Anda di halaman 1dari 8

2.9.

Pengertian One Way Anova


Prosedur analisis varians (Analysis of Variance—ANOVA) menggunakan variabel
numerik tunggal (single numerical variable) yang diukur dari sejumlah sampel untuk
menguji hipotesis nol dari populasi yang (diperkirakan) memiliki rata-rata hitung (mean)
sama. Variabel dimaksud harus berupa variabel kuantitatif. Variabel ini terkadang
dinamakan sebagai variabel terikat (dependent variable). Hipotesis nol (H0) dalam uji
ANOVA adalah bahwa semua (minimal 3) populasi yang sedang dikaji memiliki rata-rata
hitung (mean) sama.
Analisis varians (Analysis of Variance—ANOVA) adalah prosedur statistika untuk
mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau
lebih, sama atau tidak.
2.9.1. Metode dalam Uji One Way Anova
Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang
dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk menghitung
statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk mengambil keputusan
statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis nol (H0), adalah DISTRIBUSI F
(F Distribution).
Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji memiliki
keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan apakah
populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau berbeda.
Ada 2 (dua) cara atau metode dalam mengestimasi nilai varians ini, yakni :
1. Metode dalam Kelompok (Within Method)
Terlepas dari benar atau tidaknya hipotesis nol, metode dalam
kelompok (within method) akan menghasilkan estimasi yang sahih (valid).
Hal ini disebabkan oleh variabilitas sampel dideterminasi dengan jalan
membandingkan setiap butir data dengan rata-rata hitung masing-masing.
Nilai sampel yang diambil dari populasi A dibandingkan dengan rata-rata
sampel A. Demikian pula dengan masing-masing populasi yang
diobservasi. Persamaan (1) berikut digunakan untuk mengestimasi
keragaman atau varians (variance) dalam metode dalam kelompok.
Dimana :
sw2 : varians yang diestimasi menggunakan metode dalam kelompok
xij : butir data ke-i dalam kelompok j
xj : rata-rata (mean) kelompok j
c : jumlah kelompok
n : jumlah/ukuran sampel dalam setiap kelompok dan,
c (n-1) : derajat bebas (degree of freedom).
Tanda penjumlahan ganda (∑∑) berarti bahwa ada 2 (dua) langkah
penjumlahan. Pertama menyelesaikan tanda jumlah sebelah kanan.
Setelah itu, menyelesaikan tanda penjumlahan sebelah kiri.
Contoh :

Langkah pertama menyelesaikan penjumlahan (Xi - X j)2 untuk setiap


kelompok (j). Seperti berikut :

∑ ( X i− X́ 1 )2=( 1−2 )2 +¿ ( 2−2 )2+ ( 3−2 )2=2 ¿


∑ ( X i− X́ 2 )2=( 5−7 )2 +¿ ( 7−7 )2+ ( 9−7 )2=8 ¿
∑ ( X i− X́ 3 )2=( 9−12 )2 +¿ ( 12−12 )2+ ( 15−12 )2=18 ¿
2
Selanjutnya menyelesaikan penjumlahan ∑ ∑ ( X ij − X́ j ) , seperti
berikut :

∑ ∑ ( X ij− X́ j )2=∑ ( X i − X́ 1 )2 + ∑ ( X i− X́ 2) 2+ ∑ ( X i− X́ 3 )2
¿ 2+8+18=28

Setelah itu baru kita bisa menyelesaikan keseluruhan persamaan (1),


seperti berikut :

28 28
sw 2= = =4,67
3 ( 3−1 ) 6
2. Metode Antar-kelompok (Between Method)
Metode penghitungan varians yang kedua adalah metode antar-
kelompok (between method). Metode menghasilkan estimasi varians yang
sahih jika hipotesis nol benar. Persamaan yang digunakan dalam meode ini
adalah sebagai berikut :

(2)

Dimana :
sb2= varians umum yang diestimasi menggunakan metode antar-
kelompok
X́ j = rata-rata (mean) kelompok j
X́ = rata-rata keseluruhan (grand mean) yang digunakan sebagai µ
estimasi
c = jumlah kelompok
n = jumlah/ukuran sampel masing-masing kelompok dan,
(c−1) = derajat bebas (degree of freedom)
Contoh :
2.9.2. Uji dan Tabel F Analisis Varians (Analysis of Variance—ANOVA F Test and
Table)
Setelah menghitung nilai varians yang sebelumnya tidak diketahui dengan
menggunakan metode dalam kelompok (within method) dan metode antar-
kelompok (between method), selanjutnya kita membuat perbandingan atau rasio
(ratio) antara kedua nilai varians tersebut.

Jika hipotesis nol benar, numerator (pembilang) dan denumerator (penyebut)


dalam persamaan di atas akan merupakan estimasi yang sahih (valid) bagi varians
dari populasi yang sedang dikaji. Dengan demikian, rasio tersebut akan sesuai
(conform) dengan distribusi F. Hasil dari pengujian analisis varians biasanya
disajikan dalam bentuk tabel yang biasa dinamakan TABEL ANOVA (ANOVA
TABLE).
Tabel ini terdiri atas kolom-kolom yang berisikan sumber keragaman atau
sumber varians (source of variance), jumlah kuadrat (sums of squares—SS),
derajat bebas analisis (degree of freedom), nilai keragaman atau varians yang
diestimasi (estimates of the variance), dan nilai F untuk prosedur analisis
keragaman/varians (F value for the analysis of variance procedure), sebagaimana
tampak pada dalam Tabel 3 pada halaman berikut.
2.9.3. Langkah-langkah dalam Uji Hipotesis One Way Anova
Contoh kasus :
Ada 3 kelas yang diajar oleh dosen yang sama pada mata kuliah yang sama pula.
Dosen tersebut menyatakan bahwa rata-rata nilai ujian pada ketiga kelas tersebut
adalah sama. Untuk membuktikannya diambil masing-masing 5 siswa sebagai
sampel dari tiap-tiap kelas. Berdasarkan data di atas ujilah pernyataan dosen
tersebut dengan taraf signifikansi 5% ?

Kelas K Kelas L Kelas M


82 73 74
77 80 75
76 71 81
78 81 82
69 80 71

Berikut langkah-langkah dalam penyelesaian soal diatas dengan menggunakan


pengujian hipotesis One Way Anova sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis ( H0 dan Ha ) beserta taraf signifikansi (alfa)

SISWA Kelas K Kelas L Kelas M


1 82 73 74
2 77 80 75
3 76 71 81
4 78 81 82
5 69 80 71
jumlah 382 385 383
rata2 76,4 77 76,6

grand mean 76,67

n=5

c=3

α=5%

H0 = rata rata nilai ujian pada ke 3 kelas tersebut sama


Ha = rata rata nilai ujian pada ke 3 kelas tersebut tidak sama

2. Mencari JKb dan JKw


 Perhitungan JKw dengan rumus :

Kelas K =( 82−76,4 )2+ (77−76,4 )2+ (76−76,4 )2+ (78−76,4 )2 + ( 69−76,4 )2


= 89,20

Kelas L=( 73−77 )2 + ( 80−77 )2 + ( 71−77 )2+ ( 81−77 )2 + ( 80−77 )2

Kelas M = (=74−76,6
86 )2+ (75−76,6 )2 + ( 81−76,6 )2+ ( 82−76,6 )2 + ( 71−76,6 )2

= 89,20

JKw = 89,20 + 86 + 89,2

= 264,4

 Perhitungan JKb dengan rumus :

JKb = 5 ( ((76,4−76,67)2+(77−76,67)2+ (76,6−76,67)2

= 5 (0,19)

= 0,93

3. Mencari dbb dan dbw


 Perhitungan dbb dengan rumus :

c–1

dbb=c−1

3−1=2

 Perhitungan dbw dengan rumus :


c (n – 1)

dbw=c ( n−1 )

3 ( 5−1 ) =12

4. Membuat tabel anova dan membandingkan F tabel dan F hitung

TABEL ANOVA

Keragaman Jk Db Estimasi varian F

Between 0,93 2 0,465 0,0211


Within 264,4 12 22,03
Jumlah 265,33 14

 Kaidah pengujian
 Ftabel > Fhitung = H0 diterima
 Ftabel < Fhitung = H0 ditolak

Dengan pembilang 2 dan penyebut 12 serta alfa 0,05 maka :

F tabel = 3,89
5. Penarikan Kesimpulan
F tabel (3,89) > F hitung (0,0211)
Maka H0 dapat diterima.
KESIMPULAN
“ NILAI RATA RATA UJIAN KE 3 KELAS ADALAH SAMA”

Anda mungkin juga menyukai