Anda di halaman 1dari 1

V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkatan pravalensi tertinggi berdasarkan varian warna dan usia didapatkan kandang
1 kerbau hitam dan kerbau albino usia anakan 0 sampai dengan 6 bulan di minggu
pertama 78,12 % dan di minggu kedua mengalami penurunan 3,12% dikarenakan
pemberian pakan pada usia anakan di peternakan Desa Sejaro Sakti lebih teratur di
minggu kedua.
2. Tingkatan pravalensi kerbau rawa berdasarkan jenis kelamin tertinggi di minggu
pertama jenis kelamin jantan 93,75% dikandang 2 tertinggi kerbau betina 62,5 %
dikarenakan kerbau betina di kandang 2 mudah terinfeksi parasit cacing karena kerbau
betina memiliki jumlah leukosit lebih tinggi dibandingkan kerbau jantan, Jenis cacing
yang didapatkan ada 2 parasit cacing yaitu Fasciola hepatica dan parasit cacing
Strongyloides stercoralis.

5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, maka didapatkan saran sebagai berikut :
1. Penelitian ini memiliki kelemahan dalam data jumlah parasit cacing perlu adanya
identifikasi lanjutan agar dapatkan lebih banyak jenis parasit cacing di dalam feses
kerbau rawa.
2. Penelitian ini diperlukan penelitian lanjutan agar kesehatan kerbau rawa semakin baik
dan tidak terjadi penurunan populasi kerbau rawa di Lahan Rawa Tanjung Senai Desa
Sejaro Sakti agar kerbau rawa tetap lestari keberadaannya di alam.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai