Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi keuagan lembaga desa

Penatausahaan keuangan desa

Disusun oleh

Nama :
NPM :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON


PROGRAM STUDI EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan

makalah penatausahan keuangan desa . Dalam penyusunan makalah ini penulis

menemukan berbagai kendala ,hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras

dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah

ini dengan baik,dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan

dari orang-orang yang berada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa,

dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan

dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca

sekalian sangat penulis harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan

makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

semua.

April , 2021
Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUl...............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................

ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................

A. . Latar

belakang...............................................................................................1

B. Tujuan Penulisan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2

A. Sistem pengelolahan keuangan desa........................................................... 2

B. Pembinaan dan pengawasan....................................................................... 5

C. Sanksi administratif (apabila di temukan ketidakwajaran dalam hasil


evaluasi)............................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8

A. Kesimpulan................................................................................................... 8

DAFTA RPUSTAKA............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keuangan Desa merupakan semua hak dan
kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang
dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan
Bupati/Walikota untuk mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa. Tulisan
ini membahas salah satu siklus dari pengelolaan Keuangan desa yaitu
Pertanggungjawaban Keuangan Desa.
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sistem keuanga di desa
2. Untuk Mengetahui apa itu RKP dan RPJMDES
3. Untuk Mengetahui hak dan kewajiban desa
4. Untuk Mengetahui kewenangan desa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem pengelolahan keuangan desa

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
.Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan Bupati/Walikota
untuk mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.

Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi


perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, danpertanggungjawaban
keuangan desa.

Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan


kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh APBDesa. Penyelenggaraan
kewenangan lokal berskala Desa selain didanai oleh APB Desa, juga dapat
didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan
dan belanja daerah.

Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah


didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana anggaran pendapatan

2
dan belanja negara dialokasikan pada bagian anggaran kementerian/lembaga dan
disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.
Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah
didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan melalui rekening kas


Desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB Desa. Pencairan dana dalam
rekening kas Desa ditandatangani oleh kepala Desa dan Bendahara Desa.
Pengelolaan keuangan Desa meliputi:

a)perencanaan;
b)pelaksanaan;
c)penatausahaan;
d)pelaporan;dan
e) pertanggungjawaban

a. Perencanaan

Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

Sekretaris desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa


berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan yang disampaikan kepada kepala desa

Proporsi APB Desa

Pasal 100 PP No.43/2014, belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa
di gunakan dengan ketentuan :

70 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk mendanai


penyelenggaraan pemerintahan desa; pelaksanaan pembangunan desa; pembinaan
kemasyarakatan desa; dan pemberdayaan masyarakat desa;

30 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk penghasilan


tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa,; operasional pemerintah desa;
tunjangan dan operasional BPD; dan insentif RT/RW.
Evaluasi Rancangdan Penetapan Raperdes tentang APB Desa

3
Kepala desa menyampaikan rancangan Perdes tentang APB Desa kepada BPD
untuk dibahas dan disepakati bersama, selambat-lambatnya bulan Oktober tahun
berjalan. Selanjutnya an Perdes tentang APB Desa yang telah disepakati bersama
disampaikan kepala desa

kepada Bupati/Walikota melalui Camat paling lambat 3 (tiga) hari sejak


disepakati untuk dievaluasi

b. Pelaksanaan

Pengajuan Usulan Biaya KegiatanPelaksana kegiatan mengajukan


pendanaan untuk melakukan kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain:
Rencana Anggaran Biaya yang telah diverifikasi oleh sekretaris desa dan disahkan
oleh kepala desa

Bendahara Desa sebagai Wajib Pungut (Wapu)Pasal 31 Permendagri


No.113/2014, bendahara desa juga berperan sebaagai wajib pungut pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetor seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.Pengadaan barang/jasa.

Sesuai dengan ketentuan Permendagri no.113/2014 dan Peraturan Kepala


LKPP No.13/2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan barang/jasa di desa
diatur dengan peraturan Bupati/Walikota yang berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa,
kepala desa menetapkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang terdiri dari unsur
pemerintah desa dan unsur lembaga kemasyarakatan desa melalui Surat
Keputusan.
Perubahan APB Desa

Perubahan APB Desa hanya dapaat dilakukan 1 kali dalam 1 tahun


anggaran. Tata cara pengajuan perubahan APB Desa adalah sama dengan tata cara
penetapan APB Desa

c. Penata usahaan keuangan desa

4
Dilakukan oleh bendahara desa melalui pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.

Bendahara Desa wajib menyampaikan laporan pertanggung-jawaban


keuangan desa yang disampaikan setiap bulan kepada kepala desa
Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran keuangan desa menggunakan:
• Buku Kas Umum

• Buku Kas Pembantu Pajak, dan

• Buku Bank

d. pelaporan

e. pertanggung jawaban

B. Pembinaan dan pengawasan

Pasal 112 UU No. 6/2014 dinyatakan bahwa pemerintah, pemerintah


provinsi, pemerintah kabupaten/kota membina dan pengawasi penyelenggaraan
pemerintahan desa.Bupati/Walikota menerima laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa dari kepala desa. Laporan tersebut menjadi bahan evaluasi
sebagai dasar pembinaan dan pengawasan
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
antara lain:

• Memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan kabupaten/kota yang


dilakukan oleh desa

• Memberikan pedoman penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa

• Memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif


• Melakukan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa
• Melakukan evaluasi dan pengawasan peraturan desa

5
Menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk desa
• Mengawasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa
• Melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa;

• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pemerintah desa, Badan


Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat;
• Memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga
Kemasyarakatan dan Lembaga Adat;

• Melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;


• Melakukan upaya percepatan pembangunan desa melalui bantuan keuangan,
bantuan pendampingan, dan bantuan teknis;

• Melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerjasama antar


desa;

• Memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh kepala desa


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa

C. Sanksi administratif (apabila di temukan ketidakwajaran dalam hasil


evaluasi)
Hasil pemantauan dan evaluasi menjadi dasar penyempurnaan kebijakan dan
perbaikan pengelolaan dana desa oleh

Bupati/Walikota.Apabila dalam hasil pemantauan dan evaluasi terdapat


SiLPA dana desa secara tidak wajar, Bupati/Walikota memberikan sanksi
administratif kepada desa yang bersangkutan berupa pengurangan dana desa
sebesar SiLPA.Pengurangan dana desa tersebut menjadi dasar pengurangan dana
desa untuk kabupaten/kota tahun anggaran berikutnya;Dua kemungkinan
penyebab SiLPA dana desa tidak wajar adalah:

1. Penggunaan dana desa tidak sesuai dengan perioritas penggunaan dana desa,
pedoman umum, atau pedoman teknis kegiatan; dan

6
2. Penyimpanan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2 (dua) bulan.

7
BAB III
KESEIMPULAN

A. Kesimpulan

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Proses Penatausahaan
dimulai dari membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesa, Peraturan Desa, Laporan Kekayaan Milik Desa, Laporan Program
Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa dan diakhiri
penyampaiaan kepada Bupati/Walikota dan Masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
4. Negara.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
5. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
7. Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai