Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 05
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Struktur

RESUME
PROYEKSI STEREOGRAFI DAN
PROYEKSI KUTUB

Nama : Syifa Kharenina Nur Shiyami


NPM : 10070119091
Shift Praktikum : II (Dua) / 08.30 – 11.30 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Rabu/ 24 Februari 2021
Hari/ Tanggal Resume : Selasa/ 23 Februari 2021
Asisten : 1.Indra Karna Wijaksana S.Pd.,S.T.,M.T.
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T.,M.T.
3. Ir. Sri Indiarto
4. Deni Mildan S.T., M.T.
5. Bagas Ismail
6. Yodi Kurniawan
7. Romario Rahmad R.
8. Aghrid Salsabiela
9. Fahri Hafidz Gumilar
10. Hafidz Murtadho
11. Muhammad Daffa N.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2021 M
PROYEKSI STEREOGRAFI DAN PROYEKSI KUTUB

A. Pengertian Proyeksi
Secara umum berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif tersebut
difungsikan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret
yang ada, misalnya meja atau kursi, digambarkan sedemikian rupa sehingga
dipahami oleh orang lain. Proyeksi adalah metode atau cara dalam mendapatkan
bentuk dari seatu perubahan dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang lebih
sistematis. Dalam proyeksi peta dapat dianalaogikan pada saat menghitung luas
kulit jeruk yang harus dikupas dan meletakkannya dalam bidang datar. Proyeksi
peta dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana memindahkan.
Jika berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis
gambar proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang
gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi
Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang
sejajar tetapi miring terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik
(miring). Sementara garis pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang
gambar menghasilkan gambar perspektif.

Sumber: Tatang, 2012


Gambar.1
Contoh pandangan sejajar tegak

B. Proyeksi Stereografi
Proyeksi stereografi adalah suatu gambaran dua dimensi atau proyeksi
yang dilakukan terhadap permukaan bola. Permukaan bola dianggap sebagai
tempat orientasi dari geometri bidang dan garis. Proyeksi stereografi ini hanya
dapat menggambarkan kedudukan geometri atau orientasi bidang dan garis.
Proyeksi ini hanya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang
hanya berkaitan dengan geometri.
Pada proyeksi yang memproyeksikan bola ke sebuah bidang datar.
Proyeksi didefinisikan pada suatu wilayah kecuali pada satu titik-titik proyeksi.
Dari segi intuitif proyeksi stereografi merupakan cara membayangkan bola
sebagai bidang datar dengan beberapa persyaratan yang harus di penuhi.
Proyeksi biasanya dikerjakan dengan komputer atau dengan tangan
menggunakan kertas jenis khusus yang sering disebut dengan stereonet.
Ada dua tipe proyeksi stereografi yang biasa digunakan dalam analisis
struktur yaitu Wulff net dan Schmidt net. Wulff net biasa digunakan untuk
memcahkan masalah hubungan nagular, khususnya ketika konstruksi bidang
dibuat dalam nets tersebut. Schmidt net digunakan dalam pengaplikasian
pemecahan masalah hubungan angular serta untuk mengevaluasi data orientasi
secara statistik dengan menggunakan contoured stereographic projection.
Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang didasarkan pada
perpotongan bidang atau garisdengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang
horizontal yang melalui sebuah bola. Bidang ini akan berbentuk lingkaran dengan
proyeksi yang kedudukan dip-nya sama dengan nol. Penentuan proyeksi dip
untuk bidang dimulai pada lingkaran luar dan kemiringan 90⁰ terletak pada pusat
lingkaran. Untuk struktur bidang yang vertikal, maka proyeksinya akan berupa
garis lurus yang melalui pusat lingkaran.
Unsur geometri utama dalam struktur–struktur geologi adalah bidang–
bidang dan garis–garis. Mereka tidak saja sebagai batas–batas luar dari suatu
batuan, tetapi juga memberikan pola unsur–unsur struktur didalam batuan itu
sendiri, seperti perlapisan, rekahan dan sebagainya. Proyeksi stereo grafi dapat
di bedakan menjadi 3 yaitu:
1. Proyeksi Sinusoidal (Peta Homolografik)
Merupakan jenis proyeksi peta yang serupa dengan irisan kulit jeruk. atau
juga nama lainnya yaitu peta homolografik, sanson flamsteed atau mercator
equal - area projection. menunjukkan proyeksi peta dalam bentuk garis lurus
kathulistiwa dengan garais melengkung dengan meridian digunakan untuk
memetakan tropis latitude.
Sumber: Tamara, 2011
Gambar 2
Proyeksi Sinusoidal
2. Proyeksi Oronteusfinnaeus
Merupakan proyeksi hasil karya dari oroteus finaeus yang sampai
sekarang terus menjadi misteri, karena pada zaman itu belum ada yang pernah
ke benua termuda yaitu benua antartika namun beliau dapat mengetahui ada
daerah yang selama ini ditutupi oleh salju abadi.

Sumber: Jesica K, 2007


Gambar 3
Proyeksi Oronteusfinnaeus
3. Proyeksi Globe dari irisan globe
Proyeksi Globe adalah proyeksi kartografi yang berasal dari bola bumi
yang apabila diris menjadi beberapa bagian akan terbentuk irisan globe.
Menurutsejarah, proyeksi ini dahulu disebut dengan 'analemma' yang pertama
kali menemukan adalah Albrecht Duner.
Sumber: Dena, 2014
Gambar 4
Globe dari risan globe

C. Stereonet
Stereonet adalah suatu graf pada bagian bawah bola yang dimana
berbagai jenis data geologi dapat di plot. Akan tetapi bisa juga digunakan bagian
atasnya. Stereonet selain digunakan dalam geologi struktur biasanya juga dapat
digunakan pada cabang ilmu geologi lainnya. Proyeksi stereonet meliputi data
pemlotingan 3D (bidang atau garis) kedalaman permukaan 2D (stereonet) yang
dimana permukaantersebut dapat dimanipulasi dan diinterprestasikan.
Untuk melakukan analisis menggunakan stereonet biasanya digunakan
metode sebagai berikut:
1. Wulfnet (Jaring sama sudut atau equigranular net)
2. Schimidt net (Jaring sama luas atau equal area net)
3. Polar equal area net
4. Kelsbeek counting net (Jaring penghitung kalsbeek)

Sumber: Nani, 2004


Gambar 5
Proyeksi Stereonet
D. Proyeksi Kutub
Proyeksi Kutub, Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam
membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi,
untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan
seluruh permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang
lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi kita harus mengadakan
kompromi antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut,
keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta.
Aplikasi ilmu geologi dalam pengolahan sumber daya alam, didasarkan
pada hukum-hukum alam, sebagai calon ahli geologi dituntut untuk penguasaan
pengetahuan dasar geologi, kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan
data yang selanjutnya akan diterapkan dalam penelitian geologi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita
hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat
membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh
permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih
luas atau bahkan seluruh permukaan bumi kita harus mengadakan kompromi
antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah
bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai
kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian mukabumi yang
digambarkan.
Bila diminta untuk memetakan seluruh permukaan bumi, maka Kita
dituntut harus tepat dalam memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan proyeksi
tergantung pada bentuk, luas dan letak daerah yang dipetakan, ciri-ciri
tertentu/ciri asli yang akan dipertahankan. Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: Dino, 2012


Gambar 8
Prinsip Proyeksi Globe
KESIMPULAN

Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan untuk deskripsi


geometri yang dapat menunjukan hubungan antara besar sudut dan kedudukan
dari garis atau bidang. Proyeksi permukaan bola ini digambarkan pada
permukaan bidang horizontal.
Pada dasarnya proyeksi kutub dari suatu bidang adalah pembalikan sudut
kemiringan sebesar 90º. Untuk proyeksi kutub menggunakan proyeksi sama luas
atau schmidtnett. Pada proyeksi stereografi dengan jaring wulfnett, hasil proyeksi
pada bidang horizontal akan tampak penyebarannya yang mengumpul kearah
pusat.
Bidang yang kemiringannya besar, spasinya akan rapat ditengah dan
bidang yang kemiringannya kecil, spasinya renggang dipinggir. Hal ini
disebabkan karena dasar yang dipakai adalah kesamaan sudut. Untuk
kepentingan analisis struktur dengan banak data, cara proyeksi dibuat dengan
dasar kesamaan luas permukaan bola terhadap bidang horizontal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Purnama Indra. 2013. ”Proyeksi Stereografi”. Indrapurnama. blogspot.com.


Diakses pada tanggal 22 Februari 2021 pukul 18.00 WIB

2. Hebby. 2012. “Prinsip Proyeksi Stereografi”. hebby.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 22 Februari 2021 pukul 18.02 WIB.

3. Wulandari Yunnia. 2012. ”Proyeksi Stereografi dan Proyeksi kutub”.


yunniawulandari.blogspot.com. Diakses pada tanggal 22
Februari 2021 pukul 19.00 WIB
FORM PENILAIAN RESUME

Resume
Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai