Oleh:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filosofi adalah pernyataan menganai keyakinan dan nilai atau value yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok. Kehamilan merupakan proses yang
alamiah, pelayanan yang terpusat pada wanita serta keluarga untuk berpartisipasidan
memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kehamilan, kehamilan
dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi
kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan.
Asuhan standard 7 T antara lain : Timbang berat badan dan pengukuran Tinggi badan,
ukuran tekanan darh, ukur Tinggi Fundus uteri, pembeian imunisasi, tetanus, Toxoid (TT)
lengkap, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit
menular seksual, temu wicara ( konseling dan pemecahan masalah). (Saifudin, 2002:90).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan
asuhan kehamilan di dalam masyarakat.Mengetahui sejarah Asuhan Kehamilan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam menyusun makalah ini adalah untuk dapat mengetahui :
· Mengetahui filosofi asuhankehamilan
1.4 Manfaat
Agar individu khususnya bidan dapat mengenal dan memahami lebih dalam tentang
Filosofi dan pengertian bidan yaitu meliputi filosofi kehamilan dan ruang lingkup asuhan
kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Asuhan Kehamilan
Metode tradisional asuhan kehamilan sudah dihasilkan dan telah sukses sejak tahun 1940
sampai sekarang, di bawah penelitian yang seksama. Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan
merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban manusia.
Dimasa yang lalu wanita hamil melakukan pemeriksaan kepada dukun bayi yang
menolong persalinan. Dukun dipilih karena biasanya mereka sudah dewasa/tua selain itu
seorang dukun adalah seorang yang disegani dan dianggap pula sebagai penasehat dan
pendidik yang pengaruhnya besar, maka diperlukan pengetahuan yang luas dan pengalaman
yang cukup. Dukun itu biasanya turun temurun. Dukun ini sudah dapat menetapkan wanita
hamil atau tidak, bagaimana letak anak. Ia berpendapat bahwa letak yang paling baik kepala
di bawah dan kepala dilahirkan lebih dulu. Dukun sudah mengetahui letak yang salah tetapi
tidak mampu memperbaikinya. Dukun juga dapat menafsirkan kapan kiranya bayi akan
dilahirkan. Disamping itu dukun memberikan nasehat bagaimana bumil harus hidup selama
hamil.
Pada zaman pemerintahan hindia-belanda, angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) sangat tinggi dengan tenaga penolong persalinan adalah dukun. Sejak
saat itu, pelayanan kebidanan terus berkembang. Bidan terlahir sebagai wanita yang
terpercaya dalam mendampingi ibu-ibu yang melahirkan. Pada awalnya ruang lingkup tugas
bidan masih terbatas pada pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan, pemeliharaan ibu
nifas dan perawatan neonatus. Namun pengembangan selanjutnya sekitar tahun 1959 setelah
diadakan Kursus Tambahan Bidan (KTB) oleh bagian KIA, kementrian kesehatan, ruang
lingkup tugas bidan tidak saja berorientasi pada pelayanan kebidanan di rumah sakit
melainkan juga mengemban tugas pelayanan kesehatan di masyarakat. Tempat pelayanan
asuhan kebidanan, baik yang bersifat tugas mandiri dan kalaborasi adalah di rumah sakit,
puskesmas, klinik bersalin atau di masyarakat. Melalui asuhan antenatal di harapkan bidan
dapat berkontribusi dalam melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara
mengurangi angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan.
Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan
penjelasan yang nyata (Chinn dan Krammer, 1991:17)
1. Ibu-ibu ingin mendapatkan perlakuan yang benar, ibu berharap yang terbaik bagi
dirinya.
2. Profesi kebidanan mempunyai kekuatan atau pengaruh yang alami dalam pelayanan
persalinan bagi reproduksi wanita dan keluarga.
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang
sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan
kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih
percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).
Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus
berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang
diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya,
dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari
ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga.
Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga.
Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan
dukungan yang kuat bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000). Dalam hal
pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya,
dan bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya.
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untk berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya
Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu
hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi dan pengalaman agar dapat merawat
diri sendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan
tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang dilakukan
bidan.
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 buhari atau 40 minggu
dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu. Pembagian kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan 0-12 minggu; trimester
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan 13-28 minggu; trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan 29-42 minggu.
1. Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal. Hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada pasien,
pendekatan yang dilakukan cenderung dalam bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang
paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan
penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil,
3. Ada onotomi pasien dalam pengambilan keputusan. Pada pelaksanaan asuhan, bidan
sering dihadapkan pada situasi yang membuatnya harus mengambil langkah terbaik untuk
pasien. Dalam penentuan keputusan, pasien dan keluarga sebaiknya diberi otonomi atau
kemandirian. Ini akan memberi dampak positif bagi pasien dan keluarganya. Dalam proses
penhambilan keputusan untuk tindakan bagi kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan
tanggung jawab untuk memberi informasi yang bisa dijadikan pertimbangan bagi pasien.
4. Pelayanan yang diberikan mengacu pada konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan
asuhan, posisi pasien bukan sebagai objek bidan melainkan seseorang yang datang dengan
kebutuhan, yang menempatkan bidan sebagai orang yang dianggapkompeten dan dapat
dipercaya untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya.
5. Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan pasien.
Pada saat memberikan asuhan, bidan melakukan pengkajian pada pasien yang bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilan. Seluruh
rangkaian tahap asuhan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada pihak pasien
maupun kepada profesi.
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan
pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional
dan secara internasional diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO
dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa
peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program
pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap
individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk
berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah proses
fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan
kesehatan.
1. Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik
1. Kosepsi
2. Ovulasi
Keluarnya ovum dari folikel dalam ovarium, bila ovum gagal bertemu dengan sperma dalam
waktu 2 x 24 jam, maka ovum akan mati/hancur
3. Inseminasi
Keluarnya sperma dari uretra pria kedalam vagina wanita. Sperma bergerak melalui uterus
menuju tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Alat gerak sperma adalah bagian ekor
dengan panjang rata-rata 10x bagian kepala
4. Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk
menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikas kehamilan.
B. Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
komprehensif. Kusmiyati (2008,hal.2) menguraikan lingkup asuhan kehamilan pada ibu
hamil meliputi :
12. Memberi imunisasi.
1. Identifikasi ibu hamil
3. Palpasi abdominal
6. Persiapan persalinan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filosofi adalah pernyataan menganai keyakinan dan nilai atau value yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok. Kehamilan merupakan proses yang
alamiah, pelayanan yang terpusat pada wanita serta keluarga untuk berpartisipasidan memperoleh
pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kehamilan, kehamilan dan kelahiran
adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi
kehamilan.
Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir dan bertindak . Seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan pada masa
kehamilan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya, agar yang
dilakukan tidak melanggar kewenangan (Kusmiyati 2002, hal.3).
3.2 Saran
Setiap bidan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
kunjungan ANC dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk mencegah resiko komplikasi pada persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin AB,Adriaasz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D.Buku Acuan Nasional Pelayaan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Jakarta : JNPKKR – YBPSP,2000.
http://bidanshop.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html
http://bidankuevanurdiana.blogspot.com/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
http://zuliaajayanty.blogspot.com/2015/05/-prinsippokok-asuhan-kehamilan_9.html?m=1