Praktek 1 Modul Promdikes
Praktek 1 Modul Promdikes
MODUL PRAKTIKUM
PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar I
Daftar Isi ii
Tinjauan mata kuliah 1
Modul I Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan dan Pendidikan 6
kesehatan
Modul II Diagnosa keperawatan dalam promosi dan Pendidikan 28
kesehatan
Kegiatan praktek 1 merumuskan diagnosa keperawatan dalam promosi 29
dan Pendidikan kesehatan
Modul III Rencana asuhan keperawatan promosi dan Pendidikan 41
kesehatan
Kegiatan praktek 1 menyusun tujuan dan kriteria hasil pada promosi 42
kesehatan dan Pendidikan kesehatan
Kegiatan praktek 2 Menyusun Rencana Intervensi pada Promosi 50
Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
Modul IV Merancang promosi kesehatan dan Pendidikan kesehatan 54
Kegiatan praktek 1 Rancangan SAP 55
Kegiatan praktek 2 Strategi promosi kesehatan: advokasi dan negosiasi 66
Kegiatan praktek 3 strategi promosi kesehatan: kemitraan 75
Modul V Media promosi kesehatan dan Pendidikan kesehatan 81
Kegiatan praktek 1 membuat media cetak 82
Modul VI metode Pendidikan kesehatan 118
Kegiatan praktek I metode Pendidikan kesehatan 119
ii
TINJAUAN MATA KULIAH
E. Metode Evaluasi
1. Oral test
2. Presentasi
3. Direct Observational Procedure skill (DOPS)
XII 170’ Menganalisis penerapan Pendidikan kesehatan kelompok Praktikum: role Ketepatan RY.
program pendidikan usia pra sekolah dan sekolah (role play Menjawab
kesehatan pada usia play 2 kelompok) Pertanyaan
pra sekolah dan sekolah Laporan
praktikum
Mengintegrasikan konsep,
Menganalisa Mengintegrasikan
teori, dan prinsip belajar
beberapa model konsep dan teori
mengajar pada program
dalam promosi promosi kesehatan
promosi kesehatan klien dalam
kesehatan dalam mencegah, dan
rangka mengatasi, mencegah,
meningkatkan
dan meningkatkan kesehatan
kesehatan klien
klien
Pendahuluan
Pendidikan kesehatan atau Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,
kelompok atau individu. Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu proses
yang mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Suatu proses
pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yaitu
perubahan perilaku, dipengaruhi banyak faktor yaitu faktor metode, faktor materi
atau pesannya, pendidik/petugas dan alat bantu peraga pendidikan yang dipakai.
Tujuan pedidikan dan atau promosi kesehatan adalah membuat orang lain
mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan masyarakat
dengan basis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (self
empowerment). Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu
menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg
dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada
mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan
yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan
masyarakat (Mubarak, 2009).
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara
lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat pelaksanaan
pendidikan kesehatan,dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan (Notoatmodjo,
2003). Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu: Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga
(rumah tangga); Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di
sekolah dengan sasaran murid; Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja
dengan sasaran buruh atau karyawan yang bersangkutan; Pendidikan kesehatan
di tempat-tempat umum, yang mencakup terminal bus, stasiun, bandar udara,
tempat-tempat olahraga, dan sebagainya;
B. Uraian Materi
Pengkajian merupakan tahap awal yang akan saudara lakukan sebelum
memutuskan langkah pendidikan dan promosi kesehatan selanjutnya.
Pengkajian yang menyeluruh dan akurat menjamin data-data yang
terkumpul sesuai dengan kondisi klien. Oleh karena itu, saudara harus
melakukan peran sebagai perawat dalam tahapan pengkajian seperti yang
sudah dipelajari pada tahapan pembelajaran teori sebelumnya.
C. Latihan
Sekarang saudara silakan lakukan intruksi berikut untuk melatih kemampuan
saudara dalam melakukan pengkajian kebutuhan promosi dan Pendidikan
kesehatan.
1. Sipend akan membentuk kelompok (6-8 mahasiswa/ kelompok) untuk
latihan pengembangan instrument pengkajian kepada masyarakat. Setiap
kelompok akan memilih satu teori promosi kesehatan dan satu masalah
kesehatan yang terkait dengan masalah penyakit tidak menular
(hipertensi, diabetes melitus, penyakit paru obstruksi kronis, obesitas dan
kanker). Kelompok akan mengembangkan instrument sesuai teori yang
digunakan masing-masing. Hasil diskusi akan dipresentasikan di kelas.
Setelah direvisi, kelompok mencari sasaran masyarakat (1 mahasiswa,
satu responden) untuk mengisi instrumen tersebut.
2. Latihan pengkajian kebutuhan Pendidikan kesehatan secara individu
dilakukan secara berpasangan antar mahasiswa. Mahasiswa akan
melakukan wawancara untuk menentukan kebutuhan Pendidikan
kesehatan temannya.
Perawat dapat mengadopsi satu atau beberapa teori atau model promosi
kesehatan dalam mengembangkan alat pengkajian kebutuhan promosi dan
Pendidikan kesehatan. Selain itu, perawat juga dapat menggunakan data
sekunder dari laporan, cacatan epidemiologi, data statistik dan data lain yang
mendukung.
G. Kunci Jawaban
1. A
2. C
3. B
4. C
Pendahuluan
Setelah saudara melakukan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan dan Pendidikan
kesehatan pada modul 1, tahap selanjutnya saudara akan merumuskan diagnosa
keperawatan sesuai hasil pengkajian pada modul 1.
Pada modul 2 ini saudara akan belajar tentang bagaimana menegakkan diagnosa
keperawatan dalam lingkup kebutuhan promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan.
Saudara dapat menggunakan buku sumber diagnose keperawatan dari NANDA atau
SDKI. Selamat belajar.
B. Uraian Materi
Tujuan diagnosa pada promosi dan pendidikan kesehatan ini yaitu untuk
mengetahui masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan indikator
tertentu sesuai dengan masalah yang ditemukan.
Domain utama dalam promosi kesehatan terdapat pada domain 1 pada buku
diagnose keperawatan NANDA. Saudara dapat mengangkat diagnose sesuai
domain tersebut. Akan tetapi saudara juga dapat mengangkat diagnose yang
sesuai dengan data pasien dari domain yang lain. Berikut daftar diagnose, Batasan
karakteristik dari domain promosi kesehatan.
Definisi
Menyatakan kebiasaan hidup yang ditandai dengan aktivitas fisik yang
rendah.
Batasan Karakteristik
Batasan Karakteristik
Ketidakpatuhan (00079)
(1973, 1996, 1998)
Definisi
Perilaku orang dan / atau pengasuh yang gagal bertepatan dengan dengan
kesehatan yang mempromosikan atau rencana terapi disepakati oleh orang (dan
/ atau keluarga dan / atau masyarakat) dan profesional kesehatan. Dalam
kehadiran disepakati, mempromosikan kesehatan, atau rencana terapi,
seseorang atau perilaku pengasuh sepenuhnya atau sebagian non patuh dan
dapat menyebabkan hasil efektif atau sebagian efektif.
Batasan Karakteristik
a. Pengembangan terkait
b. Komplikasi
c. Eksaserbasi gejala
a. Sistem kesehatan
b. Kesulitan dalam client-provider
c. Hubungan akses terhadap perawatan
d. Ketidaknyamanan perawatan
e. Komunikasi yang tidak efektif
f. Keterampilan penyedia Mencukupi tindak lanjut dengan pemberi
g. Asuransi kesehatan yang tidak memadai
h. Penyedia tidak cukup
i. Pengembalian ketrampilan mengajar cukup dari pemberi
j. Kepuasan rendah dengan hati-hati
k. Dirasakan kredibilitas rendah
l. Penyedia diskontinuitas liputan
m. Rencana kesehatan
n. Rejimen pengobatan yang kompleks
o. Hambatan keuangan (Biaya tinggi rejimen, Intensitas rejimen, durasi panjang
rejimen)
p. Harapan kongruen dengan
q. Fase perkembangan
r. Keyakinan kesehatan kongruen dengan rencana
s. Kurangnya pengetahuan tentang Rejimen
t. Motivasi cukup
u. Keterampilan yang cukup untuk melakukan
v. Cara hidup
w. Dukungan sosial yang tidak memadai
x. Nilai-nilai spiritual kongruen dengan rencana
y. Nilai kongruen dengan rencana
Batasan Karakteristik
a. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kemampuan membaca,
menulis, bicara, dan memahami angka-angka kebutuhan kesehatan setiap hari.
b. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kesadaran tentang proses
warga negara dan atau pemerintah yang memengaruhi kesehatan publik
c. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan komunikasi kesehatan dengan
pemberi layanan kesehatan
d. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
determinan terkini kesehatan pada lingkungan social dan fisik
e. mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan pengambilan keputusan
pelayanan kesehatan personal
f. mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan dukungan sosial untuk
kesehatan
g. mengungkapkan keinginan untuk menigkatkan pemahaman tentang adat dan
keyakinan untuk membuat keputusan perawatan kesehatan
h. mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan memahami informasi
kesehatan untuk membuat pilihan perawatan kesehatan
Batasan karakteristik
a. ketidakakuratan mengikut perintah
b. ketidakakuratan melakukan tes
c. perilaku tidak tepat
d. kurang pengetahuan
Kondisi terkait
a. fungsi kognitif
b. gangguan gangguan memori
D. Rangkuman
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan untuk kebutuhan promosi
kesehatan dan Pendidikan kesehatan terdapat pada domai promosi kesehatan
antara lain: kelas kesadaran kesehatan dengan nama diagnose gaya hidup
monoton, kelas manajemen kesehatan terdiri dari defisiensi kesehatan
komunitas, perilaku kesehatan cenderung beresiko, pemeliharaan kesehatan
yang tidak efektif, manajemen kesehatan tidak efektif, ketidakpatuhan.
Selanjutnya pada nanda 2018-2020 adalah diagnose kesiapan meningkatkan
literasi kesehatan. Pada domain kognisi terdapat diagnose defisiensi
pengetahuan dan kesiapan meningkatkan pengetahuan.
G. Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. D
DAFTAR PUSTAKA
B. Uraian Materi
Intervensi keperawatan adalah setiap tindakan, berdasarkan penilaian klinis dan
pengetahuan, yang perawat lakukan untuk meningkatkan hasil pada klien
(McCloskey & Bulechek, 2000). Hasil fase perencanaan adalah rencana asuhan
klien. Meskipun perencanaan pada dasarnya merupakan tanggung jawab perawat,
masukan dari klien dan individu pendukung sangat penting untuk keefektifan
rencana tersebut. Perawat tidak merencanakan untuk klien, tetapi mendorong
klien untuk berpartisipasi aktif sesuai kemampuannya. Di tatanan rumah, orang-
orang yang mendukung klien dan pemberi asuhan adalah orang-orang yang
mengimplementasikan rencana asuhan.
D. Rangkuman
Intervensi merupakan tindakan yang dirumuskan perawat berdasarkan penilaian
terhadap kondisi klinis pasien, intervensi untuk promosi dan Pendidikan kesehatan
terdapat pada domain 3 (behavioral) class patient education (S) dan Domain 7
komunitas kelas c. Health community promotion.
G. Kunci Jawaban
1. A
2. D
Pendahuluan
Pada modul 2, saudara sudah belajar terkait penegakkan diagnose keperawatan
yang dapat menunjukkan adanya kebutuhan akan Pendidikan kesehatan dan
promosi kesehatan baik pada individu maupun masyarakat. Pada modul 3, ini
saudara akan mempelajari tentang penyusunan rencana asuhan keperawatan
yang mengacu pada kebutuhan Pendidikan dan promosi kesehatan klien.
A. Praktek : Menyusun tujuan dan kriteria hasil pada promosi kesehatan dan
Pendidikan kesehatan
B. Uraian Materi
Penulisan tujuan dalam mengatasi diagnose yang berhubungan dengan
kebutuhan promosi dan Pendidikan kesehatan secara umum memiliki format
yang sama dengan diagnose keperawatan dalam domain yang lain. Tujuan
dapat berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka Panjang.
Tujuan jangka pendek mengacu pada etiologic diagnose sedangkan tujuan
jangka Panjang mengacu pada pernyataan masalah.
Setiap indicator diatas memiliki skala penilaian 1-5. Maka cara saudara
menilai rentang skalanya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan nilai maksimal dan minimal setiap indicator. Misalnya nilai
minimal 0 dan maksimal 10. Selanjutnya nilai maksimal saudara bagi
dengan skala maksimal yaitu 5 maka akan ditemukan bahwa rentangnya
adalah 2.
2. Jika nilai pasien adalah 4 maka selanjutnya saudara konversi nilai tersebut
ke dalam rentang skala 5.
Berikut rumus konversinya = nilai Ani/ total nilai x skala maksimal
Misalnya nilai Ani untuk indicator diet yang dianjurkan adalah 6 (nilai
minimal 0 dan nilai maksimal 10).
Skala indicator Ani = 4/10 x 5 = 4
D. Rangkuman
Tujuan diklasifikasikan menjadi tujuan jangka pendek, menengah dan jangka
Panjang. Tujuan jangka pendek mengacu pada etiologi sedangkan tujuan
jangka Panjang mengacu pada masalah.
G. Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. D
Pendahuluan
Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap kegiatan itu terdiri atas
tahap pendahuluan (introduction),tahap penyajian (presentation), dan
tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat
pengertian tahap tersebut.
1. Tahap pendahuluan
3. Tahap Penutup
A. Diagnosa Keperawatan
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
D. Pokok Bahasan
E. Sub pokok bahasan
F. Rencana Kegiatan
1. Sasaran :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Kegiatan Belajar Mengajar
G. Metode
H. Media
I. Evaluasi
a. Prosedur evaluasi :
b. Bentuk evaluasi :
c. Pertanyaan evaluasi :
Lampiran (materi dan media yang digunakan)
F. Rencana Kegiatan
1. Sasaran : Ibu A dan Bapak B
2. Waktu : Selasa, 25 Februari 2020 pukul 09.00-10.00
3. Tempat : Ruang Cendrawasih
4. Kegiatan Belajar Mengajar
2. Inti a. Peserta 40
a. Menjelaskan Proses kehamilan menit
memperhatikan topik
b. Menjelaskan Adaptasi fisik dan
penyuluhan
G. Metode
1. Ceramah dan diskusi
2. Demonstrasi
H. Media
1. Lembar balik
2. Video
3. Alat peraga untuk perawatan payudara
I. Evaluasi
C. Latihan
Sekarang saudara silakan tentukan topik masing-masing untuk mengembangkan
SAP. Satu topik hanya boleh dimiliki oleh dua mahasiswa, tetapi konten pengerjaan
SAP yang berbeda. SAP yang dikembangkan di tulis di dalam kertas folio bergaris,
akan tetapi untuk materi boleh ditik dan diprint. SAP yang sudah dibuat
dikumpulkan kepada fasilitator untuk dikoreksi.Jika ditemukan SAP yang sama
persis, maka keduanya akan diberi nilai 0.
D. Rangkuman
Satuan acara pembelajaran memuat beberapa hal yang harus dikembangkan dalam
merencanakan promosi kesehatan. Hal tersebut mencakup tujuan instruksional
umum, tujuan instruksional khusus, topik, media dan alat peraga, metode serta
rencana evaluasi. SAP dibuat sebelum perawat melakukan kegiatan Pendidikan
kesehatan.
3. “Ade-ade, hari ini kita akan bermain ular tangga tentang jajanan sehat selama
60 di sini ya.”
Pernyataan tersebut merupakan bagian:
A. Pembukaan
B. Isi
C. Penutup
D. Ice breaking
G. Kunci Jawaban
1.D
2. A
3. A
4. E
3. Negosiasi
Negosiasi merupakan bentuk formal advokasi, berupa interaksi sosial saat
pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang
berbeda dan bertentangan. Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak
Dalam melakukan negosiasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam
hal ini untuk memperhitungkan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah
negosiasi. Hal-hal tersebut adalah:
a. Kita tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang kita
inginkan.
b. Terjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing pihak tidak
mempunyai cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan yang terbatas
untuk menyelesaikannya secara sepihak.
c. Keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain.
d. Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan
Menurut Marjorie Corman Aaron dalam tulisannya tentang negosiasi di
Harvard Review , dalam melakukan negosiasi, seorang perunding yang baik
harus membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang akan
dilakukannya agar dapat berhasil menjalankan tugasnya tersebut. Kerangka
dasar yang dimaksud antara lain :
1. Apakah alternatif terbaik untuk menerima atau menolak kesepakatan dalam
negosiasi?
2. Berapa besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima
sebagai sebuah kesepakatan?
3. Seberapa fleksibel proses negosiasi akan dilakukan dan seberapa akurat
pertukaran yang ingin dilakukan.
Untuk membangun kerangka dasar tersebut di atas, ada 3 konsep penting yang
harus dipahami oleh seorang negosiator, yaitu :
1. BATNA ( Best Alternative to a Negotiated Agreement) , yaitu langkah-
6. Intimidasi.
Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan
berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan
konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Sasaran
Bab II Tahapan advokasi
A. Analisis situasi
B. Analisa Masalah
C. Dasar hokum
D. Prioritas masalah
E. Pesan advokasi
F. Cara komunikasi dalam advokasi
G. Materi advokasi
Sasaran Bentuk kegiatan Topik
C. Latihan
Sekarang saudara silakan masuk ke dalam kelompok pengkajian yang membahas
tentang pengkajian pada kelompok. Setelah merumuskan masalah kesehatan,
saudara akan mengembangkan proposal advokasi Bersama kelompok saudara.
Hasil proposal akan dipresentasikan. Pelaksanaan advokasi akan dilakukan
roleplay kelompok.
D. Rangkuman
Advokasi merupakan salah satu strategi promosi kesehatan. Sasaran advokasi
adalah bottom up, artinya kepada pihak dengan struktur birokrasi lebih tinggi.
Tujuannya adalah untuk mempengaruhi dan mengeluarkan kebijakan terkait isu
kesehatan yang dibahas dalam advokasi dan negosiasi. Perawat dapat melakukan
advokasi mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
F. Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. B
Manfaat Kemitraan
C. Latihan
Sekarang saudara silakan masuk ke dalam kelompok pengkajian yang membahas
tentang pengkajian pada kelompok. Setelah merumuskan masalah kesehatan,
saudara akan mengembangkan proposal advokasi Bersama kelompok saudara.
Hasil proposal akan dipresentasikan. Pelaksanaan advokasi akan dilakukan
roleplay kelompok.
G. Kunci Jawaban
Tidak ada
Pendahuluan
Ada banyak media yang dapat dibuat untuk meningkatkan kesuksesan dari suatu
program. Media tersebut dapat berupa poster, leaflet, spanduk, slide projector,
dan film. Media pengantar ini diperlukan untuk meningkatkan perhatian dari
audien. Seperti dikemukakan oleh Jack Dove bahwa pengetahuan itu diserap
melalui 5 indra yaitu: penglihatan 75%, pendengaran 13%, sentuhan 6%,
penciuman 3%, dan perasa 3%.
Pada modul 5 ini, saudara akan belajar tentang media promosi kesehatan dan
Pendidikan kesehatan. Modul ini akan terbagi menjadi dua kegiatan praktek yaitu
praktek I membahas terkait media cetak sedangkan modul II terkait media
elektronik.
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling
kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.
Ada media yang dapat dibuat oleh pengajar sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus
sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk
digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami
isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film
dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang
bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan;
keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
Contoh : satu set flip chart tentang makanan sehat untuk bayi/anak-
anak harus diperlihatkan satu persatu secara berurutan sambil
menerangkan tiap-tiap gambar beserta pesannya. Kemudian diadakan
pembahasan sesuai dengan kebutuhan pendengarnya agar terjadi
komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya
mempertunjukkan lembaran-lembaran flip chart satu demi satu tanpa
c. Booklet
Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-
larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan. Sehingga
akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai
obyek memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media
komunikasi massa tersebut. Sesuatu itu tak mungkin bisa lepas dari
keunggulan dan kelemahan.
Kelebihan booklet :
✓ Keunggulan dari booklet itu adalah bahwa booklet ini
menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya
itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan
media audio dan visual serta juga audio visual.
✓ Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa
dilakukan sewaktu-waktu.
✓ Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi
yang ada.
✓ Lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas
Kelemahan Booklet :
✓ Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena
disebabkan keterbatasan penyebaran booklet.
✓ Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik
dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung
(tertunda).
✓ Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
d. Stiker
Stiker merupakan salah satu dari sekian banyak media komunikasi
yang digunakan, keefektifan sebuah stiker dalam menyampaikan
pesan bergantung pada beberapa hal yaitu: penampilan, ukuran stiker
harus optimum, kualitas cetakan yang baik, awet dan terjangkau serta
bahasa yang digunakan dalam penyampaian harus singkat padat dan
jelas, serta menarik.
Kelebihan Stiker :
✓ Mudah ditempelkan,
✓ Lebih praktis, dalam artian penempatan di mana saja lebih mudah,
dan tidak membutuhkan sesuatu untuk menempelkannya.
✓ Hasil cetakan lebih murah dan terjangkau.
✓ Pengerjaannya relatif simple dan mudah.
✓ Tidak butuh waktu lama untuk membuatnya.
✓ Kalau bosan tinggal dicopot.
✓ Perawatannya ringan dan sederhana.
Kekurangan Stiker :
✓ Mengecap jika ditempel, dan kadang-kadang juga menggerus cat
tembok.
✓ Mudah tergores dan sobek.
✓ Harus berfikir dua kali dalam penempatannya agar tidak tergores
f. Majalah
Media yang mengandalkan tulisan atau teks yang berisi bermacam-
macam artikel dalam topik yang bervariasi dan populer yang ditujukan
kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang
mudah dimengerti oleh banyak orang. Majalah biasanya diterbitkan
mingguan, dwimingguan, atau bulanan.
Kelebihan Majalah:
✓ Khalayak sasaran (kemampuan menjangkau khalayak lebih
segmented)
✓ Penerimaan Khalayak (produk diangkat sejajar dengan prestige
majalah tersebut).
✓ Long Life Span, usia edar paling lama, disimpan lama, dibaca
selama 60-90 menit, serta berulang-ulang dan disimpan
✓ Format orang membaca secara lambat, sampai lebih dari sehari,
memungkinkan memuat info secara detail, dan juga format iklan
kreatif.
✓ Kualitas Visual sangat prima, didukung dengan kertas,
pencetakan, dan jilid.
✓ Alat Promosi efektif
Kelemahan Majalah:
✓ Fleksibilitas Terbatas (materi iklan harus jauh hari sebelumnya,
halaman menarik sudah laku oleh pengiklan besar)
✓ Relatif mahal
✓ Tidak cepat, pembaca tidak langsung membaca majalah begitu
terbit
✓ Distribusi, peredarannya lambat,dan kadang daerah tertentu tak
terjangkau
B. Latihan
Saudara silakan berdiskusi di dalam kelompok untuk menentukan media
apa yang akan dibuat berdasarkan hasil pengkajian pasien. Setelah
diputuskan, silakan saudara buat desain medianya. Setelah dibuat, media
tersebut silakan konsultasikan kepada fasilitator praktek. Media akan
dipresentasikan pada akhir pertemuan praktek.
C. Rangkuman
Media memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan pesan
kesehatan. Media dibagi menjadi dua yaitu media cetak dan media
elektronik. Sedangkan menurut penempatan media terbagi menjadi media
yang dapat digunakan di dalam ruangan dan media di luar ruangan.Selain
itu, pesan juga dapat disampaikan melalui media online.
A. Flyer
B. Booklet
C. Poster
D. Lembar balik
E. Leaflet
F. Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. B
Kelompok :...........................................
Topik :..........................................
Kompeten Ket
N Detail
o
Ya Tidak
1 Bentuk
Bentuk cukup besar sehingga dapat
memuat pesan yang akan disampaikannya.
Kreatifitas bentuk poster
2 Warna
Warna cukup mencolok sehingga menarik
perhatian orang
3 Ilustrasi
Terdapat ilustrasi yang sesuai dengan
pesan yang akan disampaikan
Ilustrasi yang disampaikan menarik
perhatian
4 Bahasa
Bahasa sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan
5 Huruf
Pemilihan bentuk tulisan menarik
Warna tulisan mencolok sehingga dapat dilihat dengan
jelas diantara ilustrasi
disekitarnya
Total Score
Nilai= Score/76*100
Dosen Penilai
(………………………….)
Pendahuluan
B. Kelompok kecil
1. Diskusi kelompok
Dibuat sedemikian rupa sehingga saling berhadapan, pimpinan
diskusi/penyuluh duduk diantara peserta agar tidak ada kesan lebih
tinggi, tiap kelompok punya kebebasan mengeluarkan pendapat,
pimpinan diskusi memberikan pancingan, mengarahkan, dan
mengatur sehingga diskusi berjalan hidup dan tak ada dominasi dari
salah satu peserta.
Supaya semua anggota kelompok bebas berpartisipasi maka
formasi duduk peserta diatur sehingga dapat berhadapan/saling
memandang, misalnya. bentuk lingkaran atau segi empat.
Pemimpin diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak
menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Mereka harus merasa
berada dalam taraf yang sama, sehingga tiap anggota kelompok
mempersiapkan kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan
pendapat. Memulai diskusi: Pimpinan harus memberikan
pancingan-pancingan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan/kasus-
kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar lebih
bersuasana, pemimpin kelompok harus mengarahkan & mengatur
jalannya diskusi sehingga semua orang dapat kesempatan
berbicara, tidak menimbulkan dominasi salah seorang peserta.
2. Curah pendapat (Brain Storming)
Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan
memberikan satu masalah, kemudian peserta memberikan
jawaban/tanggapan, tanggapan/jawaban tersebut ditampung dan
Oleh karena sasaran pendidikan ini bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin pekerjaan, status sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah
awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum
begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian
bila kemudian juga dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga
merupakan hal yang wajar.
Bentuk pendekatan massa antara lain:
1. Ceramah umum, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
tinggi maupun rendah, biasanya sering digunakan pada acara hari
kesehatan nasional, pejabat berpidato dihadapan massa rakyat untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
Kelebihan:
a. Dapat dipakai pada sasaran orang dewasa;
b. Dapat dipakai pada kelompok yang lebih besar;
c. Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran; serta
d. Dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik.
Kekurangan:
a. Pembicara harus menguasai topik pembicaraan;
b. Peserta menjadi pasif;
c. Dapat menjadi kurang menarik;
d. Daya ingat biasanya terbatas; serta
e. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2. Tulisan-tulisan di majalah atau surat kabar, misalnya dalam bentuk
Kekurangan:
a. Tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara; dan
b. Mudah terlipat.
3. Siaran berprogram adalah penyampaian informasi secara terprogram
melalui siaran radio dan televisi yang bertujuan untuk merubah sikap,
pengetahuan, dan tindakan masyarakat. Kelebihan:
a Dapat mencakup sasaran yang lebih luas;
c. Dapat dipakai secara efektif untuk menambah pengetahuan umum; dan
d. Sumber tanaga pengajar dapat dikurangi
seminimal mungkin.
Kekurangan:
a. Pesawat penerima siaran belum merata dimikki oleh sasaran;
b. Memerlukan perencanaan dan desain yang matang dan memakan waktu
lama;dan
c. Memerlukan penyiar yang telah mahir dibidang siaran.
4. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan,
tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan.
Kelebihan:
a. Simulasi dapat memberikan wawasan yang lebih luas melalui
memainkan peran dan diskusi kelompok;
b. Simulasi adalah metode kelompok kecil yang unik, menarik, lengkap,
padat dan jelas;
Kekurangan:
a. Rumit dalam pelaksanaannya;
b. Perlu persiapan matang;
c. Waktu yang dibutuhkan cukup banyak;
d. Perlu keterampilan dalam mengkoordinasi pelaksanaannya; serta
e. Tidak dapat dilaksanakan secara langsung, butuh perencanaan atau
strategi yang kompleks.
5. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, pamflet,
leaflet, booklet dan sebagainya.
Kelebihan :
a. Tahan lama;
b. Jangkauannya mencakup banyak orang;
c. Biaya tidak terlalu tinggi;
d. Tidak perlu menggunakan listrik;
e. Dapat mengungkit rasa keindahan; serta
Kekurangan :
a. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak;
b. Mudah terlipat, kecuali Billboard; serta
c. Tidak dapat menjangkau semua orang khususnya bagi masyarakat yang
buta huruf.
6. Pidato atau diskusi melalui media elektronik. Pada dasarnya metode ini
merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan yang dikemas dalam suatu acara
dengandipandu oleh penyiar/presenter yang telah mahir dibidang
kesehatan.
Kelebihan:
a. Jangkauan relatif lebih besar;
b. Efektif karena media elektronik sudah dikenal masyarakat;
c. Mengikutsertakan semua pancaindera;
d. Lebih mudah dipahami;
e. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak;
f. Bertatap muka;
g. Penyajian dapat dikendalikan; serta
h. Dapat diulang-ulang.
Kekura
ngan:
a. Biaya lebih tinggi;
b. Sedikit rumit;
c. Perlu listrik;
d. Perlu alat canggih untuk produksinya;
e. Perlu persiapan matang;
f. Peralatan selalu berkembang dan berubah;
g. Perlu keterampilan penyimpanan; serta
h. Perlu terampil dalam pengoperasian.
7. Kampanye adalah tindakan yang mempengaruhi dengan cara apapun
A. Tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti praktikum promosi kesehatan mahasiswa mampu
memperagakan pendidikan kesehatan melalui metode mini drama
B. Tujuan Khusus:
Pada akhir praktikum mahasiwa mampu:
1. Menyebutkan definisi mini drama
2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar mini drama
3. Membuat script sederhana mini drama
4. Memperagakan pendidikan kesehatan menggunakan metode mini
drama
C. Kasus
Sekelompok mahasiswa mendapatkan tugas untuk melakukan kegiatan
promosi kesehatan di sebuah sekolah dasar (SD). Setelah melalui proses
pengkajian, didapatkan data bahwa siswa di sekolah tersebut masih kurang
dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terkait jajan sembarangan, cuci
tangan dan sikat gigi. Mahasiswa berencana meberikan pendidikan kesehatan
menggunakan metode mini drama yang melibatkan siswa SD sebagai
pemerannya dan akan ditampilkan saat acara pembagian raport/kenaikan
kelas.
D. Materi
Drama merupakan metode yang sesuai untuk mendiskusikan masalah
kesehatan yang melibatkan hubungan personal dan sosial. Dengan
menggunakan metode drama, perawat dapat mengkomunikasikan konsep
dasar kesehatan, kepercayaan dan nilai kepada orang dengan latar belakang
usia, pendidikan dan pengalaman yang berbeda. Metode ini juga cocok untuk
orang yang buta aksara, karena mereka bisa lebih memahami visualisasi.
Karakter:
Rina(anak yang kurangmemperhatikankebersihan, suka jajan sembarangan dantidak cuci
tangan) Yuli (sahabat Rina , sukacuci tangan, bawa bekaldari rumah) Dwi (anak yang
sangatmemperhatikan kebersihan dan kesehatan) dan Eka (sahabat Rina suka jajan di
sekolah )
Sinopsis drama
Rina adalah seorang siswa SD kelas 3, suatu hari di kelas Rina terlihat lemas dan mengantuk.
Tiga hari sebelumnya Rina tidak masuk sekolah. Yuli teman sekelasnya menghampiri Rina yg
sedang duduk didalam kelas dan menanyakan kondisi Rina, tidak lama kemudian Eka dan Dwi
juga ikut dalam perbincangan. Ternyata Rina lemas karena dia diare dan muntah-muntah
sejak empat hari yang lalu, saat ini dia sudah tidak diare dan muntah tapi badannya masih
terasa lemas. Yuli dan teman-teman yang lain berusahamencaritahuapapenyebab
Rinamengalami sakit tersebut.
Dialog
Yuli : Rin, kamu kenapa koktiga hari kemarin bolos
sekolah Rina : aku ga bolos yoo..aku tuhsakit, tiduran
saja di rumah
Yuli : ooo...sakit toh, tak pikir kamu itu bolos, main ke rumah nenekmu
Rina : nggaklah..sekarang aku sudah jadi anak rajin lo...aku ga mau boloslagi. Kemarin itu
aku ga masuk sekolah karena sakit
Yuli : sakit apa toh?
Rina : itu loo..aku sakit perut trusmencret samamuntah-muntah, ga enak banget,
badankujadi lemes Yuli : ooo..kok bisa ?
Dwi dan Ekadatangmenghampiri
Dwi : eh Rina sudahmasuk sekolah hari ini
Rina : iya
Eka : katamamakukamu nggak masukkarena diare danmuntah ya
Rin? Rina : iya Ka, kok mamamu tahu?
Eka : nanya sama mamamu
lewat wa Rina : oooo....
Dwi : kamudiare kenapa Rin? Jangan-jangan karenakamujajanancilok di depan warung
Bu Mus ya? Aku lihat kamu hari senin jajan disitu..
Rina : iyabisa jadi..
Dan seterusnya....
Keterangan :
Kompeten
• Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
• Tidak : 0 (tidak dilakukan dengan benar)
Kriteria Penilaian :
• Baik Sekali : 100
• Baik` : 81 – 99
• Kurang/TL : < 80
Tanggal :
Nilai :
Tanda Tangan CM Tanda Tangan Mahasiswa
Nama Mahasiswa :
NIM :
Keterangan:
• Ya = 1 ( dilakukan dengan benar )
• Tidak = 0 ( tidak dilakukan / dilakukan tapi tidak /
kurang benar)
Kriteria Penilaian:
• Baik Sekali : 100
• Baik : 81 - 99
• Kurang/TL : ≤ 80
D. Rangkuman
Metode Pendidikan kesehatan secara didaktik terbagi dua yaitu secara langsung
dalam bentuk ceramah dan tidak langsung. Metode Pendidikan kesehatan yang
berikutnya adalah metode sokratik. Metode sokratik juga dibagi menjadi dua
baik langsung maupun tidak langsung. Perbedaannya jika didaktik hanya terjadi
komunikasi satu arah, maka sokratik terjadi komunikasi dua arah. Setiap
metode Pendidikan kesehatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Hasil pengkajian menentukan metode yang tepat digunakan agar
pesan kesehatan dapat sampai kepada audience dengan optimal.
F. Umpan Balik
Apakah Saudara dapat menjawab tes formatif tersebut? Silakan saudara cek
jawaban saudara dan hitung skorenya dengan cara: jumlah benar/ 3 dikali
100. Jika nilai saudara minimal 65, berarti Saudara telah mampu memahami
dan mempraktikkan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan. Berikutnya
Saudara perlu memahami dan mempraktikkan perumusan rencana
keperawatan pada modul 3.
G. Kunci Jawaban
1. A
2. A