Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Oleh:

Audrie Isnaeni (19.002)

Kurrotul Aini (19.003)

AKADEMI KEBIDANAN SISMADI


Jl. Cumi no.23 (komp.RS Sukmul Sismadi Medika) Tanjung priok
Jakarta Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Filosofi adalah pernyataan menganai keyakinan dan nilai atau value yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok. Kehamilan merupakan proses yang
alamiah, pelayanan yang terpusat pada wanita serta keluarga untuk berpartisipasidan
memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kehamilan, kehamilan
dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.

Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi
kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan.

  Asuhan standard 7 T antara lain : Timbang berat badan dan pengukuran Tinggi badan,
ukuran tekanan darh, ukur Tinggi Fundus uteri, pembeian imunisasi, tetanus, Toxoid (TT)
lengkap, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit
menular seksual, temu wicara ( konseling dan pemecahan masalah). (Saifudin, 2002:90).

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana filosofi asuhan kebidanan pada kehamilan?

2.      Apa ruang lingkup asuhan kehamilan?

3. Apa prinsip pokok asuhan kehamilan?

1.3  Tujuan

1.      Tujuan umum

Untuk menambah pengetahuan tentang filosofi falsafah,dalam dunia kebidanan.

Setelah pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan
asuhan kehamilan di dalam masyarakat.Mengetahui sejarah Asuhan Kehamilan.

2.      Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam menyusun makalah ini adalah untuk dapat mengetahui :

·       Mengetahui  filosofi asuhankehamilan

·        Mengetahui Ruang lingkup asuhan kehamilan

 Mengetahui prinsip pokok asuhan kehamilan


                                                                   

1.4  Manfaat

Agar individu khususnya bidan dapat mengenal dan memahami lebih dalam tentang
Filosofi dan pengertian bidan  yaitu meliputi filosofi kehamilan dan ruang lingkup asuhan
kehamilan.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Asuhan Kehamilan

Metode tradisional asuhan kehamilan sudah dihasilkan dan telah sukses sejak tahun 1940
sampai sekarang, di bawah penelitian yang seksama. Sejarah  menunjukkan bahwa kebidanan
merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban manusia.

Dimasa yang lalu wanita hamil melakukan pemeriksaan kepada dukun bayi yang
menolong persalinan. Dukun dipilih karena biasanya mereka sudah dewasa/tua selain itu
seorang dukun adalah seorang yang disegani dan dianggap pula sebagai penasehat dan
pendidik yang pengaruhnya besar, maka diperlukan pengetahuan yang luas dan pengalaman
yang cukup. Dukun itu biasanya turun temurun. Dukun ini sudah dapat menetapkan wanita
hamil atau tidak, bagaimana letak anak. Ia berpendapat bahwa letak yang paling baik kepala
di bawah dan kepala dilahirkan lebih dulu. Dukun sudah mengetahui letak yang salah tetapi
tidak mampu memperbaikinya. Dukun juga dapat menafsirkan kapan kiranya bayi akan
dilahirkan. Disamping itu dukun memberikan nasehat bagaimana bumil harus hidup selama
hamil.

Pada zaman pemerintahan hindia-belanda, angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) sangat tinggi dengan tenaga penolong persalinan adalah dukun. Sejak
saat itu, pelayanan kebidanan terus berkembang. Bidan terlahir sebagai wanita yang
terpercaya dalam mendampingi ibu-ibu yang melahirkan. Pada awalnya ruang lingkup tugas
bidan masih terbatas pada pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan, pemeliharaan ibu
nifas dan perawatan neonatus. Namun pengembangan selanjutnya sekitar tahun 1959 setelah
diadakan Kursus Tambahan Bidan (KTB) oleh bagian KIA, kementrian kesehatan, ruang
lingkup tugas bidan tidak saja berorientasi pada pelayanan kebidanan di rumah sakit
melainkan juga mengemban tugas pelayanan kesehatan di masyarakat. Tempat pelayanan
asuhan kebidanan, baik yang bersifat tugas mandiri dan kalaborasi adalah di rumah sakit,
puskesmas, klinik bersalin atau di masyarakat. Melalui asuhan antenatal di harapkan bidan
dapat berkontribusi dalam melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara
mengurangi angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan.

2.2 Filosofi Asuhan Kehamilan

                        Secara harfiah berasal dari Bahasa Yunani Philein yang berarti cinta


dan Sophos yang berarti hikmah. Jadi makna dari falsafah adalah cinta pada kebijaksanaan
(Nail Thomson, 2001:64). Menurut kamus ilmiah popular falsafah adalah ilmu yang
mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada.

Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan
penjelasan yang nyata (Chinn dan Krammer, 1991:17)

Filosofi kebidanan adalah falsafah atau keyakinan setiap bidan dalam memberikan


asuhan kehamilan. Bidan percaya bahwa wanita adalah seorang yang kuat dan cerdas, serta
mampu membuat keputusan mereka sendiri tentang kesehatan mereka. sedangkan, tugas
seorang bidan adalah membantu wanita menyelesaikan bermacam-macam tahap
kehidupan.                                                                                       Kehamilan, kelahiran dan
menopause merupakan kejadian normal dalam kehidupan, walaupun hal tersebut adalah suatu
hal yang normal. Tetapi potensi terjadinya patologi pada wanita dan bayi tetap ada. Semua
individu mempunyai resiko/berpotensi terjadinya patologis. Sebagai bidan pemberi pelayanan
mengharapkan bahwa semua berjalan normal, untuk itu kepuasan dan keselamatan pasien
dimaksimalkan. 

Kepribadian filosofi kebidanan dapat dilihat dalam Royale College Of Midwives


(1992) yang berisi tentang nilai dan kepercayaan tentang bidan.

1.                   Respek terhadap individu dan kehidupannya.

2.                   Respek terhadap wnaita dan proses child birth. 

3.                   Kejujuran menggambarkan kemuliaan dan prinsip moral.

4.                   Keadilan dan kebenaran.

5.                   Perkembangan dapat dari pengalaman hidup dari proses pendidikan.

6.                    kebidanan adalah akar dalam praktik


kebidanan.                                                        

Keyakinan dan kepercayaan dalam profesi bidan adalah sebagai berikut:

1.                  Ibu-ibu ingin mendapatkan perlakuan yang benar, ibu berharap yang terbaik bagi
dirinya.

2.                  Profesi kebidanan mempunyai kekuatan atau pengaruh yang alami dalam pelayanan
persalinan bagi reproduksi wanita dan keluarga.

3.                  Harapan kesehatan nasional untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan


yang optimal pada orang tua, ibu dan bayi.

Filosofi asuhan kehamilan adalah pernyataan mengenai keyakinan dan


nilai/value  dimiliki yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang/kelompok (Pearson &
Vaughan, 1986 cit. Bryar, 1995:17). Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan
yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan
asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini
dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.

1.      Kehamilan merupakan proses yang alamiah


Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan bidan
menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.

2.      Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan

Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang  profesional yang
sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan
kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih
percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).

3.      Pelayanan yang terpusat pada wanita serta keluarga

Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus
berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang
diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan   ibu hamil  saja melainkan juga keluarganya,
dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari
ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga.
Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga.
Selain itu, keluarga  juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan
dukungan yang kuat bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000). Dalam hal
pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya,
dan bidan,  dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya.

4.      Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untk berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya

Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu
hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi  dan pengalaman agar dapat merawat
diri sendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan
tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang dilakukan
bidan.

Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid
terakhir.

Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 buhari atau 40 minggu
dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu. Pembagian kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan 0-12 minggu; trimester
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan 13-28 minggu; trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan 29-42 minggu.

Ada pun filosofi asuhan kehamilan :

1.                  Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal. Hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada pasien,
pendekatan yang dilakukan cenderung dalam bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang
paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan
penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil,

2.                  Proses ini merupakan pemberdayaan perempuan dan keluarga dalam melaksanakan


asuha. Salah satu upaya yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah pemantauan
pada kesehatan ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan, bidan tidak akan bekerja
sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dari pihak lain, dalam hal ini adalah pasien dan
keluarga. Pasien dan keluarga dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan.

3.                  Ada onotomi pasien dalam pengambilan keputusan. Pada pelaksanaan asuhan, bidan
sering dihadapkan pada situasi yang membuatnya harus mengambil langkah terbaik untuk
pasien. Dalam penentuan keputusan, pasien dan keluarga sebaiknya diberi otonomi atau
kemandirian. Ini akan memberi dampak positif bagi pasien dan keluarganya. Dalam proses
penhambilan keputusan untuk tindakan bagi kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan
tanggung jawab untuk memberi informasi yang bisa dijadikan pertimbangan bagi pasien.

4.                  Pelayanan yang diberikan mengacu pada konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan
asuhan, posisi pasien bukan sebagai objek bidan melainkan seseorang yang datang dengan
kebutuhan, yang menempatkan bidan sebagai orang yang dianggapkompeten dan dapat
dipercaya untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya. 

5.                  Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan pasien.
Pada saat memberikan asuhan, bidan melakukan pengkajian pada pasien yang bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilan. Seluruh
rangkaian tahap asuhan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada pihak pasien
maupun kepada profesi.

Filosofi asuhan kebidanan (IBI,2003) :       

1.    Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan
pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional
dan secara internasional diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO
dan WHO.
2.    Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa
peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program
pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.

3.    Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap
individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk
berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.

4.    Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah proses
fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.

5.      Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.

6.      Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.

7.      Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan


persiapan mulai anak menginjak masa remaja.

8.      Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan
kesehatan.

9.      Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif


dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat

10.  Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka


meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas
penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.

11.  Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung


sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata
masyarakat.      

Prinsip dasar filosofi kebidanan :

1.      Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik

2.      Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan

3.      Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan

4.       Menggunakan seluruh ketrampilan bidan


5.       Asuhan yang berkesinambungan

6.       Asuhan dasar komunitas

2.3  Lingkup Asuhan Kehamilan

A.    Ruang lingkup asuhan kehamilan

1.      Kosepsi

Bersatunya ovum dan sperma yang didahului oleh ovulasi dan inseminasi

2.      Ovulasi

Keluarnya ovum dari folikel dalam ovarium, bila ovum gagal bertemu dengan sperma dalam
waktu 2 x 24 jam, maka ovum akan mati/hancur

3.      Inseminasi

Keluarnya sperma dari uretra pria kedalam vagina wanita. Sperma bergerak melalui uterus
menuju tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam.  Alat gerak sperma adalah bagian ekor
dengan panjang rata-rata 10x bagian kepala

4.      Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk
menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikas kehamilan.

B.     Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
komprehensif. Kusmiyati (2008,hal.2) menguraikan lingkup asuhan kehamilan pada ibu
hamil meliputi :

1.        Mengumpulkan dan menganalisa data riwayat kesehatan dan kehamilan.

2.        Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistimatis dan lengkap.

3.        Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus, posisi, presentasi dan


penurunan janin.

4.        Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.

5.        Menilai kesejahteraan janin selama kehamilan.

6.        Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir

7.        Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.

8.        Mengkaji kenaikan Berat badan dan hubungannya dengan komplikasi.

9.        Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.


10.    Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia, hiperemesis gravidarum tingkat
pertama, abortus iminens dan preeclampsia ringan.

11.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan.

12.    Memberi imunisasi.

13.    Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan


yang tepat.

14.    Memberi bimbingan dan persiapan persalinan,kelahiran dan menjadi orang tua.

15.    Memberi bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku sehat selama hamil.

16.    Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan yang tersedia.

C.     Ruang lingkup asuhan kehamilan menurut standar pelayanan kebidanan :

1.      Identifikasi ibu hamil

2.      Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

3.      Palpasi abdominal

4.      Pengelolaan anemia pada kehamilan

5.      Pengolahan dini hipertensi pada kehamilan

6.      Persiapan persalinan

2.4. Prinsip-Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan


1.         Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta
melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi
sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti
ilmiah (evidence-based practice).
2.        Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus
memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman
mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri
pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik.
3.         Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan
mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang
resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum
mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam
membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan
sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4.        Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas
sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu
maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan
intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
5.        Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi
tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin,
bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang
ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab
semua profesional bidan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Filosofi adalah pernyataan menganai keyakinan dan nilai atau value yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok. Kehamilan merupakan proses yang
alamiah, pelayanan yang terpusat pada wanita serta keluarga untuk berpartisipasidan memperoleh
pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kehamilan, kehamilan dan kelahiran
adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.

Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi
kehamilan.

Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) Sangat


penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari
satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap
saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena
merasa sudah mengenal si pemberi asuhan.

Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir dan bertindak . Seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan pada masa
kehamilan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya, agar yang
dilakukan tidak melanggar kewenangan (Kusmiyati 2002, hal.3).

3.2 Saran

Setiap bidan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
kunjungan ANC dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk mencegah resiko komplikasi pada persalinan.

           

DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin AB,Adriaasz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D.Buku Acuan Nasional Pelayaan  Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Jakarta : JNPKKR – YBPSP,2000.

Departemen Kesehatan RI ( 1995 ),Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia.

Sofyan,Mustika.,et all (ed).,Bidan Menyongsong Masa Depan,341 hm,xxxiv,Jakarta : PP VSIB,Cetakan ke VII


2006.

Asrinah,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha IlmuUmmi

Hani,dkk. 2010. --Asuahan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

http://bidanshop.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html
http://bidankuevanurdiana.blogspot.com/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://zuliaajayanty.blogspot.com/2015/05/-prinsippokok-asuhan-kehamilan_9.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai