Anda di halaman 1dari 8

3.

PONDASI RAKIT

 Pengertian
Pondasi rakit (MAT foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar
keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban
bangunan ke lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya. Sebuah pondasi rakit
bisa digunakan untuk menopang tangki-tangki penyimpanan atau digunakan untuk
menopang beberapa bagian peralatan industri. Pondasi rakit biasanya digunakan di
bawah kelompok silo, cerobong, dan berbagai konstruksi bangunan.
Sebuah pondasi rakit bisa digunakan di mana tanah dasar mempunyai daya
dukung yang rendah dan/ atau beban kolom yang begitu besar, sehingga lebih dari 50
% dari luas bangunan diperlukan untuk pondasi telapak sebar konvensional agar dapat
mendukung pondasi. Disarankan penggunaan pondasi rakit sebab lebih ekonomis
karena dapat menghemat biaya penggalian dan penulangan beton.
 Gambar detail dan Keterangan
A. Pondasi di lokasi
B. Detail pondasi
 METODE PELAKSANAAN PONDASI RAKIT
Pondasi rakit (MAT Foundation) dapat dipakai pada tanah dengan kapasitas
dukung rendah atau jika jarak kolom atau beban lain sangat dekat dalam kedua arah
sehinggan seluruh telapak bersentuhan satu sama lain sehingga jika menggunakan
pondasi telapak luasan besar (tidak ekonomis). Pondasi rakit sangat bermanfaat untuk
mengurangi perbedaan penurunan dalam berbagai tanah. Pondasi rakit merupakan
bagian bawah  struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar
bangunan.

Tahapan Pekerjaan Pelaksanaan Pondasi Rakit (MAT Foundation)


1. Persiapan Peralatan
- Menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan dalam pekerjaan
pengecoran, peralatan tersebut harus memiliki daya jangkau dan daya angkut
yang memadai.
- Semua peralatan harus telah diperiksa dan diinspeksi secara rutin dan ketika
akan melakukan pengecoran.
- Pipa penghubung harus dipasang dengan jarak 2 m dengan spesi 1 m terhadap
tumpuan.
- Menyediakan penerangan yang baik di lokasi pengecoran apabila pekerjaan
dilakukan di malam hari.
- Menyiapkan terpal (tarpaulin) penutup untuk mengantisipasi bila terjadi hujan
dan mengarahkan air hujan ke luar lokasi pengecoran.
- Pompa beton harus berada dekat dengan lokasi pengecoran untuk menghindari
terlalu banyaknya sambungan pipa.
2. Persiapan pengecoran Beton
- Sebelum memulai pekerjaan, persetujuan dan izin kerja harus diberikan oleh
Sub Kontraktor dan semua inspeksi harus sudah dilaksanakan dan disetujui
oleh Supervisor Sub Konsultan.
- Ketinggian beton yang akan dituangkan harus diberi tanda dengan jelas di
sekitar formwork.
- Lokasi pengecoran selanjutnya dibersihkan menggunakan udara terkompresi
dan membuang sisa-sisa kawat pengikat serta disiram dengan air bersih yang
kemudian dialirkan keluar lokasi pengecoran.
- Pagar pengaman atau barikade pengaman harus sudah terpasang agar proses
pengecoran tidak mengganggu pekerjaan yang lain.
- Untuk pemesanan beton, jumlah beton dihitung berdasarkan shop
drawing yang telah disetujui. Untuk pengecoran skala kecil, pemesanan
dilakukan sesuai perhitungan. Untuk pengecoran skala besar, jumlah
pemesanan ditambah 3% dari total beton yang dibutuhkan dan harus
dikalkulasi berulang kali untuk mencegah pemesanan berlebih.
- Peralatan cadangan harus siap di posisi yang ditentukan dan telah diperiksa
serta telah disetujui oleh Sub Konsultan sebelum pengecoran berlangsung.
3. Pengecekan Beton
- Surat pengantaran beton harus dicek untuk memastikan mix design, kuantitas,
dan slump tepat.
- Waktu pembuatan beton harus dicek dan dipastikan pengecoran sebelum 2
jam setelah pembuatan.
- Tes slump harus dikerjakan menurut sampel kubus yang diambil.
- Metode pengambilan sampel :
 Pondasi rakit, pelat lantai dan balok = setiap 25m3 harus diambil 1 set
sampel (3 silinder). Bila jumlah beton melebihi 100m3 1 set sampel
diambil setiap 100m3.
 Kolom dan dinding = setiap truk mixer harus diambil 1 set sampel. 1
set sampel berisi 3 silinder. 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton
7 hari, 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 28 hari, dan 1
silinder untuk cadangan.
4. Pelaksanaan pengecoran pondasi rakit
- Tidak boleh ada penambahan air pada beton.
- Memastikan semua platform dan jalan pekerja telah terpasang di sekitar lokasi
pengecoran.
- Pengecoran harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pengecoran tidak rata, segregasi, terbuangnya material, serta
rusaknya formwork.
- Beton haruslah terbentuk sedekat mungkin dengan hasil akhir sehingga tidak
membutuhkan pekerjaan lain setelahnya.
- Beton haruslah dicor secara berlapis sesuai ukuran vibrator, kecuali untuk
area basemen yang dicor langsung hingga level final.
- Beton tidak boleh digerakkan secara lateral oleh vibrator.
- Beton harus digetarkan sesuai pola yang ditentukan untuk memastikan
kepadatan beton.
- Ketukan ataupun getaran lain dari luar tidak diperbolehkan.
- Beton tidak boleh jatuh bebas, lebih dari 1,5m untuk pekerjaan tertutup dan
0,9m untuk pekerjaan terbuka.
- Lapisan beton horizontal yang telah dipadatkan tidak boleh melebihi 0.3m
spasi harus diatur agar tidak terjadi segregasi.
- Setelah ketinggian beton mencapai batas yang diinginkan, dilakukan
pengukuran level dan finish dibuat sesuai standar desain.
- Bila beton akan dituang ke lokasi yang bersinggungan dengan beton yang
sudah ada sebelumnya, tembok beton yang telah ada akan disiram air atau
dilapisi cairan pengikat yang telah disetujui.
- Setelah beton mengeras dan formwork telah dilepas, beton diselimuti dengan
karung goni basah dengan overlap 100mm dan tidak dibuka setidaknya selama
7 hari.
 Jenis-jenis Pondasi Rakit
Pondasi rakit terbagi dalam beberapa jenis yang lazim atau sering digunakan,
yaitu:
a) Pelat Rata
b) Pelat yang di tebalkan di bawah kolom
c) Balok dan Pelat
d) Pelat dengan kaki tiang
e) Dinding ruang bawah tanah sebagai bagian pondasi telapak

Kelemahan dan Kelebihan pondasi Rakit


Kelebihan pondasi rakit selain ekonomis dari segi biaya dan efektif dari segi
waktu pelaksanaan. Pondasi rakit juga sangat aman dari segi teknis yaitu apabila
terjadi penurunan tanah maka seluruh pondasi akan turun bersama-sama karena
menjadi satu kesatuan maka meminimalisir kerusakan bangunan atau minim resiko
untuk membahayakan bangunan diatasnya.
Berbeda dengan pondasi dalam yang cenderung dibuat pertitik pondasi, apabila
terjadi penurunan pondasi di salah satu titik fondasi, maka akan mempengaruhi
stabilitas dari bangunan diatasnya yang tentunya apabila terjadi penyaluran beban
yang tidak merata akan menyebabkan bangunan collapse dan hancur.
Namun Pondasi rakit juga bisa dikombinasikan dengan pondasi dalam apabila
daya dukung tanah keras berada pada kedalaman yang jauh, tentunya pondasi ini akan
sangat aman tapi perlu dipertimbangkan segi ekonomisnya juga ya.
 Contoh Penerapan Pondasi Rakit
Pondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement)
yang dalam, baik untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang
lebih seragam dan untuk memberikan lantai lebih buat ruang bawah-tanah.
Keuntungan khusus untuk ruang bawah-tanah yang berada pada atau di bawah muka
air tanah ialah karena ia merupakan penyekat air.
Bangunan bawah-tanah yang lantainya terletak beberapa meter di bawah tanah,
dibangun dengan cara menggali tanah sampai kedalaman dasar pondasi. Berat tanah
yang digali untuk ruang tanah ini, untuk setiap pengurangan tekanan per satuan luas
sebesar 0,5 kg/cm2 (50 kN/m2) kira-kira setara dengan bangunan kantor berlantai 3
sampai 4. Jadi bangunan sebesar ini dapat didukung oleh ruang bawah tanah yang
tanah dasarnya berupa lempung sangay lunak dan mudah mampat, yang secara teoritis
beban tersebut tidak akan mengakibatkan penurunan.
Pondasi rakit bisa ditopang oleh tiang-pancang, di dalam keadaan seperti air tanah
yang tinggi (untuk mengontrol daya apung), atau dimana tanag dasar mudah
terpengaruh oleh penurunan yang besar. Perencanaan harus memperhatikan bahwa
sebagian dari tegangan sentuh pondasi telapak yang akan meembus tanah ke
kedalaman yang lebih besar, atau mempunyai intensitas yang lebih besar pada
kedalaman yang lebih dangkal.

Referensi :
https://www.academia.edu/38428478/MAKALAH_TEKNIK_PONDASI_LANJ
UT_PONDASI_RAKIT_MAT_FOUNDATION_docx

https://www.google.com/search?
q=gambar+detail+dan+keterangan+pondasi+rakit&safe=strict&sxsrf=ALeKk002615
0OF_fkGtCQwHhO-
KNKYg12A:1617767895210&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjh-
OOFn-vvAhXt7HMBHWUUAJUQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=600
http://jharwinata.blogspot.com/2019/03/pengertian-pondasi-raft-atau-
fondasi.html

Anda mungkin juga menyukai