Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abel Laza Romero S

NPM : 1906285825
PI-A

Soal Bagian A
Perubahan struktur ekonomi berkaitan erat dengan adanya transformasi struktural.
Transformasi struktural itu sendiri ditandai dengan adanya proses perubahan perekonomian
yang mendorong adanya peningkatan pendapatan per kapita. Perubahan tersebut dapat
ditandai dengan adanya perubahan alokasi sektor pendapatan di Indonesia yang awalnya
didominasi oleh sektor agrikultur berubah menjadi didominasi oleh sektor non agrikultur.
Seperti yang kita ketahui, apabila pendapatan perkapita di suatu negara meningkat akan
diikuti pula dengan peningkatan penerimaan pajak langsung di suatu negara. Dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara penerimaan pajak langsung dan peningkatan pendapatan
per kapita memiliki hubunga yang positif. Kenaikan jumlah penerimaan pajak langsung
sangat dipengaruhi oleh jumlah penghasilan masyarakat. Peningkatkan tersebut dapat terjadi
karena beberapa faktor, yaitu :
 Semakin banyak masyarakat yang pendapatannya masuk ke batas minimum
pendapatan kena pajak (PKP). Oleh karena itu, masyarakat yang sebelumnya bukan
wajib pajak menjadi wajib pajak karena pendapatannya sudah mencapai batas
minimum PKP. Hal ini juga akan meningkatan penerimaan pajak perseorangan
maupun perusahaan
 Perubahan komposisi tenaga kerja yang bekerja di sektor informal menjadi bekerja di
sektor formal. Tenaga kerja yang bekerja di sektor formal diwajibkan membayar
pajak karena sudah ada pihak yang memotong penghasilannya. Selain itu, tenaga
kerja yang awalnya bekerja di sektor informal juga sebagian besar pendapatannya
masih dikategorikan sebagai pendapatan yang rendah.
 Penerimaan pajak langsung yang merupakan fungsi dari perkembangan dunia usaha.
Basis pajak langsung dikait kan dengan  perkembangan sumber penerimaan
pendapatan masyarakat, yaitu: gaji/upah, sewa, bunga dan keuntungan. Dengan
semakin berkembangnya  dunia usaha perluasan jenis pajak juga semakin besar.
 Spesialisasi yang menyertai perubahan struktur ekonomi memperbesar unit usaha
sehingga memerlukan orang lain untuk bekerja membantu kegiatan usahanya. Proses
ini akan mendorong peningkatan pekerja dan dengan formalisasi kegiatan ekonomi
akan meningkatkan basis pajak pendapatan. 
 Pajak Penghasilan yang memiliki tarif progresif. Tarif progresif adalah penetapan tarif
yang semakin meningkat apabila pendapatan kena pajak yang diperoleh oleh wajib
pajak semakin meningkat. Dengan adanya tarif progresif, apabila masyarakat
pendapatannya semakin besar, jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada negara
juga akan semakin besar
Dengan adanya faktor-faktor berikut dapat menyebabkan elastisitas dari penerimaan
pajak lebih dari 1, sehingga peningkatkan penerimaan pajak langsung akan meningkat lebih
cepat daripada peningkatan pendapatan per kapita.
Akan tetapi, dalam prosesnya terjadi penurunan rasio penerimaan pajak terhadap
PDB. Hal ini terjadi karena walaupun Indonesia berhasilkan melakukan pertumbuhan
ekonomi yang direfleksikan dengan peningkatan PDB, masih banyak peningkatan pendapatan
yang tidak terjaring pajak atau dalam arti lain masih banyak orang yang tidak membayarkan
pajaknya sebagai penerimaan pemerintah. Selain itu, sektor perekonomian Indonesia cukup
didominasi oleh UMKM yang pendapatannya masih di bawah PKP. Jadi karena semakin
banyak UMKM, dapat mendorong peningkatan PDB, tetapi penerimaan pajak tidak
bertambah karena pendapatan setiap UMKM tidak mencapai batas minimal pendapatan kena
pajak. Faktor lain yang mempengaruhi rasio penerimaan pajak terhadap PDB adalah kualitas
administrasi perpajak di Indonesia yang masih belum cukup baik dimana masih harus
dilakukan perbaikan sistem pembukuan dan pemungutan pajak yang lebih baik agar wajib
pajak yang seharusnya membayar pajak dapat terjaring dan membayarkan pajaknya kepada
pemerintah

Soal Bagian B
Motivasi untuk melakukan reformasi fiskal di Indonesia :
 Meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
memperkuat proteksi sosial.
Alokasi APBN yang dilakukan oleh pemerintah masih belum sepenuhnya
dianggarkan secara bijak untuk memunculkan anggaran yang efektif dan efisien. Hal
ini dapat dilihat karena masih ada bagian dari APBN yang dialokasikan kepada hal-
hal dengan urgensi rendah dan tidak penting.
 Memperbaiki alokasi pengeluaran pemerintah untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi yakni dengan meningkatkan spending multiplier dan memperbaiki distribusi
pendapatan.
Alokasi APBN seharusnya digunakan kepada hal-hal atau sektor yang dapat
meningkatkan spending multiplier karena hal tersebut dapat meningkatkan PDB dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Alokasi APBN jangan terlalu difokuskan untuk
subsidi energi karena hanya akan memberikan beban bagi pemerintah tanpa adanya
spending multiplier. Selain itu, alokasi pada APBN cenderung bersifat netral karena
bersifat tidak pro maupun counter cyclical. Seharusnya APBN bersifat counter
cyclical dimana saat pertumbuhan ekonomi sedang tinggi maka akan berdampak pada
APBN yang surplus dan saat pertumbuhan ekonomi sedang rendah maka akan
berdampak pada APBN yang defisit. APBN juga sampai sekarang belum berhasil
mengatasi ketimpangan dan masih sangat terlihat jelas ketimpangan (inequality)
antara daerah di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Dengan beberapa alasan tersebut,
sangat perlu dilakukan restrukturisasi APBN
 Meningkatkan penerimaan atau pendapatan pemerintah agar dapat meningkatkan
pengeluaran pemerintah dengan meningkatkan rasio pajak atau GDP Indonesia yang
terlalu rendah.
Berdasarkan grafik pengeluaran pemerintah terhadap GDP per kapita, dapat dilihat
bahwa terdapat tren positif yang berarti disaat GDP per kapita meningkat maka
pengeluaran pemerintah juga meningkat. Akan tetapi, posisi Indonesia masih berada
di bawah pola normal yang berarti masih perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan
spending. Hal tersebut salah satunya adalah melalui peningkatan penerimaan
pemerintah yang salah satunya dapat bersumber dari penerimaan pajak.

Elemen dari reformasi fiskal yang dijalankan oleh pemerintah :


1) Peningkatan pendapatan perkapita
2) Peningkatan penerimaan pajak
Dipengaruhi oleh perluasan basis pajak (pajak langsung dan tidak langsung) serta
perbaikan administrasi melalui sistem pemungutan dan pembukuan
3) Peningkatan tabungan nasional
Dipengaruhi oleh pendapatan per kapita, ketimpangan pendapatan, dan struktur
perekonomian Indonesia

Anda mungkin juga menyukai