Sejarah Jerman
Sejarah Jerman
Di susun oleh :
Periodisasi.
Catatan sejarah mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman dimulai sejak
adanya laporan-laporan Romawi dan Yunani mengenai kaum biadab ("Barbar") yang
mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Masa ini dapat disebut sebagai
era protosejarah.
Bukti tertua peninggalan penghuni wilayah yang sekarang disebut Jerman pertama
kali ditemukan di daerah lembah Sungai Neckar di dekat Heidelberg, tepatnya
di Gemeinde Mauer, Rhein-Neckar-Kreis, Baden-Württemberg, yaitu rahang bawah
dari makhluk sejenis manusia yang dikenal sebagai Homo heidelbergensis (berusia
sekitar 600.000 hingga 500.000 tahun). Selanjutnya ditemukan sisa-sisa dari Homo
steinheimensis, yang terkenal adalah tombak dari Schöningen. Dari H.
heidelbergensis muncul keturunannya, yang disebut Homo neanderthalensis, yang
sisa-sisanya berusia sekitar 130.000 tahun, di kala Eropa mulai memasuki Zaman
Es terakhir. Mereka bertahan selama 100.000 tahun, sebelum akhirnya punah.
Di saat Zaman Es mulai berakhir, sekitar 30.000 tahun yang lalu, wilayah daratan
Jerman boleh dikatakan tidak berpenghuni karena tidak mampu mendukung
kehidupan.
Jerman pra-Romawi.
Sepeninggal Arminius (21 M), yang menurut Tacitus "dibunuh oleh saudaranya",
suku-suku Germanik kembali saling berperang hingga orang Romawi kembali dapat
menguasai wilayah selatan dan barat dan mendirikan Provinsi Germania
Inferior ("Germania Hilir"), Germania Superior ("Germania Hulu"), dan Raetia. Selain
itu, orang Romawi membangun tembok panjang (dikenal sebagai "Limes") untuk
membatasi wilayahnya dan melindungi diri dari serangan-serangan kaum Jermanik.
Sisa-sisa Limes ini masih dapat ditemukan pada masa sekarang, memanjang dari
tepi Sungai Rhein di Hessen sebelah barat hingga di dekat Passau di Bayern. Sisa-
sisa Limes sekarang menjadi Warisan Dunia UNESCO.
Pada masa inilah budaya Romawi diadopsi oleh puak-puak Germanik, baik yang
tinggal di dalam maupun di luar wilayah taklukan. Banyak kata-kata Romawi
dipinjam ke dalam bahasa-bahasa Jerman. Selain itu, orang-orang Jermanik mulai
mampu mengorganisasi diri secara politik.
1. Lembaga legislatif
a. Budenstag (DPR)
Tugas Budenstag adalah menetapkan Undang-Undang, memilih kanselir dan
mengawas pemerintahan.
b. Budenstrat (Dewan Utusan Negara Bagian)
Lembaga legislatif yang terdiri dari perwakilan dari Negara bagian yang
jumlahnya didasarkan pada banyaknya penduduk.
c. Bundesversammlung (Badan Permusyawaratan)
Bertugas untuk mengawasi agar semua ketentuan peraturan di dalam UUD
dipenuhi.
d. Bundesprӓsident (Presiden Federal)
Kepala Negara Republik Federal Jerman adalah Presiden Federal, ia dipilih
oleh Bundesversammlung.
2. Lembaga Eksekutif.
3. Lembaga Yudikatif.
Sejak pemilihan umum pertama untuk seluruh Jerman pada tahun 1990
terdapat enam partai yang duduk dalam Bundestag, yaitu : Uni Demokrat Kristen
Jerman (CDU), Partai Sosialis Demokrat Jerman (SPD), Partai Demokrat Liberal
(FDP), Uni Sosial Kristen (CSU), Die Linke dan ikatan antara Kelompok 90 dan
Partai Hijau (Bündnis 90/Die Grünen). CDU tidak mempunyai cabang di Bavaria,
sedang CSU hanya muncul di negara bagian tersebut. Namun dalam Bundestag,
CDU dan CSU membentuk satu fraksi.
Partai-partai besar Republik Federasi Jerman
1. Christlich Demokratische Union (CDU), Ketua : Dr. Angela Merkel
Partai ini lahir pada tahun 1945 dan menyatakan dirinya sebagai partai rakyat
yang mencakup masyarakat dengan perbedaan kepercayaan dan berjuang untuk
semua kelompok masyarakat. Politik partai CDU berdasar pada pemahaman
Kristen. Program dasar CDU menganut nilai-nilai kebebasan, solidaritas dan
keadilan dengan berpegang pada prinsip etika kekristenan, perekonomian sosial
serta keterikatan pada dunia Barat.
2. Christliche Soziale Union (CSU), Ketua : Horst Seehofer
Partai CSU adalah adik partai CDU yang lahir pada tahun 1945 dan merupakan
partai politik yang berperan diwilayah negara bagian Bayern (Bavaria). Partai
CSU memegang prinsip tradisi keagamaan (kristen) serta berjuang untuk semua
lapisan masyarakat dan golongan sosial yang demokratis. Partai CSU adalah
partai konservatif, liberal dan sosial. Di dalam Bundestag (Parlemen) partai CDU
dan CSU menyatukan diri dalam satu fraksi CDU/CSU.
3. Sozialdemokratische Partai Deutschland (SPD), Ketua : Sigmar Gabriel
Partai SPD adalah partai yang tertua di RFJ, yang muncul dari sisa-sisa partai
buruh pada masa pemerintahan Republik Weimar dan selanjutnya pada masa
Hitler memegang kekuasaan pada tahun 1933. Pada awalnya partai SPD
memperjuangkan nasib pekerja/buruh, namun dewasa ini SPD merupakan partai
rakyat yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan berorientasi kepada
kesejahteraan umum serta mengadakan reformasi sosial.
4. Freie demokratische Partei (FPD), Ketua : Dr. Guido Westerwelle
Partai FDP lahir pada tahun 1948 dan menyatakan dirinya sebagai partai liberal
yang pernah hidup di Jerman pada tahun 1933. Sampai tahun 1970-an partai
FDP merupakan partai kekuatan ketiga yang selalu turut dalam kepemerintahan
sebagai partner koalisi. Fungsi ini kemudian terhapuskan oleh keberadaan partai
Die Grünen pada awal tahun 80-an
5. Bündnis 90/ Die Grünen, Ketua : Cem Özdemir / Claudia Roth
Partai ini lahir dari suatu gerakan kelompok pencinta alam, penentang
penggunaan tenaga atom dan kelompok perdamaian yang aktif pada tahun 1980-
an. Partai Die Grünen merupakan satu partai alternatif terhadap partai-partai
besar lainnya yang sudah mapan. Dia Grünen berpendapat bahwa kehidupan
peradaban dunia sudah mencapai titik kritis sehingga perlu diadakan penanganan
dan pemikiran baru dalam menerapkan politik, penghormatan HAM dan
penerapan demokrasi.
6. Partai Die Linke, Ketua : Prof Dr. Lothar Bisky / Oskar Lafontaine Partai Die Linke
merupakan gabungan dari Partai PDS (Partai des Demokratischen Sozalismus),
penerus partai tunggal di Jerman Timur yakni SED (Sozialistische Einheitspartei
Deutschlands) yang merupakan kekuatan pemerintah saat itu bersama dengan
dengan Partai Arbeit & soziale Gerechtigkeit – Die Wahlalternative (WASG).
Setelah unifikasi Jerman, partai SED bubar dan muncul partai PDS. Penyatuan
kedua Partai dilakukan pada tanggal 16 Juni 2007. Pada dasarnya Die Linke
memegang prinsip demokrasi-sosial dan berpengaruh di wilayah negara bagian
Jerman sebelah timur.
Infrastruktur politik seluruh dunia selain partai politik ada juga, Kelompok
Kepentingan, Kelompok Penekan, Media Komunikasi Politik, Organisasi
Masyarakat, dan Tokoh Politik, termasuk juga Jerman selain partai politik jerman
juga memilik infrastruktur kelompok kepentingan, media komusikasi politik, serta
tokoh politik.
4. Konstitusi dan Pemilu pemerintahan Jerman.
Konstitusi Republik Federal Jerman Undang-Undang Dasar RFJ yang bersifat
sementara (Ubergangszeit) yang di buat pada tanggal 23 Mei 1949 (saat itu
diputuskan oleh ?Dewan Menteri Wilayah Barat? yang dikepalai oleh Konrad
Adenauer), menjadi dasar dan landasan terwujudnya satu peraturan kebebasan
demokrasi untuk rakyatnya. Penduduk RFJ dituntut aktif untuk mewujudkan,
mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan RFJ. Setelah Jerman bersatu
kembali pada tahun 1990, tuntutan ini terpenuhi oleh karena itu selain ?
Preambul? juga pasal (artikel) penutup UUD diperbaharui. Pada tahun 1999
orang Jerman telah mempunyai pengalaman setengah abad dengan Undang-
Undang Dasar mereka yaitu Grundgesetz. Pada jubileum ke-40 dari Republik
Federal Jerman pada tahun 1989, Grundgesetz telah dinyatakan sebagai undang-
undang dasar yang terbaik dan paling liberal yang pernah terdapat di bumi
Jerman. Penerimaan rakyat terhadapnya melebihi sikap terhadap konstitusi
Jerman yang manapun sebelumnya. Dengan Grundgesetz telah diciptakan
sebuah negara, yang sejauh ini belum pernah dilanda krisis konstitusional yang
serius. Grundgesetz terbukti merupakan landasan yang kokoh bagi kehidupan
suatu masyarakat negara demokratis yang stabil. Kehendak penyataun kembali
yang terkandung di dalmnya terlaksana pada tahun 1990. Berdasarkan Perjanjian
Unifikasi yang mengatur bergabungnya RDJ dengan Republik Federal Jerman,
mukadimah dan pasal penutuf Grundgesetz mengalami penyusunan baru, dan
kini menyatakan bahwa dengan bergabungnya RDJ maka rakyat Jerman sudah
kembali memperoleh kesataunnya. Sejah tanggal 3 Oktober 1990 Grundgesetz
berlaku untuk seluruh Jerman. Isi Grundgesetz sendiri banyak mencerminkan
pengalaman para penyusunya pada masa pemerintahan totaliter di bawah rezim
diktatorial Nazi. Terlihat dalam banyak pokok pikiran UUD ini upaya untuk
menghindari kesalahan masa lalu yang ikut menyebabkan keruntuhan Republik
Weimar yang demokratis. Para penyusun Geundgesetz pada tahun 1948
mencakup para Perdana Menteri negara bagian di ketiga zone Barat serta
anggota Majelis Parlementer yang diutus oleh setiap parlemen negara bagian.
Majelis yang dipimpin oleh Konrad Adenauer ini memutuskan Grundgestz yang
diikrarkan pada tanggal 23 Mei 1949.