Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Survei konsumsi pangan adalah serangkaian kegiatan pengukuran konsumsi
makanan pada individu, keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan
metode pengukuran yang sistematis, menilai asupan zat gizi dan mengevaluasi asupan zat
gizi sebagai cara penilaian status gizi secara tidak langsung.
Pola Konsumsi adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata per orang per hari, yang umum dikonsumsi masyarakat dalam jangka
waktu tertentu. Jenis bahan pangan dibedakan menurut berbagai cara. Salah satu cara
membedakan bahan pangan adalah berdasarkan sumbernya. Berdasarkan sumbernya
bahan pangan dibedakan menjadi bahan pangan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayuran, dan buah- buahan. Jenis bahan makanan yang dikonsumsi idealnya memenuhi
syarat kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas pangan yang dikonsumsi harus mampu
memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi. Bahan pangan yang dikonsumsi apabila telah
mampu menyediakan semua jenis zat gizi yang dibutuhkan maka ia disebut berkualitas.
Metode diet history merupakan metode pengukuran yang bersifat kualitatif yang
memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup
lama ( dapat selama 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun). Metode diet history bersifat kualitatif
karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang
cukup lama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi Metode Diet History
2. Prinsip Metode Diet History
3. Langkah – Langkah Metode Diet History
4. Kelebihan Metode Diet History
5. Kelemahan Metode Diet History
6. Contoh Formulir Diet History (Individu)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode diet history
2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam metode diet history
3. Untuk mengetahu langkah – langkah dalam metode diet history
4. Untuk mengetahui kelebihan dalam menggunakan metode diet history
5. Untuk mengetahui kekurangan dalam menggunakan motode diet history
6. Untuk mengetahui contor formulir untuk metode diet history
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metode Diet History
Metode Diet History adalah salah satu metode penilaian konsumsi pangan yang
didasari pada kebiasaan makan individu dalam jangka waktu yang lama. Jangka waktu
yang lama dalam pernyataan ini adalah bahwa kebiasaan makan yang diamati selama
periode pengamatan adalah mewakili kebiasaan atau riwayat makan individu pada
periode waktu lainnya.
Dietary Histori atau riwayat makan, adalah bagian penting dalam pendekatan
epidemiologi. Penelitian epidemiologi dalam bidang dietetika menggunakan metode Diet
History, karena memiliki variabel telaah yang rumit dan lengkap. Diet dalam multi
dimensi dipandang sebagai sebuah paparan yang komplek untuk memunculkan satu efek
pada subjek. Upaya awal untuk memahami korelasi diet dan penyakitadalah fokus pada
peran zat gizi spesifik pada makanan. Zat gizi spesifik yang ditemukan pada makanan
yang tercatat dalam data riwayat makan hasil investigasi dari metode Diet History.
Pada metode pengkuran konsumsi makanan individu sebagai bagian dari riwayat
makan dikenal dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pencatatan sendiri oleh
subjek dan kedua adalah recall konsumsi dengan multi hari pengukuran. Pencatatan
dilakukan setiap kali subjek makan. Pencatatan model ini lebih cocok untuk subjek yang
partisipasinya baik dalam pengukuran konsumsi. Jika subjek tidak mau berpartisipasi
maka pencatatan ini tidak dapat dilakukan. Pendekatan kedua adalah dengan metode
recall konsumsi seperti yang umum dilakukan
Meskipun informasi asupan gizi aktual dalam hasil DH lebih refresentatif karena
mendekati riwayat makan individu yang bersifat menetap. Informasi konsumsi sifatnya
jangka panjang, kecil kemungkinan ditemukan hal yang tidak konsisten.
2.2 Prinsip Metode Diet History
Prinsip umum dalam Diet History adalah pencatatan riwayat makan dari aspek
keteraturan waktu, komposisi gizi, kecukupan asupan gizi. Kepatuhan diet, dan makanan
pantangan. Riwayat ditelusuri dengan dua pendekatan yaitu frekuensi konsumsi makanan
dan porsi makan setiap hari selama beberapa hari.
Berdasarkan pertimbangan ini maka beberapa prinsip Diet History adalah :
a. Waktu Makan
Metode diet history mencantumkan waktu makan sebagai bagian dari pola
makan. Waktu makan yang dimaksud adalah waktu makan utama dan makanan
selingan. Berdasarkan cara ini maka di Indoensia dikenal waktu makan pada
pagi, siang dan malam hari. Tiga waktu makan ini masih diselingi dengan
makanan selingan pada pagi menjelang siang dan sore hari. Makan selingan ini
tidak selalu ada pada setiap kelompok masyarakat. Ini disesuaikan dengan
kondisi masing masing wilayah dan satuan sosial tertentu.
Salah satu pertimbangannya adalah hormon leptin yang mengatur rasa
lapar dan rasa kenyang dipengaruhi oleh keteraturan waktu makan. Selain itu
waktu makan juga dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk kesibukan dan pola
penyediaan hidangan. Hal ini berarti bahwa kebiasaan makan menurut kajian
metode Diet History adalah mengkaji berbagai determinan faktor konsumsi.
Faktor konsumsi pangan dari sisi kandungan gizi tetapi juga dari aspek
penyediaan dan sistem sosial lain yang memengaruhinya.

b. Nama Hidangan
Nama hidangan hendaknya ditulis lengkap, dan mengikuti nama yang dikenal
oleh masyarakat setempat sebagaimana disebut dalam kehidupan sehari hari.
Tujuan penamaan yang sifatnya dikenal oleh masyarakt umum adalah dalam
rangka edukasi gizi dimasa yang akan datang. Nama hidangan ini kemungkinan
berbeda untuk hidangan yang sama ditempat atau etnis lain. Nama hidangan ini
kemungkinan berbeda untuk hidangan yang sama ditempat atau etnis lain.
Menghidari salah persepsi atas nama hidangan seperti itu , maka akan dapat
dihindari, karena pada setiap nama hidangan selalu diikuti dengan rincian nama
bahan atau komponen penyusunnya.

c. Bahan Makanan
Bahan hidangan adalah seluruh bahan yang digunakan untuk membuat
hidangan. Bahan hidangan terdiri dari dari dua yaitu bahan pokok dan bahan
tambahan. Hidangan dari waktu ke waktu mengalami modifikasi dengan cara
memodifikasi dari resep aslinya. Pada konteks ini seringkali satu jenis makanan
atau minuman dimodifikasi dengan memberikan bahan tambahan lain dengan
tujuan memperbaiki rasa atau penampilan.
Pada metode Diet History semua bahan yang digunakan untuk
membuatnya adalah ditulis secara lengkap. Komponen yang sedikit
pemakaiannya adalah ditulis secara lengkap, kandungan yang sedikit belum tentu
pengaruhnya kecil pada komposisi gizi seimbang. Contohnya adalah penggunaan
garam, pada setiap makanan olahan adalah sangat sedikit, akan tetapi
pengaruhnya secara fisiologi sangat besar jika kekerapan konsumsinya sering.

d. Porsi Acuan
Porsi acuan adalah porsi yang dijadikan acuan untuk membandingkan
porsi pada hari hari pengamatan selama Diet History dilakukan. Jadi dengan
demikian tujuan porsi acuan adalah untuk mengetahui porsi yang paling sering
digunakan oleh subjek dan mengetahui konsistensi subjek pada porsi acuan dari
hari kehari. Porsi acuan ini jumlahnya sama dengan porsi rerata atau porsi yang
paling sering muncul atau sering digunakan oleh subjek jika mengonsumsi satu
jenis makanan.
Porsi acuan ini diperoleh dari beberapa cara yaitu wawancara langsung
dengan subjek atau penimbangan langsung oleh subjek. Cara lain adalah
menentukan sesuai dengan porsi pada pesan gizi seimbang (PGS). Biasanya di
Indonesia digunakan porsi acuan pada buku PGS.
e. Porsi Konsumsi
Porsi konsumsi adalah porsi yang dikonsumsi oleh subjek. Porsi konsumsi
dapat sama atau berbeda dengan porsi acuan. Perbedaan ini diberikan simbol
K=kecil, S=Sedang dan B=besar. Bobot ukuran besar, sedang dan kecil dapat
diketahui dengan cara penimbangan saat wawancara berlangsung.
Cara penimbangannya adalah subjek diminta untuk menentukan jumlah
makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi melalui bentuk(pangan) aslinya.
Setelah subjek sudah menentukan takaran makanan, lalu ditimbang oleh
enumerator dan dicatat hasilnya sebagai porsi konsumsi. Cara ini dipandang
sebagai cara untuk mengetahui porsi konsumsi aktual setiap subjek.

f. Catatan Diet
Catatan diet adalah tanda yang diberikan pada setiap hari, untuk kepatuhan
subjek menjalankan diet yang digunakannya. Jika subjek sedang menerapkan
diet tertentu maka tanda ceklist dibubuhkan pada kolom hari pengamatan, Jika
subjek tidak menerapkan diet pada haripengamatan maka, kolom ini
dikosongkan atau diberi tanda silang, Tujuan catatan diet ini juga berguna untuk
menilai kepatuhan subjek pada diet. Diet dalam konteks ini adalah diet yang
beredar di masyarakat.

g. Pantangan
Makanan pantangan adalah makanan yang pada umumnya orang konsumsi
tetapi untuk seseorang tertentu tidak dikonsumsi dengan alasan subjektif diluar
penilaian organoleptik. Makanan pantangan ditolak untuk dikonsumsi karena
alasan subjektif. Alasan subjektif karena persepsi yang menyimpang dari kaidah
ilmu pengetahuan gizi dan makanan. Alasan seringkali berhubungan dengan
mitos atau legenda secara turun temurun. Jika subjek memiliki makanan
pantangan maka kolom ini diberi tanda ceklist.
Tujuan kolom ini adalah untuk memberikan deskripsi secara lengkap
bahwa subjek memiliki makanan pantangan. Pada wawancara mendalam dapat
ditelusuri tentang alasan memantangkan makanan tertentu dan bagaimana
efeknya pada keragaman konsumsi subjek.
h. Deskripsi Diet History
Deskripsi Diet History adalah penjelasan narasi yang mudah dipahami atas
fakta - fakta riwayat makan subjek. Deskripsi Diet History adalah dirinci terkait
konsistensi waktu makan, sumber makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
kelompok sayuran, dan kelompok buah buahan, serta makanan bersama atau
even sosial lainnya. Makanan pantangan juga dijelaskan jika ada atau tidak ada.
Deskripsi ini adalah ringkasan tentang riwayat makan subjek.

i. Interpretasu Diet History


Interpretasi Diet History adalah simpulan atas riwayat makan subjek.
Simpulan ini diuraikan menurut dimensi keragaman konsumsi sesuai dengan
pilar gizi seimbang dan dilengkapi dengan asupan rerata harian selama Diet
History. Asupan terhadap gizi makro dan mikro. Jika dilakukan penyederhanaan
maka, disesuaikan dengan tujuan Diet History. Jika tujuan Diet History adalah
untuk menelusuri efek riwayat makan dengan munculnya kasus malnutrisi gizi
makro maka di interpretasi relasinya dengan gizi makro saja.

2.3 Langkah – Langkah Metode Diet History


Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan makan responden.
Menanyakan pola makan seperti : variasi makan pada hari – hari khusus seperti
hari libur, dalam keadaan sakit dan sebagainya juga dicatat. Termasuk jenis
makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi dalam URT serta cara
memasaknya.
Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara mengajukan
pertanyaan untuk kebenaran tersebut.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah keadaan musim –
musim tertentu dan hari – hari istimewa seperti hari pasar, awal bulan, hari raya, dan
sebagainya. Gambaran konsumsi pada hari – hari tersebut harus dikumpulkan.
2.4 Kelebihan Metode Diet History
1. Dapat digunakan pada kelompok literasi rendah
Kemudahan ini disebabkan pada proses pengumpulan datanya adalah menggunakan
metode wawancara langsung (direct interview), bukan wawancara tidak langsung
(indirect interview). Wawancara tidak langsung contohnya adalah wawancara
menggunakan telepon (telephon interview). Sasaran dengan kemampuan baca tulis
dan pemahaman yang rendah dapat diinvestigasi konsumsi pangannya dengan baik.
2. Ketepatan dalam membuat daftar bahan makanan atau minuman pada
formulir Diet History dan akurasi porsi
Metode ini sangat sistematis karena semua bahan makanan dan minuman adalah yang
nyata dikonsumsi sesuai bukti catatan harian. Bentuk pertanyaan terbuka dan terus
bertambah setiap ada item makanan atau hidangan baru untuk setiap subjek.
3. Dapat dilakukan disemua setting lokasi survei baik di tingkat rumah tangga
maupun masyarakat dan rumah sakit atau instansi.
Metode ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pada kondisi khusus dimana
metode lain tidak dapat digunakan. Salah satu contohnya adalah untuk melakukan
analisis korelasi antara asupan zat gizi tertentu dengan status gizi.
4. Memerlukan alat bantu yang sederhana
Memerlukan alat bantu yang sederhana seperti photo dan instrumen sama dengan
metode lain.
5. Tidak harus terhubungan langsung dengan penyelenggara atau penyedia
layanan makanan
Pada metode penimbangan misalnya sebaiknya dilakukan pada instalasi pelayanan
makanan subjek seperti instalasi gizi dan asrama untuk memudahkan administrasi
pencatatan dan penimbangan makanan di pusat produksi dan penimbangan akhir di
tempat kediaman subjek. Metode Diet History tidak memerlukan kondisi khusus
seperti diatas.
6. Tidak merepotkan subjek dengan persiapan yang rumit
Karena dapat dilakukan pada waktu yang disepakati antar keduanya. Subjek tidak
memiliki beban yang rumit seperti pada metode pencatatan dimana subjek diminta
untuk aktif mencatat makanan dan minuman yang dikonsumsinya setiap hari.
7. Memiliki konsisten instrumen yang sangat baik
Karena pertanyaannya adalah pertanyaan tertutup. Pencacatan hanya dapat dilakukan
oleh subjek yang diukur dan tidak dapat dilakukan oleh orang lain, karena alasan
tidak efisien.

2.5 Kelemahan Metode Diet History


1. Pelaksanaan memerlukan waktu lama
Pelaksanaan metode Diet History adalah pelaksanaan metode yang paling lama
diantara semua jenis metode penilaian konsumsi makanan. Hal ini disebabkan karena
metode ini salah satu cirinya adalah mendeskripsikan secara multidimensi riwayat
makan subjek.
2. Tenaga pengumpulan data yang banyak
Jika metode ini digunakan, pada jumlah subjek yang banyak, maka dipastikan tenaga
pengumpul data harus berjumlah banyak. Jumlah yang banyak pada satu sisi akan
mempercepat periode pengumpulan data, akan tetapi di sisi lain kemampuan
pengumpul data hendaknyna homogen dan sudah mendapatkan pelatihan yang cocok
dengan survei konsumsi metode Diet History.
3. Memerlukan tenaga pengumpul data yang sangat terlatih
Tenaga terlatih yang memahami dengan baik budaya makan setempat dan memahami
proses penyiapan, pengolahan dan distribusi makanan. Pemahaman ini bukan saja
mencakup aspek individu tetapi sistem sosial masyarakat setempat yang berhubungan
dengan budaya makan.
2.6 Contoh Formulir Diet History (Individu)
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Survey-
Konsumsi-Pangan_SC.pdf
https://prezi.com/ro82zhzetchn/metode-riwayat-makan-dietary-history-method/

Anda mungkin juga menyukai