Resume TM 1 Izdihar Khoirun Aisha
Resume TM 1 Izdihar Khoirun Aisha
NIM : 03020220044
Sejarah Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة, šajaratun) yang
artinya pohon. Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah
waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang
berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang
berarti masa lalu manusia.
2. Menurut Moh Yamin, Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan
kenyataan.
Islam berasal dari bahasa arab aslama – yuslimu. Dari istilah-istilah lain yang akar
katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan makna keselamatan, kedamaian, dan
kemurnian. Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan
terhadap perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan
hukum-hukum-Nya.
Kata "Indonesia" berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Indus yang merujuk
kepada sungai Indus di India dan nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti
wilayah "kepulauan India", atau kepulauan yang berada di wilayah Hindia, ini merujuk
kepada persamaan antara dua bangsa tersebut (India dan Indonesia).
Sejarah Islam Indonesia disini berkisah tentang akar history dan awal
pembentukan islam. membahas berbagai isu isu menarik seperti penjelasan teoritis dan
konseptual tentang islamisasi Nusantara, pertemuan budaya, dan topik menarik lainnya.
Sejarah Islam Indonesia memberikan gambaran mengenai dimensi kebudayaan islam di
Indonesia dari masa ke masa. Bagaimana peradaban islam Indonesia menampilkan ciri
dan karakter yang berbeda dengan peradaban wilayah wilayah peradaban muslim lainya,
kekhasan ini memiliki kecenderungan kuat untuk lebih akomodatif dan inklusif terhadap
tradisi dan praktek praktek kebudayaan lokal.
2. Sejarah sebagai ilmu, yaitu membahas mengenai kebenaran dari sejarah itu
sendiri secara objektif dan dibuktikan dengan penelitian.
3. Sejarah sebagai kisah, yaitu dimaknai sebagai rangkaian cerita dan kisah berupa
narasi yang disusun berdasarkan ingatan dan tafsiran manusia.
4. Sejarah sebagai seni, yaitu sejarah ditulis dan diceritakan kembali dengan
mempunyai sifat seni di dalamnya. Ini menyangkut keindahan bahasa dan juga
seni penulisannya
1. Teori India/Gujarat
Para sarjana dari Belanda memegang teori bahwa asal muasal Islam di
nusantara adalah anak benua India, Gujarat dan Malabar. Teori ini dikemukan
oleh Pojnappel, menurutnya orang-orang Arab yang bermazhab Syafi’i yang
berimigrasi dan menetap di India yang kemudian membawa Islam ke nusantara.
Teori ini kemudian dikembangan oleh Snouck Hurgronje, menurutnya ulama-
ulama Gujaratlah penyebar Islam pertama di nusantara, baru kemudian disusul
orang-orang Arab. menurutnya abad ke-12 adalah periode paling mungkin
permulaan penyebaran Islam di nusantara.
2. Teori China
3. Teori Persia
Bukti yang diajukan teori ini adalah ditemukan pengaruh Persia dalam
kehidupan masyarakat pada abad ke-11. Bukti-bukti tersebut mengacu pada
pengaruh bahasa, Ini dapat dilihat dari bahasa Arab yang digunakan masyarakat
Indoenesia. Teori ini menitikberatkan tinjauannya kepada budaya yang hidup di
kalangan msyarakat Islam Indonesia memiliki kesamaan dengan India/Gujarat
diantaranya : Adanya peringatan 10 Muharram sebagai hari Asyura, yang dikenal
sebagai hari peringatan orang syi’ah atas terbunuhnya Husein bin Ali bin Abi
Muthalib, Adanya kesamaan ajaran antara Syekh Siti Jenar dengan ajaran Sufi
Iran al-Hallaj, Penggunaan istilah bahasa Iran dalam pengajian quran tingkat awal
dalam sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda huruf harakah.
C. Proses Islamisasi Dan Pola Pertemuan Budaya
3. Saluran Pendidikan
Kesenian juga menjadi media dakwah Islam. Para penyebar agama Islam
tidak mengubah kebudayaan yang telah ada, namun memanfaatkan kebudayaan
tersebut sebagai sarana untuk menyebarkan agama. Beliau menggubah lakon dan
memasukkan tafsir-tafsir khas Islam dalam cerita. Seni tersebut membuat banyak
orang tertarik, bahkan berhasil membuat sebagian adipati di Jawa memeluk Islam
melalui Sunan Kalijaga.
Budaya-budaya local yang kemudian berakulturasi dengan Islam antara lain acara
slametan di kalangan suku Jawa. Tingkeban . Dalam bidang seni, juga dijumpai proses
akulturasi seperti dalam kesenian wayang di Jawa. Wayang merupakan kesenian
tradisional suku Jawa yang berasal dari agama Hindu India. Dengan kata lain kedatangan
Islam di nusantara dalam taraf-taraf tertentu memberikan andil yang cukup besar dalam
pengembangan budaya local.
Aspek akulturasi budaya local dengan Islam juga dapat dilihat dalam budaya
Sunda adalah dalam bidang seni vokal yang disebut seni beluk. Dalam seni beluk sering
dibacakan jenis cirita tentang ketauladanan dan sikap keagamaan yang tinggi dari si
tokoh. Akulturasi Islam dengan budaya-budaya local nusantara sebagaimana yang terjadi
di Jawa didapati juga di daerah-daearah lain di luar Jawa, seperti Sumatera Barat, Aceh,
Makasar, Kalimantan, Sumatera Utara, dan daerah-daerah lainnya. Khusus di daerah
Sumatera Utara, proses akulurasi ini antara lain dapat dilihat dalam acara-acara seperti
upah-upah, tepung tawar, dan Marpangir. Kemunculan sebuah «agama baru» dalam
masyarakat tidak mungkin menjauhkan diri dari beragam tradisi atau nilai-nilai
kemasyarakatan yang dianut.