Anda di halaman 1dari 2

Lavida Puteri Sufianti

2054050
TUGAS HUKUM 1B-AC
PERJANJIAN D4 Akuntansi

A. SOAL PILIHAN GANDA


1. Azas terpenting dalam suatu perjanjian adalah azas ”kebebasan berkontrak”. Dengan azas
ini maka...
a. Setiap orang bebas membuat perjanjian tanpa ada hambatan dari pihak manapun juga,
selama syarat subjektif dari pasal 1320 KUHPerdata terpenuhi
b. Setiap orang bebas membuat perjanjian baik dari segi bentuk dan isinya
c. Setiap orang bebas membuat perjanjian, tapi harus mengindahkan syarat syarat umum
yang disebut dalm pasal 1320 KHUPerdata
d. Setiap orang bebas membuat perjanjian, baik perjanjian secara tertulis maupun lisan
selama syarat objektif dari pasal 1320 KUHPerdata terpenuhi
Jawab : C
Penjelasan : Azas kebebasan berkontrak (1338 KUHPerdata) merupakan azas yang
mengandung makna bahawa setiap orang dapat mengadakan perjanjian apapun itu,
baik yang telah diatur oleh undang-undang, maupun uyang belum diatur dalam
undang undang, selama tidak melewati batas yang telah ditentukan, diantaranya ; UU,
ketertiban umum dan kesusilaan, serta perjanjian standar.

2. Wanprestasi seorang debitur dapat berupa.....


a. Sama sekali tidak memenuhi prestasi, tunai memenuhi prestasi, terlambat memenuhi
prestasi dan keliru memenuhi prestasi
b. Sama sekali tidak memenuhi prestasi, tidak tunao memenuhi prestasi, terlambat
memenuhi prestasi dan keliru memenuhi prestasi
c. Sama sekali tidak memenuhi prestasi dan terjadi sesab yang dapat diabaikan
d. Ingkar janji soal waktu pembayaran dan tidak/trlambat memenuhi prestasi sama sekali
Jawab : B
Penjelasan : kewajiban-kewajiban yang dianggap lalai apabila tidak dilaksanakan oleh
seorang debitur, yaitu:
- Kewajiban untuk memberikan sesuatu yang telah dijanjikan.
- Kewajiban untuk melakukan suatu perbuatan.
- Kewajiban untuk tidak melaksanakan suatu perbuatan.

3. Dalam membuat perjajian, para pihak yang terlibat harus cakap. Cakap disini menurut
hukum adalah...
a. Seseorang yang dintunjuk berdasarkan konsesus
b. Seseorang yang ditunjuk oleh pengampunya
c. Seseorang yang dalam keadaan sakit ingatan
d. Seseorang yang memilki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum
Jawab : D
Penjelasan : Kecakapan seseorang bertindak di dalam hukum atau untuk melakukan
perbuatan hukum ditrntukan dari telah atau belum seseorang tersebut dikatakan
dewasa menurut hukum

4. Jika syarat objektif dari suatu perjanjian tidak terpenuhi, maka perjanjian tersebut ....
a. Dapat dibatalkan oleh hakim atas permintaaan yang tidak cakap atau yang
memberikan kesepakatan secara tidak bebas
b. Dapat dibatalkan oleh pihak yang merasa dirugikan
c. Betal demi hukum
d. Dapat dibatalkan demi hukum
Jawab : C
Penjelasan : jika syarat syarat objektif yaitu adanya Suatu hal tertentu; dan Suatu sebab
yang halal, atau salah satunya tidak terpenuhi, maka perjanjian itu batal demi hukum.
Yang berarti perjanjian itu dianggap tidak pernah ada.

5. Azas konsensualisme dalam secara jelas dalam suatu perjanjian secara jelas dapat dibaca
dari pasal...
a. 1320 KUHPerdata
b. 1338 KUHPerdata
c. 1234 KUHPerdata
d. 1458 KUHPerdata
Jawab : A
Penjelasan : Pasal 1320 KUH Perdata menyebutkan adanya 4 (empat ) syarat sahnya suatu
perjanjian, yakni: Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya;
Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan; Suatu hal tertentu; dan Suatu
sebab (causa) yang halal.

B. SOAL ESSAI
1. Dalam hukum perjanjian terdapat azas kebebasan berkontrak yang sesuai dengan pasal
1338 (1)KUHPerdata. Apa saja yang meliputi kebebasan membuat kontrak tersebut?
Jawab :
Azas kebebasan berkontrak meliputi kebebasan untuk menentukan atau menetapkan isi
dan macam perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan,
dan ketertiban umum. (Pasal 1337 dan 1338 KUHPerdata)

2. Overmacht adalah keadaan di mana debitur terhalang untuk melaksanakan prestasinya


karena keadaan atau peristiwa yang tidak diduga pada saat dibuatnya kontrak. Apa saja
akibat yang timbul jika overmacht terjadi?
Jawab :
Akibat adanya overmacht / keadaan memaksa:
- Kreditur tidak dapat lagi meminta pemenuhan prestasi atas debitur;
- Debitur tidak lagi dapat dinyatakan lalai dan karenanya tidak wajib membayar ganti
rugi; dan
- Resiko tidak beralih kepada debitur

Anda mungkin juga menyukai