Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

Amanda Putra (2000825201015)


Muhammad Bintang Ramadhan (2000825201039)
Rana Fajriaty (1700825201054)
Kelas : A1
Mata Kuliah : Kimia Lingkungan II
Dosen Pengampu : Sarah Fiebrina Heraningsih, ST, M.T

Artikel

Dampak Pencemaran Hg, Pb, dan Cr Terhadap Kesehatan

Logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih dari 5 gr/cm3.
Logam-logam berat merupakan salah satu dari bahan pencemar lingkungan, dan
beberapa dari unsur logam tersebut merupakan logam yang paling berbanaya,
diantara unsur-unsur logam berat pencemar tersebut Timbal (Pb),Merkuri (Hg)
dan Kromium (Cr). Logam-logam ini menyerang ikatan sulfida pada molekul-
molekul penting sel misalnya protein (enzim), sehingga enzim tidak berfungsi.
Ion-ion logam berat bisa terikat pada molekul penting membrane sel yang
menyebabkan terganggu proses transport melalui membran sel.

a. Timbal (Pb)
Timah hitam (Pb) merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam
organ manusia dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia,
gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem syaraf dan otak dan kulit (Kumar,De,
1979). Selama dalam darah Pb 90% terikat pada sel darah merah, akibatnya
sintesis hemoglobin terhambat, karena dapat menghalangi enzym aminolaevulinic
acid dehidratase (ALAD) untuk proses sintesa tersebut, dan anemia biasa bisa
terjadi dan umur sel darah merah lebih pendek. Terhadap syaraf mengakibatkan
menurunnya kecepatan konduksi syaraf (Malaka, 1994).
Pb yang masuk ke dalam tubuh tidak semua dapat tinggal di dalam tubuh,
kira-kira 5% -10% dari jumlah yang tertelan akan diadsorbsi oleh saluran
pencernaan dan sekitar 5% dari 30% yang terserap lewat pernafasan akan tinggal
di dalam tubuh. Pb yang tertinggal di dalam tubuh akan mengumpal terutama di
skeleton (90-95%). Untuk menentukan seseorang keracunan Pb dilakukan analisis
kandungan Pb dalam darah (Fardiaz, 1992).
Berbagai perubahan anatomi akibat keracunan Pb baik pada sistem syaraf
pusat maupun perifer telah banyak dilaporkan. Karena perkembangan Pb
ensefalopati lebvih sering ditemukan pada anak dari pada orang dewasa,
kebanyakan penelitian dilakukan terhadap pengaruh toksisitas Pb pada sistem
syaraf pusat yang terjadi pada masa pertumbuhan anak (Frank, 1991).

b. Air Raksa (Hg)


Merkuri atau air raksa (Hg) muncul di lingkungan secara alamiah dan
berada dalam beberapa bentuk yang pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3
bentuk utama (David K Tan et al,2006, Clarkson W,Thomas,2002; WHO 1989).
Merkuri wajib dihindari karena memiliki efek yang membahayakan kesehatan.
Secara garis besar, berikut ini adalah bahaya akibat terlalu banyak terpapar
merkuri bagi manusia:
1. Pada janin, bayi, dan anak-anak
Paparan merkuri berlebihan pada ibu hamil dapat berdampak kepada
sistem saraf dan pertumbuhan otak janin. Sementara bagi anak-anak yang
terpapar secara berlebihan oleh bahan ini kemungkinan akan memengaruhi
kinerja otak dalam hal kemampuan berpikir dan fungsi kognitif,
kemampuan berbahasa, dan keterampilan motorik halus. Selain itu,
dampaknya dapat terlihat pada kemampuan mengingat, keterampilan
spasial visual, dan kemampuan belajar anak-anak.
2. Pada Orang Dewasa dan Lansia
Banyaknya merkuri di dalam tubuh manusia secara umum dapat
membahayakan otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan
tubuh. Hal ini dapat berlaku bagi siapa pun pada usia berapapun.
Seseorang yang mengalami keracunan merkuri atau air raksa, dapat
merasakan beberapa gejala berikut:
o Kesemutan di tubuh seperti di tangan, kaki, dan sekitar mulut.
o Gangguan fungsi koordinasi tubuh.
o Gangguan penglihatan dan pendengaran.
o Lemah otot.
o Gangguan berjalan, berbicara, atau mendengar.
o Tremor atau tubuh gemetaran.
o Perubahan mental, seperti merasa cemas dan kebingungan.
o Sakit kepala.

Untuk menghindari keracunan merkuri atau air raksa, maka cara paling
bijaksana adalah memastikan produk yang dipakai sehari-hari bebas dari bahan
ini. Selain itu, penting pula untuk menghindari konsumsi beberapa jenis ikan atau
kerang yang kemungkinan mengandung merkuri, terutama oleh ibu hamil. Anda
juga dapat mencegah lingkungan tercemar merkuri dengan menggunakan plastik
untuk membungkus benda-benda yang mengandung merkuri, seperti bohlam
lampu dan termometer, sebelum membuangnya.

c. Kromium (Cr)
Dalam struktur kimia, kromium dilambangkan dengan simbol “Cr”. Sebagai
salah satu unsur logam berat. Kromium mempunyai nomor atom (NA) 24 dan
berat atom (BA) 51.996. Ion Cr pertama kali ditemukan oleh Vagueline pada
tahun 1897. Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini
ditemukan dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsur-unsur
lainnya.
Pencemaran kromium dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi
kesehatan. Apabila senyawa kromium terdapat dalam jumlah besar , maka dapat
menimbulkan keracunan akut dengan gejala mual, sakit perut, kurang kencing,
dan koma. Apabila kontak dengan kulit, maka dapat menyebabkan dermatitis, dan
kanker. Biasanya, senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup
adalah senyawa yang mempunyai bahan aktif dari logam berat. Sebagai logam Cr
termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki
oleh bahan aktif kromium akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam
proses fisiologi atau metabolisme tubuh, sehingga rangkaian metabolisme
terputus. Logam Cr dalam proses metabolisme tubuh akan menghambat kerja dari
enzim benzopiren hidroksilase, akibatnya terjadi perubahan dalam pertumbuhan
sel, sehingga sel-sel tumbuh secara liar atau dikenal dengan istilah kanker.

Anda mungkin juga menyukai