Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN

KEBIDANAN

Dosen Pembimbing : Denny Pebrianti, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Elia

2. Enny Aprilianti

3. Nia Isnania

4. Tarissa Aprillawati

5. Yuliani

6. Yully Septy Cahyani

Kelas XVI-A

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI

PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya

tugas makalah yang berjudul “Prinsip Pendokumentasian Manajemen Kebidanan’’ ini

dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepda dosen

pembimbing Mata Kuliah yang telah membantu dalam memberikan pengetahuan.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari peran, bantuan dan bimbingan serta

motivasi banyak pihak yang terikat di dalamnya baik secara langsung maupun tidak

langsung. pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing Mata Kuliah

2. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan baik material, moral, dan

doanya

3. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang

memerlukannya. Atas perhatian dan partisipasinya di ucapkan terima kasih.

Kuburaya, 21 Maret 2021

Penulis

(……………………..)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan makalah............................................................................................1

BAB ll PEMBAHASAN .......................................................................................2

A. Konsep Manajemen Kebidanan...................................................................2


B. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan dengan metode SOAP.............5

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A.Kesimpulan...................................................................................................6
B.Saran..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Dalam
kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan
atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas,
bayi,dan keluarga berencana.
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, yang mencatat status
pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan
catatan kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi
yang mengidentifikasi masalah, diagnosa kebidanan dan kebutuhan klien,
respons pasien terhadap asuhan kebidanan yang diberikan dan respons terhadap
pengobatan serta rencana untuk intervensi lebih lanjut. Keberadaan dokumentasi
baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi
antara sesama bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
Manajemen kebidanan merupakan metode/bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dimana bidan harus
membuat suatu catatan perkembangan dari kondisi pasien untuk dapat
memecahkan masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip pendokumentasian manajemen kebidanan?
2. Bagaimana pendokumentasian menejemen kebidanan dengan metode SOAP?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip pendokumentasian manajemen kebidanan
2. Untuk mengetahui pendokumentasian menejemen kebidanan dengan metode
SOAP

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip pendokumentasian manajemen kebidanan


Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan – tujuan
organisasi atau maksud- maksud yang nyata .
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis.
Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan
dalam memberikan arah/kerangka dalam mengenai kasus yang menjadi tanggung
jawabnya.
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap
dan akurat terhadap keadaan atau kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan.
Pada tahun 1973, diadopsi oleh WHO dan diperbarui kembali oleh ICM,
FIGO dan WHOpada tahun 2000.
Pada definisi tersebut tersebut dapat digariskandibawahi tentang kompetesi
seorang bidan yang menyangkut bebagai tugas mulai dari konseling, promosi,
preventif, kuratif dan rehabiitatif pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Bidan melaksanakan tugas-tugas tersebut di rumah sakit, klinik,
tempat-tempat pelayanan kesehatan ibu yang lain, termasuk pelayanan kesehatan
anak dan kontrasepsi.
Seorang bidan harus memahami beberapa pengertian berkaitan dengan Pratik
pelayanan kebidanan, antara lain:
1. Pelayanan kebidanan, adalah seluruh tugas yang menjadi kesehatan yang
menjadi tanggung jawab Pratik profesi bidan dalam sistem pelayanan
kesehatan yang bertujuan meningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
dan bertujuan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga keluarga kecil bahagia sejahtera. Pelayanan kebidanan
diberikan sesuai dengan wewenang bidan, dibedakan menjadi:
a. Layanan kebidanan primer, adalah layanan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan.
b. Layanan kebidanan primer, adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
sebagai salah satu urutandari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan.

2
c. Layanan kebidanan rujukan, adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya, yaitu pelayanan yang dilakukan bidan sewaktu menerima
rujukan dari dukun bersalin, atau layanan rujukan secara horizontal
maupun vertikal ke profesi kesehatan lain untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi.
2. Pratik kebidanan, adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan
pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen
kebidanan.
3. Manajemen kebidanan, adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengakajian, analisi data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evalusai.
4. Asuhan kebidanan, adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah di bidang kesehatan ibu pada masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.

Prinsip proses manajemen kebidanan menurut ACNM (1999)

Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh


American of nurse midwife of Nurse Midwife terdiri dari:

a. Secara sistematis mengumpulkan dan memberbaharui data yang lengkapdan


relavan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan
setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik.
b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdaarkan interpretasi
data dasar.
c. Mengindentifikasi kebutuhanterhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama
klien.
d. Mmberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan
dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
e. Membuat recana asuhan yang komprehensif bersama klien
f. Secara pribadi bertanggung kawab terhadap implementasi renacana
individual
g. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan menajemen dengan
kolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkanasuhan selanjutnya.

3
h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi
darurat dan bila ada penyimpangan dari kedaan normal.
i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan
dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney (1997)

Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses


pemecahan masalah yang di temukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun
1970an. Proses ini memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian,
pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan
baik bagi klien maupun bagi tenanga kesehatan.

Pross ini menguraikan bagaimana perilaku yang diharapkan dari pemberian


asuhan. Proses manajemen ini bukan hanya terdiri dari pemikiran dan tindakan
saja melainkan juga perilaku pada setiap langkah agar pelayanan yang
komprehensif dana man dapat tercapai.dengan demikian proses manajemen harus
mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan,dan penilaian yang terpisah-pisah menjadi satu
kesatuan yang berfokus pada manajemen klien.

Varney (1997) dalam bukunya menjelaskan bahwa proses penyelesaian


masalah merupakan salah satu teori yang dapat digunakan dalam manjemen
kebidanan. Dalam text book kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun
setelah menggunakan Varney (1997) melihat beberapa hal yang penting yang
perlu disempurnakan sehingga ditambahkan dua langkah lagi untuk
menyempurnakan teori lima langkah yang dijelaskan terdahulu, verney
mengatakan seorang bidan dalam manajemen yang dilakukannya perlu lebih
kritis untuk mengantisipasi diagnose atau masalah potensial. Dengan kemampuan
yang lebih kritis dalam melakukan diagnose atau masalah potensial ini.
Kadangkala bidan juga harus segera merujuk kliennya. Varney kemudian
menyempurnakan proses manajemen kebidanan menjadi tujuh langkah ia
menambahkan langkah ke tiga agar bidan lebih mengantisifasi masalah yang
kemungkinan dapat terjadi pada kliennya.

Varney (1997) juga menambahkan satu langkah lagi langkah ke empat dengan
harapan bidan dapat menggunakan kemampuan untuk melakukan deteksi dini
dalam proses manjemen kemampuan bila klien membutuhkan tindakan segera
atau kolaborasi, konsultasi bahkan rujukan, segera bisa dapat dilaksanakan.

4
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan
setiap langkah disempurnakan secara periodic. Proses dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk sesuatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa
langkah-langkah yang lebih rinci dan ini berubah sesuai dengan kebutuhan klien,
langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

B. Pendokumentasian menejemen kebidanan dengan metode SOAP


Menurut Thomas ( 1994 cit. Mufdlilah , dkk , 2001 ) , dokumentasi adalah
catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan , pasien , keluarga pasien dan
tim kesehatan tentang hasil pemeriksaan , prosedur tindakan , pengobatan pada
pasien, pendidikan pasien , dan respon pasien terhadap semua asuhan yang telah
diberikan.
Pendokumentasi yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang
telah dan akan dilakukan pada seseorang pasien , didalamnya tersirat proses
befikir bidan yang system matis dalam menghadapi seseorang pasien sesuai
langkah langkah manajemen kebidanan.
Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP . dalam metode SOAP , S adalah data subjektif, O adalah
data objektif , A adalah analisis atau analisa dan P adalah penatalaksanaan .
Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas , logis dan singkat . prinsip dari
SOAP ini merupakan proses pemikiran pelaksanaan manajemen kebidanan .
S ( Data Subjektif )
Data Subjektif (S) , merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut Helen varney pertama ( pengkajiaan data ) , terutama data yang diperoleh
melalui anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut
pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung
dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang
akan disusun.
Pada pasien yang bisu, dibagian data dibelakang huruf”S” , diberi tanda huruf
“O “ atau “ X” tanda ini akan menjelaskan bahwa pasien adalah penderita tuna
wicara.

O ( Data Objektif )

5
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut Helen varney pertama ( pengkajian data ) , terutama data yang diperoleh
melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien , pemeriksaan
laboratorium / pemeriksaan diagnostic lain . catatan medis dan informasi dari
keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam data objektif ini . data ini akan
memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis

A ( Assesment )

A (analysis/analisa) , merupakan pendokumentasian hasil analisis dan


interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam
pendokumentasian manajemen kebidanan , karena keadaan pasien yang setiap
saat bisa mengalami perubahan , dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif ,maka proses pengkajiaan data akan menjadi
sangat dinamis . hal ini juga menuntun bidan untuk sering melakukan analisis data
yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan pasien dan.
Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien akan
menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan
diambil keputusan / tindakan yang tepat .

Analisis/ assessment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan


menurut Helen varney langkah kedua, ketiga , dan keempat sehingga mencakup
hal hal berikut ini : diagnosis masalah kebidanan , diagnosis / masalah potensial
serta perlunya megidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
diagnosis/ masalah potensial . kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi
menurut kewenangan bidan , meliputi : tindakan mandiri , tindakan kolaborasi
dan tindakan merujuk pasien

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi
pasien seoptimal mungkin dan mepertahankan kesejahteraannya . rencana asuhan
ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu
tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu menbantu pasien
mencapai kemajuan yang harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan
lainya, antara lain dokter .

P adalah penatalaksanaan, merupakan gambaran pendokumentasian


infelementasi evaluasi. dengan kata lain P dalam SOAP meliputi

6
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut herlen varney langkah kelima ,
keenam, dan ketujuh pendokumentasian P dalam SOAP ini, adalah pelaksanaan
asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam
rangka mengatasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh
pasien, kecuali bila , tindakan tidak dilaksanakan akan membahayakan
keselamatan pasien sebanyak mungkin pasien harus dilibatkan dalam proses
implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis juga berubah, maka
rencana asuhan maupun implementasinya pun kemungkinan besar akan ikut
berubah atau harus disesuaikan.

Dalam penatalaksanaan ini juga harus mencantumkan evaluation/ evaluasi,


nyaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas
asuhan/ hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah
dicapai dan merupakan focus ketetapan nilai tindakan/asuhan . jika kriteria tujuan
tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
tindakan arternatif sehingga tercapai tujuaan yang diharapkan. Untuk
mendokumentasi proses evaluasi ini , diperlukan sebuah catatan perkembangan,
dengan tetap mengacu pada metode SOAP .

SOAP NEONATUS
Subjektif
( hasil anamnesis )
Objektif ( pemeriksaan )
Analisa
(Analisis dan interpretasi data )
1. Diagnosis dan masalah
2. Diagnosis atau masalah pontensial
3. Kebutuhan tindakan segera
Penatalaksanaan ( dokumentasi implementasi dan evaluasi )
1. Asuhan mandiri
2. Kolaborasi
3. Tes diagnostic atau tes laboratorium
4. Konseling
5. Follow up

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip proses manajemen kebidanan menurut ACNM (1999) Proses
manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh American of
nurse midwife of Nurse Midwife terdiri dari: a. Secara sistematis mengumpulkan
dan memberbaharui data yang lengkapdan relavan dengan melakukan pengkajian
yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Proses manajemen ini bukan hanya
terdiri dari pemikiran dan tindakan saja melainkan juga perilaku pada setiap
langkah agar pelayanan yang komprehensif dana man dapat tercapai.dengan
demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan
pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan,dan penilaian yang
terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada manajemen klien.
Namun setelah menggunakan Varney (1997) melihat beberapa hal yang
penting yang perlu disempurnakan sehingga ditambahkan dua langkah lagi untuk
menyempurnakan teori lima langkah yang dijelaskan terdahulu, verney
mengatakan seorang bidan dalam manajemen yang dilakukannya perlu lebih kritis
untuk mengantisipasi diagnose atau masalah potensial.
Pendokumentasi yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang
telah dan akan dilakukan pada seseorang pasien , didalamnya tersirat proses
befikir bidan yang system matis dalam menghadapi seseorang pasien sesuai
langkah langkah manajemen kebidanan.
Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP . dalam metode SOAP , S adalah data subjektif, O adalah
data objektif , A adalah analisis atau analisa dan P adalah penatalaksanaan .
Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas , logis dan singkat . prinsip dari
SOAP ini merupakan proses pemikiran pelaksanaan manajemen kebidanan .

B. Saran
Dalam pembelajarn ini mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang prinsip pendokumentasian manajemen kebidanan dengan
metode SOAP.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Tridasi Printer. Jakarta.


Estidewani,Dwana dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Citramaya
Kepmenkes No. 938 Tahun 2007. Standar Asuhan Kebidanan.
Marni dan Margiyati. 2014. Konsep Kebidanan Untuk Mahasiswa Akademi
Kebidanan. yogyakarta : Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai