A. KONSISTENSI LOGIKA
Tabel kebenaran memang sangat bermanfaat untuk membuktikan validitas ekspresi logika, tetapi
masalahnya tabel kebenaran memerlukan tabel yang sangat besar untuk menyelesaikan ekspresi logika
yang memiliki banyak variable proposisional, yakni 2N.
DEFINISI
Pernyataan logika disebut konsisten satu dengan lainnya jika semuanya bernilai benar. Artinya
sebuah argument dikatakan konsisten jika premis – premisnya bernilai T, kesimpulannya bernilai
T dan hasil operasi logika juga bernilai T.
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Mengubah kalimat argument menjadi variable proposisional
A = Noah mengadakan konser
B = Harga tiket terlalu mahal
C = Penonton ramai
Langkah 2 :
Mengubah kalimat argument menjadi ekspresi logika
P1 : A → (¬B → C)
P2 : A → ¬B
C :A→C
Langkah 3 :
Merangkai premis – premis dan kesimpulan
1. ((A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B)) → (A → C)
Langkah 4 :
Buatlah tabel kebenaran untuk membuktikan validitas argumen :
P1 P2 C Hasil
A B C ¬B ¬B → C A → (¬B → C) A → ¬B ((A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B) A→C (A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B)) → (A → C)
1 T T T F T T F F T T
2 T T F F T T F F F T
3 T F T T T T T T T T
4 T F F T F F T F F T
5 F T T F T T T T T T
6 F T F F T T T T T T
7 F F T T T T T T T T
8 F F F T F T T T T T
Tautologi
Tabel diatas menunjukkan bahwa argumen valid dan konsisten. Karena terdapat beberapa premis yang
menunjukkan nilai T dan kesimpulannya bernilai T juga.
B. STRATEGI PEMBALIKAN
Strategi pembalikan merupakan salah satu cara untuk membuktikan konsistensi sebuah argument.
Caranya dengan menyalahkan kesimpulan dari argument, berikut cara dalam strategi pembalikan :
1. Menegasikan kesimpulan jika menggunakan tabel kebenaran
2. Mengubah nilai F pada kesimpulan jika menggunakan teknik model.
Langkah 2 :
Mengubah kalimat argument menjadi ekspresi logika
P1 : A → (¬B → C)
P2 : A → ¬B
C : ¬(A → C) penerapan strategi pembalikan, kesimpulan dinegasikan.
Langkah 3 :
Merangkai premis – premis dan kesimpulan
{A → (¬B → C)), (A → ¬B)} ‡¬(A → C)
Selanjutnya ekspresi tersebut dihubungkan dengan perangkai Ʌ, sehingga menjadi :
(A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B) Ʌ ¬(A → C)
Langkah 4 :
Buatlah tabel kebenaran untuk membuktikan konsistensi argumen :
(A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B)) Ʌ ¬(A → C)
P1 P2 C Hasil Operasi
A B C ¬B ¬B → C A → (¬B → C) A → ¬B ((A → (¬B → C)) Ʌ (A → ¬B) A→C ¬(A → C)
1 T T T F T T F F T F F
2 T T F F T T F F F T F
3 T F T T T T T T T F F
4 T F F T F F T F F T F
5 F T T F T T T T T F F
6 F T F F T T T T T F F
7 F F T T T T T T T F F
8 F F F T F T T T T F F
Hasil dari strategi pembalikan dengan menegasikan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada
baris 3,5,6,7 dan 8 untuk P1 dan P2 yang bernilai T diperoleh C yang bernilai F dan hasil operasi yang juga
bernilai F dengan demikian dapat disimpulkan dengan pembuktian strategi pembalikan arguman 1 tetap
konsisten.
C. MODEL
Teknik model merupakan usaha untuk menemukan konsistensi dari sebuah argument dengan
menemukan nilai premis – premis T dan kesimpulan bernilai T, dengan hasil operasi juga bernilai T. Akan
tetapi karena nilai T dapat berasal dari berbagai kemungkinan, maka dilakukan strategi pembalikan
dengan memberikan nilai F pada kesimpulan.
Hasil :
Karena tidak mungkin pada saat bersamaan terjadi
P1 : A → (¬B → C) ≡ T
P2 : A → ¬B ≡T
C :A→C ≡F
Sehingga argument diatas konsisten dan valid, karena terjadi perubahan P2 dari T menjadi F dan
kesimpulannya yang juga menunjukkan hasil sama dengan F. Apabila nilai P1 dan P2 tidak mengalami
perubahan, maka argumen dapat dinyatakan tidak valid dan tidak konsisten.