Oleh
Maya Arieska
NPM 18755019
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas review materi
berjudul “Perencanaan Pajak Dalam PPh Pasal 22” dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Tugas review ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pajak di Jurusan Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Perpajakan
Politeknik Negeri Lampung.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Artie Ardhita Rahman
.,S.E.,M.Sc.,Ak selaku dosen mata kuliah Manajemen Pajak yang telah
memberikan tugas membuat review pembelajaran dengan pembuatan tugas ini
penyusun menjadi memperoleh banyak ilmu pengetahuan mengenai Perencanaan
Pajak Dalam PPh Pasal 22.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan
pengetahuan bagi pembaca. Penyusun menyadari dalam penyusunan tugas ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu penyusun
berharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Maya Arieska
NPM 18755019
I. PENDAHULUAN
III.1 Kesimpulan
Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 adalah pajak yang dibebankan kepada
badan usaha, baik milik Pemerintah (BUMN) maupun swasta, yang melakukan
kegiatan perdagangan ekspor, impor, ataupun re-impor. Dalam haI impor, tarif
PPh Pasal 22 ini bervariasi, tergantung apakah perusahaan punya angka pengenal
impor (API) atau tidak, dan kalau tidak dikuasai artinya barang tak bertuan. Kalau
ada API tarif nya 2,5 % dari nilai impor, kalau non API 75%, dan untuk barang
tidak dikuasai juga dikenai 7,5 % dari harga jual lelang. Persentase tersebut
dihitung dari harga barang atau nilai CIF + BM (Cost Insurance & Freight + Bea
Masuk + Bea Masuk Tambahan, jika ada). Rate yang berbeda ini men dorong
adanya tax planning. Tentu yang dipikirkan oleh tax planner adalah mencari tarif
terendah, sehingga dalam melakukan impor, tax planner yang baik akan
merekomendasikan impor dengan API.
Rate yang berbeda juga akan mendorong orang untuk Iari ke API,
bagaimana mungkin importir yang punya API mau menerima permintaan pemilik
barang yang kurang atau tidak dikenalnya untuk menggunakan fasilitas API nya.
Ini karena risikonya cukup tinggi, karena bila si pemilik barang tersebut tidak
jujur (barang yang dikeluarkan adalah barang selundupan, atau barang optik yang
harganya sangat mahal tetapi dalam Pemberita-huan lmpor Barang (PIB) dan
dokumen impomya dilaporkan sebarai baraing pecah belah). Bila kasus ini
terlacak oleh Ditjen Bea Cukai begitu juga pemilik barang. Sanksinya sangat berat
karena ini kasus manipulasi import, yang termasuk tindak pidana.
Memfasilitasi penggunaan (“peminjaman”) API tersebut bisa terjadi
digunakan oleh unit-unit bisnis dalam grup perusahaan atau konglomerat yang
satu dengan lainnya sudah saling kenal dan berada dalam payung kepemilikan
perusahaan yang sama, malah itu mungkin menjadi suatu kebijakan bisnis grup-
nya yang harus dijalankan dan dipatuhi. Kalau kebijakan ini diimplementasikan,
tax planner bisa tersenyum karena “berhasil” menekan beban PPh Pasal 22
menjadi sebesar 5%, dari yang tadinya 7,5% menjadi 2,5%. Lumayan untuk
menghemat cash flow perusahaan selama masa tertentu, walaupun pada akhirnya
PPh Pasal 22 ini akan menjadi kredit pajak dari PPh Badan yang terutang dalam
SPT Tahunan PPh Badan.
III.2 Saran
Tax management yang baik mensyaratkan beberapa hal, seperti tidak
melanggar ‘ketentuan perpajakan, secara bisnis masuk akal (reasonable), serta
didukung oleh bukti-bukti pendukung yang memadai (kontrak, invoice, dan
sebagainya). Oleh sebab itu untuk meminimalisasi koreksi fiskal pihak fiskus
terhadap hal-hal tersebut, solusinya adalah dengan membuat kontrak yang jelas
dan secara transparan mencantumkan hak dan kewajiban perpajakan masing-
masing pihak. Perusahaan yang dikenai PPh Pasal 22 dapat mengkreditkan PPh
Pasal 22 yang tidak bersifat final. Sedangkan untuk PPh Pasal 22 yang bersifat
final tidak dapat dikreditkan dalam SPT Tahunan PPh.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzanjiro. 2018. Makalah Perpajakan PPh Pasal 22. Makalah Perpajakan PPh 22
– fauzanazmi041098 (wordpress.com) diakses tanggal 05 Mei 2021.
Blog, harmony. Pajak Penghasilan Pasal 22 : Penjelasan Dan Cara Menghitung.
https://harmony.co.id diakses tanggal 05 Mei 2021.
Nusantara, PT Mid Solusi. 2021. PPh Pasal 22: Dasar Pajak Penghasilan Badan
atas Impor. PPh Pasal 22: Dasar Pajak Penghasilan Badan atas Impor
-Klikpajak diakses tanggal 05 Mei 2021.
Finansialku. 2021. Pajak Penghasilan Pasal 22: Cara Hitung dan Pelaporannya.
https://www.finansialku.com/pph-pasal-22-pajak-penghasilan/ diakses
tanggal 05 Mei 2021.
DDTC. 2016. Saat Terutang & Tata Cara Pemungutan.
https://news.ddtc.co.id/saat-terutang--tata-cara-pemungutan-8051?
page_y=0 diakses tanggal 05 Mei 2021.
OnlinePajak. 2016. Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22).
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-
penghasilan-pasal-22diakses tanggal 05 Mei 2021.
Agiarti, Dwi. 2021. Tax Planning PPh Pasal 22, Pasal 23/26 Dan PPh Final.
https://dwiagiarti.blogspot.com/2019/01/tax-planning-pph-pasal-22-
pasal-2326.html diakses tanggal 05 Mei 2021.