Disusun Oleh :
Nama : Maiyana Fransiska
NIM : 08041181621017
LABORATORIUM EKOTOKSIKOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
dalam efluen dari unit pengolahan air limbah, tinja atau kotoran binatang
fecal matter (Marsidi dan Said, 2005).
Kualitas air limbah domestik adalah kualitas fisik air buangan domestik pada
umumnya dinyatakan dalam temperatur, warna, bau, dan kekeruhan. Sifat
kimiawi dari buangan domestik biasanya dinyatakan dalam bentuk organik dan
anorganik, dan biasanya dengan perbandingan 50% zat organik dan 50% zat
anorganik. Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan atau perundangan
yang telah berlaku (Kurniawan et al., 2019).
Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian (letal) maupun bukan kematian
(sub letal), misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik. Semakin tinggi konsentrasi limbah cair
menyebabkan rusaknya insang ikan. Limbah cair lateks sebagian besar belum
dimanfaatkan, dimana limbah ini biasanya limbah cair oleh industri maupun
sehingga mengakibatkan terganggunya kelangsungan hidup dan pertumbuhan
ikan (Bosman et al., 2013).
Limbah atau toksikan di alam ada yang bersifat tunggal dan ada yang
campuran. Keberadaannya di lingkungan (terutama perairan) akan berinteraksi
dengan komponen atau faktor lain. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
toksikan adalah sifat fisik kimia toksikan tersebut, sifat fisik kimia biologis
lingkungan, dan sumber keluaran dan kecepatan masukan toksikan ke lingkungan.
Biota dapat mengalami efek negatif toksikan tunggal atau campuran berbagai
toksikan, dalam bentuk perubahan struktural dan fungsional (Halang, 2004).
Bahan organik, anorganik, maupun gas yang terkandung di dalam
limbah cair rumah tangga dapat mencemari lingkungan serta menyebabkan
berbagai penyakit. Selain itu, sebagian bahan tersebut diurai oleh
mikroorganisme menjadi suatu senyawa yang dapat menimbulkan bau tidak
sedap. Air limbah terdiri dari 99.7% air dan 0.3% bahan lain, seperti bahan
padat, koloid dan terlarut. Bahan lain tersebut terbagi atas bahan organik dan
anorganik (Nazir dan Suoth, 2016).
Universitas Sriwijaya
Praktikum ini bertujuan untuk menguji toksisitas berbagai macam limbah
terhadap kelangsungan hidup ikan lele, dan membedakan toksisitas masing-
masing limbah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
2.2. Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air ialah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air
permukaan secara umum dapat berkontribusi terhadap manajemen air yang
kurang dan pemakaian bahan kimia pertanian yang tidak teregulasi. Limbah
yang tidak diolah dari kota dan sektor pertanian langsung masuk ke badan air
permukaan tanpa pengolahan. Limbah yang berasal dari sektor industri juga
berkontribusi dalam pencemaran air permukaan (Quay, 2018).
Pertumbuhan populasi menyebabkan pencemaran air permukaan,
terutama pada air sungai karena terbatasnya manajemen sanitasi dan limbah
domestik. Kekurangan pengelolaan limbah domestik dan perilaku manusia
yang berlaku secara tidak langsung membuang limbah organik dan anorganik
serta limbah padat dan cair ke badan air, telah meningkatkan tingkat polusi air
dan menurunkan kualitas air. Banyaknya aktifitas di sekitar sungai dapat
menyebabkan pencemaran dan mempengaruhi serta menurunkan kualitas air,
selain aktifitas manusia faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran adalah perubahan iklim (Zanatia, 2019).
Universitas Sriwijaya
mengandung kotoran manusia. Sungai yang memiliki kandungan bahan organik
dan anorganik yang tinggi bersumber dari aktivitas masyarakat berupa
pembuangan limbah cair ke sungai seperti mandi , cuci, dan kakus (MCK), hal
ini menyebabkan menurunnya kualitas air. Kegiatan industri, domestik, hal ini
dapat mengganggu dan menimbulkan kerusakan bagi makhluk hidup di air
(Effendi dalam Sasongko, 2014).
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya