Anda di halaman 1dari 48
e ON SNIIEC 60076-2:2014 ‘Standar Nasional Indonesia Transformator daya — Bagian 2: Kenaikan suhu untuk transformator terendam cairan (IEC 60076-2:2011, IDT) ICs :29.180 Badan Standardisasi Nasional BSN @IEC 2011 ~All rights reserved ©BSN 2014 untuk kepentingan adopsi standar IEC menjadi SNI ~ Somua hak dilindungi Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian. atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang ‘mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulls BSN. BSN Email: dokinfo@bsn.go.id ‘yonow.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta Daftar Daftar isi Prikl esr ele iit 1 Ruang lingkup....... 2 Acuan normatif. 3. Istilah dan defini 5 Kondisi pendinginan normal 0.0.00 : : 5 6 Batas kenaikan suhu...... a 7 Ujikenaikan suhu aa} Lampiran A (|nformatif) Penentuan kenaikan suhu titik panas belitan untuk transformator berpendingin OFAF dan OF WF berdasarkan suhu cairan atas pada tangki 19 Lampiran B (Informatif) Metode untuk memperkirakan kenaikan suhu titik panas belitan..... 21 Lampiran C (Informatif) Teknik yang digunakan dalam pengujian kenaikan suhu transformator terendam cairan . 26 Lampiran D (Informatif) Analisis gas terlarut untuk mendeteksi termatlebih lOkal 00.00 35 Lampiran E (Informatif) Penerapan sensor serat optik untuk pengukuran titik-panas belitan... 38 Bibliograf..... : g 42 Gambar B.1 — Model distribusi kenaikan suhu untuk metode pendinginan ON oso 22 Gambar B.2 — Nilai faktor Q sebagai fungsi daya pengenal dan tinggi pilin (V1)... Gambar B.3 - Jalur aliran cairan tipikal dalam belitan piringan dengan ring pengalin.......... 24 Gambar C.1 ~ Sirkit yang beresistans rendah menggunakan dua sumber arus searah yang terpisah, satu komendasikan untuk transformator dengan belitan, untuk setiap belitan... 28 Gambar C.2 - Sirkit alternatif yang direkomendasikan menggunakan hanya satu sumber arus searah untuk kedua belitan. 28 Gambar C.3 - Variasi suhu belitan rerata setelah pemutusan ©BSN 2014 i SNI IEC 60076-2:2014 Gambar C.4~ Ekstrapolasi kurva pendinginan, dengan menggunakan kurva yang ditentukan w(t) = AO — kt+Be-/Tw Gambar E.1 ~ Aplikasi sensor fiber optik untuk belitan piringan dari transformator tipe inti. Gambar E.2 ~ Aplikasi dari sensor fiber optik untuk kabel transpose dari transformator tipe inti = nee eee Gambar E.3 — Pengandaian dari aplikasi sensor fiber optik pada belitan pemisah-jarak dari transformator tipe inti... Gambar E.4 ~ Aplikasi sensor fiber optik untuk belitan tegangan tinggi dari transformator tipe cangkang ‘Tabel 1 — Batas kenaikan suhu, Tabel 2 —Nilai yang disarankan dari koreksi kenaikan suhu dalam kasus kondisl layanan khusus ‘Tabel 3 — Eksponen untuk koreksi hasil uji kenaikan suhu. Tabel A.1- Kenaikan suhu panas belitan untuk beberapa transformator spesifik ditentukan dari data uli panas Konvensional yang dikombinasikan dengan perhitungan kenaikan suhu titik panas belitan, dan dari pengukuran langsung serat optik....... Tabel C.1 — Contoh tabel perhitungan kurva pendinginan. Tabel D.1 — Nilai $2 minimum yang terdeteksi dari gas dalam minyak...... Tabel D.2 — Batas yang diperbolehkan untuk laju kenaikan gas Tabel E.1 — Jumlah sensor minimum yang direkomendasikan untuk transformator fase tiga...... Tabel E.2 — Jumlah sensor minimum yang direkomendasikan untuk transformator fase tunggal ©BSN 2014 Wi 34 40 40 a 41 18 20 33 36 37 38 38 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Transformator daya — Bagian 2: Kenaikan suhu Untuk transformator terendam cairan", diadopsi secara identik dengan metode terjemahan dari standar Intemational Electrotechnical Commission (IEC) 60076-2 Ed 3.0 (2011-02) berjudul “Power transformers - Part 2: Temperature rise for liquid-immersed transformers” yang merupakan revisi dari SNI 04-6954.2-2004 mengenai "Transformator tenaga - Bagian 2: Kenaikan suhu’. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 29-05, Transformator dengan tujuan meningkatkan jumlah dan ketersediaan standar ketenagalistrikan di Indonesia melalui prosedur perumusan standar dan dibahas dalam Rapat Konsensus pada tanggal 9 Oktober 2013 di Jakarta. Beberapa standar ISO/IEC yang digunakan sebagai acuan dalam standar ini telah diadopsi ‘menjadi Standar Nasional Indonesia (SN!) sebagai berikut: 1. IEC 60076-1 telah diadopsi menjadi SNI IEC 60076-1:2013; 2. IEC 60076-7 telah diadopsi menjadi SNI IEC 60076-7:2009; 3. IEC 60076-8 telah diadopsi menjadi SNI IEC 60076-8:2009; Bila ada Keraguan mengenai pemahaman standar ini, maka agar mengacu pada naskah ‘standar IEC 60076-2 Ed 3.0 (2011-02) dalam bahasa Inggris. Dalam rangka mempertahankan mutu dan ketersediaan yang tetap _mengikuti perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan saran dan usul demi kesempumaan standar ini dan untuk revisi standar ini dikemudian hari ©BSN 2014 itt ‘SNIIEC 60076-2:2014 Transformator daya — Bagian 2: Kenaikan suhu untuk transformator terendam cairan 4 Ruang lingkup ‘Standar ini berlaku untuk transformator terendam-cairan, mengidentifikasi transformator daya ‘sesuai dengan metode pendinginannya, menentukan batas kenaikan-suhu dan memberikan metode untuk uji kenaikan suhu. 2 Acuan normatif Dokumen acuan berikut berisi ketentuan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi terbaru yang berlaku.Untuk acuan tak bertanggal, edisi terakhir dari dokumen acuan (termasuk amandemen) yang berlaku. IEC 60076-8:1997, Power transformers — Part 8: Application guide IEC 60085:2007, Electrical insulation — Thermal evaluation and designation IEC 60085: 2007, Electrical insulation - Thermal evaluation and designation IEC 61181:2007, Mineral oil-filled electrical equioment — aplication of dissolved gas analysis (DGA) to factory tests on electrical equipment IEC Guide 115:2007, Application of uncertainty of measurement to conformity assesment activities in the electrotechnical sector 3. Istilah dan definisi Untuk penggunaan dokumen ini, berlaku istlah dan definisi yang diberikan dalam IEC 60076-1 sebagai berikut. 34 media pendingin eksternal media eksternal pada sistem pendinginan transformator (udara atau air) yang padanya bahang rugi-rugi transformator yang dihasilkan ditransfer 32 media pendingin internal cairan yang Kontak dengan belitan dan bagian-bagian lain transformator dengan menggunakan bahang yang dihasikkan oleh rugi-ugi yang ditransfer ke media pendingin eksternal CATATAN. Cairan dapat berupa minyak mineral atau cairan alami dan cairan sintetis ain. 3.3 Kenaikan suhu perbedaan antara suhu dari bagian yang dipertimbangkan (contoh, suhu belitan rerata) dan suhu media pendingin ekternal © BSN 2014 1 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 34 suhu cairan-atas 8. sunu cairan insulasi pada puncak tangki mewakill cairan-atas, dalam laju liran pendingin 3.8 kenaikan suhu cairan-atas MG Perbedaan suhu antara suhu cairan-atas dan suhu media pendingin eksternal 3.6 suhu cairan-bawah ca suhu cairan insutasi yang diukur pada ketinggian dari bawah belitan atau terhadap aliran cairan dari perlengkapan pendingin cairan 37 kenaikan suhu cairan-bawah AB perbedaan antara suhu cairan-bawah dan suhu media pendingin ekstermal 3.8 suhu cairan rerata om sunu rerata antara suhu cairan-atas dan suhu cairan bawah 3.9 kenaikan suhu cairan rerata Am perbedaan antare suhu cairan rerata dan suhu media pendingin eksternal 3.10 suhu belitan rerata Bu suhu belitan yang ditentukan pada uji kenaikan suhu akhir dari pengukuran resistans as belitan 344 kenaikan suhu belitan rerata A6y perbedaan antara suhu belitan rerata dan suhu media pendingin eksternal 3.12 gradien belitan rerata g perbedaan antara suhu belitan rerata dan suhu cairan insulasi rerata 3.13 suhu titik-panas belitan Oy suhu tertinggi dari konduktor belitan yang kontak dengan insulasi padat atau cairan insulasi © BSN 2014 2 dari a2 3.14 kenaikan suhu titik-panas belitan Ah perbedaan antara suhu titik-panas belitan dan suhu media pendingin eksternal 3.15 faktor titik-panas H faktor tak berdimensi untuk memperkirakan kenaikan lokal dari gradien beliten yang diakibatkan kenaikan rugi-rugi tambahan dan variasi dalam laju aliran cairan CATATAN. Faktor H diperoleh dengan mengalikan faktor Q dan $ (lihat 3.16 dan 3.17). 3.16 faktor Q faktor tak berdimensi untuk memperkirakan kenaikan dari gradien belitan rerata yang diakibatkan kenaikan lokal dari rugi tambahan, a 3.17 » faktor S faktor tak berdimensi untuk memperkirakan kenaikan lokal dari gradien belitan rerata yang diakibatkan variasi dalam laju aliran cairan 3.18 kertas yang ditingkatkan secara termal kertasberbahan dasar selulose yang telah dimodifikasi secara kimia untuk mengurangi laju penguraian kertas Kertas dianggaptelah ditingkatkan secara termal jika kertas itu memenuhi kriteria retensi 50% kuat tarik setelah 65 000 jam dalam tabung tertutup rapat pada 110 °C atau kombinasi waktu/suhu lain yang diberikan oleh persamaan: {1800 __15 000 Time (h) ~ 65 000e' %*279 10-278 a CATATAN 4 Efek penuaan dikurangi dengan eliminasi parsial dari air yang membentuk perantera 2 atau dengan menghambat pemibentukan air metalul penggunaan perentara peristabil ®» CATATAN 2 Lihat IEC 60076-7, untuk metode uj alternati berdasarkan pada kendungen nitrogen 4 Metode pendinginan 4.4 Simbol identifikasi ‘Transformator harus diidentifikasi sesuai dengan metode pendinginan yang dilakukan. Untuk transformator terendam-cairan, identifikasi ini dinyatakan dengan kode empat-huruf sebagaimana diuraikan di bawah. Huruf pertama: Media pendingin internal: © O:minyak mineral atau cairan insulasi sintetis dengan titik nyalas300 + K:cairan insulasi dengan titik nyala > 300 °C; * L:cairan insulasi dengan titik nyala tidak dapat diukur. ©BSN 2014 3 dari 42 SNI IEC 60076-2:2014 Huruf kedua: Mekanisme sirkulasi untuk media pendingin intemal: + Nealiran pemindah-panas alami melalui perlengkapan pendingin dan di dalam belitan; + F:sirkulasi paksa melalui perlengkapan pendingin, aliran pemindah-panas di belitan; + Disirkulasi paksa melalui perlengkapan pendingin, diarahkan dari perlengkapan pendingin sekurang-kurangnya ke dalam belitan utama. Huruf ketiga: Media pendingin eksternal: = A Udara: * Weair. Huruf keempat: Mekanisme sirkulasi untuk media pendingin ekstemal: +N: Konveksi alami; + F:sirkulasi paksa (kipas, pompa). CATATAN 1 Dalam standar ini, penggunaan cairan insulasi K dan L hanya dipertimbangkan untuk alasan keselamatan dan lingkungan. CATATAN 2 Pada transformator yang diperuntukkanmemounyai sirkulasi cairan insulasi diarah paksakan (kode huruf kedua D), ju aliran cairan yang melaiui belitan utama ditentukan oleh pompa den pada prinsipnya tidak ditentukan berdasarkan pembebanan. Sebagian kecil dari aliran cairan melalui perlengkapan pendingin mungkin diarahkan secara pintes terkendali_ untuk memberikan ppendinginan untuk inti dan bagian-bagian lain di luar beiitan utama. Belitan pengatur dan/atau belitan ain yang mempunyai daya relatif rendah dapat juga mempunyai sirkulasi tidak diarahkan dari cairan pintas. Pada transformator dengan pendingin paksa, dan pendingin yang tidak diarehkan (kode huruf kedua ®), laju alran cairan melalui selurun beltan adalah variabel dengan pembebanan, dan tidak berhubungan secara langsung pada aliran yang dipompa melalui perlengkepan pencingin. 4.2 Transformator dengan metode pendinginan alternatif ‘Transformator dapat ditentukan dengan metode pendinginan altemnatif. Dalam hal ini, maka spesifikasi dan pelat pengenal harus memuat informasi tentang nilai-nilai daya yang mana traneformator memenuhi batas kenaikan suhu apabila alternatif ini berlaku, lihat IEC 60076- 1 Nilai daya untuk metode pendinginan altematif dengan kapasitas pendinginan tertinggi adalah daya pengenal transformator tersebut (atau dari belitan masing-masing transformator multi belitan IEC 60076-1. Metode pendinginan alternatif terdaftar secara konvensional dalam rangka kenaikan tingkat kapasitas pendingin, Contoh « ONAN/ONAF. Transformator mempunyai seperangkat kipas yang dapat dioperasikan pada saat layanan pada pembebanan tinggi. Sirkulasi cairan insulasi hanya dengan efek pemindahan panas, pada kedua kasus. © ONANIOFAF. Transformator mempunyai perlengkapan pendingin dengan pompa dan kipas tetapi ditentukan juga dengan daya pengenal yang dikurangi pada pendinginan alami (contoh, dalam hal gangguan atau pengurangan daya bantu). ©BSN 2014 dari 42 SNI IEC 60076-2:2014 6 Kondisi pendinginan normal 6.1 Transformator berpendingin-udara Batas suhu sekitar normal untuk transformator daya diberikan pada IEC 60076-1 Dengan mempernatikan persyaratan kenaikan sunu normal, sunu tersebut pede instalasi di lapangan sebaiknya tidak melampaul: +40 °C setiap waktu: + 30°C rerata bulanan, dari bulan terpanas; + 20°C rerata tahunan. CATATAN Suhu rerata diperoleh dari data meteorologi sebagai berikut (IEC 60076 -1). Suhu rerata bulanan: setengah dari jumlah rerata maksimum harian dengan rerata minimum harian selma bulan i fertentu dalam beberape tahun ‘Suhu rerata tahunan: = seperdua-belas dari jumlah suhu rerata bulanan. 8.2 Transformator berpendingin-air Kondisi pendingin normal untuk transformator berpendingin air adalah suhu pendingin air pada pemasukan tidak melampaui 25 °C pada setiap waktu atau rerata tahunan 20°C Jika suhu air operasi lebih tinggi dari ini, maka kenaikan suhu yang lebih rendah sebaiknya Gitentukan (lihat IEC 6076-1) 6 Batas kenaikan suhu 6.41 Umum Persyaratan keneikan-suhu ditentukan sesuai dengan piiihan berbeda: + sejumlah persyaratan yang mengacu kepada daya pengenal kontinu (linat 6.2). + sejumiah tambahan dari persyaratan yang ditentukan terpisah, yang berkaitan dengan siklus pembebanan yang diuraikan sebelumnya (linat 6.4) GATATAN Sejumlah persyaratan tambahan dapat diterapkan terutama untuk transformetoy sities) ecer yang Kondlsi pembebanan daruratnya patut mendapat perhatian Khusus, dan sepaknya tidak digunakan secara reguler untuk tranformator standar ukuran kecil dan menengah Dalam hal ini diasumsikan melalui bagian ini bahwa subu layanan bagian yang berbeda dari ransformator masing-masing dapat diuraikan sebagai jumiah dari sunu mecis pendingin tksternal (udara sekitar atau air pendingin) dan kenaikan sunu bagian transformator. Batas kenaikan suhu normal berlaku Kecuali pada Kondisi layanan lain ditentuxan. Pada asus demikian, batas kenaikan suhu harus dimodifikasi seperti dtunjukkan pada 63. Tidak ada toleransi plus yang diizinkan pada batas kenaikan sun. © BSN 2014 5 dari 42 ‘SNI IEC 60076-2:2014 6.2 Batas kenaikan suhu pada daya pengenal Untuk transformator sampai dengan 2 500 kVA (833 kVA fase-tunggal) dengan julat sadapan tidak melebihi 25%, batas kenaikan suhu harus diterapkan pada sadapan utama sesuai dengan tegangan pengenalnya (linat SNI IEC 60076-1). Untuk transformator yang daya pengenalnya lebih besar dari 2 500 kVA atau jika julat sadapannya melampaui + 5%, batas kenaikan suhu harus diterapkan ke setiap sadapan pada daya sadapan, tegangan sadapan dan arus sadapanyang sesuci. CATATAN 1 Rugi-ugi beban adalah berbeda untuk sadapan berbeda dan kadang-kadang juga rugl tanpa beban epabile varias! ‘luks tegangan varlabel dtentukan. CATATAN 2 Pada transformator belitan terpisah, sadapan dengan rugi beban tertinggi biasanya sadapan dengan arus maksimum, CATATAN3 Pada ote-transformator dengan sadapan, sadapan dengan rugi beban tertinggi tergantung pada bagaimana sadapan disusun. Untuk transformator multi belitan, bila daya pengenal dari satu belitan sama dengan jumlah daya pengenal dari belitan yang lain, persyaratan kenaikan suhu mengacu kepada daya pengenal pada semua belitan secara serentak. Jika bukan hal ini, satu atau lebih kombinasi pembebanan khusus harus dipilih dan ditentukan untuk batas kenaikan suhu. Dalam kasus transformator dengan dua atau lebih bagian belitan terpisah satu di atas yang Jain, batas suhu belitan harus berlaku untuk pengukuran rerata dari bagian tumpukan, Jikabagian tumpukan ukuran dan pengenalnyasama Batas kenalkan suhu diberikan dalam Tabel 1 berlaku untuk transformator dengan insulasi padat ditunjukkan sebagai kelas 105 °C menurut SNI IEC 60085, dan terendam dalam minyak mineral atau cairan sintetik, dengan titiknyala tidak melebihi 300 °C (huruf kode pertama: 0). Batas acuan untuk kondisi ajek dibawah daya pengenal kontinu, dan suhu media pendingin eksternal tahunan rerata 20 °C. ike tidak persetujuan lain antara pabrikan dan pembeli, batas kenaikan suhu diberikan dalam Tabel 1 berlaku untuk insulasi Kraft dan insulasi kertas yang ditingkatkan (lihat juga IEC 0076-7). Tabel 1 - Batas kenaikan suhu Persyaratan untuk Batas Kenalvan suhu Cairan insulasi bagian atas 60 Belitan rerata (denganvariasi resistans belitan) = Sistem pendinginan ON..dan OF.. 65 = _ Sistem pendinginan OD. 70 Belitan titkpanas 78 | ©BSN 2014 6 dari 42, SNIIEC 60076-2:2014 Tidak ada batas numerik yang ditentukan untuk kenaikan suhu dari inti magnetik, hubungan listrik telanjang, perisai listrik atau magnetik dan bagian struktur pada tangki. Namun, persyaratan sangat jelas bahwa bagian tersebut tidak mencapai sunu yang akan menyebabkan kerusakan bagian yang berdekatan atau penuaan yang tidak semestinya dari cairan insulasi. Jika dianggap perlu, batas kenaikan suhu untuk permukaaan inti magnetik dapat disetujui antara pabrikan dan pembeli. CATATAN 4 Untuk beberepa desain, batas kenaikan suhu belitan titk-panas dapat menunjukkan kenaikan suhu cairan ates daratau belitan rerata lebih rendah dari pada yang ditunjukkan dalam tabel CATATAN 5 Aturan untuk penentuan keneikan suhu belitan titik panas diberikan pada 7.10. CATATAN 6 Untuk transformator daya besar terendam dalam minyak mineral, analisis gas yang terlarut dalam minyak (DGA) dilakukan selama uji kenaikan suhu dapat menjadi alat untuk mendeteksi termal lebih yang tak dinginkan (\ihat lampiran D). CATATAN7 Untuk transformator daya besar, kenaikan suhu permukaan tangki dan penutup dapat diperiksa dengan menggunakan kamera inframerah termografik. Pada belitan dengan resistans yang sangat rendah dengan banyak sambungan dengan baut (contoh belitan tegangan rendah dari transformator tungku), penentuan kenaikan suhu belitan rerata dengan variasi resistans kemungkinan sulit dan dipengaruhi ketidakpastian yang besar. Sebagai suatu altematif dan dengan persetujuan antara pabrikan dan pembeli, persyaratan kenaikan suhu belitan dapat dibatasi sampal kenalkan suhu belitan titik panas yang harus ditentukan dengan pengukuran langsung dalam kasus ini. Batas kenaikan suhu transformator yang mempunyai sistem insulasi tahan suhu lebih tinggi dan terendam dalam cairan yang tidak mudah terbakar (huruf kode K atau L) berdasarkan persetujuan 6.3. Persyaratan yang dimodifikasi untuk kondisi pendinginan khusus 6.3.1 Umum Jika kondisi layanan padalapangan instalasi yang dimaksud tidak berada dalam batas kondisi pendinginan normal yang diberikan dalam Ayat 5, maka batas kenaikan suhu transformator harus dimodifikasi sesuai dengan aturan yang ditunjukkan dibawal 6.3.2 Transformator berpendingin udara Jika suhu media pendinginan ekstemal di lapangan melebihi satu atau lebih dari nilai normal yang diberikan dalam 5.1, semua batas kenaikan suhu yang ditunjukkan dalam Tabel 1 hharus dikoreksi dengan besaran yang sama sebagai nilai lebih. Nilai yang diperoleh harus dibulatkan ke angka terdekat, pada derajat Kelvin. Nilai acuan suhu sekitar yang disarankan dan koreksi batas kenaikan suhu relevan diberikan dalam Tabel 2. © BSN 2014 7 dari 42 SNIIEC 60076-2:2014 Tabel 2- Nil i yang disarankan dari koreksi Kenaikan suhu dalam kasus kondisi layanan khusus ‘Suhu-sekitar Koreksi kenaikan °c suhu Reratatahunan | Reratabulanan | Maksimum x 20 30 40 0 25 35 5 30 Ease foray ae eas *wengacu pada nilai yang diberikan dalam Tabel 1 CATATAN 1 Tidak ada aturan yang diberikan untuk suhu-sekitar yang lebin rendah dari yang normal. Betas kenaikan suhu diberikan dalam tabel 1 diterapkan kecuali ditentukan lain oleh pembel. CATATAN 2 Nilai yang diberikan dalam Tabel 2 dapat diinterpoiasi Jika lokasi instalasi lebih dari 1 000 m diatas permukaan laut tetapi pabrik tidak mendesain seperti itu, maka Kenaikan suhu yang diperbolehkan selama pengujian di pabrik harus dikurangl sebagai berikut: - Untuk transformator berpendinginan alami (....AN), batas cairan bagian atas, rerata dan kenaikan suhu belitan tik panas harus dikurangi 1 K untuk setiap interval 400 m dimana ketinggian pernasangan melebihi 1 000 m; ~ Untuk transformator berpendinginan paksa (....AF), harus dikurangi 1 K untuk setiap 250 m melebihi 1 000 m. Koreksi balik yang bersesuaian dapat diterapkan dalam kasus dimana ketinggian dari pabrik diatas 1 000 m dan ketinggian lokasi pemasangan dibawah 1 000 m. Setiap koreksi ketinggian harus dibulatkan ke angka terdekat pada derajatkelvin. Bila batas kenaikan suhu yangditentukan dari transformator telah dikurangi, sebab suhu media pendinginan yang tinggi maupun karena pemasangan pada tempat yang tinggi, hal ini hharus ditunjukkan pada pelat pengenal (lihat EC 60076-1) CATATAN 3 Ketika transformator stander akan digunakan pada lokasi yang tinggi, rilai daya yang berkurang dapat dihitung, dimana pada sisi pendinginan den Kenaikan suhu berhubungan dengan layanan pada daya pengenal pada kondisi sekitar normal. 63.3 Transformator berpendingin air Jika suhu air pendingin maksimum dan/atau tahunan pada lokasi melebihi nilai_ yang ditunjukkan pada 8.2, semua batas kenalkan suhu yang ditentukan harus dikurangi dengan jumlah yang ada sebagai kelebihan. Nilai harus dibulatkan kepada semua angka terdekat dalam derajat. CATATAN Aturan yang diberikan diatas tidak berlaku untuk suhu air yang lebih rendah dari kondisi normal. Pada kasus ini diperlukan kesepakatan antara pabrikan dan pembeli. Pengaruh dari perbedaan suhusekitar atau ketinggian pada pendingin udara dari tangki harus diabaikan. BSN 2014 8 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 6.4 Kenaikan suhu selama siklus beban yang ditentukan Dengan kesepakan antara pabrikan dan pembeli, batas Kenaikan suhu dapat dijamin dan/atau uji khusus mengenai operasi siklus beban ditentukan (lihat IEC 6076-7). 7 Ujikenaikan suhu 74 Umum ‘Sub-ayat berikut menjelaskan prosedur untuk menentukan nilai suhu dan nilai kenaikan suhu selama pengujian dipabrik dan juga metode untuk mengganti kondisi pembebanan layanan dengan prosedur uj ekivalen. Selama uji kenaikan suhu, transformator harus dilengkapi dengan gawai proteksi (sebagai contoh, rele Bucholz). Setiap indikasi dari gawaiini selama pengujian harus dicatat dan kasusnya diselidiki Pada kasus transformator dengan lebih dari satu daya pengenal (sebagai contoh, ketika dua atau lebih metode pendinginan terpasang), uli Kenaikan suhu secara prinsip harus dilakukan untuk setiap daya pengenal, tetapi dengan kesepakatan antara pabrikan dan pembeli jumlah Uji dapat dikurangi 7.2 Suhu media pendingin 7.2.1 Suhu sekitar Untuk uji Kenaikan suhu, suhu pendingin udara sebaiknya pada julat antara 10 °C dan suhusekitar maksimum dimana transformator didesain, Interpretasi dari hasil uji harus sesuai dengan persetujuan jika suhu media pendingin eksternal selama pengujian diluar batas yang ditunjukkan. Paling sedikit empat sensor harus disediakan dan rerata dari_pembacaannya harus digunakan untuk menentukan suhu sekitar untuk evaluasi dari hasil uj CATATAN Untuk penguiian pada tansformator daya besar, jumiah sensor sebaiknya ditambeh sampai enam buah untuk mengurangi ketidakpastian yang akan berakibat pada rerata pembacaan, Pembacaan sebaiknya diambil pada interval yang teratur (contoh, setiap sepuluh menit), atau dapat digunakan rekaman kontinu otomatis. Sekeliling transformator ONAN, sensor sekitar harus diletakkan pada ketinggian kira-kira setengah keatas dari permukaan pendingin, Sensor harus didistribusikan disekeliiing tangki, kira-kira 2 m dari keliling tangki dan permukaan pendingin, dan diproteksi dari radiasi panas langsung. Untuk transformator berpendingin udara paksa, sensor harus diletakkan diudara 0,5 m dari masukan pendingin. kira Pada kasus perlengkapan pendingin terpisah yang diletakkan pada jarak paling sedikit 3 m dari tangki transformator, suhu sekitar harus diukur sekitar perlengkapan pen menggunakan aturan yang sama seperti yang diberikan diatas. © BSN 2014 9 dari 42 SNI IEC 60076-2:2014 Harus diperhatikan kemungkinan sirkulasi balik dari udara panas.Transformator sebaiknya ditempatkan sedemikian sehingga meminimalkan halangan pada aliran udara dan untuk mendapatkan kondisi sekitar yang stabil Tindakan pencegahan sebaiknya diambil untuk meminimalkan variasi dari suhu udara pendingin, khususnya selama bagian akhir dari periode pengujian ketika Kondisi ajek tercapal. Variasi yang cepat dari pembacaan akibat turbulensi sebaiknya dihindari dengan ‘sarana yang sesuai seperti pencelup bahang (heat sinks) untuk sensor suhu dari Konstanta waktu termal yang serupa dengan konstanta waktu termal dari transformator. 7.22 Suhu air Untuk uji kenaikan suhu, suhu air pendin maksimum dimana transformator didesain. sebaiknya dalam julat antara 5 °C dan suhu air Interpretasi dari hasil uji harus mengikutikesepakatan jika suhu air diluar dari batas yang ditunjukkan diatas. ‘Suhu harus diukur pada masukan dari perlengkapan pendingin.Pembacaan dari suhu dan Iaju dari aliran air sebaiknya diambil pada interval yang teratur (contoh setiap sepuluh menit), atau dapat digunakan rekaman kontinu otomatis, Pencegahan harus dilakukan untuk meminimalkan variasi aliran air pendingin dan suhu selama periode pengujian 7.3. Metode uji untuk penentuan kenaikan suhu 7.3.1 Umum Metode standar untuk menentukan kenaikan suhuajek pada lantai uji adalah uji ekivalen pada sambungan hubung pendek sesuai 7.3.2 dibawah Pada kasus khusus, jika disetujui, pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan fegangan dan arus pengenal dihubungkan dengan beban yang sesuai. Hal ini terutama citerapkan pada transformator dengan daya pengenal rendah. Metode berpunggungan (back-to-back) juga dapat disetujui. Pada metode ini, dua iransformator, satu tansformator yang diuji, dihubungkan paralel dan dieksitasi pada tegangan pengenal dari transformator yang diuji. Dengan menggunakan rasio tegangan yang berbeda atau tegangan yang diinjeksikan, arus pengenal dibuat mengalir pada belitan transformator yang dij. 7.8.2 Uji dengan metode hubung pendek untuk transformator dua belitan Selama ui transformator ini tidak dikenai tegangan pengenal dan arus pengenal secara silmultan, tetapi rugirugi total yang dikalkulasi, sebelumnya diperolen dengan dua penentuan rugi-rugi yang terpisah, disebut rugi-rugi beban pada suhu acuan dan rugi-ugi tanpa beban (iat IEC 6076-1). Maksud dari pengujian untuk menetapkan: « Kenaikan suhu cairan atas dan cairan rerata pada kondisi ajek dengan disipasi rugi-rugi total ©BSN 2014 10 dari 42 SNIIEC 60076-2:2014 = Kenaikan suhu rerata belitan pada arus pengenal untuk kenalkan suhu cairan rerata seperti ditentukan diatas. + Kenaikan suhu titik panas belitan pada arus pengenal dan untuk Kenaikan suhu cairan atas seperti disebutkan diatas. Hal ini yang dicapai pada uji dua langkah a) _Injeksi rugi-rugi total Kenaikan suhu cairan atas dan rerata ditetapkan ketika transformator dikenai arus uji sebanding dengan rugi-rugi total dari transformator (lihat IEC 80076-1), Arus uji akan berada diatas arus pengenal sampai pada batas yang diperlukan untuk menghasilkan jurnlah tambahan dari rugi-rugi yang sama dengan rugi-rugi tanpa beban pada tegangan pengenal, dan kenaikan suhu belitan akan sebanding dengan kenaikannya. Suhu cairan atas dan suhu media pendingin dimonitor, dan pengujian dilanjutkan sampai kenaikan suhu cairan ajek ditetapkan, Bagian pertama dari pengujian dapat diakhiri ketika laju dari perubahan kenaikan suhu cairan aias turun dibawah 1 K/jam dan tetap untuk periode 3 jam. Jika pembacaan yang berbeda diambil pada interval yang teratur, nilai rerata dari pembacaan selama satu jam terakhir diambil sebagai hasil uj. Jika pencatatan otomatis kontinu digunakan, nilai rerata selama satu jam terakhir akan diambil b) _Injeksi arus pengenal Setelah kenaikan suhu cairan atas ditetapkan, pengujian dilanjutkan tanpa berhenti dengan arus uji diturunkan ke arus pengenal untuk kombinasi belitan yang terhubung Kondisi ini dipertahankan selama 1 jam, dalam kurun waktu tersebut pecatatan suhu kontinu cairan atas, tik panas belitan (jika diukur) dan media pendingin ekstemal sebaiknya dicatat paling sedikit tiap 5 menit. Pada akhir 1 jam, resistans dari belitan yang diukur, pada saat pelepasan cepat dari suplai daya dan hubung pendek (Iihat 7.8 dan Lampiran C) atau, tanpa membuka suplai daya, dengan menggunakan metode superposisi yang terdiri dari injeksi ke belitan dan mengukur arus langsung dari nilai rendah yang tumpang-tindih pada arus beban. Nilai suhu rerata dari dua belitan ditentukan dari variasi resistan, dan sebagai tambahan dengan memperhitungkan penurunan sunu cairan ketika arus dikurangi sampai nial pengenal, sebagaimana variasi suhu media pendingin ekstemal Jika pengukuran langsung dari suhu titik panas belitan telah cidapat, sesuai dengan kenaikan suhu yang diperolen dengan mengambil pencatatan tertinggi sebelum pemutusan dan menerapkan koreks! yang ditunjukkan pada 7.10.3 karena suhu cairan menurun bila rus dikurangi sampai nilai pengenal. Dengan kesepakatan, dua langkah uji dapat dikombinasikan pada satu penerapan tunggal dari daya pada tingkat antara rugi beban dan rugi total. Untuk transformator terendam cairan, nilai kenaikan suhu untuk cairan atas, cairan rerata dan untuk belitan,maka harus ditentukan dengan menggunakan aturan koreksi yang diberikan pada 7.13. Namun daya yang iinjeksikan selama pengujian harus paling sedikit 80% dari nilai rugi total 7.3.3. Modifikasi uji untuk transformator khusus Transformator dua belitan dengan julat sadapan lebin besar dari pada 25%, atau mempunyai daya pengenal melebihi 2500 kVA. ©BSN 2014 14 dari a2 SNIIEC 60076-2:2014 Jika tidak ditentukan lain, uji kenaikan suhu dilakukan dengan transformator terhubung pada sadapan arus maksimum (lihat IEC 60076-1) dan arus sadapan untuk sadapan tersebut digunakan selama bagian akhir dari pengujian (lihat 7.3.2 b). Rugi-rugi total yang dlinjeksikan selama bagian pertama dari pengujian (lihat 7.3.2 a), harus sama dengan nilai paling tinggi dari rugi total yang terjadi pada setiap sadapan (bersesuaian dengan besaran sadapan). Sadapan ini juga sering, tapi tidak selalu, sadapan arus maksimum.Bagian pengujian ini menentukan kenaikan suhu cairan atas maksimum,Untuk menentukan kenaikan suhu belitan pada sadapan arus maksimum, nilai kenaikan suhu cairan digunakan dalam evaluasi arus sesuai dengan rugi-rugi total dari sadapan tersebut. Nilai dari bagian pertama pengujian ini akan dihitung ulang jika diperoleh dengan data lain. ‘Transformator multibelitan Bila daya pengenal dari satu belitan sama dengan jumlah daya pengenal dari belitan lain, untuk bagian pertama pada pengujian, rugi total harus didapat yang bersesuaian dengan daye pengenal (atau daya sadapan) pada semua belitan. Jika hal ini tidak diterapkan, ada beberapa kasus pembebanan yang ditentukan dengan kombinasi berbeda dengan beban belitan individual. Kasus tersebut akan digabungkan dengan rugi total paling tinggi harus menentukan daya uji untuk menentukan kenaikan suhu cairan Nilai kenaikan suhu untuk belitan individual di atas cairan harus diperoleh dengan arus pengenal pada belitan. Penentuan kenaikan suhu belitan di atas media pendingin medium, kenaikan suhu cairan untuk kasus pembebanan yang relevan akan dihitung ulang dari uji injeksi rugi total, menurut 7.13, dan sama halnya dengan kenaikan suhu belitan di atas cairan untuk setiap belitan, sebagaimena diterapkan Pedoman untuk menghitung ulang rugi-rugi transformator belitan diberikan dalam IEC 6076-8. njeksi rugi total untuk menentukan kenaikan suhu cairan dapat dilakukan: = dengan cara sedekat mungkin ke kasus pembebanan aktual, dengan menginjeksikan arus yang bersesuaian dengan rugi-rugi total dalam satu belitan, belitan yang lain cinubung pendekkan secara serentak atau dihubungkan ke impedans; = atau dengan suatu cara yang mendekati dengan tidak menghubung pendekkan atau menutup beliten-belitan tertentu; misalnya jika satu dari belitan-belitan mempunyai daya pengenal yang relatif rendah dan berkontribusi rendah terhadap rugi total transformator, dapat diterima untuk membiarkan terbuka dan menaikkan arus dalam belitan-belitan lain yang diperhatikan sampai rugi total yang benar diperoleh. ike tidak satupun dari metode di atas dapat diterapkan secara penuh, karena keterbatasan fasilitas uji, dapat disepakati untuk melaksanakan uji dengan rugi yang dikurangi sampai 80% dari nilai yang benar, Kemudian nilai suhu yang diukur harus dikoreksi sesuai dengan 7.13, Rincian dari uji Kenaikan suhu untuk sebuah transformator multi belitan, sebagai suatu aturan, sebalknya sudah disampaikan dan disepakati pada tahap lelang, BSN 2014 12 dari 42 Untuk transformator multi-inti dengan belitan-belitan yang tidak mempunyei hubungan ekstemal, metode uji kenaikan suhu sebaiknya disepaketi pada tahap lelang. Penggunaan busing uji tambahan adalah layak. 7.4 Penentuan suhu cairan 7.4.1 Suhu cairan atas Suhu cairan atas (é) secara konvensional ditentukan oleh satu atau lebih sensor yang dicelupkan dalam cairan insulasi pada puncak tangki atau, dalam pokel pada penutuo. Jumlah poket yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: - daya pengenal > 100 MVA: 3 poket; - daya pengenal dari 20 MVA sampai< 100 MVA: 2 poket; - _ daya pengenal < 20 MVA: 1 poket Posisi sensor sebaiknya dipilih untuk menunjukkan suhu cairan atas yang kemungkinan ‘sesuai dengan kolom yang dibelit. Jka lebih dari satu poket digunakan, pembacaan sensor harus direratakan agar memperoleh satu nilai suhu yang mewakili CATATAN 1 Suhu cairan dapat berbeda pade tempat yang berbeda dalam bagian atas tangki, tergantung pada desain, Pengukuran yang menggunakan sebuah poket pada penutup dapat terganggu oleh termal arus eddy, CATATAN 2 Dalam transformator dengan cairan sirkulast paksa dalam perlengkapan pendingin adalah sebuah campuran cairan dari belitan dengan cairan gintas delam teneki, yang mungkin tidak luniform antara bagian yang berbeda dari tangki atau antara pip utema sirkit pendinginan yang beroeda. Mengenai pentingnya suhu cairan atas dalam transformator dengan sirkulasi paksa, linat Lampiran A. Dengan persetujuan antara pabrikan dan pembeli, suhu cairan atas depat ditentukan dengan menganggap sebagai rerata dari indikasi poket yang ditempatkan pada penutup dan suhu cairan pada pemasukan dari perlengkapan pendingin. CATATANS Suhu cairan pada pemasukan dari perlengkapan pendingin harus diukur dengan sensor yang ditempatkan pada bagian tengah pipa. 7.4.2. Subu cairan rerata dan bawah Cairan bawah adalah istilah yang sebenamya berarti suhu cairan yang memasuki belitan di bawah.Untuk alasan praktis, diidentifkasi dengan suhu cairn yang kembali dari perlengkapan pendingin ke tangki. Suhu cairan bawah (é,) harus ditentukan oleh sensor yang ditempatkan pada pipa utama kembali dari pendingin atau radiator.Jika beberapa baterai perlengkapan pendingin dipasang, lebih dari satu sensor sebaiknya digunakan dan pembacaen rerata dianggap sebagai suhu cairan bawah. CATATAN 1 Allran cairan dalam pipa utarma kembali mungkin turbulen, jika didorong oleh sebuah pompa, atau umumnya laminar, jika ada sirkulasi alami melalui radiator. Hal ini penting untuk penentuan yang mewakili dari sunu cairan dalam pipa utama, ©BSN 2014 13 dari 42 SNIIEC 60076-2:2014 Suhu cairan rerata pada prinsipnya dimaksudkan adalah suhu rerata dari cairan pendingin dalam belitan. Suhu cairan rerata (on) digunakan untuk perhitungan gradien belitan rerata dan untuk koreksi hasil uji kenaikan suhu tertentu (lihat 7.13). ‘Suhu cairan rerata adalah am = (Oo O)l2 CATATAN 2. Validasi hubungan yang ciberikan di atas untuk sistem pendinginan yang berbeda juga dibicarakan dalam Lampiran A. CATATAN 3. Untuk transformator ONAN sampai dengan 2 500 KVA, dengan panel atau tangk’ bersirip, atau pipa-sipa pendingin individual dipasang langsung pada tangki, kenaikan suhu cairan rerata di atas suhu sekitar dapat diambil sebesar 80% dari kenaikan suhu cairan atas. 7.5 Penentuan kenaikan suhu cairan atas, rerata dan bawah Kenaikan suhu cairan atas (4d) harus ditentukan oleh perbedaan antara suhu cairan alas yang diukur pada akhir periode uji dengan rugi-rugi total (6) dan suhu media pendingin eksternal pada akhir periode uji dengan rugi-rugi total (0), adalah: A= Ob Oe Kenaikan suhu cairan rerata (\ém) harus ditentukan olen perbedaan antara suhu cairan rerata (Am) yang dihitung sesuai dengan 7.4.2 dan suhu media pendingin eksternal (6,), adalah: Boe = Baan~ Oa Kenaikan suhu cairan bawah (44) harus ditentukan oleh perbedaan antara suhu calran bawah (A) yang dihitung sesuai dengan 7.4.2 dan suhu media pendingin eksternal (¢,), adalah’ AB = - Oy CATATAN Suhu cairan yang berbeda adalah nilai rerata dari pembacaan selama jam terakhir dengan rugi-rugi total 7.6 Penentuan suhu belitan rerata ‘Suhu belitan rerata ditantukan oleh pengukuran resistans belitan. Pada transformator fase-tiga, pengukuran sebaiknya dilakukan biasanya termasuk fase tengah dari belitan. Untuk belitan tegangan, rendah dan arus tinggi hubungan bintang, pengukuran sebaiknya dibuat antara terminal jaringan supaya tidak menyertakan sambungan netral dati sirkt uj Sebuah pengukuran acuan (Ri,é,) dari semua resistans belitan dilakukan dengan transformator pada suhu sekitar, dalam kondisi ajek (linatlEC 60076-1).. Bila resistans (R,) diukur setelah pemutusan suplai daya, diekstrapolasikan pada saat pemutusan, menghasilkan nilai suhu: ©BSN 2014 14 dari 42 SNIIEC 60076-2:2014 untuk tembaga untuk almunium dengan@, adalah suhu rerata belitan pada saat pemutusan. Dalam rumus ini, suhu dinyatakan dalam derajat Celsius. CATATAN Untuk belitan tegangan rendah dari transformator daya yang sangat besar, perlu diperhatikan kemungkinan pembentukan suatu e.mf termokopel antara kontak-kontak metal selama pengukuran resistans setelah pemutusan. 7.7 Penentuan resistans belitan pada saat pemutusan Resistans belitan (R:) sebelum pemutusan harus ditentukan dengan menggunakan aturan yang ditunjukkan dibawah. Segera setelah pemutusan suplai daya uli dan melepasken sambungan hubung pendek, sirkuit pengukuran arus searah harus dihubungkan melalui terminal belitan sesuai dengan resistans yang akan diukur. Sebagaimana resistans belitan bervariasi dengan waktu saat belitan mendingin, harus diukur selama kecukupan waktu untuk membolehkan ektrapolasi balik ke saat pemutusan. Sebagaimana belitan mempunyai Konstanta waktu listrik yang besar (UR), oleh karena itu pembacaan yang akurat dihasilkan hanya setelah penundaan tertentu. Penundaan dapat dikurangi dengan meminimalisasi sebanyak mungkin waktu antara pemutusan dengan penyaklaran pada sirkit resistans, sebagaimana pengurangan Konstanta waktu listrik dengan pemilihan parameter yang memadai dari sirkit, Kondisi pendinginan sebaiknya tidak diganggu selama waktu pengukuran resistans dilakukan. Jika pompa-pompaberoperasi selama uji kenaikan suhu, pompa-pompa sebaiknya dijaga selama pengukuran. Rekomendasi untuk pelaksanaan pengukuran rinci diberikan dalam Lampiran C. 7.8 Penentuan kenaikan suhu belitan rerata pada saat pemutusan Kenaikan suhu belitan rerata harus ditentukan menggunakan nilai resistans saat pemutusan ditentukan sebagaimana ditunjukkan pada 7.6. Nilaipengukuran suhu belitan rerata harus dinaikkan dengan jumlah yang sama seperti suhu cairan rerata yang turun dari nilai yang sebenamya sebagaimana ditentukan pada 7.4.2 di akhir 1 jam pada arus pengenalnya. Kenaikan suhu belitan rerata yang dikoreksi dari belitan (\d,) menjadi: A By= 02+ NBoinr Be ©BSN 2014 15 dari 42 SNI IEC 60076-2:2014 dengan@adalah suhu belitan rerata pada saat pemutusan,é, adalah suhu media pendingin ektemal pada akhir periode uji dengan rugi-rugi total, 4d,., turunnya suhu cairan rerata selama uji 1 jam pada arus pengenal. Rekomendasi untuk pelaksanaan pengukuran rinci diberikan dalam Lampiran C. CATATAN Dalam hal transformator muttibelitan, metode uji harus disetujui antara pabrikan dan pembel. 7.9 Penentuan gradien suhu belitan rerata terhadap cairan Gradien suhu belitan rerata tethadap cairan (g) harus ditentukan sebagai perbedaan antara suhu belitan rerata yang tidak dikoreksi (6) dan suhu cairan rerata @,y pada saat pemutusan £ = O>~ Bom 7.10 Penentuan kenaikan suhu titik panas belitan 7.40.4 Umum Untuk transformator yang mempunyal daya pengenal 20/3 MVA/fase dan diatasnya, penentuan dari kenaikan suhu tik panas belitan harus selalu ditentukan melalui perhitungan berdasarkan hasil uji kenaikan suhu, menggunakan metode yang disetujui antara pabrikan dan pembeli ‘Sebagaimana uji khusus dan dengan kesepakatan antara pabrikan dan pembeli, kenaikan suhu panas belitan dapat ditentukan dengan pengukuran langsung. Untuk transformator yang mempunyai daya pengenal per fase lebih rendah dari 20/3 MVAvfase, pengukuran langsung atau perhitungan tidak diperlukan, Karena kenaikan suhu belitan rerata yang diperiukan dianggap cukup untuk juga memenuhi persyaratan kenaikan suhu tik panas belitan Untuk aset strategis atou kondisi operasi spesifk (misainya, pusat listrik tenaga nuklir) dipakal persyaratan yang lebin berat, kenalkan suhu titik panas belitan dapat ditentukan kedua-duanya dengan perhitungan dan pengukuran langsung dan hasil yang diperoleh diperbandingkan, Untuk transformator terhubung-oto, batas yang ditunjukkan mengacu kepada daya pengenal dari transformator belitan dobel yang ekivalen. 7.10.2 Penentuan dengan perhitungan Pebrikan harus menyampaikan kepada pembeli tentang hasil studi mengenai lokasi titik-titik panas dan estimasi dari kenaikan suhunya. Studi sebaiknya berdasarkan pada ‘+ hasil kenaikan uji Kenaiken suhu selama pengukuran suhu titik-panas belitan yang tidak diukur secara langsung; + pengetahuan tentang medan fluks kebocoran untuk menentukan distribusi rugi tambahan; + pengetahuan tentang pola sirkulasi cairan insulasi rugi tambahannya lebih tinggi. jalam belitan pada daerah yang BSN 2014 16 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 CATATAN Pada prinsipnya, estimasi Kenaikan-kenaikan suhu titk-penes beliten dapet dilakuxan mulai dari data desain, tetapi perlu diperhatikan bahva prosedur ini menyiratkan ketidakpastian Untuk transformator yang mempunyai daya pengenal antara 20/3 MVA dan 100/3 MVA per fase dan impedansi hubung pendek tidak melebihi 14%, metode penyederhanaan perhitungan kenaikan suhu titk-panas belitan dapat disepakatl antara pabrikan dan pembeli (ihat Lampiran B). 7.10.3 Pengukuran langsung selama pengujian kenaikan suhu Sejumiah sensor termal (misalnya, sensor fiber optik) harus dipasang didalam belitan pada posisi yang dianggap lokas ttik-titk panas. CATATAN4 Pada umumnya, titk-panas berlokasi pada puncak belitan, tetapi lokasi yang benar direkomendasikan dengan car kaji ulang CCATATAN 2. Direkomendasikan digunakan sensor fiber optik, Mengacu pada Lampiran E untuk metode instalasi yang disaranken. Bila digunakan lebih dari satu sensor pada belitan yang sama, pembacaan maksimum harus dilakukan sebagai suhu titk-panas belitan. Kenaikan suhu titik-panas belitan (A0,) diperoleh dengan: Nth =O + ABs-8o Bila 6 adalah pembacaen suhu pada saet pemutusan, Af adalah penurunan dari suhu cairan atas selama periode uji 1 jam pada arus pengenal, dan é.suhu sekitar pada akhir periode uj rugi total. GATATAN 3 Metode yang citunjukkan di atas dapat juga diterepkan untuk penentuan kenaikan sunu fitk panas dalam kasus resistans belitan sangat rendah ketike Kenaikan subu belitan rerata dengan \atiasi resistans adalah dipengaruni oleh ketidakpastian yang besar. 7.11 Ketidakpastian yang mempengaruhi hasil kenaikan uji suhu Hasil uji kenaikan suhu dipengaruhi oleh ketidakpastianyang berkaitan dnegan metode uji dan instrumentasi yang digunakan.Dalam laporan uji, perkiraan sebaiknya diberikan oleh ketidakpastian yang mempengaruhi kenaikan suhu. CATATAN Perkiraan ketidakpastiaan sebeiknya tidak diteraokan untuk menetepkan batas yang ditentukan berhubungan atau tidak, tetapi hanya untuk informasi iriteria umum untuk mengevaluasi ketidakpastian yang diberikan dalam panduan IEC 115 dan dalam bibiografi. Sebagai rekomendasi umum, ketidakpastian yang diperluas sebaiknya berkaitan dengan tingkat konfidensi 95% [6]' 7.42. Analisa gas terlarut dalam minyak Untuk transformator daya terendam minyak mineral, dimana efek tambahan fluks adalah faktor resiko yang potensial, sebuah analisa kromatografi dari gas terlarut dalam minyak dapat terjadi mendeteksi kemungkinan_ termal lebih lokal. Jika disetujui antara pabrikan dan pembeli analisa sebaiknya dilakukan sebagai ut khusus sebelum dan sesudah uli kenaikan suhu. © BSN 2014 47 dari 42 ‘SNI IEC 60076-2:2014 Rincian dari metode uji dan kriteria penerimaan untuk mengevaluasi hasil DGA diberikan dalam Lampiran D. 7.13 Koreksi Jika nilai yang ditentukan dari daya yang diinjeksikan atau arus tidak diperolen selama kenaikan uji suhu, hasil harus dikoreksi menurut hubungan berikut yang berlaku dalam julat + 20% dari target nilai daya dan + 10% dari target nilai arus. Dengan pesetujuan, koreksi dapat diterapkan mencakup julat yang lebih besar, tetap! tidak boleh lebih rendah dari -30% dari nilai target daya dan -15% dari nilal target arus. Kenaikan suhu cairan mencakup suhu medium pendingin eksternal pada akhir dati injeksi rugi total harus dikalikan dengan: ( Rugi-rugitotal \" (CRugi—rugilji_) Kenaikan suhu belitan rerata mencakup suhu cairan rerata pada saat pemutusan harus dikalikan dengan: (doaenetY be) Kenaikan suhu titik panas belitan terhadap suhu cairan atas pada saat pemutusan harus dikalikan dengan: sPengenal ( ArusUjt ] Nilai eksponensial yang digunakan diberikan pada Tabel 3 sesuai dengan jenis transformator dan sistem pendinginannya. Koreksi dilakukan dengan menggunakan nilai eksponen yang diberikan dalam Tabel 3 adalah konservatif dan ditujukan hanya untuk melaporkan kenaikan suhu selama pengujian dalam kondisi ajeg yang dilakukan dalam batas-batas yang ditunjukkan di atas. Tabel 3 - Eksponen untuk koreksi hasil uji kenaikan suhu ee estes ‘Transformator daya medium dan besar ONAN | ONAN | ONAF | OF... | OD... | Eksponen x cairan atas 08 08 os | 10 10 Eksponen y belitan rerata 16 1.6 16 1.6 2,0 Eksponen z gradien belitan : [ee 18 16 20 CATATAN Untuk keperluan tabal ini, ransformator distribusi adalah transformator dengan aya pengenal sampai dengan 2 500 kVA bar dalam kurung mengacu dalam bibiograti ©BSN 2014 18 dari 42 SNI IEC 60076-2:2014 Lampiran A (Informatif) Penentuan kenaikan suhu titik Panas belitan untuk transformator berpendingin OFAF dan OFWF berdasarkan suhu cairan atas pada tangki Kenaikan suhu tik panas belitan diatas suhu sekitar atau suhu cir Pendingin secara tradisional berdasarkan kenaikan suhu cairan atas dalam tangki adalah sebagai berikut: AG, = AQ, * He Bila A0, adelah kenaikan suhu cairan atas di dalam tangki, H adalah faktor ste Panas dan g adalah gradien rerata belitan kererata calran. Dari sudut pandang akademis yang ketat, asar suhu yang lebih relevan daripada cairan campuran dalam tank: Dslam transtormncn berpendingin ON-, ketidakakuratan ini telah dianggep marginal. keene volume laju aliran Gain Yang ajeg melalui belitan pada prinsipnya same dengan iaju aman melalui radiator Secara umum, hal yang sama berlaku untuk transformator berpendingn OD. asi bile hanya febocoran sedang atau kebocoran yang dikendalikan levat pending yang keluer ke volume {angki bebas. Namun kondisinya adalah, berbeda dalam transformator serpendingin OF, bila aliran minor cairan panas dari saluran belitan bercempur dengan cars mxbules, dengan arus utama cairan pendingin yang bersirkulasi membentuk putaran "belsan bar - pendingin — belitan luar’ Pertanyaannya sekarang adalah: "Apakeh suhu campuran cairan aiss i datam tangki dapat digunakan untuk menentukan suhu tik pangs belitan daa dota uw cence stew penentuan {ersebut harus didasarkan pada cairan panas yang dilepaskan dan belsan ates?" Sebuah jawaban untuk pertanyaan di atas didasarkan pads has yang diperoieh pada beberapa transformator berpendingin OFAF. dengan suhu ttk penas beliton secara langsung diukur dengan sensor serat opik Transfonmator dipiin mewakit ukuran transformator yang berbeda dan mode sirkulasi minyak yang berbeda (aksial dan zig-zag) Tela belitn. Hasil yang diperoleh pada beberapa transformator spesitkcltunjukkan pada Tabel A. Menaikan suhu tik panas belitan yang diukur diperoleh sebagai nilai maksimum yang Gihasilkan oleh 8 sensor serat optik setiap belitan {Upaya telah dilakukan untuk mengukur suhu saluran minyak di beberapa unit Uji yang dipitin, Pengukuran semacam ini telah nyata menjadi tidak praktis dan sulit karena echo saluran minyak menunjukkan suatu julat lebar dari variasi lokal, Kesimpulan Berdasarkan kesamaan nilai kenaikan suhu titik panas belitan yang dihitung dan diukur, cibefikan pada Tabel At, dlanjurkan bahwa suhu cairan atas di dalam tarsi gigunakan untuk perhitungan kenaikan suhu titik panas. ©BSN 2014 19 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 Tabel A.1-Kenaikan suhu titik panas belitan untuk beberapa transformator spesifik ditentukan dari data uji panas konvensional yang dikombinasikan dengan perhitungan kenaikan suhu titik panas belitan, dan dari pengukuran langsung serat optik Kenaikan suhu titik Nilai yang diukur anas belitan Daya pengenal Mode m pendinginan/sirkulast Dee wl panes: ie va minyak belitan na i ‘ Kea ie Dihitung | Divkur 230 1ascTRy | 593 ert OFAF Zig-Zag 40,6 3-fase | 18.00) 63,6 60,9 ae 44,7q7R) | 58,7 56.5 OFAF/Zig-Zag 352 a 3- fase 23,0 (TT) q 65,3 on OFAF/Aksial zea) | 714 68.9 ial ’ E x 3-fase oi 133 OFAF/Aksial 373 | 211) | 694 704 1- fase (TR) berartibelitan tegangan rendan, dan (TT) berarti belitan tegangan tinggi. ©BSN 2014 20 dari 42, Lampiran B (Informatif) Metode untuk memperkirakan kenaikan suhu titik panas bel B41 Umum Titik panas adalah suhu maksimum yang terjadi pada suatu bagian dari sistem insulasi belitan dan diasumsikan untuk menyatakan pembatasan termal transformator. Jika kenaikan suhu titik panas belitan diukur secara tidak langsung, perkiraan nilainya dapat dibuat mulai dari hasil uji kenaikan suhu atau menggunakan baik data desain atau hasil uji yang dilakukan pada transformator yang serupa. ‘Suatu perbedaan dibuat antara sistem yang berpendingin cairan yang mengalir alami (kode ON...) dan sistem pendingin cairan aliran paksa (kode OF....atau OD...) Dalam lampiran ini, aturan diberikan untuk transformator jenis inti dan cangkang. B.2 Daftar simbol yang digunakan Untuk simbol yang digunakan lihat Pasal 3 8.3 Model matematika untuk sistem pendingin cairan aliran alami dan paksa langsung B.3.1. Transformator jeni Untuk transformator yang memilki belitan konsentris secara teratur didistribusikan sepanjang kaki inti, kenaikan subu titik panas belitan dapat dihitung mulai dari hasil uji kenaiken suhu, dengan asumsi untuk cairan yang keluar dari belitan adalah suhu cairan atas (lihat 7.4.1) dan suhu cairan rerata, rerata antara suhu cairan atas dan suhu cairan bawah. Kenaikan suhu cairan di dalam belitan dari transformator diasumsikan meningkat secara linear dengan ketinggian belitan, Bahang, yang ditransfer dari belitan kecairan sepanjang belitan memeriukan penurunan suhu antara belitan dan cairan sekitamya yang diasumsikan Konstan pada semua tingkat ketinggian dengan pengecualian dari ekstremitas belitan. Dalam grafik yang diberikan pada Gambar B.1, kenaikan suhu belitan dan kenaikan suhu cairan akan muncul sebagai dua garis sejajar. ©BSN 2014 24 dari 42, ‘SNIIEC 60076-2:2014 Tingol belten 6) Keraikan sunu (4) Gambar 8.1 - Mode! distribusi kenaikan suhu untuk metode pendinginan ON Kenaikan suhu titik panas belitan dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut: NO, = NO. + Hy Gradien termal rerata antara setiap belitan dan cairan sepanjang kaki (g) diambil sebagai Perbedaan antara kenaikan suhu belitan rerata (\d,) dan kenaikan suhu cairan rerata (Ady). Titik panas umumnya diperkirakan terdapat di yjung paling atas belitan, sebab: * _ konsentrasi dari rugi tambahan menimbulkan deviasi garis fluks bocor; * _ variasi dalam saluran cairan pada puncak belitan. Oleh karena itu, untuk setiap belitan, faktor tik panas bersesuaian (H=QS) tergantung pada: + faktor Q berkaitan dengan rugi tambahan dan tergantung pada rasio antara rugi spesifik dalam daerah konsentrasi fluks bocor (puncak belitan) dan rugi spesifik rerata dari belitan; + faktor S berkaitan dengan efisiensi sirkit pendingin cairan didalam belitan, Faktor Q adalah faktor individual untuk masing-masing belitan transformator yang tergantung pada karakteristik dari belitan dan perkiraannya dapat dicapai melalui pengetahuan dari medan fluks bocor (misalnya, dengan cara metode elemen terbatas). Untuk piringan atau lapisan belitan dari transformator fase tiga tipe inti tidak melebihi 150 MVA (50 MIVA untuk unit fase tunggal), 50 Hz dan impedans hubung pendek dari 10% sampai 14%, kurva dari Gambar B.2 dapat digunakan sebagai acuan. Kurva tersebut memberikan faktor Q sebagai fungsi dari daya pengenal dan tinggi pilin konduktor, diperoleh sebagai rerata dari sejumlah kasus yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan rogram komputer dan dikonfirmasikan dengan hasil percobaan. ©BSN 2014 22 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 CATATAN 1 Untuk konduktor epoksi kabel, tinggi merujuk ke pilinan dasar. 450 NVA 16 ——4— ~ 4 “00 vA | wz 4 | -1 0 vA Sle nates q Taco | 8 8 10 2 4 16 6 Ww (mm) Gambar B.2 — Nilai faktor Q sebagai fungsi daya pengenal dan tinggi pilin (W) Dalam prinsip, evaluasi faktor S, berkaitan dengan pengaruh sirkit cairan pendingin, sebaiknya dilakukan dengan menyelesaikan sirkit hidraulik pada setep puncak belitan spesifik, Untuk piringan dan belitan lapisan tanpa pengalihan ring dengan hanya saluran vertikal, faktor S dapat diasumsikan sama dengan 1 Masalah yang perlu untuk belitan dengan ring pengalin sebagai t2ktor yeng bervariasi menurut Konfigurasi dari saluran cairan. Faktor S umumnya lebih besar dari 1 bila distribusi aliran cairan didalam belitan tidak merata sepanjang tinggi aksial dari belitan.Situasi tersebut dapat teqjaci cisebabkan beberapa pilihan desain dielektrik. Gambar B.3 menunjukkan beberapa contoh tipikal dari sirkit cairan untuk belitan dengan ring pengalin dan tanpa saluran aksial tambahan didalam belitan dan distnbus: seragam dari ring pengalih untuk nilai berbeda dari rugi faktor S sebaiknya dipertimbangkan. Contoh a) merepresentasikan dengan 1. it untuk yang faktor S yang dapat dissumsikan sama Contoh b) menunjukkan suatu susunan dalam ketidekedaan den ring pengalih internal terakhir yang memfasilitasi cairan keluar melalui saluran radial atas (nila! ncikatt S = 1,1), Dalam contoh c), saluran antara piringan pertama dan ring ekuipotensial terialu sempit sehingga cairan tidak dapat bersirkulasi secara benar (nilai indikatif S =7,1) Dalam contoh d), susunan meliputi kurangnya ring pengalih dan pembatasan dari saluran antara piringan pertama dan ring ekuipotensial (rita indikatif S =1,2). Dalam contoh kasus yang diyji dan sejenis yang lain, konsekuensi adalah termal lebih setempat dati konduktor dan insulasi © BSN 2014 23 dari 42, ‘SNI IEC 60076-2:2014 Perhatian sebaiknya diberikan pada posisi relatif dari dua ring pengalih terakhir yang dapat mempengaruhi aliran cairan yang benar dalam saluran radial terakhir. CATATAN 2 Faktor representatt Sdari susunan belitan spesifk yang lebih akurat dapat ditunjukkan oleh pabrikan, = Gambar B.3 - Jalur aliran eairan tipikal dalam belitan pi gan dengan ring pengalih Hal ini dapat juga dicatat bahwa daerah belitan dimana faktor Q dan S mengasumsikan nilai maksimumnya hanya bersesuaian bila faktor Q adalah maksimum pada puncak belitan. CATATAN 3 Kabel yang ditransposisikan kontinu dapat diguneken pada puncak dan dasar dari beltan tive piringan agar mengurangi rugi-rugi eddy setempat 8.3.2 Transformator tipe cangkang Walaupun susunan belitan dan konfigurasi transformator tipe cangkang berbeda dari transformator tipe inti, model termal yang diberikan dalam Gambar B.1 masih dapat diterima secara konseptual dengan memperhitungkan pertimbangan berikut. Dalam transformator tipe cangkang, kawat multikonduktor biasanya diadopsi sebagai dimensi konduktor yang dapat diatur dari kumparan ke kumparan menurut distribusi fluks bocor, sehingga rugi arus eddy yang signifikan dapat dicegah pada setiap kumparan. arena faktor H sangat dipengaruhi oleh konduktor, nilai yang digunakan untuk perhitungan titi panas sebaiknya disetujul antara pabrikan dan pembeli pada tahap desain, ©BSN 2014 24 dari 42, ‘SNIIEC 60076-2:2014 B.4 Model matomatika untuk sistem pendinginan aliran cairan paksa Untuk transformator dengan aliran cairan paksa (kode OF ...), konsep suhu cairan atas dan rerata suhu cairan adalah ambigu dan tidak dapat ditentukan dengan pengukuran diambil di luar tangki (linat juga Lampiran A). Pada prinsipnya, dapat dibenarkan untuk menganggap cairan suhu atas diukur secara langsung pada tempat keluar dari sirkit pendingin internal masing-masing belitan sebagai perilaku panas belitan tergantung pada penyekatan ulang dari nilai pengenel aliran cairan diantara berbagai saluran aksial. Hanya untuk tujuan memperkirakan fitik panas kenaikan suhu belitan dengan perhitungan, dimulai dari hasil uji kenaikan suhu, model yang sama diindikasikan untuk aliran cairan alami yang dapat diasumsikan. Kenaikan suhu cairan pada tempat masuk dari belitan (suhu cairan bawah) dapat ditentukan seperti yang ditunjukkan untuk metode pendinginan aliran cairan alami. © BSN 2014 25 dari 42 ‘SNIIEC 60076-2:2014 Lampiran ¢ (Informatif) Teknik yang digunakan dalam pengujian kenaikan suhu transformator terendam cairan C1 Pengukuran resistans belitan setelah pemutusan C.1.1 Pengaturan dari peralatan pendingin setama pengukuran resistansbelitan Gawai pendingin sebaiknya lebih dipelinara untuk keadaan yang sama (metode Pendinginan) sebagaimana selama injeksi arus dalam belitan. Dengan pengaturan ini, adalah mungkin untuk memperoleh informasi tentang perilaku panas transien dari belitan dan cairan dari kurva turun pendinginan. CATATAN 4 Secara umum, kondisi gawai pendingin selama pengukuren kurva turun pendinginan hanya sedikit mempengaruhi nilai ekstrapolasi dari resistans panas pada saat pemutusan, Hanya ‘bagian akhir dari kurva turun pendinginan dapat dipengaruhi oleh pengaturan gawai pendingin. CATATAN 2 Dalam kasus transformator berpendingin OD, pendinginan sebeiknya tidak boleh berubah setelah pemutusan, C.4.2 Prosedur untuk pengukuran resistans belitan ‘Suhu belitan pada akhir uji kenaikan suhu biasanya ditentukan dengan pengukuran resistans belitan, menurut ayat 7.7, Pengukuran resistans belitan dimulai setelah pemutusan uji daya dan koneksi ke belitan dari ‘umber arus pengukuran a.s. Sebagaimana suhu belitan dan resistans yang bervariasi terhadap waktu, masalahnya adalah untuk mengekstrapolasikan kebelakang tethadap waktu kKepemutusan segera. Prosedur ekstrapolasi ini dibahas di C.2. Pengukuran resistans sebaiknya dimulai sesegera mungkin setelah dihubungkannya belitan ke peralatan pengukuran. Pada awalnya, sebelum alat ukur arus a.s distabilkan, pembacaan mengalami kesalahan karena jatuh tegangan induktif dalam belitan. Waktu yang diperlukan Untuk stabilisasi ini dapat dikurangi dengan: + Mengarahkan inti menjadi jenuh sehingga induktans efektif turun ke nilai yang sama besarnya dengan induktans arus pendek; * Menggunakan suplai arus konstan, sumber suplai yang stabil secara elektronik atau baterai yang sangat kuat dengan tambahan resistor seri yang besar. Mengarahkan inti menjadi jenuh berarti membangkitkan sejumlah fluks tertentu yang Mengurangi keterlambatan, dalam prakteknya terjadi dalam beberapa detik. Dua belitan dari pasangan yang diuji dapat dihubungkan ke dua sirkit a.s terpisah atau dihubungkan secara seri ke sambungan bersama, Dalam kedua kasus, arah arus sebalknya bekerja sama untuk menjenuhkan int ©BSN 2014 26 dari 42, SNIIEC 60076-2:2014. Konstanta waktu elektris dari sirkit a.s, setelah kejenuhan tercapai, mungkin juga diturunkan beberapa detik, bahkan dalam kasus-kasus sulit. Suatu perbedzan suhu dari 1K bersesuaian dengan perbedaan relatif dari resistans di urutan 1/300, yang untuk peluruhan (decay) eksponensial dari kesalahan, akan bersesuaian dengan penundaan 5-6 kali konstanta waktu elektris. Hal ini semua berarti bahwa, secara umum pengukuren yang berguna sebaiknya diperolen dalam waktu tidak lebih dari 1 menit setelah kejenuhan yang efkt* tercapai Pengukuran resistans belitan TR dari transformator penaik yang beser sangat sensitif terhadap e.m4 induktif sisa, yang mengganggu pengukuran bahkan sade saat itu, ketika arus a.s telah stabil. E.m-f, induksi ditumpangkan pada tegangan reset (dalam julat milivott) dan nilai resistans dievaluasi dengan adanya gangguan tegenaen amiisicl ditingkatkan atau dikurangi, tergantung pada polaritas tegangan induksi. Hal ini dapat Gengan jelas dikenali, bila kurva resistans berasal dari ujung yang tinggi atau, dalam Sebersee kesus, dari ujung bawah selama kurva pendinginan. Pada transformator besar, hasil SSai dapat diperoleh, bilamana arus a.s disirkulasikan melalui keseluruhan beliten ‘ssangee Snggi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar C.1 dan C2 di bawah ini. Dikasustesus ekstrim, dengan resistans belitan dekat atau dibawah 1 mQ, nilai resistens wajar akan diperoleh satu atau dua menit sejak arus a.s stabil. ‘Sebagai tambahan, harus diperhatikan waktu operasi untuk Semeksi dan waktu untuk menstabilkan arus a.s. Nilai resistanspertama yang berguna dapat diperoleh, tergentang eats whersn inti. Disarankan bahwa pada waktu mulai dari pemutusan samea! Senguiuesn Stk panas yang pertama berlaku tidak boleh melebihi: : 2 menit untuk transformator <100 MVA; - 3 menit untuk transformator dari 100 MVA menjadi

Anda mungkin juga menyukai