 How Are Plate Tectonics and Mountain Building Related? .............................. 10
2.10 Plate Tectonics and the Distribution of Life ................................................ 10
2.11 Plate Tectonics and the Distribution of Natural Resources ....................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tektonika Lempeng adalah sebuah teori besar dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberikan penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan secara alami oleh litosfer bumi. Teori
ini telah mencakup sekaligus menggantikan Teori Pergeseran Benua yang
lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan
konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.

Bagian terluar dari interior bumi terbentuk oleh dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang
isinya kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang
berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan
dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan
geser yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer
sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih
dingin, melainkan tekanan yang tinggi. Lapisan litosfer dibagi menjadi
lempeng-lempeng tektonik. Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak
lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang
di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-
batas lempeng, baik divergen, konvergen, ataupun transform.

1.2 Rumusan Masalah

 Siapa saja yang terlibat dalam menemukan teori pergerakan lempeng?


 Bagaimana teori pergerakan lempeng?
 Jenis-jenis pergerakan dan batas lempeng?
1.3 Tujuan
 Mengetahui tokok yang terlibat dalam menemukan teori pergerakan
lempeng
 Mengetahui proses lempeng dapat bergerak
 Mengetahui jenis-jenis pergerakan dan batas lempeng

1
BAB II

ISI

2.1 Early ideas about continental drift


Pada tahun 1885, Suess mengusulkan nama Gondwanaland untuk benua
super yang terdiri dari benua selatan. Edward Suess mencatat kesamaan antara
tanaman Paleozoikum Akhir fosil India, Australia, Afrika Selatan, dan Amerika
Selatan, serta bukti glasiasi di rangkaian batuan benua ini. Suess berpikir ada
suatu jembatan daratan tempat tumbuhan dan hewan bermigrasi. Alfred
Wegener mengusulkan bahwa semua daratan awalnya disatukan menjadi satu
benua super yang dia beri nama Pangaea, dari bahasa Yunani yang berarti
"seluruh negeri". Wegener menggambarkan konsep besarnya pergerakan benua
dalam serangkaian peta yang ditampilkan pecahnya Pangaea dan pergerakan
berbagai benua ke lokasi mereka saat ini. Pada tahun 1937, Alexander du Toit
memindahkan benua Gondwana ke Kutub Selatan dan menyatukan benua utara
sedemikian rupa sehingga endapan batubara terletak di ekuator. Dia menamai
daratan utara ini Laurasia. Ini terdiri dari sekarang Amerika Utara, Greenland,
Eropa, dan Asia (kecuali untuk India). Terlepas dari semua bukti empiris yang
disajikan oleh Wegener dan kemudian oleh du Toit dan lainnya, kebanyakan
ahli geologi menolak untuk menerima gagasan bahwa benua mungkin telah
pindah di masa lalu karena tidak ada yang bisa memberikan yang mekanisme
yang cocok untuk menjelaskan bagaimana benua bisa bergerak diatas
permukaan bumi.

2.2 Plate Tectonics and Plate Boundaries


Litosfer kaku, terdiri dari kerak samudera dan kerak benua serta mantel
atas yang mendasari Ada tujuh lempeng utama yaitu Eurasia, India-Australia,
Antartika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, dan Afrika. Mantel atas
dan kerak benua ketebalan bumi mencapai 250 km, sedangkan lapisan atas
mantel dan kerak samudera memiliki ketebalan hingga 100 km. Litosfer
menutupi semiplastik yang lebih panas dan lebih lemah astenosfer.
Diperkirakan bahwa gerakan itu menghasilkan dari beberapa jenis sistem

2
perpindahan panas dalam astenosfer menyebabkan lempeng di atasnya
bergerak. Saat lempeng bergerak di astenosfer, mereka terpisah, sebagian besar
di samudera punggung bukit. Di daerah lain, seperti di palung samudera,
mereka bertabrakan dan disubduksi kembali ke mantel. Ahli geologi mengenali
tiga jenis utama batas lempeng: divergen, konvergen, dan transformasi
Sepanjang batas-batas ini, lempeng baru terbentuk, dikonsumsi, atau meluncur
menyamping melewati satu sama lain.

2.3 Divergent Boundaries


Batas Divergen atau punggungan yang menyebar, terjadi dimana lempeng
memisah dan kerak samudera baru terbentuk. Batas divergen adalah tempat
kerak memanjang, menipis, dan retak sebagai magma berasal dari peleburan
parsial mantel — naik ke permukaan. Magma hampir seluruhnya bersifat
basaltik dan menyusup ke dalam rekahan vertikal membentuk tanggul dan
aliran lava bantal. Batasan divergen paling sering terjadi di sepanjang puncak
pegunungan samudera (misalnya, Punggung Bukit Atlantik Tengah).
Punggungan samudra dengan demikian dicirikan dengan topografi yang kasar
dengan hasil relief yang tinggi dari perpindahan batuan sepanjang patahan
besar, gempa dengan kedalaman dangkal, aliran panas tinggi, dan basaltik aliran
atau lava bantal.

3
2.4 Convergent Boundaries
Kerak baru terbentuk pada batas lempeng yang berbeda, kerak yang lebih
tua harus dihancurkan dan didaur ulang agar luas seluruh permukaan bumi tetap
sama. Kerusakan lempeng seperti itu terjadi di batas lempeng konvergen, di
mana dua lempeng bertabrakan dan tepi depan salah satu lempeng turun ke
bawah margin lempeng lainnya yang dikenal sebagai subduksi. Saat lempeng
subduksi bergerak ke astenosfer, itu dipanaskan dan akhirnya dimasukkan ke
dalamnya mantel. Deformasi, vulkanisme, bangunan gunung, metamorfosis,

4
aktivitas gempa, dan endapan mineral berharga merupakan ciri-ciri batas-batas
konvergen. Ada tiga jenis batas pelat konvergen:
 Oceanic–Oceanic Boundaries
Saat dua lempeng samudera bertemu, salah satu lempeng subduksi di
bawah lempeng yang lain sepanjang batas lempeng samudera-samudera.

 Oceanic–Continental Boundaries
Saat lempeng samudera dan lempeng benua bertemu, lempeng samudera
yang lebih padat tersubduksi ke bawah lempeng benua sepanjang batas
lempeng samudera-benua.

 Continental–Continental Boundaries
Dua lempeng benua saling mendekat yang awalnya dipisahkan oleh lantai
samudra yang tersubduksi ke bawah satu lempeng benua. Tepi benua itu
menampilkan ciri-ciri yang khas dari pertemuan samudera-benua. Seperti

5
dasar laut yang terus mengalami subduksi, kedua benua semakin mendekat
secara bersamaan sampai akhirnya bertabrakan. Karena litosfer benua
terdiri dari kerak benua dan mantel atas, kurang padat dari litosfer
samudera (kerak samudera dan mantel atas), tidak bisa tenggelam ke
dalam astenosfer. Meskipun satu benua mungkin tergelincir sebagian ke
bawah yang lain, itu tidak dapat ditarik atau didorong ke bawah zona
subduksi Saat dua benua bertabrakan, mereka dilas menjadi satu di
sepanjang zona yang menandai bekas situs subduksi. Di batas lempeng
benua-benua, interior sabuk gunung terbentuk yang terdiri dari sedimen
yang berubah bentuk dan batuan sedimen, intrusi beku, batuan metamorf,
dan pecahan kerak samudera. Selain itu,seluruh wilayah mengalami
banyak gempa bumi. Pegunungan Himalaya di Asia Tengah, yang
merupakan pegunungan termuda dan tertinggi di dunia hasil dari
tumbukan antara India dan Asia yang bermula sekitar 40-50 juta tahun
yang lalu dan masih berlanjut.

2.4.1 Recognizing Ancient Convergent Boundaries


Batuan beku memberikan satu petunjuk pada zona subduksi terdahulu.
Magma yang meletus di permukaan, membentuk gunung api busur
kepulauan dan gunung api benua, yang memiliki komposisi andesitik.
Petunjuk lain adalah adanya zona batuan yang terdeformasi antara parit laut

6
dalam tempat subduksi terjadi dan daerah yang mengalami aktivitas
pembekuan. Di sini, sedimen dan batuan bawah laut akan mengalami
perlipatan, pensesaran, dan metamorfisme ke dalam sebuah campuran
batuan yang disebut melange. Kehadiran ophiolit dalam singkapan atau inti
pengeboran adalah fitur utama dalam mengenali lempeng konvergen di
sepanjang zona subduksi.

2.5 Transform Boundaries


Tipe ketiga dari batas lempeng adalah batas lempeng transform. Tipe ini
kebanyakan terjadi di sepanjang patahan seafloor, yang dikenal sebagai sesar
transform, dimana sisi lempeng benar-benar melewati satu sama lain, kira-kira
sejajar dengan arah gerakan lempeng. Salah satu sesar transform yang paling
terkenal adalah San Andreas di California. Banyak terjadi gempa bumi yang
mempengaruhi California adalah hasil dari pergerakan sesar ini. Sesar
transform umumnya tidak meninggalkan karakteristik atau fitur diagnosis apa
pun kecuali untuk perpindahan batuan yang mana mereka berasosiasi.

2.6 Hot Spots and Mantle Plumes


Hot spot adalah lokasi di permukaan bumi dimana terdapat kolom magma
stasioner yang berasal dari mantel (mantle plume) perlahan naik ke permukaan
dan membentuk gunung berapi. Karena mantle plume kemungkinan besar

7
stasioner, maka ketika lempeng di atasnya bergerak akan membentuk rangkaian
gunung berapi.

2.7 How Are Plate Movement and Motion Determined?


Tingkat pergerakan lempeng dapat dihitung dengan beberapa cara. Paling tidak,
Metode ini akurat untuk menentukan usia sedimen dengan segera di atas bagian
manapun dari kerak samudera dan kemudian bagi jarak dari punggungan yang
menyebar dengan usia tersebut. Perhitungan seperti itu memberikan tingkat
pergerakan rata-rata. Metode yang lebih akurat untuk menentukan rata-rata laju
gerakan dan gerakan relatif dengan penanggalan anomali magnetik di kerak
dasar laut. Jarak dari sumbu punggungan samudra ke magnet apa pun anomali
menunjukkan lebar dasar laut baru yang terbentuk selama interval waktu
tersebut. Misalnya jika jarak antar Punggung Bukit Atlantik Tengah dan
anomali saat ini 31 adalah 2010 km, dan anomali 31 terbentuk 67 juta tahun
yang lalu kemudian kecepatan rata-rata pergerakan selama 67 juta tahun
terakhir adalah 3 cm per tahun (2010 km, yang sama dengan 201 juta cm dibagi
67 juta tahun; 201.000.000 cm / 67.000.000 tahun = 3 cm / tahun). Jadi, untuk
selang waktu tertentu, semakin lebar garis dasar laut, semakin cepat pelat
bergerak. Dengan cara ini, tidak hanya file laju rata-rata saat ini dari gerakan
dan gerakan relatif ditentukan (Gambar 3.13), tetapi tingkat pergerakan rata-
rata selama masa lalu juga bisa dihitung dengan membagi jarak antara anomali
dengan jumlah waktu yang telah berlalu antara anomali. Ahli geologi
menggunakan anomali magnet tidak hanya untuk menghitung tingkat rata-rata
pergerakan lempeng, tetapi juga untuk menentukan posisi lempeng di berbagai

8
waktu di masa lalu. Karena anomali magnetik sejajar dan simetris terhadap satu
sama lain untuk menyebarkan punggungan, semua harus dilakukan untuk
menentukan posisinya benua ketika anomali tertentu terbentuk adalah untuk
memindahkan anomali kembali ke punggungan yang menyebar, yang akan juga
memindahkan benua dengan mereka.

2.8 How Are Plate Movement and Motion Determined?


Kebanyakan geologist setuju bahwa suatu sistem konveksi panas (sel
konveksi) merupakan mekanisme yang menyebabkan terjadinya tektonik
lempeng. Panas dari dalam bumi kebanyakan dihasilkan dari peluruhan unsur-
unsur radioaktif. Panas ini mencari jalan untuk keluar ke permukaan. Cara yang
paling efisien adalah konveksi secara lambat melalui batuan mantel, dimana
batuan panas pada mantel naik ke permukaan, kehilangan panas akibat interaksi
dengan litosfer di atasnya, memadat seiring pendinginan, kemudian turun
kembali ke bawah, dimana kemudian dipanaskan kembali dan siklus ini terus
berulang. Terdapat dua model sel konveksi, yang pertama adalah dimana panas
hanya bersirkulasi di astenosfer, dan yang kedua adalah dimana seluruh mantel
terlibat dalam sistem sel konveksi. Pada kedua model, pemekaran pada
punggungan menandai tempat naiknya panas, sementara palung adalah bagian
turun pada sel konveksi. Maka, sel konveksi menentukan lokasi dari pemekaran
pada punggungan dan palung, sehingga setiap lempeng berhubungan dengan
satu sel konveksi dan bergerak akibat dari pergerakan sel konveksi tersebut.

9
Namun, terdapat kelemahan pada masing-masing teori. Pada teori pertama,
kelemahannya adalah kesulitan dalam menjelaskan sumber panas untuk sel
konveksi dan mengapa hanya terjadi di astenosfer. Sementara untuk model yang
kedua, kelemahannya adalah bagaimana panas berpindah dari inti bagian luar
ke mantel, dan bagaimana konveksi dapat melibatkan mantel bagian bawah dan
astenosfer. Selain teori sel konveksi, ada juga pendapat yang menyatakan
bahwa tektonik lempeng dikontrol oleh gravitasi. Mekanisme dari pendapat ini
adalah “slab-pull” dan “ridge-push”. Pada slab-pull, bagian litosfer yang
menunjam memiliki kepadatan yang lebih tinggi dari astenosfer sekitarnya
menarik bagian lempeng di belakangnya ke dalam bumi. Pada “ridge-push”,
punggungan samudra yang lebih tinggi dari kerak samudra di sekitarnya
menyebabkan gravitasi mendorong litosfer samudra menjauh dari punggungan
yang lebih tinggi menuju palung.

2.9 How Are Plate Tectonics and Mountain Building Related?


Orogeni adalah episode deformasi batuan yang intens atau bangunan
pegunungan. Orogenies adalah konsekuensi dari gaya tekan yang berhubungan
dengan pergerakan lempeng. Sebagian besar orogenies terjadi di sepanjang
batas lempeng samudera-kontinental atau kontinental-kontinental. Ofiolit
adalah bukti batas lempeng konvergen kuno menandai situs bekas zona
subduksi. Hubungan antara pembangunan gunung dan pembukaan dan
penutupan cekungan samudra disebut siklus Wilson. Terrane Tectonics ahli
geologi menemukan bahwa bagian-bagian dari banyak sistem pegunungan
terdiri dari blok-blok litosfer kecil yang bertambah yang jelas-jelas berasal dari
tempat lain.

2.10Plate Tectonics and the Distribution of Life


Distribusi makhluk hidup pada masa kini tidaklah acak, melainkan
dipengaruhi sebagian besar oleh iklim dan dinding atau batas geografis.
Makhluk hidup di dunia menghuni biotic province, yaitu daerah yang ditandai
oleh kumpulan hewan dan tumbuhan yang khas. Makhluk hidup yang berada
dalam satu provence membutuhkan kondisi ekologis tertentu agar dapat

10
bertahan hidup. Kondisi ini umumnya sama bagi makhluk hidup yang hidup
dalam provence yang sama. Yang membatasi antar provence adalah batas
ekologi alami. Batas yang paling umum adalah iklim dan batas geografis, dan
kedua hal ini dikontrol sebagian besar oleh tektonik lempeng. Provence yang
berdekatan biasanya hanya memiliki kesamaan spesies sebesar kurang dari
20%. Sehingga, makin banyak provences di dunia, maka keberagaman akan
makin banyak. Ketika benua terpecah, maka ada kemungkinan terbentuk
province baru, yang akan meningkatkan keberagaman makhluk hidup.
Sehingga, tektonik lempeng memiliki peran penting dalam distribusi organisme
dan evolusinya.

2.11Plate Tectonics and the Distribution of Natural Resources


Ahli geologi menggunakan teori lempeng tektonik dalam pencarian
minyak bumi dan deposit mineral. Lempeng tektonik berperan atas konsentrasi
minyak bumi. Pembentukan Appalachian, dihasilkan dari gaya tekan yang
dihasilkan di sepanjang batas lempeng konvergen dan menyediakan jebakan
struktural yang diperlukan agar minyak bumi terakumulasi. Banyak endapan
mineral logam seperti tembaga, emas, timbal, perak, timah, dan seng terkait
dengan aktivitas beku dan hidrotermal (air panas) terkait. Jadi, tidak
mengherankan bahwa ada hubungan erat antara batas lempeng dan terjadinya
endapan berharga ini. Magma yang dihasilkan oleh pelelehan parsial lempeng
subduksi naik ke permukaan, dan saat mendingin, magma mengendapkan dan
memusatkan berbagai bijih logam. Terdapat hubungan erat antara endapan
mineral-mineral tersebur dengan batas konvergen.Selain batas konvergen, batas
lempeng divergen juga memiliki endapan bijih berharga. Pulau Cyprus di Laut
Mediterrania kaya akan tembaga dan telah mensuplai kebutuhan tembaga di
seluruh dunia selama lebih dari 3000 tahun. Hal ini disebabkan oleh adanya
bukaan hidrotermal sepanjang batas konvergen lempeng.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep gerakan benua bukanlah hal baru. Yang paling awal peta yang
menunjukkan kemiripan antara pantai timur Amerika Selatan dan pantai barat
Afrika menyediakan bukti pertama bahwa benua mungkin pernah bersatu dan
kemudian dipisahkan satu sama lain. Alfred Wegener umumnya berjasa
mengembangkan hipotesis pergeseran benua. Dia menyediakan berlimpah bukti
geologi dan paleontologi untuk menunjukkan bahwa benua pernah bersatu
dalam satu benua super, yang dia menamai Pangaea. Sayangnya, Wegener tidak
bisa menjelaskan bagaimana benua bergerak, dan kebanyakan ahli
geologibmengabaikan idenya. Hipotesis pergeseran benua dihidupkan kembali
selama 1950-an ketika studi paleomagnetik batuan menunjukkan adanya
beberapa kutub utara magnet, bukan hanya satu seperti yang ada saat ini.
Paradoks ini diselesaikan dengan membangun peta di mana benua dapat
dipindahkan ke posisi yang berbeda seperti data paleomagnetik kemudian akan
konsisten dengan utara magnet tunggal tiang. Penyebaran dasar laut
dikonfirmasi dengan ditemukannya magnet anomali di kerak samudra yang
paralel dengannya dan simetris di sekitar punggungan samudra, menandakan
baru itu Kerak samudera pasti terbentuk saat dasar laut menyebar. Pola anomali
magnetik samudera cocok Pola pembalikan magnet sudah diketahui dari aliran
lahar benua, dan menunjukkan bahwa Bumi bersifat magnetis lapangan telah
berbalik sendiri berkali-kali selama masa lalu. Penanggalan radiometrik
menunjukkan kerak samudra tertua lebih sedikit berusia lebih dari 180 juta
tahun, sedangkan benua tertua kerak berumur 3,96 miliar tahun. Jelas,
cekungan samudra itu fitur geologi terkini.

Teori lempeng tektonik diterima secara luas pada tahun 1970-an karena
bukti sangat mendukungnya dan karena memberikan ahli geologi teori yang
kuat untuk menjelaskan fenomena seperti vulkanisme, gempa bumi aktivitas,
pembangunan gunung, perubahan iklim global, itu distribusi biota dunia, dan

12
distribusi beberapa sumber daya mineral. Ahli geologi mengenali tiga jenis
batas lempeng: batas yang berbeda, di mana lempeng menjauh dari masing-
masing lain; batas konvergen, tempat dua lempeng bertabrakan; dan mengubah
batas, di mana dua lempeng meluncur lewat satu sama lain. Batas lempeng kuno
dapat dikenali dari hubungannya kumpulan batuan dan struktur geologi. Untuk
batas yang berbeda, ini mungkin termasuk celah lembah dengan urutan sedimen
tebal dan banyak tanggul dan kusen. Untuk batas konvergen, ofiolit dan
andesitik batuan adalah dua ciri khas. Ubah kesalahan umumnya tidak
meninggalkan karakteristik atau diagnostik apapun fitur dalam rekaman batuan.
Meskipun teori gerakan lempeng yang komprehensif memiliki belum
dikembangkan, ahli geologi berpikir bahwa beberapa jenis sistem panas
konvektif adalah penggerak utama. Tingkat rata-rata gerakan dan gerakan
relatif pelat dapat dihitung dengan beberapa cara. Hasil dari metode yang
berbeda ini semuanya setuju dan menunjukkan bahwa pelat bergerak dengan
kecepatan rata-rata yang berbeda. Gerak absolut pelat dapat ditentukan oleh
pergerakan pelat di atas bulu mantel. Bulu mantel adalah kolom magma yang
tampaknya tidak bergerak yang naik ke permukaan yang menjadi titik panas
dan membentuk gunung berapi.. Hubungan antara proses lempeng tektonik dan
evolusi kehidupan itu kompleks. Distribusi tanaman dan hewan tidak acak,
tetapi sebagian besar dikendalikan oleh iklim dan hambatan geografis, yang
dipengaruhi, menjadi besar luasnya, dengan pergerakan lempeng. Ada
hubungan dekat antara pembentukan beberapa endapan mineral dan minyak
bumi, dan batas lempeng. Selanjutnya pembentukan dan distribusi beberapa
sumber daya alam terkait dengan pergerakan lempeng.

3.2 Saran
Masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi dalam penyusunan
makalah ini maka dari itu penulis sangat berharap saran dari pembaca terhadap
makalah ini. Selain itu salah satu cara memaksimalkan isi dari makalah ini
penulis merasa perlu mencari dan membaca referensi yang lebih banyak agar
materi yang dibahas lebih lengkap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wicander, R., & Monroe, J.S. (1993). Historical geology : Evolution of the earth

and life through time. Minneapolis/St. Paul : West Pub. Co.

14
LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan :

1. D. du Toit

2. A. Gondwana

3. B. Hot spot

4. B. Absolute motion of plates

5. A. The oceanic crust is youngest adjacent to mid-oceanic ridges

6. C. Thermal convection cells

7. C. Two plates come together

8. C. Answer a and c

9. C . Oceanic-continental

10. A. Curie point.

11. Kekayaan flora dan fauna meningkat berhubungan dengan pergerakan dari

plate tectonic, seperti yang terjadi pada isthma di Panama, yang

menghubungkan Amerika Utara dan Selatan. Pada mulanya, kedua benua

tersebut, terpisah dan khususnya benuat Amerika Utara terisolasi.

Kemudian berkaitan dengan pergerakan tektonik, Pulau Isthma di Panama

menghubungkan kedua benua tersebut menjadi satu bagian, yaitu Amerika

Utara dan Amerika Selatan, bahkan fauna yang berada di utara bermigrasi

ke arah selatan, namun sebaliknya dari bagian selatan ke utara, hanya sedikit

yang bermigrasi, dari hal tersebut bisa disebutkan bahwa pergerakan dari

plate tectonic bisa mempengaruhi kekayaan makhluk hidup.

12. Wegener berpendapat bahwa sejumlah besar bukti yang ada menandakan

bahwa benua itu dekat pada satu waktu dimasa lalu.. Yang pertama dari

15
kesamaan garis pantai, Wegener mengemukaan pendapat bahwa garis

pantai yang ada jika disatukan akan pas seperti kepingan puzzle, namun

pada pencocokan ini ada syarat dimana pada lereng continental atau 2000

meter dibawah laut karena pada daerah inni minim terjadi erosi. Lalu

persebaran sekuen batuan contohnya persebaran batuan glasial dan batubara

yang terdapat pada 5 kontinen Gondawa pada Pennyslvanian hingga

Jurassic dengan umur yang hamper sama pada Australia, India, Antartika,

Afrika dan Amerika Selatan. Lalu nukti lainnya yaitu 15 persamaan jalur

pegunungan, ketika digabungkan menjadi satu benua serta pergerakan

deposit glasial yang terekam pa abtuan dengan arah yang meluas. Lalu bukti

lainnya dari fosil, banyak fosil hewan maupun tumbuhan yang saa

ditemukan tersebar pada benua yang berbeda, hal ini mengindikasikan

adanya jarak pada benua tersebut.

13. Karena pada hipotesis yang dibuat oleh Wegener tidak dapat

menjelaskantentang mekanisme pergerakan pengapungan benua itu sendiri,

dan pada ahun 1915 dimana ide teori tersebut dicetuskan, Wegener hanya

memiliki bukti-bukti pendukung yang sedikit.

14. Dengan membuktikan bahwa lantai samudra, kerak samudra, benar-benar

bergerak dan mendorong kerak yang lama menuju palung samudra.

15. Menurut Hess, magma panas naik dari mantel hingga ke sepanjang fractures

yang menjelaskan pematang tengah samudera, yang demikian membentuk

kerak baru yang berumur muda. Kerak yang sudah dingin kemudian

bergerak kembali hingga akhirnya menunjam di daerah subduksi dan

mengalami partial melting yang melengkapi sel konveksi termal.

16
16. Hot Spots merupakan lokasi di permukaan bumi tempat kolom stasioner

yang jauh didalam mantel dan perlahan naik ke permukaan (mantle plumes)

yang kemudian membentuk gunung berapi. Mantle plumes tampak diam di

dalam mantel, sementara lempeng bergerak diatasnya. Sehingga hot spots

yang dihasilkan meninggalkan jejak gunung berapi yang punah dan semakin

tua yang disebut punggungan aseismic yang merekam pergerakan lempeng.

Hot Spots memberikan informasi mengenai titik referensi yang tampaknya

tetap dari mana kecepatan dan arah gerakan lempeng dapat diukur, sehingga

kita dapat mengetahui arah absolut dari pergerakan lempengnya. Contohnya

adalah Rantai Gunung-Laut Pulau Hawaii yang terbentuk dari hasil

pergerakan diatas titik panas, dengan begitu garis pulau vulkanik mengikuti

arah pergerakan lempeng, dan penanggalan gunung api untuk menentukan

laju pergerakan.

17. Bencana alam seperti erupsi gunung api dan gempa bumi berkaitan batas

lempeng konvergen dan divergen dapat dijelaskan dengan fenomena yang

terjadi ketika lempeng bergerak. Pada pematang tengah samudera ketika

magma keluar dari mantel membentuk lempeng samudera baru, kemudian

terjadi penyebaran lantai samudera (seafloor spreading) dengan pergerakan

secara divergen (saling menjauh). Di sisi yang lain, lempeng benua dan

samudera saling mendekat (konvergen), kemudian terjadi penunjaman antar

lempeng yang disebut sebagai subduksi, Peristiwa subduksi memicu adanya

gesekan antara dua lempeng, sehingga magma terbentuk dan keluar ke

permukaan bumi berupa intrusi batuan beku attau jika magma keluar

melalui gunung api, maka akan menimbulkan erupsi. Selain itu pergerakan

17
secara konvergen dapat terjadi antara lempeng benua dengan benua atau

lempeng samudera dnegan samudera, menyebabkan deformasi yang

memicu terjadinya gempa bumi.

18. Karena pada batas lempeng ini mineral-mineral dari dalam bumi dapat

keluar melalui zona lemah dan kemudian terendapkan.

19. Distribusi tanaman dan hewan saat ini tidak acak tetapi dikendalikan

sebagian besar oleh pembatas iklim dan geografis. Biota dunia menempati

provinsi biotik, yang merupakan wilayah yang ditandai dengan perakitan

khas tanaman dan hewan.

20. Teori tektonik lempeng merupakan teori pemersatu dikarenakan teori

tersebut merangkum dan melibatkan banyak sekali bukti serta teori lainyang

terlibat dalam pengembangan teori tektonik lempeng, teori tersebut juga

menjadi dasar para ahli geologi dalam mempelajari permukaan bumi,

seperti distribusi kontinen, distribusi kehidupan, pembentukan iklim,

distribusi formasi batuan, distrbusi sumberdaya alam bahkan hingga aspek

kebencanaan, akibat adanya teori lempeng tektonik, muncul banyaknya

hipotesis serta teori baru yang membantu para ahli geologi dalam

memahami mekanisme yang ada di bumi ini.

18
19

Anda mungkin juga menyukai