Anda di halaman 1dari 5

13.

3 Asas Pengelolaan Keuangan Desa


Asas adalah nilai-niliai yang menjiwai Pengelolaan Keuangan Desa, yang
dimaksudkan melahirkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dan harus memiliki
setiap tindakan Pengelolaan Keuangan Desa. Asas dan prinsip tidak berguna bila
tidak terwujud dalam tindakan. Keuangan desa dikelola dalam masa 1 tahun
anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.Sesuai Permendagri No. 20 Tahun 2018 , Keuangan Desa dikelola
berdasarkan asas-asas, yaitu:

1. Transparan
Terbuka - keterbukaan, dalam arti segala kegiatan dan informasi yang terkait
pengelolaan Keuangan Desa dapat diketahui dan diawasi oleh pihak lain
yang panas. Tidak ada sesuatu hal yang ditutup-tutupi (disembunyikan) atau
dirahasiakan. Hal itu menuntut kejelasan siapa, melakukan apa serta
bagaimana melaksanakannya.Transparan dalam pengelolaan keuangan pada
pengertian bahwa informasi keuangan yang diberikan secara terbuka dan
jujur kepada masyarakat. Fungsinya, untuk memenuhi hak masyarakat untuk
melihat secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya. Pengelolaan tersebut
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan peraturan-
undangan.

Kurang transparansi dalam pengelolaan keuangan dapat dilihat dari tidak


tertatanya administrasi keuangan dengan tertib dan baik. Adanya aliran dana
tertentu (non budgeter / dana taktis / dana yang tidak masuk dalam
anggaran), yang hanya diketahui segelintir orang, merahasiakan informasi,
dan ketidaktahuan masyarakat akan dana-dana tersebut. Hal itu memberikan
keleluasaan atas penyimpangan / penyelewengan oleh oknum aparat yang
berakibat fatal bagi masyarakat maupun aparat yang ditangani.

Dengan demikian, karena transparan hak semua pihak untuk melihat seluruh
proses dalam setiap tahapan serta menjamin akses semua pihak terhadap
informasi yang berkaitan dengan pengelolaan Keuangan Desa. Dengan
demikian, Pemerintah Desa pro aktif dan memberikan informasi bagi
seseorang, kapan saja untuk mengakses / mendapatkan / melihat informasi
terkait pengelolaan Keuangan Desa.

2. Akuntabel
Mempunyai pengertian bahwa setiap tindakan atau kinerja pemerintah /
lembaga dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang memiliki
hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan akan
pertanggungjawaban. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan anggaran harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,
mulai dari proses perencanaan hingga pertanggungjawaban

Asas menuntut Kepala Desa mempertanggungjawabkan dan melaporkan


pelaksanaan APBDesa secara tersier, kepada masyarakat maupun kepada
jajaran pemerintahan di atasnya, sesuai peraturan peraturan-undangan.

3. Partisipatif
Mempunyai pengertian bahwa setiap tindakan dilakukan dengan
mengikutsertakan interaksi masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat mengalirkan aspirasinya.

Pengelolaan Keuangan Desa. Sejak tahap perencanaan, pelaksanaan,


penatausahaan, pelaporan dan pertanggugjawaban wajib melibatkan
masyarakat para pemangku kepentingan di desa serta masyarakat
luas. Utamanya, kelompok marjinal sebagai penerima manfaat dari program /
kegiatan pembangunan di Desa.

4. Tertib dan disiplin anggaran


Mempunyai pengertian bahwa anggaran harus dilaksanakan secara konsisten
dengan pencatatan atas penggunaan sesuai dengan prinsip akuntansi
keuangan di desa. Hal ini bahwa pengelolaan keuangan desa harus sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

13.4 Struktur Pemerintahan Desa


Struktur Pemerintahan Desa terdiri dari beberapa tingkatan yang setiap tingkatannya
memiliki porsinya sendiri. Pemerintah desa ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk
mengatur masyarakat pedesaan setempat berdasarkan dengan undang-undang
yang ada demi mewujudkan pembangunan pemerintah diwilayah desa. Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa adalah satu sistem dalam
kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi serta hubungan kerja.
Setiap desa dikepalai oleh seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat
desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan desa. Setiap jajaran memiliki fungsi
dan tugasnya masing-masing. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap jajaran
bisa memaksimalkan kinerjanya. Berikut Struktur Pemerintahan Desa yang ada
beserta tugas dan fungsinya

1. Kepala Desa

Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 kepala desa adalah


pemerintahan desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Bertugas untuk
menyelenggarakan pemerintah dan pemberdayaan desa.

2. Badan Pemerintahan Desa (BPD)

Badan pemerintahan desa adalah lembaga yang anggotanya merupakan wakil


dari penduduk desa yang ditetapkan secara demokratis berdasarkan
kewilayahan. Fungsi dari BPD adalah membahas dan menyepakati rencana
peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
dari masyarakat, dan mengawasi kinerja kepala desa.

3. Sekretaris Desa

Sekretaris desa adalah perangkat yang membantu kepala desa menjalankan


tugasnya. Fungsi sekretaris meliputi menyiapkan dan melaksanakan pengelolaan
administrasi desa, membantu persiapan penyusunan peraturan desa dan bahan
untuk laporan penyelenggara pemerintah desa serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan kepala desa.

4. Pelaksana Teknis Desa

– Kepala Urusan Pemerintah (KAUR PEM)

Bertugas untuk membantu kepala desa dalam mengelola administrasi dan


perumusan bahan kebijakan desa. Berfungsi melaksanakan kegiatan berkaitan
dengan kependudukan, pertanahan, pembinaan ketentraman, dan ketertiban
masyarakat.

– Kepala Urusan Pembangunan (KAUR PEMBANGUNAN)

Bertugas untuk membantu kepala desa dalam menyiapkan teknis


pengembangan ekonomi desa serta mengelola administrasi pembangunan dan
layanan masyarakat. Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan administrasi
pembangunan, menyiapkan analisa dan kajian perkembangan ekonomi
masyarakat serta mengelola tugas pembantuan.

– Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA)

Bertugas membantu kepala desa mempersiapkan perumusan kebijakan teknis


penyusunan program keagamaan dan melaksanakan program pemberdayaan
dan sosial kemasyarakatan. Berfungsi melaksanakan hasil persiapan program
keagamaan, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.

– Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU)

Berfungsi untuk membantu sekretaris desa mengelola sumber pendapatan,


administrasi keuangan, penyusunan APB desa dan laporan keuangan desa.
Serta melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.

– Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM)

Fungsinya untuk membantu sekretaris dalam mengelola arsip desa, inventaris


kekayan desa, dan administrasi umum. Dan juga sebagai penyedia, pemelihara
dan perbaikan peralatan kantor. Serta pelaksana tugas lain yang diberikan oleh
sekretaris desa.

5. Pelaksana Kewilayahan

a. Kepala Dusun

Kepala dusun atau kadus bertugas untuk membantu kepala desa


melaksanakan tugasnya di wilayah dusun. Berfungsi membantu kinerja
dan melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan pemerintah desa di
kawasan dusun dalam mensejahterakan masyarakat.

b. Administrasi Desa
Administrasi desa adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
penyelenggaraan pemerintah desa pada buku administrasi desa. Jenis
dan bentuknya menurut peraturan mentri dalam negeri ada 5 yaitu :

a. Administrasi Umum. Berisi pencatatan data dan informasi mengenai


kegiatan pemerintahan desa.

b. Administrasi Penduduk. Berisi pencatatan data dan informasi


mengenai penduduk dan mutasi penduduk.

c. Administrasi Keuangan. Berisi pencatatan data dan informasi


mengenai pengelolaan keuangan desa.

d. Administrasi Pembangunan. Berisi pencatatan data dan informasi


pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan.

e. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa. Berisi pencatatan data


dan informasi berkaitan dengan BPD.

Struktur Pemerintahan Desa yang telah dibentuk, ditugaskan dan


difungsikan sesuai dengan undang-undang yang telah diatur untuk desa.
Setiap perangkat desa diharapkan melakukan fungsinya dengan baik.
Bisa menata masyarakat dan membangun desa sesuai dengan
pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah pusat.

Bagan Pemerintahan Desa:

Pertama untuk Desa yang memiliki beberapa dusun, bentuk Bagan Struktur Organisasi
Pemerintah Desa, sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai