Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individu

SOFT SKILL

OLEH :

HERNITA TAYEB

2009200414201006

S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI & ILMU – ILMU KESEHATAN AVICENNA KENDARI

2021
SOAL !

1. Carilah firman Allah (sesuai keyakinan) masing – masing sesuai dengan :


a. Inisiatif
b. Berpikir kritis
c. Motivasi
d. Mengatasi stress
e. Fleksibel
f. Manajemen waktu
2. Carilah firman Allah (sesuai agama / keyakinan masing – masing) yang sesuai dengan :
a. Menimbulkan rasa percaya diri
b. Membentuk kepribadian
c. Berkaitan dengan komunikasi
d. Rasa ingin tahu, kreatif dan inovatif
e. Networking

Jawaban :

1. Berikut penjelasannya
a. Inisiatif
Berinisiatif artinya senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut
sikap bekerja keras dan etos kerja yang tinggi. Perhatikan firman Allah berikut ini. Artinya:
“39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). 41.
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS An
Najm : 38-41)

b. Berpikir Kritis
Bersikap kritis maksudnya dalam islam dimaknai sebagai pikiran seseorang yang bukan
sekedar berisi masa depan di dunia melainkan juga di akhirat. Mereka yang dipandang kritis
dan cerdas oleh Rasulullah adalah mereka yang pikirannya kritis dan melampaui urusan
dunia menuju ke masa depan yakni akhirat. Perhatikan firman Allah berikut.
ِ ‫ت أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬
‫ الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا‬. ‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ْ ‫ض َو‬ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ِ ‫اوا‬ َ ‫ق ال َّس َم‬ ِ ‫إِ َّن فِي خَ ْل‬
‫ار‬ َ ‫اطاًل ُسب َْحانَكَ فَقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬ ِ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰهَ َذا ب‬ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ِ ‫َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْ•م َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخ ْل‬
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orangorang yang berakal, yaitu orang-orang
yang senantiasa mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan
memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api
neraka”.( Q.S. Ali 'Imran/3:190-191)

c. Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai upaya pimpinan untuk menggerakkan (memotivasi)
seseorang atau kelompok orang yang dipimpin dengan menumbuhkan dorongan atau motive
dalam diri orang-orang yang dipimpin untuk melakukan tugas atau kegiatan yang diberikan
kepadanya sesuai dengan rencana dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Perhatikan
firman Allah berikut.
‫ح هّٰللا ِ اِاَّل ْالقَوْ ُم‬ ۟ ‫ُف واَخ ْيه واَل ت َ۟ائْـ•سُوْ ا م ْن َّروْ هّٰللا‬
ِ ْ‫ح ِ ۗاِنَّهٗ اَل يَائْـََٔ•سُ ِم ْن َّرو‬ ِ ِ ََٔ َ ِ ِ َ •َ ‫ي ْاذهَبُوْ ا فَتَ َح َّسسُوْ ا• ِم ْن يُّوْ س‬ َّ ِ‫ٰيبَن‬
َ‫ْال ٰكفِرُوْ ن‬

Artinya : “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus
asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (Q.S Yusuf ayat 87)

d. Mengatasi Stress
Stres di dalam istilah bahasa asing dikenal dengan stress, diartikan oleh seorang psikolog
perkembangan JW Santrock (2000) sebagai respon individu terhadap situasi dan peristiwa
yang dianggap mengancam. Ahli lain, Magill (1996) juga menyatakan bahwa stres
merupakan reaksi adaptif individu terhadap situasi yang dipersepsikan sebagai ancaman.
Situasi mengancam ini menjadi situasi yang sulit diatasi oleh individu yang bersangkutan.
Seringkali membutuhkan waktu lama dan bahkan tidak jarang gagal mengatasinya, sehingga
pada tahap berikutnya ia mengalami kesulitan dalam bekerja ataupun melakukan aktivitas
keseharian lainnya.Islam mengenalkan stres di dalam kehidupan ini sebagai cobaan. Allah
SWT berfirman di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 155 yang artinya “dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar”. Surat al Baqarah ayat 10 menyatakan kondisi stres dan gangguan psikologis
yang mengikuti manusia sebagai penyakit hati.Lebih jelasnya berbunyi

ۢ
َ‫ضٌ فَزَا َدهُ ُم هّٰللا ُ َم َرضًا‌ۚ َّولَهُمۡ َع َذابٌ اَلِ ۡي ۙ ٌم بِ َما َكانُ ۡوا يَ ۡك ِذب ُۡون‬
ۙ ‫فِ ۡى قُلُ ۡوبِ ِهمۡ َّم َر‬
Artinya : “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan
mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.”

e. Fleksibel
Fleksibel mengandung makna luwes, supel, dan adaptif. Perjalanan Islam sepanjang sejarah
menyebar dari jazirah Arab ke seluruh penjuru dunia membuktikan kebenaran pernyataan
tersebut. Islam datang memperbarui peradaban dan membawa peradaban yang berkemajuan.
Dengan demikian setiap muslim niscaya luwes, supel, dan adaptif di setiap ruang dan waktu
dalam segala aspek kehidupan dalam arti yang sebenarnya.
“Demikianlah Kami jadikan kamu suatu umat yang berimbang supaya kamu menjadi saksi
atas segenap bangsa, dan Rasul pun menjadi saksi atas kamu. Kami jadikan Kiblat yang
sekarang hanyalah untuk menguji siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot.
Sungguh pemindahan kiblat itu suatu soal yang berat kecuali bagi mereka yang telah
mendapat petunjuk Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha
Lembut lagi Maha Penyayang kepada manusia”.(Al-Baqarah/2:143)

f. Manajemen Waktu
Yang dimaksud dengan “manejemen waktu” dalam pengertian sederhana adalah “mengatur
waktu”. Manajemen pada prinsipnya adalah mengatur, mengorganisasikan, atau
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang
bermanfaat.  Pertama yang harus kita garis bawahi adalah bahwa Islam sangat menghargai
waktu, karena waktu adalah sangat bernilai. Dalam al-Qur`an, Allah swt pernah bersumpah
dengan waktu, misalnya, dalam Q.s. al-‘Ashr (103/13): 3 artinya : “Demi masa (waktu),
sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang
beriman,Beramal saleh (mengerjakan kebajikan),Saling berwasiat dengan kebenaran, Dan
saling berwasiat dengan kesabaran.

2. Berikut Penjelasannya
a. Menimbulkan Rasa Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk
mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak
masalah akan timbul pada manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka seseorang akan
mudah bergaul. Menghadapi orang yang lebih tua, lebih pandai maupun lebih kaya, mereka
tidak malu mau pun canggung. Mereka akan berani menampakkan dirinya secara apa adanya,
tanpa menonjol-nonjolkan kelebihan serta menutup-nutupi kekurangan.

َ‫َواَل تَ ِهنُ ۡوا َو اَل ت َۡحزَ نُ ۡوا َواَ ۡنتُ ُم ااۡل َ ۡعلَ ۡونَ اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ُّم ۡؤ ِمنِ ۡين‬
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.”(Q.S ali imran;139)

b. Membentuk Kepribadian
Pembentukan kepribadian Muslim adalah pembentukan kepribadian yang diarahkan kepada
peningkatan dan pengembangan faktor dasar (bawaan) dan faktor ajar (lingkungan), dengan
berpedoman kepada nilai-nilai keIslaman.faktor dasar pengembangan dan peningkatan
kemampuannya melalui bimbingan dan pembiasaan berfikir, bersikap dan bertingkah laku
menurut norma-norma Islam. Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan cara mempengaruhi
individu melalui proses dan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola kehidupan
yang sejalan dengan norma-norma Islam seperti teladan, nasihat, anjuran, ganjaran,
pembiasaan, hukuman, dan pembentukan lingkungan serasi.
‌‫صابَكَ‌ؕ اِ َّن ٰذلِكَ ِم ۡن ع َۡز ِم ااۡل ُ ُم ۡو ۚ ِر‬ َ َ‫اصبِ ۡ•ر ع َٰلى َم ۤا ا‬
ۡ ‫ف َو ۡانهَ ع َِن ۡال ُم ۡن َك ِر َو‬•ِ ‫ى اَقِ ِم الص َّٰلوةَ َو ۡا ُم ۡر بِ ۡال َم ۡعر ُۡو‬
َّ َ‫بُن‬
‫هّٰللا‬ ‫اۡل‬
ٍ ‫ض َم َرحًا‌ؕ اِ َّن َ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ۡخت‬
‫َال فَ ُخ ۡو ۚ• ٍر‬ ِ ‫ش فِى ا َ ۡر‬ ِ ۡ‫اس َواَل تَم‬ ِ َّ‫ك لِلن‬ َ ُ‫َواَل ت‬
َ ‫صع ۡ•ِّر َخ َّد‬
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.S. Luqman ayat 17-18)”

c. Berkaitan Dengan Komunikasi


Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk
mengetahuibagaimana manusia seharusya berkomunikasi. Al-Qur’an memberikan kata
kunci(keyconcept) yag berhubungan dengan hal itu. Al-Syaukani, misalnya mengartikan kata
kuncial-bayansebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan
Al-Qur’an untuk komunikasi ialahal-qaul. Darial-qaulini, Jalaluddin Rakhmat
menguraikanprinsip,qaulan sadidanyakni kemampuan berkata benar atau berkomunikasi
dengan baik. Secara sosial, kegagalan komunikasi menghambat salingpengertian,
menghambat kerja sama, menghambat toleransi, dan merintangi pelaksanaan norma-norma
sosial Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia Dalam QS. Al-
Rahman (55) / 1 – 4: “(tuhan) yang Maha pemurah,Yang telah mengajarkan Al-Qur'an.Dia
menciptakan manusia.Mengajarnya pandai berbicara.”

d. Rasa Ingin Tahu, Kreatif, dan Inovatif


Rasa ingin tahu merupakan salah satu faktor afektif yang berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis, hal ini sesuai dengan pendapat Sagone (2013) yang menyatakan
faktor-faktor afektif yang mempengaruhi kemampuan berfikir kreatif adalah 1) curiosity(rasa
ingin tahu yaitu kemampuan untuk menyelediki gagasan, menemukan hubungan baru, dan
rasa penasaran terhadap masalah, 2) preference for complexity(kecenderungan untuk mencari
alternatif dan solusi baru untuk masalah. 3) imagination (kemampuan untuk memvisualisasi)
4) willingness to risk-taking(kemauan mengambil resiko).Kemampuan berpikir kreatif
merupakan salah satu dari kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) yaitu
proses berpikir yang tidak sekedar mengahfal dan menyampaikan kembali informasi
diketahui. Allah juga mendorong agar kaum muslimin memiliki kompetensi perubahan
secara massif berupa kreatifitas dan inovaai. Sebagaimana diinspirasikan pada individu dan
kelompok masyarakat untuk turut melakukan perubahan. Sebagaimana FirmanNya.
ْ ‫ت ِّم ۢن بَ ۡي ِن يَد َۡي ِه َو ِم ۡن خَ ۡلفِِۦه يَ ۡحفَظُ•ونَهۥُ ِم ۡن أَمۡ• ِر ٱهَّلل ۗ ِ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغيِّ ُر َم•ا بِقَ ۡ•و ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّر‬ٞ َ‫لَ ۥهُ ُم َعقِّ ٰب‬
‫ُوا َم•ا بِأَنفُ ِس• ِهمۡۗ َوإِ َذٓا أَ َرا َد ٱهَّلل ُ بِقَ ۡ•و ٖم‬
ٍ ‫ُس•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ٓوءٗ ا فَاَل َم•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• َر َّد لَ ۚۥهُ َو َم••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••ا لَهُم ِّمن دُونِ ِهۦ ِمن َو‬
‫ال‬

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra'd, Ayat 11)

e. Networking
Kecerdasan networking adalah kemampuan individu memanfatkan po-tensi sosialnya untuk
menjalin relasi yang saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan orang lain.
Kecerdasan networking merupakan pengembangan potensi sosial individu yang dibawanya
sejak lahir. Pengembangan potensi ini diarahkan pada arah yang memberikan manfaat pada
diri dan orang lain dalam jangka panjang.
ٰ ‫َوهّٰللا ُ اَ ۡخ َر َج ُكۡ•م ِّم ۡۢن بُطُ ۡو ِن اُ َّم ٰهتِ ُكمۡ اَل ت َۡعلَ ُم ۡونَ َش ۡيــٔـًًٔ•ا ۙ َّو َج َع َل لَـ ُك ُم السَّمۡ َع َوااۡل َ ۡب‬
َ‫ص َ•ر َوااۡل َ ۡفٕـِِٕ• َد ‌ةَ ۙ لَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡش ُكر ُۡون‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur.”

Anda mungkin juga menyukai