Anda di halaman 1dari 32

Uswatul Khasanah

Hasil Pengkajian

Analisa Interpretasi

DIAGNOSA
• Alasan untuk merumuskan diagnosa
keperawatan setelah menganalisis data
pengkajian adalah untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan yang melibatkan klien dan
keluarganya dan untuk memberikan arah
asuhan keperawatan
• Melakukan analisis data, diperlukan
kemampuan mengkaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan
konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk
membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan dan keperawatan klien
Kategori Diagnosa Keperawatan
(NANDA)
1. Diagnosa Keperawatan Aktual
2. Diagnosa Keperawatan Risiko atau Risiko
Tinggi
3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan
4. Diagnosa Keperawatan Sejahtera
5. Diagnosa Keperawatan Sindrom
• Diagnosa Keperawatan Aktual: diagnosa yang
menyajikan keadaan klinis yang telah
divalidasikan melalui batasan karakteristik yg
diidentifikasi
• Diagnosa keperawatan mempunyai empat
komponen : label, definisi, batasan
karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
Lanjutan..........

• Label merupakan deskripsi tentang definisi


diagnosis dan batasan karakteristik.
• Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang
tepat untuk diagnosa.
• Batasan karakteristik adalah karakteristik yang
mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif
dan objektif
• Faktor yang berhubungan merupakan etiologi
atau faktor penunjang.
• Diagnosa keperawatan risiko adalah
keputusan klinis tentang individu, keluarga
atau komunitas yang sangat rentan untuk
mengalami masalah dibanding individu atau
kelompok lain pada situasi yang sama atau
hampir sama
• Diagnosa keperawatan kemungkinan adalah
pernyataan tentang masalah yang diduga
masih memerlukan data tambahan dengan
harapan masih diperlukan untuk memastikan
adanya tanda dan gejala utama adanya faktor
resiko
• Diagnosa keperawatan sejahtera adalah
ketentuan klinis mengenai individu, kelompok,
atau masyarakat dalam transisi dari tingkat
kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang
lebih baik
BAGAIMANA dg DIAGNOSA KEP
KELUARGA??????
• Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian, yang terdiri dari masalah
keperawatan yang akan berhubungan dengan
etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi
perawatan keluarga.
TIPOLOGI Dx KEP KELUARGA
1. AKTUAL
Menurut NANDA :
- Dx yg menyajikan keadaan klinis yg telah
divalidasikan mell batasan karakteristik yg
diidentifikasi
Lanjutan mcm dx aktual .........

- Batasan karakteristik mengacu pd petunjuk


klinis (baik data S dan O)
- Batasan juga mengacu pd gejala yg muncul
dlm klg dan mengacu pd dx kep
Contoh Dx Kep klg aktual....

• Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A)


• Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu
S) keluarga Bapak Y
2. DX Kep RESIKO
- Adl masalah keperawatan yang belum terjadi
tetapi keputusan klinis ttg individu, klg yg
sangat rentan mengalami msl dibanding
individu/kelompok lain pd situasi yg sama
- Validasi utk menunjang dx resiko adl faktor
resiko yg memperlihatkan keadaan kerentanan
meningkat thd KL/kelompok
Lanjutan dx resiko..............
• Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I
• Risiko gangguan perkembangan pada balita
(Anak N) keluarga Bapak Y
• Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu
Y) keluarga Bapak A
3. Dx Wellnes
- Adalah ketentuan klinis mengenai individu,
kelompok dlm transisi tk kes khusus ke tk kes
yg lebih baik
- Caranya: menggabungkan pernyataan fungsi
positif dalam masing-masing pola kes
fungsional sbg alat pengkajian
Contoh dx wellness.................

• Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan


pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak K.
• Potensial peningkatan status kesejahteraan
pada bayi keluarga Bapak X.
• Potensial peningkatan status kesehatan pada
pasangan baru menikah keluarga Bapak I
DAFTAR DX KEP KLG (NANDA)

a. Dx Kep klg pd msl lingk


1) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah (Hygiene lingk)
2) Resiko terhadap cidera
3) resiko terjadi infeksi (penularan penyakit)
b. Dx Kep klg pd msl struktur Komunikasi
“ Komunikasi keluarga disfungsional”
c. Dx Kep klg pd msl Struktur peran
1. berduka antisipasi
2. berduka disfungsional
3. Isolasi sosial
4. Prubahan dalam proses keluarga
5. potensial peningkatan menjadi org tua
6. perubahan menjdi org tua
7. perubahan penampilan peran
8. kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
9. gangguan citra tubuh
d. Dx Keperawatan keluarga pd masalah Afektif
1. Perubahan proses keluarga (dampak ada
anggota yg sakit)
2. perubahan menjadi org tua (krisis mjd orang
tua)
3. potensial peningkatan menjadi org tua
4. berduka antisipasi
5. koping keluarga tidak efektif, menurun
6. koping keluarga tidak efektif, ketidakmampua
7. Resiko terhadap tindakan keperawatan
SCORING...........??
• Penilaian (Skoring) dilakukan untuk
memprioritaskan masalah keperawatan atau
diagnosa keperawatan
• Proses skoring dilakukan setiap diagnosa
keperawatan
• Menentukan skor sesuai dg kriteria yg dibuat
oleh perawat berdasarkan data dari
pengkajian
• Proses skoring menggunakan skala dari rumus
Bailon dan Maglaya
• (Skor yg diperoleh: skor tertinggi) xBobot
RUMUS SKALA SKORING
DX KEPERAWATAN KELUARGA
PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DG
KRITERIA SKALA Pembenaran
1. Sifat masalah
- Penentuan skala skor (3, 2, 1) dengan
melihat data klien/pasien dalam keluarga
- Skala Tidak/kurang sehat karena kasusnya
perlu tindakan segera dan biasanya disadari
oleh keluarga
Lanjutan skoring..........................

2. Kemungkinan masalah dapat diubah


- Penentuan skala ini, perlu diperhatikan:
a. Pengetahuan, tehnologi, pendidikan dan
tindakan untuk menangani masalah
b. Sumber daya keluarga: fisik, keuangan,
tenaga
c. Sumber daya lingkungan: fasilitas,
organisasi dan dukungan
d. Sumber daya perawat: pengetahuan,
ketrampilan dan waktu
Lanjutan skoring..........................

3. Potensial masalah untuk dicegah


- Penentuan skala ini, perlu diperhatikan:
a. Kepelikan masalah yg berhub dg penyakit
b. Lamanya masalah yg berhub dg jangka
waktu
c. Tindakan yg sdg dijalankan/yg tepat utk
memperbaiki masalah
d. Adanya kelompok yg berisiko utk dicegah
agar tdk menjadi aktual
Lanjutan skoring..........................

4. Menonjolnya masalah
- Penentuan skala ini, perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga menilai
masalah keperawatan tersebut

1. Perhitungan skor pada tiap kriterianya dg


memperhatikan pembenaran kmd hitung skor
dg rumus: (skor didapat/skor tertinggi)
dikalikan bobot)
2. Setelah semua kriteria sudah diketahui hasilnya,
kemudian jumlahkan semua skor
Contoh kasus............
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Ny S (50 th) dg TD Ketidakmampuan Resiko terjadinya
200/100 (post keluarga dlm stroke berulang
stroke) selama 5 merawat Klien
th, berjln dg kaki hipertensi (post
kanan ditarik, tgn stroke)
kanan sulit
digerakkan,
sendirian di rumah,
ditemani cucu atau
menantu tp
kadang-kadang,
ADL dipenuhi
sendiri, kontrol,
jika ada keluhan
berat
Skoring: Resiko terjadinya stroke berulang

KRITERIA SKOR PEMBENARAN

Sifat masalah: 3/3 x1=1 Tensi 200/100,punya gejala sisa


Tidak/kurang sehat stroke..jika tdk ditangani akan parah

Kemungkinan ½ x 2 =1 Masalah dapat diatasi sebagian


masalah dapat karena keluarga kurang memiliki
diubah: sebagian pengetahuan tentang cara merawat
tekanan darah tinggi, ketidak
patuhan untuk diit dan penyakit
kronis, klinik jauh dari tempat
tinggal,sdikit memiliki tabungan
Lanjutan skoring.................
KRITERIA SKOR PEMBENARAN

2/3 x 1 = Keluarga sdh sedikit tahu ttg


Potensi masalah 2/3 hipertensi, ada sistem pendukung
untuk dicegah : Cukup (cucu dan menantu), ketersediaan
dana cukup, mulai mengerti
pentingnya perawatan Hipertensi.
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = Keluarga dan penderita
1
Masalah berat harus menyadari betapa pentingnya
ditangani keadaan sehat.

Hasil skor : 1 + 1 + 2/3 +1 = 3 2/3


SELAMAT
BERDIAGNOSA....
........

Anda mungkin juga menyukai