Anda di halaman 1dari 5

4.

Pengaduan

Pengaduan di LPAS dapat dibedakan menjadi:

a. Internal
Pengaduan internal adalah pengaduan yang diperoleh dari Anak dan/atau petugas LPAS.
Pengaduan internal dapat dilakukan dalam hal:
1) Anak mendapat tindakan sewenang-wenang dan/atau tindakan yang melanggar hak-
haknya.
2) Apapun yang berkaitan dengan penahanan Anak; keluhan dapat merujuk pada
perawatan oleh petugas Lapas, perawatan kesehatan, kondisi kehidupan, penanganan
keluhan dan permintaan, transportasi, kunjungan dan panggilan telepon, penanganan
permintaan, tabungan, pekerjaan, upaya-upaya disiplin, budaya dan kegiatan
pendidikan, paket dan perlakuan oleh Anak lain.
b. Eksternal
Pengaduan eksternal adalah pengaduan yang diperoleh dari pihak luar terkait perilaku
negatif anak baik di dalam maupun di luar LPAS. Penanganan pengaduan di LPAS dilakukan
oleh pengawas yang berada dibidang penegakkan disiplin. Mekanisme keluhan dan
pengaduan harus memiliki 3 karakteristik utama yaitu:
- Kemerdekaan
- ketidakberpihakan dan
- efektivitas.

Mekanisme keluhan dan pengaduan di LPAS dapat dilakukan dengan mengacu pada hal-hal
sebagai berikut:

a. Setiap LPAS wajib menyiapkan sarana dan prasarana termasuk petugas yang khusus
menerima layanan pengaduan baik melalui kotak pengaduan maupun secara langsung di
ruang layanan informasi.
b. Di LPAS kotak pengaduan ditempatkan pada beberapa sudut ruangan yang terjangkau oleh
masyaraka maupun Anak yang dibuka langsung kepala LPAS dan atau pejabat yang ditunjuk
pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan.
c. Hasil pengaduan dibawa dalam forum Sidang TPP setiap bulan untuk dicarikan solusi dan
tindak lanjut terhadap materi keluhan atau pengaduan.
d. Tindak lanjut dari hasil sidang TPP dipublikasikan di papan informasi yang terletak di ruang
kunjungan dan wisma hunian.
e. Untuk mewujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas penyelengaraan penerimaan
keluhan dan pengaduan maka unit layanan pengaduan LPAS membuat laporan kegiatan
layanan pengaduan.
f. Laporan kegiatan tersebut setiap bulan dapat disampaikan kepada Kepala LPAS dan
ditembuskan kepada Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM, Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan.
g. Laporan Pengaduan setiap bulannya tersebut sekurang-kurangnya memuat:
1) Jumlah keluhan dan pengaduan
2) Jenis keluhan dan pengaduan
3) Status penanganan
4) Identitas pelapor dan terlapor

Dalam pelayanan pengaduan, mekanisme tindak lanjut penanganan keluhan dan pengaduan perlu
memperhatikan hal berikut:

a. Prosedur minimal penyelidikan harus mencakup:


1) mendengar Anak yang menyampaikan keluhan;
2) mengkaji dokumen;
3) mendengar saksi, pegawai Lapas, dan dokter serta ahli lainnya;
4) pemeriksaan medis;
5) konfrontasi;
6) meminta penjelasan dan dokumen-dokumen yang terkait dari administrasi LPAS dan dari
instansi lainnya;
7) Anak memiliki hak kerahasiaan atas keluhan yang diajukan dan prosedur penanganannya.
b. Kerahasiaan dan perlindungan Anak yang mengajukan keluhan harus diberikan.
c. Penjelasan secara lisan dan tertulis harus disampaikan agar Anak memahami bahwa tidak
akan ada sanksi karena membuat permintaan atau mengajukan keluhan.
d. Pengajuan keluhan atas sanksi disiplin yang dikenakan pada Anak, tidak serta merta
menunda atau membatalkan pelaksanaan sanksi.
e. Apabila keluhan atau pengaduan terkait dengan petugas, maka petugas yang bersangkutan
sementara waktu tidak melakukan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan Anak
sampai diperoleh putusan tetap atas keluhan atau pengaduan yang disampaikan.

F. Pengeluaran dan Pembebasan


1. Pengeluaran
Pengeluaran Anak dari LPAS meliputi pengeluaran untuk kepentingan:
a. Rekonstruksi
Pengeluaran Anak untuk kepentingan rekonstruksi harus didasarkan pada surat-surat yang
sah. Tata kerja proses pengeluaran Anak untuk kepentingan rekonstruksi meliputi
penerimaan surat sampai dengan pelaporan pengeluaran Anak.
1) Penerimaan Surat
Pada saat menerima surat, petugas LPAS wajib memeriksa kelengkapan surat dan
keabsahan surat yang menyatakan permintaan peminjaman Anak untuk rekonstruksi.
Oleh karena itu, dalam proses penerimaan surat beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
a) Surat permintaan peminjaman dikatakan sah jika terdapat nomor surat, tanggal surat,
tanda tangan pejabat berwenang, tujuan peminjaman dan cap asli instansi yang
berwenang.
b) Untuk kepentingan rekonstruksi, surat permintaan peminjaman harus sudah diterima
oleh petugas LPAS paling lambat 24 jam sebelum pelaksaaan rekonstruksi.
c) Setelah surat permintaan peminjaman diterima oleh petugas LPAS, Anak harus
segera diberitahukan mengenai proses pengeluarannya.
2) Penyiapan Dokumen
Terkait pengeluaran Anak untuk kepentingan rekonstruksi, petugas LPAS perlu
mempersiapkan dokumen yang meliputi:
a) Pengambilan cap sidik jari Anak.
b) Dalam hal pengeluaran Anak untuk kepentingan rekonstruksi, petugas juga wajib
melakukan pencatatan dalam Buku Pengeluaran Anak. Dalam buku tersebut harus
tercatat secara rinci mengenai identitas Anak, tujuan pengeluaran, lama peminjaman,
waktu pengeluaran dan waktu pengembalian, pihak yang meminjam, kondisi
kesehatan, dan pengawalan.
c) Petugas LPAS wajib membuat surat izin Kepala LPAS yang menyatakan izin
pengeluaran.
d) Berita Acara Pengeluaran Anak dibuat rangkap 3 (tiga) yang diperuntukkan bagi
instansi yang memerlukan Anak, pengawal, dan arsip LPAS.
3) Penyiapan Orang
Petugas LPAS menyiapkan Anak dengan mencocokkan identitas Anak dengan surat
permintaan peminjaman Anak.
Dalam menyiapkan Anak, petugas perlu memperhatikan hal berikut:
a) Anak harus diberikan informasi yang jelas mengenai tujuan pengeluarannya dan lama
peminjamannya.
b) Sebelum Anak dikeluarkan, petugas wajib memperhatikan kondisi kesehatan Anak
dan kesanggupan untuk menjalani proses rekonstruksi.
4) Serah terima Anak
Petugas LPAS menyerahkan Anak kepada pihak yang meminjam dengan
memperhatikan hal sebagai berikut:
a) Anak tidak diperlakukan dengan kasar dan menggunakan kekerasan.
b) Anak mendapatkan pengawalan dan mendapat jaminan terhadap keselamatannya.
c) Anak diserahkan dalam kondisi sehat dan diterima kembali juga harus dengan kondisi
yang sehat.
5) Pelaporan
Pelaporan dalam hal ini dilakukan oleh petugas jaga dalam bentuk catatan baik di
buku penjagaan maupun papan kontrol.
b. Proses Peradilan
Pengeluaran Anak dari LPAS diperbolehkan untuk kepentingan sidang pengadilan dengan
didasarkan atas surat-surat yang sah.
Berikut adalah uraian umum untuk pelaksanaan tugas tersebut.
1) Penerimaan Surat
Pada saat menerima surat, petugas LPAS wajib memeriksa kelengkapan surat dan
keabsahan surat yang menyatakan permintaan peminjaman Anak untuk kepentingan
sidang pengadilan. Oleh karena itu, dalam proses penerimaan surat beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
a) Surat permintaan peminjaman dikatakan sah jika terdapat nomor surat, tanggal surat,
tanda tangan pejabat berwenang, tujuan peminjaman dan cap asli instansi yang
berwenang.
b) Untuk kepentingan sidang pengadilan, surat permintaan peminjaman harus sudah
diterima oleh petugas LPAS paling lambat 24 jam sebelum pelaksaaan persidangan.
c) Setelah surat permintaan peminjaman diterima oleh petugas LPAS, Anak harus
segera diberitahukan mengenai proses pengeluarannya.
2) Penyiapan Dokumen
Terkait pengeluaran Anak untuk kepentingan sidang pengadilan, petugas LPAS perlu
mempersiapkan dokumen yang meliputi:
a) Pengambilan cap sidik jari Anak.
b) Dalam hal pengeluaran Anak untuk kepentingan sidang pengadilan, petugas juga
wajib melakukan pencatatan dalam Buku Pengeluaran Anak. Dalam buku tersebut
harus tercatat secara rinci mengenai identitas Anak, tujuan pengeluaran, lama
peminjaman, waktu pengeluaran dan waktu pengembalian, pihak yang meminjam,
kondisi kesehatan, dan pengawalan.

Anda mungkin juga menyukai