Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Fisiologi tumbuhan dasar (BIO241)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP LAJU TRANSPIRASI

Nama : Fahrul Adrian Kelompok/Parallel : 5/P6

NIM : A24190026 Program Studi : Agronomi dan Hortikultura

A. Pendahuluan
Fotosintesis merupakan proses sintesis molekul organik dengan bantuan
cahaya matahari. Fotosintesis adalah reaksi pada tumbuhan yang berfungsi
mengkonversi energi cahaya menjadi energi kimia yang disimpan menjadi bahan
organik pada tumbuhan (Yustningsih M, 2019). Reaksi fotosintesis terdiri dari reaksi
terang yang memerlukan cahaya matahari, pada reaksi ini tidak terjadi reduksi
oksidasi air namun pada reaksi ini menghasilkan ATP. Serta reaksi gelap yang
mereduksi CO2 menjadi karbohidrat. Hasil dari fotosintesis yaitu gula/glukosa dan
oksigen (Muchammad et al 2013). Menurut Raharjeng (2015), Intensitas cahaya
berpengaruh terhadap laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Secara tidak
langsung, cahaya mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
bersamaan dengan faktor suhu.
Transpirasi adalah proses saat tumbuhan mulai kehilangan air dalam bentuk
uap. Kehilangan air pada tumbuhan didominasi oleh satu bagian tumbuhan yang
disebut stomata. Transpirasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal serta
faktor eksternal. Faktor internal mengambil peran pada lebar daun, ketebalan daun,
apakah daun memiliki lilin dan banyaknya stomata. Faktor Eksternal mengampil peran
pada suhu, intensitas cahaya, dan kecepatan angin.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan mempelajari pengaruh faktor internal dan eksternal


terhadap laju transpirasi.
C. Hasil analisis dan interpretasi data

No Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4


Selisih Selisih Selisih Selisih
Ulangan Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
1 0 26 26 0 32 32 0 37 37 0 9 9
2 27 52 25 32 66 34 37 73 36 10 20 10
3 0 27 27 0 31 31 0 39 39 21 30 9
4 28 52 24 32 65 33 40 77 37 30 39 9
5 0 25 25 0 33 33 0 38 38 40 50 10
Rataan 25,4 32,6 37,4 9,4
Tabel 1. data sekunder hasil percobaan laju Tranpirasi

Setelah dilakukan pengamatan pada data yang diperoleh, didapatkan hasil


seperti pada tabel diatas. Perlu diketahui bahwa percobaan 1 dilakukan pada kondisi
laboratorium, sedangkan percobaan 2, 3, dan 4 berturut-turut memiliki tingkat cahaya
yang sama yaitu menggunakan lampu 100 watt pada jarak 1 m dengan penambahan
perlakuan kipas angin pada percobaan 3 dan 4 serta penambahan perlakuan
pemberian vaselin pada percobaan 4. Pada Praktikum daun yang dipakai untuk diukur
laju transpirasinya adalah daun kelor yang memiliki 5 tangkai daun majemuk, masing
masing daun memiliki 34 daun tunggal. Perlakuan 1 daun kelor didapati rataan nilai
laju transpirasinya adalah 25,4. pada Perlakuan 2 didapati nilai rataan laju
tranpirasinya adalah 32,6. Perlakuan 3 didapati nilai rataan 37,4. Pada perlakuan 4
didapati nilai rataan laju transpirasi sebesar 9,4. Berdasarkan perlakuan yang
diberikan daun kelor mengalami dua faktor yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang terjadi yaitu besarnya luas
penampang daun dikarena banyaknya jumlah daun tunggal yang ada pada daun kelor.
Selain itu semkin banyak daun maka akan semakin banyak stomata sehingga
memperbesar nilai laju transpirasi. Pada faktor eksternal yang terjadi adalah karena
pemberian perlakuan seperti intensitas cahaya, pemberian angin serta penambahan
Vaseline.
No Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4
1 3512,909 4323,58 4999,139 1216,007

2 3377,797 4593,804 4864,028 1351,119

3 3648,021 4188,468 5269,363 1216,007

4 3242,685 4458,692 4999,139 1216,007

5 3377,797 4458,692 5134,251 1351,119

RATAAN 3431,842 4404,647 5053,184 1270,052

Tabel 2 Hasil Perhitungan laju transpirasi potometer.

Pada kondisi lapangan laju transpirasi masih memiliki banyak faktor yang
dapat mempengaruhi besarnya nilai laju transpirasi. Beberapa contoh faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi laju transpirasi adalah angin yang terbawa apakah kering
atau lembab juga perbedaan rasio nisbi antara atmosfer dan sel tumbuhan.

D. Kesimpulan
Laju transpirasi adalah proses saat tumbuhan mulai kehilangan air. Laju
transpirasi dapat dihitung menggunakan potometer. Semakin besar nilai laju
transpirasi maka semakin banyak pula air yang hilang dari tanaman. Laju transpirasi
juga dapat menghitung berat kering yang dihasilkan tanaman karena apabila terjadi
transpirasi maka akan terjadi metabolisme dan perkembangan tanaman.
E. Daftar Pustaka
Muchammad A, Kardena E, Rinanti A. 2013. Pengaruh intensitas cahaya terhadap
penyerapan gas karbondioksida oleh mikroalga tropis Ankistrodesmus
sp. dalam fotobioreaktor. Jurnal Teknik Lingkungan. 19(2): 103-116.
Raharjeng ARP. 2015. Pengaruh faktor abiotik terhadap kekerabatan tanaman
Sansevieria trifasciata L. Jurnal Biota. 1(1): 33-41.

Yustiningsih M. 2019. Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman


naungan dan tanaman terpapar cahaya langsung. BIOEDU 4(2):43- 48.

Anda mungkin juga menyukai