Nim: 70600117045
TUGAS INDIVIDU
1. Membuat tabel differensial diagnosis antara SN, GNAPS, lupus nefritis dan henoch schonlein purpura
Anak dengan
manifestasi klinis SN
pertama kali,
sebaiknya dirawat di
rumah sakit dengan
tujuan untuk
mempercepat
pemeriksaan dan
evaluasi pengaturan
diit, penanggulangan
edema, memulai
pengobatan
steroid, dan edukasi
orangtua.
Perawatan di rumah
sakit pada SN relaps
hanya dilakukan bila
terdapat
edema anasarka yang
berat atau disertai
komplikasi
muntah, infeksi berat,
gagal ginjal, atau syok.
GNAPS GNAPS adalah Infeksi group A β-hemolytic GNAPS didahului oleh ANAMENSIS: ANTIBIOTIK:
suatu bentuk streptococci (GABHS). infeksi GABHS melalui oliguria, edema, hipertensi, Pemberian
peradangan infeksi saluran dan uremia dengan penisilin pada
glomerulus yang pernapasan akut (ISPA) proteinuria, hematuria dan fase akut
secara histopatologi atau infeksi kulit ditemukan cast. dianjurkan
menunjukkan (piodermi) dengan hanya untuk 10
proliferasi & periode laten 1-2 PEMFIS: hari, sedangkan
Inflamasi glomeruli minggu pada ISPA atau Penderita tampak pucat pemberian
yang didahului oleh 3 minggu pada karena anemia akibat profilaksis
infeksi group A β- pioderma. hemodilusi. Penurunan laju yang lama
hemolytic Gejala klinik GNAPS filtrasi glomerulus biasanya tidak
streptococci sangat bervariasi dari ringan sampai sedang dianjurkan.
(GABHS) dan bentuk asimtomatik dengan meningkatnya kadar Secara teoritis
ditandai dengan sampai gejala yang khas. kreatinin (45%). Takhipnea seorang anak
gejala nefritik Bentuk asimtomatik dan dispnea yang dapat terinfeksi
seperti hematuria, lebih banyak daripada disebabkan kongesti paru lagi dengan
edema, hipertensi, bentuk simtomatik baik dengan efusi pleura sering kuman
oliguria yang terjadi sporadik maupun ditemukan pada penderita nefritogen lain,
secara akut. epidemik. Bentuk glomerulonefritis akut. tetapi
asimtomatik diketahui Takikardia, kongesti hepar kemungkinan
bila terdapat kelainan dan irama gallop timbul bila ini sangat kecil
sedimen urin terutama terjadi gagal jantung sekali. Jika
hematuria mikroskopik kongesti. Proteinuria alergi terhadap
yang disertai riwayat biasanya bukan tipe golongan
kontak dengan penderita proteinuria nefrotik. Gejala penisilin,
GNAPS simtomatik. sindrom nefrotik dapat diganti dengan
terjadi. Hipertensi ringan eritromisin 30
GNAPS sampai sedang. mg/kg BB/hari
SIMTOMATIK dibagi 3 dosis
1. Priode laten PEM.PENUNJANG: selama 10 hari.
2. Edema 1. Urinalisis
3. Hematuria 2. Darah SUPPORTIF:
4. Hipertensi 3. USG Thorax: dapat
5. Oliguria menggambarkan dilakukan tirah
6. Gejala adanya kongesti baring,
kardiovaskular: vena sentral daerah mengatasi
edema paru. hilus, dengan derajat sembab kalau
7. Gejala lain: yang sesuai dengan perlu dengan
Selain gejala meningkatnya diuretik, atau
utama, dijumpai volume cairan mengatasi
gejala umum ekstraseluler. Sering hipertensi yang
seperti pucat, terlihat adanya timbul dengan
malaise, letargi tanda-tanda sembab vasodilator
dan anoreksia. paru. Efusi pleura, atau obat-obat
Gejala pucat kardiomegali ringan, anti hipertensi
mungkin karena efusi pericardial. yang sesuai.
peregangan 4. USG Foto abdomen Pada gagal
jaringan dapat melihat adanya ginjal akut
subkutan akibat asites. harus
edema atau 5. USG ginjal terlihat dilakukan
akibat hematuria besar dan ukuran restriksi cairan,
makroskopik ginjal yang biasanya pengaturan
yang normal. Bila terlihat nutrisi dengan
berlangsung ginjal yang kecil, pemberian diet
lama. mengkerut atau yang
berparut, mengandung
kemungkinannya kalori yang
adalah penyakit adekuat,
ginjal kronik yang rendah protein,
mengalami rendah
eksaserbasi akut. natrium, serta
Gambaran ginjal restriksi kalium
pada USG dan fosfat.
menunjukkan Kontrol
peningkatan tekanan darah
echogenisitas yang dengan
setara dengan hidralazin,
echogenisitas calcium
parenkhim hepar. channel
Gambaran tersebut blocker, beta
tidak spesifik dan blocker, atau
dapat ditemukan diuretik. Pada
pada penyakit ginjal keadaan
lainnya. sembab paru
atau gagal
jantung
kongestif
akibat overload
cairan perlu
EDUKASI
PASIEN
LUPUS suatu penyakit Disebabkan karena adanya glomerulonefritis seperti 1. Tes Urine : Pemberian
NEFRITIS komplikasi dari komplikasi LES akibat dari hematuria, proteinuria, proteinurea kortikosteroid,
penyakit (LES) kelainan imunologik yaitu hipertensi, edema, dan 2. tes darah : kreatinin sitostatik, dan terapi
Lupus Eritmatrosus peningkatan titer anti dsDNA, penurunan fungsi ginjal, dan ureum dalam suportif. siklofosfamid
Sistemik akibat penurunan komplemen C3 dan telah menunjukkan darah yang dapat diberikan
kelainan Imunologik C4, dan antibodi antinuklear gejala nefritis lupus. 3. biopsi ginjal. per oral dan secara
yang ditandai positif. Manifestasi kelainan intravena dosis tinggi
dengan gagal ginjal neurologis pada nefritis atau puls yang
dan proteinuria. lupus sangat bervariasi, diberikan setiap bulan
dapat berupa nyeri dan dilanjutkan
kepala, depresi, kejang, dengan pemberian
psikosis, korea, neuritis setiap 3 bulan.
optik,
hemiparsesis/hemiplegia
, paralisis nervus
kranialis, stroke, dan
koma yang ditemukan
pada 20-30% kasus.
HENOCH Merupakan suatu Penyebab PHS sampai saat ini Glomerulonefritis, 1. Tes Urine : Pada gejala
SCHONLEI sindrom klinis yang belum dapat ditentukan. hipertensi, perdarahan proteinurea. ringan :
N PURPURA disebabkan oleh Beberapa mikroorganisme dan gastrointestinal, 2. aboratorium darah. tata laksana
vaskulitis yang alergen telah diduga sebagai artralgia, nyeri 3. biopsi ginjal : biopsi suportif berupa
paling sering pada faktor pemicu, di antaranya abdomen, dan yang pemberian
anak adalah Streptococcus beta- intususepsi, nyeri memperlihatkan hidrasi, nutrisi,
hemolyticus tipe A. Peranan abdomen disertai mual granulosit pada dan pemberian
mikroorganisme sebagai dan muntah, gangguan dinding arteriol atau obat
pencetus PHS didukung BAB, arthritis atau venula. simtomatis
dengan ditemukannya riwayat artralgia, hematesis,
infeksi saluran napas akut Purpura palpabel di pada gejala
sebelum awitan sakit pada ekstremitas atau bokong, berat :
hampir 50% penderita PHS. Terapi
Faktor genetik juga diduga kortikosteroid
turut memengaruhi kerentanan yang
dan manifestasi klinis anak dikombinasika
dengan PHS n dengan
imunosupresif
REFRENSI:
1. UNIT KERJA KOORDINASI NEFROLOGI IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA. KONSENSUS GLOMERULONEFRITIS
AKUT PASCA STREPTOKOKUS. Jakarta 2012
2. Dedi Rachmadi. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK. UNPAD-RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2010
3. Ppt slide dosen FK UINAM
2. Membuat tabel differensial diagnosis Pasien dengan edema berdasarkan penyebabnya (kidney, hepatic, cardiovascular, malnutrition
problem)
8. Penyakit lain
5.
PEMFIS:
1. Akral
3. Ronki
PEM. PENUNJANG:
1. EKG
2. Katerisasi jantung
REFRENSI:
1. Jurnal EDEMA PARU KARDIOGENIK AKUT Starry H. Rampengan Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 2014
2. United Nation Children’s Fund (UNICEF). Improving child nutrition: the achievable imperative for global progress. United
Nations Publication. 2013.