PENDAHULUAN
b. Nama Hidangan
Nama hidangan hendaknya ditulis lengkap, dan mengikuti nama yang dikenal
oleh masyarakat setempat sebagaimana disebut dalam kehidupan sehari hari.
Tujuan penamaan yang sifatnya dikenal oleh masyarakt umum adalah dalam
rangka edukasi gizi dimasa yang akan datang. Nama hidangan ini kemungkinan
berbeda untuk hidangan yang sama ditempat atau etnis lain. Nama hidangan ini
kemungkinan berbeda untuk hidangan yang sama ditempat atau etnis lain.
Menghidari salah persepsi atas nama hidangan seperti itu , maka akan dapat
dihindari, karena pada setiap nama hidangan selalu diikuti dengan rincian nama
bahan atau komponen penyusunnya.
c. Bahan Makanan
Bahan hidangan adalah seluruh bahan yang digunakan untuk membuat
hidangan. Bahan hidangan terdiri dari dari dua yaitu bahan pokok dan bahan
tambahan. Hidangan dari waktu ke waktu mengalami modifikasi dengan cara
memodifikasi dari resep aslinya. Pada konteks ini seringkali satu jenis makanan
atau minuman dimodifikasi dengan memberikan bahan tambahan lain dengan
tujuan memperbaiki rasa atau penampilan.
Pada metode Diet History semua bahan yang digunakan untuk
membuatnya adalah ditulis secara lengkap. Komponen yang sedikit
pemakaiannya adalah ditulis secara lengkap, kandungan yang sedikit belum tentu
pengaruhnya kecil pada komposisi gizi seimbang. Contohnya adalah penggunaan
garam, pada setiap makanan olahan adalah sangat sedikit, akan tetapi
pengaruhnya secara fisiologi sangat besar jika kekerapan konsumsinya sering.
d. Porsi Acuan
Porsi acuan adalah porsi yang dijadikan acuan untuk membandingkan
porsi pada hari hari pengamatan selama Diet History dilakukan. Jadi dengan
demikian tujuan porsi acuan adalah untuk mengetahui porsi yang paling sering
digunakan oleh subjek dan mengetahui konsistensi subjek pada porsi acuan dari
hari kehari. Porsi acuan ini jumlahnya sama dengan porsi rerata atau porsi yang
paling sering muncul atau sering digunakan oleh subjek jika mengonsumsi satu
jenis makanan.
Porsi acuan ini diperoleh dari beberapa cara yaitu wawancara langsung
dengan subjek atau penimbangan langsung oleh subjek. Cara lain adalah
menentukan sesuai dengan porsi pada pesan gizi seimbang (PGS). Biasanya di
Indonesia digunakan porsi acuan pada buku PGS.
e. Porsi Konsumsi
Porsi konsumsi adalah porsi yang dikonsumsi oleh subjek. Porsi konsumsi
dapat sama atau berbeda dengan porsi acuan. Perbedaan ini diberikan simbol
K=kecil, S=Sedang dan B=besar. Bobot ukuran besar, sedang dan kecil dapat
diketahui dengan cara penimbangan saat wawancara berlangsung.
Cara penimbangannya adalah subjek diminta untuk menentukan jumlah
makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi melalui bentuk(pangan) aslinya.
Setelah subjek sudah menentukan takaran makanan, lalu ditimbang oleh
enumerator dan dicatat hasilnya sebagai porsi konsumsi. Cara ini dipandang
sebagai cara untuk mengetahui porsi konsumsi aktual setiap subjek.
f. Catatan Diet
Catatan diet adalah tanda yang diberikan pada setiap hari, untuk kepatuhan
subjek menjalankan diet yang digunakannya. Jika subjek sedang menerapkan
diet tertentu maka tanda ceklist dibubuhkan pada kolom hari pengamatan, Jika
subjek tidak menerapkan diet pada haripengamatan maka, kolom ini
dikosongkan atau diberi tanda silang, Tujuan catatan diet ini juga berguna untuk
menilai kepatuhan subjek pada diet. Diet dalam konteks ini adalah diet yang
beredar di masyarakat.
g. Pantangan
Makanan pantangan adalah makanan yang pada umumnya orang konsumsi
tetapi untuk seseorang tertentu tidak dikonsumsi dengan alasan subjektif diluar
penilaian organoleptik. Makanan pantangan ditolak untuk dikonsumsi karena
alasan subjektif. Alasan subjektif karena persepsi yang menyimpang dari kaidah
ilmu pengetahuan gizi dan makanan. Alasan seringkali berhubungan dengan
mitos atau legenda secara turun temurun. Jika subjek memiliki makanan
pantangan maka kolom ini diberi tanda ceklist.
Tujuan kolom ini adalah untuk memberikan deskripsi secara lengkap
bahwa subjek memiliki makanan pantangan. Pada wawancara mendalam dapat
ditelusuri tentang alasan memantangkan makanan tertentu dan bagaimana
efeknya pada keragaman konsumsi subjek.
h. Deskripsi Diet History
Deskripsi Diet History adalah penjelasan narasi yang mudah dipahami atas
fakta - fakta riwayat makan subjek. Deskripsi Diet History adalah dirinci terkait
konsistensi waktu makan, sumber makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
kelompok sayuran, dan kelompok buah buahan, serta makanan bersama atau
even sosial lainnya. Makanan pantangan juga dijelaskan jika ada atau tidak ada.
Deskripsi ini adalah ringkasan tentang riwayat makan subjek.