Anda di halaman 1dari 28

KUMPULAN ARTIKEL

1. ISTIDROJ PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,
(DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA)
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-
TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM
NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S,
YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama :M.Yamin
NIM :L1C020068
Prodi/Kelas :SOSIOLOGI/ B

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ……………………………….
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGATAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT , yang telah memberikan
saya karunia nikmat dan kesehatan , sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini , dan terus dapat menimba ilmu di UNIVERSITAS MATARAM.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam bapak : Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos , adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pata mata kuliah yang sedang dipelajari , agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama , nusa , dan bangsa.
Dengan tersusunnya makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan , demi kesempurnaan makalah ini saya berharap
perbaikan , kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua , khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Terima kasih , wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
BAB 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
BAB 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
BAB 4. NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA)
BAB 5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-
TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM NAMPAK),
KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-
MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
DAFTAR PUSTAKA

BIMA,8,JUNI,2020

M.YAMIN
BAB 1.

1.ISTIDROJ PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG


-PENGERTIAN

diambil dari kata 'daraja' (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
Namun, lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan.
Dalam Alquran pembahasan mengenai istidraj dibahas pada Surat Al-An'am ayat 44 yang berbunyi
sebagai berikut.

‫ى ِّإذَا فَ ِّر ُحوا۟ ِّب َما۟ أُوتُوا۟ أَ َخذْ َٰنَ ُهم بَ ْغتَة۟ فَإِّذَا هُم ُّم ْب ِّلسُو‬
َٰ۟ َّ ‫ش ْىء۟ َحت‬ َ۟ ‫علَ ْي ِّه ْ۟م أَب َٰ َْو‬
ِّ۟ ُ‫ب ك‬
َ ‫ل‬ َ ‫فَلَ َّما نَسُوا۟ َما ذُك ُِّروا۟ ِّب ِّ۟ۦه فَتَحْ نَا‬
Fa۟lammā۟nasu۟mā۟żukkiru۟bihī۟fatahnā۟'alaihim۟abwāba۟kulli۟syaī`,۟hattā۟iżā۟farihu۟bimā۟utū۟
akhażnāhum۟bagtatan۟fa۟iżā۟hum۟mublisun
1Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati dirimu jarang
beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang
diberikan kepadamu.
Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian sesungguhnya dari Allah
SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan rezeki yang kamu dapatkan itu akan
membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah
SWT sebagai Sang Maha Pemberi Rezeki.
Namun secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang muslim
banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini
adalah tanda istidraj dari Allah SWT.

-CIRI/KONSEP ISTIDRAJ
Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati dirimu jarang
beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang
diberikan kepadamu.
Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian sesungguhnya dari Allah
SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan rezeki yang kamu dapatkan itu akan
membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah
SWT sebagai Sang Maha Pemberi Rezeki.
Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan yang dimaksud
di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah atau gelisah saat lalai
menjalankan ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan
penyesalan sedikit pun dalam hati setelah melakukan hal yang telah disebutkan di atas.
Sungguh itu adalah cobaan hidup yang berat apabila kamu merasa tenang jika benar kamu mengalami
hal seperti ini dalam hidup.
Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran dan doa
dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering melakukan maksiat atau kurang
beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj. Karena sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari
AllAgar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu caranya. Minta
ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala senang maupun susah, menjadi cara
terbaik untuk menghindarkan diri dari istidraj. Jangan lupa juga untuk selalu beribadah, salat lima
waktu, dan membaca Alquran, agar kita selalu dekat dengan Allah SWT.

Itulah tadi pengertian, ciri dan cara menghindari istidraj. Semoga kita termasuk dalam orang-orang
yang beriman dan dijauhkan dari istidraj. ah SWT agar hambanya selalu mengingat-Nya dan
memohon kesembuhan pada-Nya

Istidraj boleh berlaku dalam apa jua keadaan. Semua kenikmatan dan apa apa yang disenangi oleh
manusia bisa menjadi istidraj. Jadi bilakah sesuatu itu boleh menjadi istidraj? Bagaimanakah kita
membezakan bahawa kesenangan dan kenikmatan yang kita dapat itu adalah kurniaan Allah, ujian dan
ataukah ianya istidraj?
1. Jika ia adalah orang kafir, maka semua kelimpahan harta, kesenangan dan kenikmatan duniawi
adalah semata-mata kemurahan Allah kerana dunia ini remeh di sisi Allah. Jika ia terus dalam
kekafirannnya maka itu adalah istidraj.
Dan janganlah sekali-kali orang kafir mengira bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah
lebih baik bagi mereka melainkan supaya bertambah tambah dosa mereka (Q.S. Ali Imran [3]:178)
Sayid۟Qutb۟menjelaskan۟ayat۟di۟atas۟berkata۟:۟“itu۟hanyalah۟fitnah۟dan۟itu۟hanyalah۟tipu۟daya۟yang۟
kuat۟dan۟istidraj۟yang۟jauh”۟(Fhizilalil۟Qur’an۟Jilid۟2۟Hal۟532)۟Maka۟harta,۟kekuasaan,۟kenikmatan۟
duniawi itu bagi orang kafir sudah pasti adalah istidraj.
Namun jika ia merenungkan kebesaran Allah dan mendapat hidayah masuk Islam maka hal itu
bukanlah istidraj. Hal ini tidak bisa terjadi kecuali memang ada kejernihan hati, kebersihan jiwa dan
keunggulan akal dari orang itu, minimal orang itu peduli dengan benar atau tidaknya keyakinannya
selama ini. Contoh nya adalah Raja Negus (Najsyi) dari Ethiopia (Habasyah) yang waktu itu beragama
Nasrani dan dia۟masuk۟Islam۟ketika۟dibacakan۟Q.S.۟Maryam۟oleh۟Dja’far۟bin۟Abi۟Thalib۟r.a.۟Atau۟Sir۟
Lauder Brunton dan Archibakd hamilton, yang walaupun mereka seorang bangsawan terkemuka
Inggris namun nuraninya terusik dengan kejanggalan keyakinan yang dianutnya selama ini, dan
berusaha mencari kebenaran.
2. Jika ia adalah orang muslim, maka kesenangan, keinginan, dan kenikmatan duniawi adalah kurniaan
sekaligus ujian. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kenikmatan itu juga ujian.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (Q.S. Al-Anbiya[21] : 35)
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di
sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S. Al-Anfaal [8] : 28)
Jika ia lulus dari ujian ini, yaitu ia memanfaatkan harta sebaik-baiknya, dan menjadikan dunia sebagai
sarana untuk mencapai akhirat, maka harta itu menjadi keberkatan dan kurniaan baginya.
Janganlah kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kenderaan.Dengannya orang dapat
meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan. (H.R. Ad-Dailami)
3. Namun jika seorang muslim itu tidak kuat jiwanya dan kemudian menjadi lupa diri, tidak bersyukur,
dan gara2 kesenangan dan kenikmatan itu kemudian menjauhkan dirinya dari Allah, maka ada dua
kemungkinan. Harta itu menjadi musibah bagi dirinya dan kemudian Allah menarik kenikmatan itu
agar ia kembali ke jalan yang benar. Itu berarti Allah masih sayang pada dirinya dan berarti Allah
menghendaki kebaikan bagi dirinya.
4. Kemungkinan kedua, jika Harta itu menjadi musibah bagi dirinya namun Allah justeru semakin
melimpahinya dengan berbagai kesenangan, kemudahan, segala keinginannya terkabul dan segala
kenikmatan mampu diraihnya maka itu adalah istidraj.
Rasulullah۟s.a.w۟bersabda:۟“Apabila۟kamu۟melihat۟Allah۟memberikan۟kepada۟seorang۟hambaNya۟di۟
dunia ini apa yang hamba itu suka atau inginkan, sedangkan hambaNya itu selalu berbuat
kemaksiatan,۟maka۟itulah۟ISTIDRAJ“.۟Kemudian۟Rasulullah۟s.a.w pun membaca surah (Q.S. Al-
An’am:۟44- 45)
5. Sedangkan jika ia lupa diri, tidak bersyukur, dan menyalahgunakan hartanya itu di jalan yang tidak
diredhai Allah, bahkan menjerumuskan kepada maksiat dengan harta itu, sementara Allah tak juga
menarik kenikmatan itu bahkan sebaliknya semakin bertambah-tambah dibukakan dunia oleh Allah
maka sudah boleh dipastikan itu adalah situasi istidraj.
Ali۟bin۟Abi۟Thalib۟r.a.۟berkata۟:۟“Jagalah۟agar۟engkau۟tidak۟tertipu۟oleh۟kaum۟pemuja۟dunia۟yaitu۟
mereka yang merasa aman dan tenteram dengan kehidupannya. Kemudian mereka terlunta lunta
tersesat۟dalam۟hutan۟rimbanya۟dan۟terbenam۟dalam۟kenikmatannya”.۟(Mutiara۟Nahjul۟Balaghoh۟Hal۟
58)
6. Namun terkadang Allah memberikan peringatan bukan dengan ditariknya kenikmatan itu melainkan
didatangkanlah peringatan berupa orang soleh yang menasihati, atau peristiwa di sekeliling yang bila
direnungkan bisa diambil hikmahnya. Namun jika ia tak juga mengerti dengan peringatan Allah itu
dan tak juga bertaubat, maka harta dan kenikmatan yang tetap tak berkurang bahkan semakin
bertambah itu jelas merupakan istidraj.
Maka dapat kita simpulkan bahwa situasi istidraj itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. KEIMANAN DAN IBADAH SEMAKIN MENURUN NAMUN KESENANGAN MAKIN
MELIMPAH
Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari isi dunia atas perbuatan dosa menurut
kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah jarak waktu dan penangguhan tempoh belaka.
Kemudian۟Rasulullah۟Saw۟membaca۟firman۟Allah۟Swt۟dalam۟surat۟Al۟An’am۟ayat۟44۟:۟“Maka۟tatkala۟
mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah
diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu, mereka terdiam
berputus۟asa.”۟(HR.۟Ahmad۟dan۟Ath-Thabrani)
Ibnu۟Athaillah۟berkata۟:۟“Hendaklah۟engkau۟takut۟jika۟selalu۟mendapat۟kurniaan۟Allah,۟sementara۟
engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai kurniaan itu semata-mata istidraj
oleh Allah”
2. TERUS MELAKUKAN KEMAKSIATAN TETAPI KEKAYAAN SEMAKIN MELIMPAH
Ali۟Bin۟Abi۟Thalib۟r.a.۟berkata۟:۟“Hai۟anak۟Adam۟ingat۟dan۟waspadalah۟bila۟kau۟lihat۟Tuhanmu۟terus۟
menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat
kepadaNya”۟(Mutiara۟Nahjul۟Balaghoh۟Hal۟121)
3. SEMAKIN KEDEKUT BAHKAN HARTA SEMAKIN MELIMPAH
Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung
(harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya (Q.S. Al-Humazah [104] : 1-3)
Ayat di atas bercerita orang yang kedekut dan menghitung-hitung hartanya. Ia mengira harta yang
dikumpulnya itu akan mengukuhkan kedudukan dan kekuasaannya di muka bumi. Maka Allah akan

menjadikan hal itu istidraj dengan sengaja makin bakhil makin bertambah harta kekayaannya.
Sehingga orang itu semakin yakin bahwa sifat bakhilnya itulah yang menyebabkan dirinya kaya
4. JARANG SAKIT
Imam۟Syafi’I۟pernah۟mengatakan۟:۟setiap۟orang۟pasti۟pernah۟mengalami۟sakit۟suatu۟ketika۟dalam۟
hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan
dirimu.
Artinya bisa jadi orang yang tidak pernah sakit itu memuja jin atau menganut suatu ilmu kesaktian
tertentu yang itu adalah syirik dan persekutuan dengan setan. Kalaupun bukan karena itu, jelas ada
sesuatu yang salah atau sesuatu yang menyimpang dalam diri kita.
Semakin Sombong Namun Harta Semakin Melimpah
Orang yang mengalami istidraj cirinya semakiin ia sombong maka semakin kaya dan terbuka dunia
bagi dirinya
Rasululah۟s.a.w.۟bersabda۟:۟“Di۟antara۟tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang
kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan
dosa”.۟(HR.۟Al۟Hakim)…

Dan adapun ciri ciri lain nya diantara berikut.


• KEIMANAN DAN IBADAH SEMAKIN MENURUN NAMUN KESENANGAN MAKIN
MELIMPAH. ...

• TERUS MELAKUKAN KEMAKSIATAN TETAPI KEKAYAAN SEMAKIN MELIMPAH. ...

• SEMAKIN KEDEKUT BAHKAN HARTA SEMAKIN MELIMPAH. ...

• JARANG SAKIT.

-. Ayat Al-qur'an yang berkaitan dengan istidraj


Ada beberapa ayat Alquran yang berkaitan dengan istidraj, di antaranya adalah:
- Surat۟Al۟An’am۟ayat۟44
Fa۟lammaa۟nasuu۟maa۟zukkiruu۟bihii۟fatahnaa۟‘alaihim۟abwaaba۟kulli۟syaii’,۟hattaaa۟izaa۟farihuu۟
bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun

Artinya:
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa
yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam۟putus۟asa.”
- Surat Ali Imran ayat 178
Wa۟laa۟yahsabannallaziina۟kafaruuu۟annamaa۟numlii۟lahum۟khoirul۟li’۟angfusihim,۟innamaa۟numlii۟
lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin
Artinya:
Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan
kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka
hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka۟akan۟mendapat۟azab۟yang۟menghinakan.”
Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178:

‫ْن‬ َ ‫ي لَ ُه ْ۟م ِّل َي ْزدَاد ُْوا اِّثْما۟ۚ َولَ ُه ْ۟م‬


۟ ‫عذَاب۟ ُّم ِّهي‬ ْ۟ ‫ل ْنفُ ِّس ِّه ْ۟م۟ۗ اِّنَّ َما نُ ْم ِّل‬ ْ۟ ‫ن الَّ ِّذيْنَ۟ َكف َُر ْوا اَنَّ َما نُ ْم ِّل‬
َ ِّ ۟‫ي لَ ُه ْ۟م َخيْر‬ َّ۟ ‫س َب‬ ۟ َ ‫َ۟و‬
َ ْ‫ل َيح‬
Wa۟laa۟yahsabannallaziina۟kafaruuu۟annamaa۟numlii۟lahum۟khoirul۟li’۟angfusihim,۟innamaa۟numlii۟
lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin
Artinya:۟“Dan۟jangan۟sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami
berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada
mereka۟hanyalah۟agar۟dosa۟semakin۟bertambah,۟dan۟mereka۟akan۟mendapat۟azab۟yang۟menghinakan.”

Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-An'am ayat 44:

۟ۡ‫ل ش َۡىء۟ؕ۟ َحتى اِّذَا فَ ِّر ُح ۡوا بِّ َما۟ ا ُ ۡوت ُ ۡوا اَخ َۡذ َٰن ُهمۡ۟ بَ ۡغتَة۟ فَ ِّاذَا هُم‬ َ ‫فلَ َّما نَسُ ۡوا َما ذُك ُِّر ۡوا بِّه۟ فَتَحۡ نَا‬
َ۟ ‫علَ ۡي ِّهمۡ۟ اَ ۡب َو‬
ِّ۟ ُ‫اب ك‬ َ۟
َ۟‫ُّم ۡب ِّلسُ ۡون‬
Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii۟fatahnaa۟‘alaihim۟abwaaba۟kulli۟syaii’,۟hattaaa۟izaa۟farihuu۟
bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun
Artinya:۟“Maka۟tatkala۟mereka۟melupakan۟peringatan۟yang۟telah۟diberikan۟kepada۟mereka,۟Kami۟pun۟
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
Dari۟Ubah۟bin۟Amir۟radhiallahu۟‘anhu,۟Nabi۟Muhammad۟shallallahu۟‘alaihi wa sallam bersabda.

َ ۟‫َللا تَ َعالى يُ ْعطِّي ا ْل َع ْبدَ۟ مِّنَ۟ الدُّ ْنيَا َما يُحِّ بُّ۟ َوه َُ۟و ُمقِّيم‬
ِّ ‫علَى َم َع‬
۟ ‫اصي ِّ۟ه فَإِّنَّ َما ذَلِّكَ۟ مِّ ْن ۟هُ ا ْستِّد َْر‬
‫اج‬ ََّ۟ َ۟‫ِّإذَا َرأَيْت‬
Artinya:۟“Apabila۟Anda۟melihat۟Allah۟SWT۟memberikan۟kenikmatan۟dunia۟kepada۟seorang۟hamba,
sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah Istidraj dari Allah
SWT.”
BAB 2

2.DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG


DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS).
A. Dalil-dalil yang Mendasarinya
Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia.
‫ل يض ۟ر ةركب يبأ ن ۟ع‬
َ۟ ‫هنع ال‬، ‫ص يبنال نع‬
۟ ‫ك لق ملسو هيلع هللا ىل‬: ‫موي ىإل ءاش ام اهنم هللا رخؤي بونذ ل‬
‫ال‬
۟ ‫يغبال لإ ةمايق‬، ‫نيدلولَ۟قوقعو‬، ‫محرل ةعيطق وأ‬، ‫تومال لبق ايندل يف اهبحاصل لجعي‬
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW۟bersabda,”۟Setiap۟dosa۟akan۟
di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim),
durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia
sebelum۟kematian۟menjemput.”۟(HR۟Al۟Hakim,۟Al۟Mustadrak No 7345).
Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah perbuatan
melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti
sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari
dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
ْ۟
‫ضرل يف نوغبي ۟و سانال نوملظي نيذل ىلع ليبسال امن۟إ‬ ۟ۚ ‫“ ميأل باذع مهل كئلوأ‬Sesungguhnya dosa itu
‫ق حال ريغب‬
atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa
hak.۟Mereka۟itu۟mendapat۟azab۟yang۟pedih.”۟(QS۟Asy-Syura: 42)
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak
menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab
keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini,
antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban
agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah
SWT:
‫لو فأ امهل لقت لَف امهلَك وأ امهدحأ ربكال كدنع نغلبي امإ ۚ۟ا ناسحإ نيدلولبو هايإ لإ اودبعت لأ كب ۟ر ىضق ۟و‬
‫ت‬
۟ ‫رك لوق امهل لقو امهرهن‬
“Dan۟ Tuhanmu۟ telah۟ memerintahkan۟ supaya۟ kamu۟ jangan۟ menyembah۟ selain۟ Dia۟ dan۟
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak۟mereka,۟dan۟ucapkanlah۟kepada۟mereka۟ucapan۟yang۟mulia.”۟(QS۟Al-Isra: 23).
Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orangorang yang
memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin
Muth’im۟RA:
‫ل لوس ۟ر نأ هنع هللا يض ۟ر معطم نب ريبج دمحم يبأ نع‬
َ۟ ‫ل لق ﷺ ال‬: ‫“ عطاق ةنجال لخدي‬Tidak akan masuk
surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim).
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak
mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang
keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan.
B. Penjelasannya
Dari۟Anas۟bin۟Malik,۟Nabi۟shallallahu۟‘alaihi۟wa۟sallam bersabda,
َّ۟ ‫ل دارأ اذإو ايندل ىف ةبوقعال هل لجع ريخال هدبعب ال‬
‫ل دارأ اذإ‬ َّ۟ ‫موي هب ىفوي ىتح هبنذب هنع كسمأ رشال هدبعب ال‬
‫ال‬
۟ ‫ةمايق‬
Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika
Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia
perbuat۟hingga۟akan۟ditunaikan۟pada۟hari۟kiamat۟kelak.”۟(HR
Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani
Juga۟dari۟hadits۟Anas۟bin۟Malik,۟beliau۟shallallahu۟‘alaihi۟wa۟sallam۟bersabda,
َّ۟ ‫طخسال هلف طخس نمو اضرل هلف ىض ۟ر نمف مهالتبا اموق بحأ اذإ ال‬
‫ل نإو ءلبال مظع عم ءازجال مظع نإ‬
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah
mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka Barangsiapa yang
ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah
pun۟akan۟murka.”۟(HR.۟Ibnu۟Majah۟no.۟4031,۟hasan۟kata
.(Syaikh Al Albani
Penjelasan dari dua hadits di atas:
1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang
besar.
2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui
keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,
‫ي‬
۟ ‫ءلبالب ربتخي نمؤمالو رانالب ناربتخي ةضفالو بهذل ينب ا‬
Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan
seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah
3. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan mendapat
pahala yang besar.
4. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.
5. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.
6. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia
dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan
bersih dari dosa.
7. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang
ia۟perbuat۟hingga۟akan۟ditunaikan۟pada۟hari۟kiamat۟kelak.۟Ath۟Thibiy۟berkata,۟“Hamba۟yang
tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh
dosa۟sehingga۟ia۟pun۟akan۟disiksa۟karenanya.”۟(Lihat۟Faidhul۟Qodir,۟2:۟583,۟Mirqotul۟Mafatih,۟
5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)
8. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan,۟“Hadits۟di۟atas۟adalah۟dorongan۟untuk۟bersikap۟sabar۟
dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah
datang۟karena۟ada۟larangan۟meminta۟semacam۟ini.”
C. Contoh kasus
Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang sangat
berat,terlilit hutang, sakit, dengan kwmungkinan hidup yang sangat tipis,namun Allah begitu
mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu
namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia menjadi sangat dekat dengan Allah SWT.
Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga ia
mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini
mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.
Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih menjalani
semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak sepele, yakni
mencapai Rp7,7 miliar.
Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah bisa
membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang banyak karena
saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di luar kampus. Sampai
sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan
kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan puluhan investor.
Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat
mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya masih
ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia beruntung
karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski masih menjadi
pengantin baru.
Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman. Berbekal
laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa bisa
berpendapatan Rp120 juta per bulan.
Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa
terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang
mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara intensif
selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan sebesar Rp400 juta.
Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan. Penulis
buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah menjadikannya sebagai
pribadi yang lebih baik.
Kini, pada usia 35 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator, tetapi
juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak mampu. "Saat
ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an Digitalpreneur di Cirebon. Semoga tahun
depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan
bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat mungkin.
BAB 3

3.BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI


DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi,
dll)

A.Kitab injil (Kristen)


Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam
Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad
juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu.
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh
Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia
telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana
disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang
mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan
Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda
disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani.

Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa
Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani.
Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan
Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS.
Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang
menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi
kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di
Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi
dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar.
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad
SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan
nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa
yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa
abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi
atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan
angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan
Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu
Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala
perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan
kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila
ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh
Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah
dinyatakan dalam Alquran.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai
penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil
beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya.
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan.
Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil
Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu
memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya
Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil
yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS
memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat
itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang
menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi
Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10).
B. Kitab Weda (Hindu)
Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun
dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
•۟pertama:۟Perkembangan۟agama۟hindu۟di۟India۟pada۟zaman۟Veda۟tahun(60002000SM)
•۟kedua:۟Perkembangan zaman Brahmana tahun(2000-1500SM)
•۟Ketiga۟:۟Zaman۟Upanisad۟tahun۟(1500-500 SM)
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga
menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar"
atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan
yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah,mengajak para penganut
Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok
pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana
dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya
kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan
ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci
kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang
dimiliki oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam yang lahir di Makkah.
Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda
(Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan
menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun
seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam.
Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah
Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof.Parkash, bapaknya bernama "VishnuBhagat" dan
ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt) dan arti
harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak,dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh
karena itu, 'WisnuBhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hambaAllah).
Sedangkan, 'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai(aman) dan tentram yang dalam
bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad
bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang dihormati
dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad (Sallallahu alaihi
wasallam) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.
Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui
utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam
dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam
pertama kali.
Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan
kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini
isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Sallallahu alaihi
wasallam.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalkyautar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam
kasus Nabi Muhammad (Sallallahu alaihi wasallam), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah
(subhanahu wataallah) melalui malaikat-Nya dalam perangBadar. Sebagai Kutipan Kutipan
Dari ayatnya.
Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan Mahabharata, antara lain:
Dia akan lahir di sebuah kota yang bernama۟Shambhal۟(Mekah)….Dia۟pergi۟berperang۟
untuk۟mengalahkan۟lawan….Menghancurkan۟penjahat(berhala),kemudian۟melaksanakan۟
ziarah۟terakhir۟(Haji۟Wada‘)….Rumah۟(Ka’bah)۟yang۟diisi۟oleh۟penjahat,۟dengan۟tuhan-tuhan
buatan tangan mereka (patung/berhala); Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan
kebenaran. Dengan ketundukannya,seorang raja(Muhammad)berdiri menghadap-
Nya….Kemudian۟mereka۟mempersembahkan۟doa۟(sholat)۟dan۟korban۟(qurban).۟Dan۟
berpegang۟pada۟enam۟prinsip۟utama…۟(Mahabharata۟Bag.۟Hutan۟Bab190).
Pada۟waktu۟itu۟(630۟M)۟terdapat۟360۟buah۟berhala۟mengelilingi۟Ka’bah.۟Kemudian۟oleh۟
Muhammad۟seluruh۟berhala۟tersebut۟dihancurkan۟dan۟Ka’bah۟dibersihkan۟(Prof.۟Hitti,۟History۟
of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118). Muhammad memang menjadi pemimpin umat Islam.
Ketika۟Muhammad۟melaksanakan۟Haji۟Wada’’۟(haji۟perpisahan),۟sekitar۟100.000۟umat۟
muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji bersamasama dengan Muhammad
serta Sholat Ied bersama-sama yang dilanjukan dengan
penyembelihan hewan qurban. Sedangkan “enam۟prinsip۟utama”۟adalah۟Syahadat,۟Sholat,۟
Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi Sabilillah.
BAB 4

4.NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA)

A. Dalil-dalil tentang amar makruf nahi mungkar


Amar makruf nahi mungkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah yang
ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan
dan mencegah perilaku buruk. Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib,
sebab syariat Islam memang menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa
pun dari kita yang meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman
berupa siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadits berikut:
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar (melarang
berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orangorang yang paling
jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa dan tidak
dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus
dilakukan oleh setiap muslim.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:
‫إل نو يعد ةمأ مكنم نكتل ۟و‬
۟ ‫نوحلفمٱل مه كئلوأو ۚ۟ر كنمٱل نع نوهنيو فورعمٱلب نورمأيو ريخٱل ى‬
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena perilaku
ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Allah SWT
berfirman:
‫نع مهىهنيو فورعمٱلب مهرمأي ليجنٱلْو ةىروتٱل ىف مهدنع ابوتكم ۥ هنودجي ىذٱل ىمٱلْ ىبنٱل لوسرٱل نوعبتي نيذٱل‬
۟ ‫نيذٱلف م ۚ۟ه يلع تناك ىتٱل للغٱلْو مهرصإ مهنع عضيو ثئبخٱل مهيلع مرحيو تبيطٱل مهل لحيو ركنم‬
‫ٱل‬
‫نوحلفمٱل مه كئلوأ ۥ هع۟ م لزنأ ىذٱل رونٱل اوعبتٱو هورصنو هورزعو۟ۦ هب اونما ۟ء‬
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk dan membuang dari mereka bebanbeban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang
beruntung." (QS alA'raaf: 157).
Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah satunya
adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut
adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
B. Keutamaan Nahi Mungkar
Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah SAW
bersabda:
"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya dan
mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang mengatakan hal
yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa memerangi mereka
dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan
lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan hatinya maka
ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di belakang itu semua keimanan sebesar biji zara."
Pada۟hakikatnya۟amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar۟merupakan۟bagian۟dari۟upaya۟menegakkan۟agama۟
dan kemaslahatan di tengah-tengah۟umat.۟Secara۟spesifik۟amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar۟lebih۟
dititiktekankan dalam mengantisipasi maupun menghilangkan kemunkaran, dengan tujuan
utamanya menjauhkan setiap hal negatif di tengah masyarakat tanpa menimbulkan dampak
negatif yang lebih besar. Menerapkan۟amar۟ma’ruf۟mungkin۟mudah۟dalam۟batas۟tertentu۟
tetapi akan sangat sulit apabila sudah terkait dengan konteks bermasyarakat dan bernegara.
Oleh۟karena۟itu۟orang۟yang۟melakukan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟mungkar۟harus۟mengerti۟betul۟
terhadap perkara yang akan ia tindak, agar tidak salah dan keliru dalam bertindak. Syekh an-
Nawawi۟Banten۟di۟dalam۟kitab۟beliau,۟Tafsir۟Munir۟berkata,۟“Amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar۟
termasuk۟fardlu۟kifayah.۟Amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar۟tidak۟boleh۟dilakukan۟kecuali۟oleh۟orang۟
yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang
yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah. Karena
sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada perkara yang batil,
memerintahkan perkara۟yang۟munkar,۟melarang۟perkara۟yang۟ma’ruf,۟terkadang۟bersikap۟
keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap halus di dalam tempat yang
seharusnya۟bersikap۟keras.”
(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005, cetakan
ketiga, jilid II, halaman 59)
Terlebih dalam persoalan yang berpotensi menimbulkan problematika sosial keamanan yang
lebih besar.
Dalam۟kemungkaran۟seperti۟ini۟kewenangan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟mungkar۟tidak۟diserahkan۟pada۟
perseorangan ataupun kelompok, akan tetapi hanya diserahkan kepada pemerintah. Dan
pemerintah harus menerapkan kebijakan atas dasar prinsip maslahat dengan tetap dilandasi
nilai-nilai۟agama۟yang۟benar.۟Tahapan۟Amar۟Ma’ruf۟Nahi۟Munkar۟Selain۟itu,۟beberapa۟
tahapan atau prosedur harus۟dilakukan۟dalam۟realisasi۟pelaksanaan۟amar۟ma’ruf.۟Tidak۟
semudah kita menaiki tangga, akan tetapi harus melalui tahapan yang paling ringan, baru
kemudian melangkah pada hal yang agak berat.
Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ْ۟
‫ناميال فعضأ كلذو هبلقبف عطتسي مل نمو هناسلبف عطتسي مل نإف هديب هريغيلف اركنم مكنم ىأ ۟ر ن ۟م‬
“Barangsiapa۟diantara۟kalian۟melihat۟kemungkaran,۟maka۟hendaknya۟ia۟menghilangkannya۟
dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu
_dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya۟iman.”۟
(HR. Muslim)
Maksud dari hadits ini bukanlah seperti yang banyak disalahpahami oleh orangorang yang
beranggapan bahwa kalau mampu menghilangkan dengan tangan maka harus langsung
dengan tangan. Anggapan seperti ini salah besar dan bertentangan dengan nilai rahmat (belas
kasih) di dalam Islam. Akan tetapi pemahaman yang benar dari hadits di atas adalah,
seseorang yang melihat kemunkaran dan ia mampu menghilangkan dengan tangan, maka ia
tidak boleh berhenti dengan lisan jika kemungkaran tidak berhenti dengan lisan, dan orang
yang mampu dengan lisan, maka ia tidak boleh berhenti hanya dengan hati. Imam Muhyiddin
an-Nawawi berkata di dalam kitab Raudlatut Thâlibîn:
‫ديالب هتالزإ هنكمأ نمل ظعول يفكي ل ۟و‬، ‫ناسلالب يهنال ىلع ردق نمل بلقال ةهارك يفكت لو‬
“Tidak۟cukup۟memberi۟nasihat۟bagi۟orang۟yang۟mampu۟menghilangkan۟kemunkaran۟dengan۟
tangan. Dan tidak cukup ingkar di dalam hati bagi orang yang mampu mencegah kemunkaran
dengan lisan.”۟(Muhyiddin۟Abu۟Zakariya۟an-Nawawi, Raudlatut Thâlibîn, Beirut, Dar al-
Kutub al-Ilmiyyah,۟2005,۟cetakan۟kelima,۟jilid۟V,۟halamann۟123).۟Dalam۟proses۟amar۟ma’ruf۟
nahi munkar, tetap harus mendahulukan tindakan yang paling ringan sebelum bertindak yang
lebih berat.
Syekh Abdul Hamid asy-Syarwani berkata di dalam kitabnya, Hasyiyah asySyarwani:
ْ ‫فخال مث‬
‫فخالب ىهنيو رمأي نأ يهانالو رمآلا ىلع بجاول ۟و‬ ۟ ْ ‫اذإف‬. ‫ملكتال هل سيلف نيلال ملَكالب رييغتال لصح‬
۟ ‫ءاملعال هالق امك اذكهو نشخال ملَكال‬
‫ب‬
“Wajib۟bagi۟orang۟yang۟melakukan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟mungkar۟untuk۟bertindak۟yang۟paling۟
ringan dulu kemudian yang agak berat. Sehingga, ketika kemungkaran sudah bisa hilang
dengan ucapan yang halus, maka tidak boleh dengan ucapan yang kasar. Dan begitu
seterusnya).”۟(Syekh۟Abdul Hamid asy-Syarwani, Hasyiyah asySyarwani ala Tuhfahtil
Muhtaj, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2003 cetakan keempat, jilid 7, halaman 217) Dalam
melakukan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar,۟seseorang۟harus۟lebih۟arif۟dan۟bijak۟karena۟terkadang۟
dalam menghasilkan tujuan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟mungkar,۟seseorang۟harus۟menghilangkannya۟
sedikit demi sedikit, tidak memaksakan harus hilang seluruhnya dalam waktu seketika itu.
Sayyid Abdullah ibn Husain ibn Tohir berkata:
‫ي‬
۟ ‫نيكرات مهآ ۟ر اذإف جيردتالب مهذخأي قلخال ىلع ةقفشو قفرب نوكي نأ ركنم نع ىهن وأ فورعمب رمأ نمل يغبن‬
ْ ‫مهال مث‬
ْ۟‫مهالب مهرمأيلف تابجاول نم ءايشل‬ ۟ ْ ‫ةقفشو قفرب مهفوخو مهرمأو هريغ ىإل لقتنا هب مهرمأ ام اولعف إفاذ‬
‫اوهتني ملو ةريثك تايهنم اوبكترا اذإ اذكو ةنهادمال تعقو لإو مهعنمو مهءاطعو مهمذو مهحدمل هنم رظنال مدع عم‬
‫ب‬
۟ ‫اذكهو اهريغ يف ملكتي مث اوهتني ىتح اهضعب يف ملكتي مث اوهتني ىتح اهضعب يف مهملكيلف اهلك اهنع هيهن‬
“Bagi۟orang۟yang۟melakukan۟amar۟ma’ruf۟nahi۟mungkar۟harus۟bersikap۟lembut۟dan۟belas۟
kasih kepada manusia, ia harus bertindak pada mereka dengan bertahap. Ketika ia melihat
mereka meninggalkan beberapa kewajiban, maka hendaknya ia
memerintahkan pada mereka dengan perkara wajib yang paling penting kemudian perkara
yang agak penting. Kemudian ketika mereka telah melaksanakan apa yang ia perintahkan,
maka ia berpindah pada perkara wajib lainnya. Hendaknya ia memerintahkan pada mereka
dan menakut-nakuti mereka dengan lembut dan belas kasih... begitu juga ketika mereka
melakukan larangan-larangan agama yang banyak dan mereka tidak bisa meninggalkan
semuanya, maka hendaknya ia berbicara kepada mereka di dalam sebagiannya saja hingga
mereka۟menghentikannya۟kemudian۟baru۟berbicara۟sebagian۟yang۟lain,۟begitu۟seterusnya.”۟
(al-Habib Zain bin Sumith, al-Minhaj as-Sawi, Jeddah, Dar al-Minhaj, 2006 cetakan ketiga,
halaman 316-317)
Dari۟keterangan۟di۟atas۟dapat۟disimpulkan۟bahwa:۟Amar۟ma’ruf۟nahi۟munkar۟hukumnya۟
fardlu۟kifayah.۟Pada۟kemunkaran۟tingkat۟tertentu,۟hak۟amar۟ma’ruf۟hanya۟bisa۟dimiliki۟
pemerintah bukan perseorangan atau kelompok. Dilakukan semampunya tanpa memaksakan
di atas kemampuan. Pelaksanaannya harus bertahap dari hal yang paling ringan kemudian hal
yang agak berat, dan seterusnya. Tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar bagi diri
maupun۟orang۟lain.۟Ketika۟kita۟lihat۟amar۟ma’ruf۟yang۟ada۟di۟Indonesia,۟mayoritas۟
persyaratan tidak bisa terpenuhi dengan baik. Karena terkadang pelaksanaan yang seharusnya
menjadi tugas pemerintah, secara sewenang-wenang dilakukan oleh oknum individu maupun
kelompok. Belum cukup sampai di situ, cara, sasaran maupun media yang digunakan tidak
mencerminkan۟amar۟ma’ruf۟yang۟beretika۟Islam.۟Dengan۟realita۟seperti۟ini,۟amar۟ma’ruf۟tidak۟
akan menjadi kemashlahatan, namun justru menimbulkan dampak negatif yang lebih besar
dan menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.

C.CONTOH KASUS
Saya mengambil contoh ketika ada seorang pria yang taat hidup di lingkungan yang penuh
dengan kemungkaran ,disitu banyak sekali kemaksiatan yang terjadi. Judi, minum minuman,
dan lain sebagainya , lalu bagaimana pemuda itu menyikapinya?. Dia berusaha dengan
hatinya untuk tidak melakukan hal hal maksiat yang ada di lingkungannya,kemudian dia
menolak dengan lisannya begitu di tawarkan atau pun di cemooh oleh orang orang yang
bermaksiat tersebut ,dan ketika dipaksa untuk melakukan hal yang sama maka dia menolak
dengan tegass bahwa dia tidak ingin melakukan dosa seperti itu , sehingga lama kelamaan
pemuda itu meninggalkan wilayah itu di karenakan Sudah tidak tahan dengan keadaan demi
menjaga keimanannya.
BAB 5

5.FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,


TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN
YANG BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM
MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO) .

Tanda-tanda kiamat dibahas di dalam banyak hadits. Ada beberapa perbedaan pendapat
mengenai tanda-tanda pasti kiamat sebagaimana yang disebutkan Rasul SAW dalam
haditsnya. Perbedaan ini terjadi karena banyak sekali periwayatan hadits terkait tanda-tanda
kiamat. Dalam hadits sendiri, banyak sekali redaksi hadits yang menyebutkan berbagai
macam tanda-tanda kiamat dengan hal yang berbeda-beda setiap redaksinya.
ADVERTISEMENT Ibnul۟Atsir۟(606۟H)۟dalam۟Jāmiʽul۟Uṣūl۟fī۟Aḥādītsir۟Rasūl۟
menyebutkan sekitar 40-an hadits yang berkaitan dengan tanda-tanda kiamat.
Namun tidak semua hadits yang berkaitan dengan kiamat tersebut berstatus sahih. Beberapa
di۟antaranya۟ada۟yang۟berstatus۟sahih۟dan۟daif.۟(Lihat۟Majduddin۟Ibnul۟Atsīr,۟Jāmiʽul۟Uṣūl۟fī۟
Aḥādītsir۟Rasūl,۟[Tanpa۟keterangan۟tempat,۟Maktabah۟Dārul۟Bayān:۟1972], juz X, halaman
398-415). Di antara sekian banyak hadits yang berkaitan dengan tanda-tanda kiamat, hanya
ada beberapa hadits yang dijadikan oleh ulama sebagai tanda kiamat seluruh alam yang
pasti. Paling banyak hanya membahas tanda-tanda kiamat kecil, yang sebenarnya sudah
mulai terjadi sejak diutusnya Rasul SAW, seperti wafatnya Rasul SAW, disia-siakannya
amanat, penggembala menjadi kaya, banyak terjadi pembunuhan, dominasi fitnah, minim
ilmu, dan berbagai macam yang lain. Namun tanda-tanda seperti ini tidak bisa dijadikan
patokan pasti akan kedatangan kiamat setelahnya mengingat tanda-tanda ini sebenarnya sudah
sering terjadi pada masa dahulu. Dan itu bisa jadi terulang masa sekarang dan juga masa-masa
yang akan datang. Oleh karena itu, tanda-tanda tersebut belum bisa dijadikan tanda pasti.
Salah satu hadits sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-sāʽah)۟yang۟pasti۟adalah۟hadits۟
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa
perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut.
ْ ‫طلَ َْع قَا َْل الغفَاريْ أَسيدْ بنْ ُحذَيفَ ْةَ ع‬
‫َن‬ َّ ‫صلَّى النَّبيْ ا‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َْم‬
َ ‫ن َو‬ُْ ‫اونَح‬ َ ‫ساع َْةَ نَذك ُُْر قَالُوا تَذَاك َُرونَْ َما فَقَا َْل نَتَذَاك َُْر‬
َ َ‫علَين‬ َّ ‫قَْ ال‬
‫سى َونُزُ و َْل من َمغربهَا الشَّمسْ َوطُلُوعَ َوالدَّابَّةَْ َوال َّدجَّا َْل الد َخانَْ فَذَك ََْر آيَاتْ عَش َْر قَبلَهَا َحتَّىت ََرونَْ تَقُو َْم لَنْ إنَّهَا ا َْل‬ َ ‫ي‬‫ع‬ ‫ن‬
ْ ‫اب‬ ْ‫َمر‬
‫صلَّى يَ َْم‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َْم‬
َ ‫ج َو‬ َ
َْ ‫خسفْ بال َمشرقْ َخسفْ ُخسُوفْ َو َمأجُوج ََوثَ ََلثَ ْة َويَأَجُو‬ َْ ‫يرةْ َو َخسفْ بال َمغربْ َو‬ َ ‫ذَْ العَ َرب َوآخ ُْر بجَز‬
َْ‫ج نَارْ لك‬ُْ ‫اس تَط ُر ُْد اليَ َمنْ منْ تَخ ُر‬ َ
َْ َّ‫َمحشَرهمْ إلى الن‬
Artinya,۟“Dari۟Hudzaifah۟bin۟Asid۟Al۟Ghifari۟berkata,۟Rasulullah۟SAW۟menghampiri۟kami۟
saat۟kami۟tengah۟membicarakan۟sesuatu.۟Ia۟bertanya,۟‘Apa۟yang۟kalian۟bicarakan?’۟Kami۟
menjawab,۟‘Kami۟membicarakan۟kiamat.’۟Ia۟bersabda,۟‘Kiamat۟tidaklah۟terjadi۟sehingga
kalian melihat sepuluh tanda-tanda۟sebelumnya.’۟Rasulullah۟menyebut۟kabut,۟Dajjal,۟binatang۟
(ad-dābbah),۟terbitnya۟matahari۟dari۟barat,۟turunnya۟Isa۟bin۟Maryam۟AS,۟Ya'juj۟dan۟Ma'juj,۟
tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir
adalah۟api۟muncul۟dari۟Yaman۟menggiring۟manusia۟menuju۟tempat۟perkumpulan۟mereka,”۟
(Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us۟Ṣaḥīḥ, [Beirut,
Dārul۟Afaq۟Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178). Tanda-tanda kiamat dalam
hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat
yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada
delapan: Pertama, munculnya kabut (dukhan) Kedua, munculnya Dajjal Ketiga, munculnya
Dabbah۟Keempat,۟terbitnya۟matahari۟dari۟barat.۟Kelima,۟keluarnya۟Ya’juj۟dan۟Ma’juj۟
Keenam, munculnya Isa bin Maryam; Ketujuh, adanya tiga gerhana, di timur; Kedelapan,
gerhana di barat; Kesembilan, gerhana di jazirah Arab. Kesepuluh, adanya api yang muncul
dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul. Terkait urutan
terjadinya tanda-tanda kiamat tersebut, para ulama pun berbeda pendapat. Ada ulama yang
mengatakan bahwa pertama adalah terbitnya matahari di barat. Hal ini disebutkan dalam
riwayat Imam Muslim yang lain dari Abdullah bin Amr, berbeda dengan riwayat Hudzaifah di
atas.
‫ مغربها من الشمس خروجاطلوع اآليات أول يقول هللا رسول من حفظت قال عمرو بن هللا عبد عن‬Artinya,
“Dari۟Abdullah۟bin۟Amr,۟saya hafal dari Rasulullah SAW yang bersabda bahwa tanda kiamat
yang۟pertama۟kali۟muncul۟adalah۟terbitnya۟matahari۟dari۟barat,”۟(Lihat۟Muslim۟bin۟Hajjaj۟bin۟
Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us۟Ṣaḥīḥ,۟[Beirut,۟Dārul۟Afaq۟Al-Jadidah: tanpa tahun], juz
VIII, halaman 202). Ada juga yang menyebutkan yang lain. Dalam riwayat Imam Al-
Bukhari, yang terjadi pertama kali di antara tanda-tanda tersebut adalah api yang menggiring
manusia.
ْ‫صلَّى النَّبيْ قَا َْل أَنَسْ َوقَا َل‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ساعَةْ أَش َراطْ أَ َّو ُْل َو‬
َ ‫سلَّ َْم‬ َْ َّ‫ال َمغربْ إلَى ال َمشرقْ منْ الن‬
َّ ‫اس نَارتَحش ُُْر ال‬
Artinya,۟“Anas۟RA۟berkata,۟Rasulullah۟SAW۟bersabda,۟‘Tanda۟kiamat۟yang۟pertama۟
(muncul)۟adalah۟api۟yang۟menggiring۟manusia۟dari۟timur۟menuju۟barat,’”۟(Lihat۟Muhammad۟
bin Ismail Al-Bukhari, Ṣaḥīḥ Al-Bukhari,۟(Beirut,۟Dār۟Tuq۟An-Najah, 1422 H], juz XVIII,
halaman۟20).۟Wallahu۟a’lam.۟
Nabi Muhammad SAW telah menceritakan bahwa sesungguhnya salah satu di antara tanda-
tanda kiamat adalah terjadinya fitnah-fitnah besar yang menyebabkan bercampur aduknya
antara yang hak atau kebenaran dengan yang batil atau kesalahan.
Maka iman menjadi mudah bergoncang. Sehingga seorang yang di waktu pagi beriman, bisa
menjadi kafir di waktu sore hari. Dan yang pada sore harinya beriman, pada pagi harinya
menjadi kafir. Fitnah itu terus-menerus terjadi di tengah-tengah manusia sampai datangnya
hari kiamat.
Ibnu Katsir dalam bukunya "Dahsyatnya Hari Kiamat: Rujukan Lengkap Hari Kiamat dan
Tanda-Tandanya berdasarkan Al-Qur’an۟dan۟As-Sunnah" dikutip pada Jumat (12/2/2021)
menjelaskan sebagai berikut bawah ada beberapa fitnah yang akan terjadi di akhir zaman.

1.Kerusakan Merajalela sehingga Orang Hidup Iri kepada Orang Mati

Al-Bukhari meriwayatkan dari al-A'raj, dari Abu Hurairah bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah bersabda, "'Kiamat tidak akan teriadi sampai seorang lelaki melewati kuburan
seseorang lalu berkata: 'Aduhai, andaikan aku berada di tempatnya. (HR. Bukhari)102
2. Kembalinya Paganism (Penyembahan Berhala) kepada Sebagian Kabilah Arab sebelum
Kiamat
Al-Bukhari berkata, "Abu al-Yaman mengabarkan kepada kami, Syu'aib menuturkan kepada
kami dari az-Zuhri, Said bin Musayyab menceritakan kepadaku bahwa Abu Hurairah berkata:
'Aku pernah mendengar Rasulullah & bersabda: 'Kiamat tidak akan terjadi sampai pingsul
oanita kabilah Daus berlengsak-lengsak di atas Dzi al-Khalashar. Dzi al-Khalashal adalah
thighiyah (berhala) Daus yang mereka sembah pada masa jahiliyah." (HR. Bukhari).
3. Kekayaan Melimpah yang Memancar dari Tanah Arab Menimbulkan Perpecahan,
Perselisihan, dan Pembunuhan Antarsesama
Muslim meriwayatkan dari hadis Abdullah bin Harits bin Naufal bahwa Ubay bin Ka'ab
berkata, "'Orang-orang senantiasa berselisih dalam mencari harta. Sesungguhnya, aku pernah
mendengar Rasulullah bersabda:۟‘Hampir۟saja۟Sungai۟Eufrat۟memperlihatkan۟gunung۟emas.۟
Ketika۟manusia۟mendengarnya,۟mereka۟berlarian۟ke۟arahnya.’
4. Munculnya Banyak Pendusta (Dajjal)
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Kiamat tidak akan
terjadi sampai dua kelompok besar manusia saling membunuh dan terjadi pertempuran besar.
Klaim keduanya adalah satu hingga diutus Daijal (para pendusta) yang mencapai kira-kira
tiga puluh. Semuanya mengaku bawhea dirinya utusan Allah sehingga ilmu dicabut, gempa
merebak, waktu saling berdekatan, fithah merajalela, banyak pembunuhan sampai harta benda
melimpah sehingga pemilik harta kebingungan mencari orang yang berhak menerima sedekah
sampai-sampai ia menazar-narazarkannya.
Ternyata orang yang dinazari tidak membutuhkannya hingga orang-orang berlomba- lomba
dalam meninggikan bangunan. Sampai ketika seorang lelaki melewati makam seseorang lalu
berkata: 'Aduhai, andaikan aku berada di tempatnya,' hingga matahari terbit dari barat. Jika
matahari sudah terbit dan orang-orang melihatnya, mereka semua beriman. Hal ini terjadi
ketika keimanan seseorang tidak berguna karena tidak beriman sebelumnya atau tidak
mendapatkan keebaikan dari keimanannya.
Kiamat akan terjadi saat dua orang menggelar kedua kainnya, tetapi keduanya tidak saling
jual beli dan tidak menggulungnya. Kiamat akan terjadi ketika orang pergi membawa susu
perahannya, tetapi ia tidak menikmatinya. Kiamat akan teriadi ketika seseorang menghiasi
kolamnya, tetapi ia tidak mengisinya dengan air. Kiamat pasti akan terjadi ketika seseorang
memasukkan makanan ke mulutnya, tetapi ia tidak memakammya." (HR. Bukhari).
Seperti۟kata۟Gus۟Baha,۟”Ketika۟saya۟baca۟hadist۟di۟Bukhori۟dan۟Muslim,۟termasuk۟alamatnya۟
kiamat, banyak zina, dan ilmu itu hilang. Dunia akan mengalami kebodohan۟massal,”۟kata۟
Gus۟Baha۟atau۟KH۟Ahmad۟Bahauddin۟Nursalim۟dalam۟”Ngaji۟Gus۟Baha”۟di۟youtube۟channel.۟
Dijelaskan di akhir zaman, hukum kalah dengan etika. Paling mudah, contohnya hukum
mengorder pelacur adalah haram. Namun etika di masyarakat mengatakan bahwa si pemberi
order itu disebut orang baik jika dia mau membayar. Contoh lain, haram nonton konser yang
mengumbar aurat. Namun, etika masyarakat menyatakan siapapun yang menonton konser
yang mengumbar aurat itu adalah orang baik jika dia mau membayar tiket dan berlaku sopan
selama pertunjukan. Ini yang kita takutkan. Hukum tak ada lagi karena kalah oleh etika yang
berlaku di masyarakat meski etika itu salah. Yang paling kita takutkan adalah kebaikan dalam
keburukan. Orang berlaku buruk namun masyarakat mengatakan itu baik, sehingga orang itu
tidak pernah instropeksi bahwa sebenarnya perilakunya itu buruk. Orang-orang di zaman
dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah ketika diuji dengan kemiskinan.
Namun gagal mempertahankan keimanan ketika diuji dengan harta dan kekayaan seperti
Tsa’labah۟dan۟Qarun.۟Berbeda۟dengan۟kita.۟Sekarang۟kebanyakan۟dengan۟ujian۟kemiskinan۟
saja gagal menjaga iman dan taat pada Allah. Apalagi diuji kekayaan dan kedudukan. Tentu
akan membuat lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan keangkuhan yang akan
timbul karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan. Tgk Umar
Rafsanjani, ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh sebagaimana
dilansir serambinews.com, mengungkapkan, di akhir zaman, fitnah dan ujian yang akan
dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan kelompok, tapi kolektif dan dirasakan
oleh seluruh umat. Fitnah ini sangat dahsyat, antara lain ketika kebohongan diyakini oleh
masyarakat banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau hoax.
Tgk Umar lalu mengutip hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi۟Wasallam۟bersabda۟yang۟artinya:۟“Akan۟datang۟kepada۟manusia۟tahun-tahun yang
penuh dengan tipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan.
Pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat.
Pada۟saat۟itu۟Ruwaibidhah۟berbicara.۟Ada۟yang۟bertanya,۟‘Apa۟yang۟dimaksud۟
Ruwaibidhah?’.۟Rasulullah۟menjawab,۟“Orang۟fasik۟dan۟bodoh۟yang۟turut۟campur۟dan۟
berbicara dalam urusan orang banyak.
Allah SWT berfirman dalam surat Al A'raf ayat 187 yang isinya tentang kiamat pasti akan
terjadi di muka bumi. Waktu terjadinya pun hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Arab: َْ‫ساعَةْ عَنْ يَسـَٔلُونَك‬ َّ ‫سمٰ ٰوتْ فى ثَقُلَتْ ه َُْو ا ََّْل ل َوقتهَاْ ََليُجَليهَا َربيْ عن َْد عل ُمهَا انَّ َما قُلْ ُمر ٰسىهَاْ اَيَّانَْ ال‬
َّ ‫تَأْ ََْل َواَلَرضْ ال‬
ُ ُ
ْ‫ّللا عن َْد عل ُمهَا انَّ َما قلْ عَنهَاْ حَفيْ َكاَنَّكَْ بَغتَةيَسـَٔلونَكَْ ا ََّْل تْيكُم‬ ٰ َ َ
ْٰ َّْ‫ََليَعل ُمونَْ النَّاسْ اَكث َْر َولكن‬
Latin: yas`alụnaka 'anis-sā'ati۟ayyāna۟mursāhā,۟qul۟innamā۟'ilmuhā۟'inda۟rabbī,۟lā۟yujallīhā۟
liwaqtihā۟illā۟huw,۟ṡaqulat fis-samāwāti۟wal-arḍ,۟lā۟ta`tīkum۟illā۟bagtah,۟yas`alụnaka
ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā,۟qul۟innamā۟'ilmuhā۟'indallāhi۟wa۟lākinna۟akṡaran-nāsi۟lā۟ya'lamụn
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?"
Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada
(seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat
(huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali
secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya.
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Ada dua kiamat menurut Islam yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubro (besar). Tanda-
tanda dari kiamat sugra salah satunya adalah ketika wafatnya Rasulullah SAW, disia-siakan
amanat, banyak terjadi pembunuhan dan fitnah yang merajalela.
Selain itu, kiamat kubro juga disebutkan dalam beberapa hadits. Salah satunya adalah hadits
yang diriwayatkan Imam Muslim:
ْ ‫طلَ َْع قَا َْل الغفَاريْ أَسيدْ بنْ ُحذَيفَةَْ ع‬
‫َن‬ َّ ‫صلَّى النَّبيْ ا‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َْم‬
َ ‫ن َو‬ ُْ ْ‫اونَح‬ َ ‫ساعَةَْ نَذك ُُْر قَالُوا تَذَاك َُرونَْ َما فَقَا َْل نَتَذَاك َُْر‬
َ َ‫علَين‬ َّ ‫قَْ ال‬
َ
‫سى َونُزُ و َْل من َمغربهَا الشَّمسْ َوطُلُوعَ َوالدَّاب َّْة َوال َّدجَّا َْل الد َخانَْ فَذَك ََْر آيَاتْ عَش َْر قَبلَهَا َحتَّىت ََرونَْ تَقُو َْم لَنْ إنَّهَا ا َْل‬ َ ‫َمرْ ابنْ عي‬
َّ
‫صلى يَ َْم‬ َ ‫ّللا‬ َ
َُّْ ْ‫عليه‬ َّ
َ ‫سل َْم‬ َ ‫ج َو‬ َ َ َ َ
َْ ‫يرةْ َو َخسفْ بال َمغربْ َو َخسفْ بال َمشرقْ َخسفْ ُخسُوفْ َو َمأجُوج ََوث ََلث ْة َويَأجُو‬ َ ‫ذَْ العَ َرب َوآخ ُْر بجَز‬
َْ‫ج نَارْ لك‬ُْ ‫اس تَط ُر ُْد ال َي َمنْ منْ تَخ ُر‬َْ َّ‫َمحشَرهمْ إلَى الن‬
Artinya, "Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami
saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, 'Apa yang kalian bicarakan?' Kami
menjawab, 'Kami membicarakan kiamat.' Ia bersabda, 'Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian
melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.' Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-
dābbah),۟terbitnya۟matahari۟dari۟barat,۟turunnya۟Isa۟bin۟Maryam۟AS,۟Ya'juj۟dan۟Ma'juj,۟tiga۟
gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir
adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,"
Tanda-tanda kiamat sugro dan kubroyang dikutip dalam buku 'Tanda-tanda Kiamat' oleh
Mahmud Rajab Hamady:
1. Munculnya Imam Mahdi
2. Dajjal
3. Nabi Isa AS memimpin dunia
4. Ya'juj dan Ma'juj
5. Matahari terbit dari arah barat
6. Kemunculan daabah (binatang melata)
7. Kabut dan angin yang berhembus
8. Munculnya api
9. Terjadinya gempa
10. Kehancuran Kakbah
Tentang tanda-tanda kiamat sugro dan kubro diriwayatkan dalam Hadist Muslim, berkata Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah
sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah."
Mengenai kepastian datangnya hari kiamat kubraatau kiamat besar hanya Allah SWT yang
tahu. Wallahu a'lam bish-shawab.
Allah SWT berfirman dalam surat Al A'raf ayat 187 yang isinya tentang kiamat pasti akan
terjadi di muka bumi. Waktu terjadinya pun hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Arab: َْ‫ساعَةْ عَنْ يَسـَٔلُونَك‬ َّ ‫سمٰ ٰوتْ فى ثَقُلَتْ ه َُْو ا ََّْل ل َوقتهَاْ ََليُجَليهَا َربيْ عن َْد عل ُْمهَا انَّ َما قُلْ ُمر ٰسىهَاْ اَيَّانَْ ال‬
َّ ‫تَأْ ََْل َواَلَرضْ ال‬
ْ‫ّللا عن َْد عل ُمهَا انَّ َما قُلْ عَنهَاْ حَفيْ َكاَنَّكَْ بَغتَةيَسـَٔلُونَكَْ ا ََّْل تيكُم‬ ْٰ َّْ‫ََليَعلَ ُمونَْ النَّاسْ اَكثَ َْر َو ٰلكن‬
Latin: yas`alụnaka 'anis-sā'ati۟ayyāna۟mursāhā,۟qul۟innamā۟'ilmuhā۟'inda۟rabbī,۟lā۟yujallīhā۟
liwaqtihā۟illā۟huw,۟ṡaqulat fis-samāwāti۟wal-arḍ,۟lā۟ta`tīkum۟illā۟bagtah,۟yas`alụnaka
ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā,۟qul۟innamā۟'ilmuhā۟'indallāhi۟wa۟lākinna۟akṡaran-nāsi۟lā۟ya'lamụn
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?"
Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada
(seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat
(huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali
secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya.
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Ada dua kiamat menurut Islam yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubro (besar). Tanda-tanda
dari kiamat sugra salah satunya adalah ketika wafatnya Rasulullah SAW, disia-siakan amanat,
banyak terjadi pembunuhan dan fitnah yang merajalela.
Selain itu, kiamat kubro juga disebutkan dalam beberapa hadits. Salah satunya adalah hadits
yang diriwayatkan Imam Muslim:
ْ ‫طلَ َْع قَا َْل الغفَاريْ أَسيدْ بنْ ُح ْذَيفَ ْةَ ع‬
‫َن‬ َّ ‫صلَّى النَّبيْ ا‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َْم‬
َ ‫ن َو‬ َ ‫ساع َْةَ نَذك ُُْر قَالُوا تَذَاك َُرونَْ َما فَقَا َْل نَتَذَاك َُْر‬
َ َ‫علَين‬
ُْ ‫اونَح‬ َّ ‫قَْ ال‬
َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ
‫سى َون و َْل من َمغربهَا الشَّمسْ َوطلوعَ َوالدَّاب َّْة َوال َّدجَّا َْل الدخانَْ فذك ََْر آيَاتْ عَش َْر قبلهَا َحتَّىت ََرونَْ تقو َْم لنْ إنهَا ا َْل‬ ُ‫ُز‬ َ ‫َمرْ ابنْ عي‬
‫صلَّى يَ َْم‬ َُّْ ْ‫علَيه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َْم‬ َْ ‫يرةْ َو َخسفْ بال َمغربْ َو َخسفْ بال َمشرقْ َخسفْ ُخسُوفْ َو َمأجُوج ََوثَ ََلثَةَْ َويَأَجُو‬
َ ‫ج َو‬ َ ‫َز‬‫ج‬‫ب‬ ُ ‫ذَْ العَ َرب َوآخ‬
ْ
‫ر‬
َْ‫ج نَارْ لك‬ ُْ ‫اس تَط ُر ُْد اليَ َمنْ منْ تَخ ُر‬َْ َّ‫َمحشَرهمْ إلَى الن‬
Artinya, "Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami
saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, 'Apa yang kalian bicarakan?' Kami
menjawab, 'Kami membicarakan kiamat.' Ia bersabda, 'Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian
melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.' Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-
dābbah),۟terbitnya۟matahari۟dari۟barat,۟turunnya۟Isa۟bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga
gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir
adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,"
Tanda-tanda kiamat sugro dan kubroyang dikutip dalam buku 'Tanda-tanda Kiamat' oleh
Mahmud Rajab Hamady:
1. Munculnya Imam Mahdi
2. Dajjal
3. Nabi Isa AS memimpin dunia
4. Ya'juj dan Ma'juj
5. Matahari terbit dari arah barat
6. Kemunculan daabah (binatang melata)
7. Kabut dan angin yang berhembus
8. Munculnya api
9. Terjadinya gempa
10. Kehancuran Kakbah
Tentang tanda-tanda kiamat sugro dan kubro diriwayatkan dalam Hadist Muslim, berkata Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah
sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah."
Mengenai kepastian datangnya hari kiamat kubraatau kiamat besar hanya Allah SWT yang
tahu. Wallahu a'lam bish-shawab.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/22426442
http://widiastianavw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72196/Pertemuan+8+-
+Pancasila+Sebagai+Sistem+Etika+Part+II.pdf
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/01/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-makin-
relevan-di-tengah-pandemi-covid-19
https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-saw-disebut-
taurat-dan-injil
https://republika.co.id/berita/q05dh9320/peristiwa-besar-yang-terjadi-jelang-kelahiran-
muhammad-saw
https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/pengertian-istidraj

Anda mungkin juga menyukai