Anda di halaman 1dari 4

Nama : naupal amru

Kelas x ips 3

Mapel : biologi

Tugas mempresentasikan siklus hidup tumbuhan lumut dan paku

 SIKLUS HIDUP TUMBUHAN LUMUT


Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi
heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi
gametofit dan sporofit yang secara morfologi berbeda. Generasi yang
dominan adalah gametofit, sementara sporofitnya secara permanen
melekat dan tergantung pada gametofit. Generasi sporofit selama
hidupnya mendapat makanan dari gametofit.

Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam


merupakan generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi
gametofitnya sangat tereduksi. Sebaliknya pada lumut, tumbuhan
sesungguhnya merupakan generasi seksual (gametofit). Sporofit lumut
sangat tereduksi dan selama perkembangannya melekat dan
tergantung pada gametofit  menurut Polunin
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan
berpembuluh telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering
dengan mempunyai organ reproduksi (gametangium dan sporangium),
selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan
sel-sel mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal
di dalam gametangium betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan
berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan darat tidak seperti
ganggang yang kebanyakan aquatik menurut Tjitrosoepomo.
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena
lumut (kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air
dan makanan. Selain itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut
melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid. Siklus hidup
lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda menurut Hasan dan
Ariyanti..

Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang


akan berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema
akan muncul gametofit. Generasi gametofit mempunyai satu set
kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex (gametangium) yang
disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan
antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella
(antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi
oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh
tipe struktur pelindung lainnya menurut Mishler et al.

Gametangium jantan (anteridium) berbentuk bulat atau seperti gada,


sedangkan betina (arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian
lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Gametangia
jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama
(monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous) menurut
Gradstein..

Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set
kromosom (diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit.
Selanjutnya pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri
dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta atau tangka i dan kapsul
(sporangium) di bagian ujungnya. Kapsul merupakan tempat
dihasilkannya spora melalui meiosis. Setelah spora masak dan
dibebaskan dari dalam kapsul berarti satu siklus hidup telah lengkap
menurut Hasan dan Ariyanti
Pada lumut terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual
(generatif). Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora di
dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian menjadi
gametofit. Pada lumut hati, reproduksi secara aseksual (vegetatif) juga
dapat dilakukan dengan pembentukan gammae cup (piala tunas) dan
fragmentasi (pemutusan sebagaian tubuhnya) sedangkan reproduksi
seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh sprematozoid yang
menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit.
Sporofit berumur pendek; sekitar 3-6 bulan.

 Tumbuhan paku
1 Siklus Hidup Paku
Untuk tumbuhan paku, mereka akan mengalami pergiliran keturunan
dari fase Gametofit ke fase Sporofit.
2 Fase Gametofit
Gametofit adalah fase seksual dalam siklus hidup tumbuhan paku.
Tahapan generasi gametofit berawal dari protalium. Spora yang jatuh di
tempat lembab akan berkembang menjadi protalium dengan bentuk
seperti talus. Protalium kemudian akan menghasilkan sel gamet jantan
(spermatozoid) dan betina (ovum). Pembuahan akan terjadi dan
hasilnya adalah sebuah zigot diploid yang akan berkembang menjadi
tumbuhan paku. Fase ini berlangsung dengan singkat
3 Fase Sporofit
Fase ini merupakan saat dimana tanaman paku akan berkembang biak
secara aseksual. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan paku
yang menghasilkan spora yang memiliki kotak spora (sporangium) yang
terletak di permukaan bawah daun. Tumbuhan paku yang memiliki
spora di bawah permukaan daunnya disebut sporofil. Fase ini akan
berlangsung lebih panjang dari pada fase gametofit.
Jadi jika kita coba urutkan maka siklus hidup dari tumbuhan paku akan
berbentuk seperti ini:
 Spora yang mendarat di tempat lembab akan berkembang
menjadi protalium.
 Protalium kemudian akan menghasilkan sel gamet jantan
(spermatozoid) dan betina (ovum)
 Penyatuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot
 Zigot akan berkembang menjadi sporofit paku dan tumbuh
menjadi tumbuhan paku yang biasa kita lihat
 Sporofit yang telah dewasa akan menghasilkan sporangium atau
kotak spora untuk menghasilkan spora.

Anda mungkin juga menyukai