Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pustaka Pemikir
Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pustaka Pemikir
LAYANAN REFERENSI
POSTINGAN POPULER
Implementasi Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Search
Mrs.WS
FACEBOOK Mrs.WS
Peminjam Aksara
Home › Makalah Pancasila Kewarganegaraan › Pancasila
Peminjam Aksara
BLOG ARCHIVE
August (2)
Pancasila sebagai dasar negara telah dipraktikkan selama 75 tahun berjalan hingga sekarang.
Namun implementasi yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas tidak selamanya sesuai
harapan. Dalam artikel inilah kami ulas, implementasi Pancasila sebagai dasar negara.
Perwujudan pancasila dalam UUD 1945 bersifat imperative (mengikat). Pancasila sebagai
dasar negara, sedangkan UUD 1945 merupakan penjabaran dari isi Pancasila. Penegasan pancasila
sebagai dasar negara, tercantum dalam Tap.MPR No.XVIII / MPR / 1998. Pancasila mempunyai
sifat dan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara dan merupakan unsur penentu
berlakunya ketertiban hukum di Indonesia.
Dengan demikian Pancasila merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945, itu terbukti pada
alinea keempat yang menunjuikan bahwa pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat, yang bentuk dan wujudnya tertuang dalam UUD. Pembukaan maupun
pancasila tidak bisa dirubah maupun dignti oleh siapapun, karena merubah ataupun mengganti
berarti membubarkan Proklamasi yang dilaksanakan pada tangl 17 Agustus 1945 karena pancasila
merupakan fundamental terbentunya bangsa Indonesia. Pancasila sebagai subtansi esensial dari pada
Pembukaan UUD 1945 dan bangsa Indonesia adalah mewujudkan cita-citanya sesuai dengan
Pancasila, artinya cara dan hasilnya tidak boleh tentang dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Sedangkan cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.[2]
4. Masa reformasi.[4]
Undang-Undang Dasar 1945 berlaku di Indonesia dalam dua kurun waktu.Pertama, sejak
ditetapkannya oleh panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Kedua, adalah dalam kurun waktu sejak diumumkannya dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 sampai
sekarang.
UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis dalam gerak pelaksanaannya pada kurun waktu
1945-1949, dan jelas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, karena kita memang sedang dalam
masa pancaroba, dalam usaha membela dan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja
diproklamirkan.
Pada masa ini juga terdapat berbagai penyimpangankonstitusional yang dapat dicatat,
yaitu pertama, berubahnya fungsi Komite Nasional Pusat dari pembantu Presiden menjadi badan
yang diserahi kekuasaan legislative dan ikut menentukan GBHN berdasarkan maklumat Wakil
Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945. Kedua, berdasarkan perubahan system cabinet
presidensial menjadi cabinet parlementer.
Pada 3 November 1945 atas usul BP-KNIP, pemerintah mengeluarkan suatu Maklumat
untuk pembentukan partai-partai politik agar segala aliran paham yang ada di masyarakat ke jalan
yang teratur.
a. Sistem Presidensial
Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut system dari Negara manapun,
tetapi adalah system khas bangsa Indonesia.Di dalam system ini, kepala pemerintahannya
adalah presiden, sehingga menurut konstitusi ketatanegaraan ini, pemerintah padaa
hakikatnya adalah presiden.System ini berlangsung untuk pertma kalinya pada 18 Agustus-14
November 1945.
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955, diadakan pemilihan umum yang
memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.Tugas Konsituante adalah untuk merancang
UUD sebagai pengganti UUDS 1950.
Presiden dalam pidatonya pada tanggal 22 April 1959 di depan siding konstituante yang
menyarankan “marilah kembali kepada UUD 1945”.Dan, penggunaan kembali UUD 1945
ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Jadi, sejak saat itu,
Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi.
Banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan memburuknya keadaan politik dan
keamanan serta kemerosotan ekonomi yang mencapai puncaknya pada pemberontakan G30
S/PKI. Pemberontakan ini dapat digagalkan melalui kekuatan-kekuatan yang melahirkan
pemerintahan orde baru.
Gerakan G30 S/PKI yang didalangi oleh PKI telah menimbulkan banyak korban jiwa
serta banyak juga terjadi pelanggaran hukum dan UUD yang berlaku. Dan juga, gerakan tersebut
jelas memiliki tujuan untuk mengganti dasar falsafah Negara yaitu Pancasila dengan dasar
falsafah yang lain.
Keadaan semakinmemburuk, keadaan ekonomi dan keamanan makin tidak terkendalikan.
Dengan dipelopori oleh pemuda/mahasiswa, rakyat menyampaikan tiga tuntutan kepada
Pemerintah, yang disebut juga dengan Tritura, yaitu:
· Bubarkan PKI
· Bersihkan cabinet dari unsure-unsur PKI
· Turunkan harga-harga / perbaiki ekonomi.
Lalu, dikeluarkanlah Surat Perintah 11 Maret (supersemar) oleh pemerintah yang
dianggap juga sebagai kelahiran pemerintah orde baru.Dan pengemban superemar, yaitu Soeharto
telah melaksanakan tugasnya, yaitu membubarkan PKI dan ormas-ormasnya serta mengadakan
koreksi terhadap berbagai penyimpangan dalam berbagai bidang selama pemerintahan orde lama.
Masa Reformasi
C. Implementasi Pancasila dalam Kebijakan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya Pertahanan Dan
Keamanan
Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradap yang merupakan masing-masing pancaran dari sila ke-4 dan
ke-2 pancasila. Keduanya adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang politik di Negara
Ripublik Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar sistem politik negara dapat menjamin hak-hak
asasi manusia. Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia
harus memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada
ditengah rakyat.
2. Implementasi Pancasila Dalam Bidang Ekonomi
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam politik dituangkan dalam
pasal 29, pasal 31,dan pasal 32. Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap, dan persatuan yang masing-
masing merupakan pancara dari sila pertama, ke-dua, dan ke-tiga Pancasila. Ketiga pokok pikirn
ini merupakan landasan bagi pembangunan bidang keagamaan, pendidikan dan kebudayaan
nasional.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka implementasi pancasila
dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial budaya mengandung pengertian bahwa
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia harus diwujudkan dalam
proses pembangunan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia. Dengan demikian, pancasila
sebagai sumber nilai dapat menjadi arah kebijakan negara dalam mengembangkan kehidupan
sosial budaya Indonesia yang beradab.
Pengembangan sosial budaya harus dilakukan mengangkat nilai-nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai pancasila.hal ini tidak dapat dilepaskan dari fungsi pancasila
sebagai sebuah sistem etika yang keseluruhan nilainya bersumber dari harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang beradab.
4. Implementasi Pancasila Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan
BAB III
KESIMPULAN
RELATED:
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
muadilfaizin.blogspot.com
Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offset
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh.
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta
Peminjam Aksara
Seorang penulis, blogger, esais, dan pendidik yang berkebangsaan Indonesia
RELATED POSTS
Pancasila Sebagai
Dasar Negara Dinamika Pancasila Era Implementasi Pancasila
Orde Lama, Orde Baru, Sebagai Dasar Negara
& Reformasi
Older Post