Anda di halaman 1dari 10

SOAL 1

Notes:Materi ini tidak dibahas terlalu mendalam pada pertemuan semester ini. Materi semester
lalu mengenai keterkaitan neraca makroekonomi disampaikan oleh Pak Zakir, sementara pada
semester ini oleh Bu Lana. untuk materi Pak Zakir dapat diakses pada link berikut:
https://drive.google.com/file/d/1VPQ5qTT7flOFDya91U0gts-ViGTpRxsO/view?usp=sharing.

A. Dalam sistem perekonomian (makro) terdapat keterkaitan antara para pelaku ekonomi (rumah
tangga, perusahaan, pemerintah, dan pelaku ekonomi dari luar negeri). Kegiatan-kegiatan
mereka saling terkait, seperti produksi, konsumsi, menabung, meminjam uang, ekspor, impor,
membayar dan menerima pembayaran pajak, pemberian dan penerimaan subsidi. Keterkaitan
tersebut dapat terlihat melalui keterkaitan antara neraca-neraca makro ekonomi.
Mengingat circular flow of economy, semua output yang diproduksi akan dikonsumsi dan
semua pendapatan dari hasil transaksi akan kemudian dibelanjakan seluruhnya. Nyatanya,
terdapat sebagian pendapatan yang tidak dikonsumsi, dan kemudian menjadi simpanan.

Y= C+I+G+X (output sebuah negara = konsumsi semua orang atas outputnya)


Ketika pada kondisi general equilibrium
C+I+G+X=C+S+T+M
Investment vs Savings; Gov Expenditure vs Tax; Ekspor vs Impor
(I-S) + (G-T) = (M-X)

I-S menggambarkan kondisi pada pasar dana pinjaman, neraca sistem moneter
G-T menggambarkan kondisi budget pemerintah, neraca fiskal
M-X menggambarkan kondisi perdagangan internasional, neraca pembayaran
B. selama 2016 hingga 2018, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan, dengan rincian:
5,03% (2016), 5,07% (2017) dan 5,17% (2018). Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
ini ditopang dari konsumsi (54% dari GDP), disusul oleh sektor investasi (PMTB) (34%
dari GDP). di sisi lain, pembiayaan pertumbuhan ekonomi tersebut nampak membebani
neraca anggaran fiskal pemerintah, dimana defisit anggaran, tercatat sebesar 275,1 T
(2016), 330,2 T (2017), dan 325,9 T (2018).

Defisit anggaran ini sebagian besar dibiayai melalui utang, dimana nilai utang terlihat terus
meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga tercermin dari belanja pemerintah, bagian
pembiayaan bunga utang yang terus meningkat.

Selain itu, dapat dilihat bahwa defisit neraca transaksi berjalan/current account (X-M)
mengalami peningkatan dari USD 16,2 miliar pada tahun 2017 (1,6% PDB) menjadi
USD 30,6 miliar (2,9% PDB), hampir menyentuh batas 3% yang diperbolehkan UU. Defisit
CA, disertai dengan penurunan surplus nilai neraca transaksi finansial dan modal pada tahun
2018 menyebabkan neraca pembayaran yang defisit, senilai USD 7,1 miliar. Nilai ini turun
cukup jauh apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2018 dengan surplus sebesar
USD 11,6 miliar. Hal tersebut menyebabkan menurunnya nilai cadangan devisa.

Apabila digali lebih dalam, penurunan cadangan devisa ini (net foreign assets) dapat
menurunkan jumlah uang yang berada pada sistem keuangan di Indonesia. Hal tersebut dapat
meningkatkan tingkat suku bunga. Secara teori, selain adanya pergeseran nilai suku bunga
yang meningkat, akan terjadi rangsangan pada nilai investasi dalam negeri (baik oleh pihak
domestik maupun asing) karena meningkatnya nilai suku bunga.
SOAL 2:
Transformasi Struktural

a. Jelaskan observasi dan analisis anda mengenai pergeseran kontribusi sektor pertanian ke
sektor industri di Indonesia. Bagaimana pengaruh variabel berikut terhadap proses
transformasi dan akumulasi di Indonesia: (i) jumlah penduduk, (ii) sumber daya alam, (iii)
pemakaian teknologi, dan (iv) geografis. (10 poin)

(i) Jumlah penduduk.


Pro: young demography (dependency ratio rendah), market besar, potensi variasi sector besar.
Cons: Pendidikan rendah, sebaran tidak match dg potensi sectoral, output rendah, biaya upgrading
skill tinggi.
(ii) SDA.
Pro: endowment, sumber bahan baku.
Cons: natural resources curse, sebaran tidak merata (eksploitasi), kerusakan lingkungan,
disinsentif untuk VA, tidak punya modal cukup untuk mengolah.
(iii) Teknologi.
Pro: mempercepat proses transformasi, membuka peluang alokasi ke sector/subsector baru, VA
tinggi, upgrading skills.
Cons: lack of capital, lack of skills, Indonesia less connected to GVC = less technology transfer,
konsentrasi pada Jawa.
(iv) Geografis.
Pro: konsentrasi pada Jawa mendukung skala ekonomi, pulau Jawa menjadi lebih efisien dan
produktif, potensi pulau lain tinggi untuk berbagai sector.
Cons: kebijakan berpusat pada Jawa membuat inequality gap yg tinggi, potensi pulau lain
terabaikan, ancaman natural disaster membuat pembangunan tidak merata, banyak pulau kecil
yg tidak mencapai economies of scale, lokasi geografis Indonesia agak di ujung belahan
selatan.
b. Bagaimana pendapat anda mengenai keterlibatan Indonesia pada Global Value Chain. Apa
yang harus dilakukan agar Indonesia bisa meningkatkan manfaat dari GVC dan
meminimalkan risikonya. (5 poin)

GVC adalah suatu proses untuk menghasilkan satu produk barang jadi yang melibatkan
beberapa negara…..

GVC menawarkan kue ekonomi yang besar karena memanfaatkan global network (TFP dan
market). Indonesia jika ingin mendapatkan manfaat besar dari ekonomi dunia harus masuk
ke GVC. Tapi perlu syarat: investment climate yg baik, skillful SDM, dan terbuka pada
perdagangan dunia (tidak protectionism). Ancaman: exposure yg tinggi pada global termasuk
volatilitas yang bisa membuat posisi kita vulnerable.

Minimasi risiko: GVC tidak terkonsentrasi pada satu negara besar tapi bbrp negara,
meningkatkan hubungan dagang dg banyak negara (membagi portfolio risiko), dan
membangun kekuatan sector domestic yang memang kita memiliki advantages (sector
andalan yg sedikit ketergantungan ke asing).
c. Lihat 3 Gambar dan 2 tabel . Menurut anda, apa yang membuat terjadinya perbedaan
pertumbuhan GNI per kapita pada setiap periode dan pada kelompok negara? (10 poin)

Step pertama: kalian bisa jawab dulu apa yang dimaksud dengan GNI, apa itu GNI per kapita

GNI adalah akumulasi pendapatan ekonomi di dalam batas suatu negara negara (bisa di
explore)

Step kedua: badingkan karakteristik GNI di negara maju dan berkembang

→ Negara berkembang:
- penduduk yang cukup mempunyai potensi lebih tinggi untuk tumbuh cepat. Kuncinya:
peningkatan produktivitas
- Stabilitas politik berperan
- Partisipasi pada GVC (Thailand dan Malaysia juga Korea dan China di bbrp decade lampau)
- Sector non tradisional berperan penting
- Untuk naik ke kelas high income = sangat sulit. Perlu “lompatan” yang tidak banyak negara
saat
ini bisa melakukannya. Periode kemajuan dunia selalu dipicu oleh lompatan teknologi (chips,
ICT, penginderaan jauh, GMO, dsb yang membuat sector industry dan jasa mengalami
lompatan value added), otherwise business as usual = kenaikan gradual yang sulit mencapai
level high income economies.

→ Negara maju:
- Saturasi pertumbuhan = melambat krn sudah pada tahap natural unemployment
- Hanya lompatan teknologi yang dapat membuat lompatan GDP
- Pada saat masih berkembang mereka menata jalan menjadi leader GVC dan teknologi di
masa
sekarang.

(disclaimer, ini sekreatif kalian masing-masing, bisa dilihat di bahan materi yang diajarkan Pak
Dewa 2021, intinya kaitkan dengan pertumbuhan GNI)

Step ketiga: Kalian harus banget deskripsiin / bunyiin data. Kalian kan given tuh 5 negara di
ASEAN (misal soalnya kaya soal 2020), kalian harus setidaknya deskripssiin : trend (tertinggi
vs terendah), komoditas unggul (di setiap negara), dan fakta lainnya (misal karena sama
sama di asean, atau walapun sama sama ASEAN, tapi mana yang tergolong negara maju
dll)

Se kreatif kalian menyambungkan data di tabel dan di gambar

Contoh:
Berdasarkan data yang dipresentasikan pada tabel 2, terdapat average growth dari data
GNI-per kapita dari 10 negara anggota ASEAN (sebutin) dari tahun xxxx-yyyy. Data di 2009
menunjukan modus GNI terbesar dipegang oleh Singapore, sebesar 36,537 per kapita (ini ga
ada satuan mata uang, bisa di asumsikan $ amerika/kapita. Setelah itu lanjut deh bandingin
sama 5 negara aja, karena di gambar ada 5 negara).
SOAL 3: Transformasi Struktural Proses Demografi dan Ketenagakerjaan
a. Jelaskan pemahaman tentang terjadinya bonus demografi dan konsekuensinya terhadap
Indonesia
- Pemahaman terjadinya bonus demografi
- Dalam prosesnya, demografi mengalami transisi yang diakibatkan karena
adanya pergerakan pada kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk
(terjadi dalam beberapa fase)
- Transisi pada demografi akan membawa perubahan pada struktur
kependudukan di Indonesia, di mana akan meningkatkan penduduk usia kerja
relatif terhadap penduduk bukan usia kerja (dapat dijelaskan berubah karena
faktor apa, misal kebijakan)
- Hal ini akan menyebabkan turunnya dependency ratio yang favourable bagi
pertumbuhan ekonomi -> bonus demografi
- Konsekuensi
- Bonus demografi yang terjadi karena adanya peningkatan penduduk usia
kerja dapat menjadi potensi bagi Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi.
- Dapat dilihat dari 4 sisi, (1) ukuran penduduk; (2) penduduk usia kerja; (3)
income dan demand; (4) saving.
b. Urutkan negara ASEAN 5 yang memiliki potensi sebagai tempat investasi dan pasar pada
2050. Alasan! Dan bgmn kaitannya dengan proses demografi dan perubahan struktur
produksi & perdagangan.
(CATATAN: Jawaban tergantung argumen masing-masing. Selama argumen masih masuk
akal, maka akan mendapatkan poin. Oleh karena itu, jawaban di sini menggunakan argumen
dari pembuat kunci jawaban dan tidak sepenuhnya dapat dijadikan patokan)
- Urutan: Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapore.
- Jika dilihat dari struktur penduduknya, Indonesia sebagai urutan pertama memiliki
struktur usia muda dan produktif yang masih relatif tinggi.
- Masih tingginya penduduk usia muda menjadi potensi sebagai konsumen dan
pekerja produktif
- Sebagai konsumen, demand untuk konsumsi di Indonesia masih relatif tinggi
- Sebagai pekerja produktif, Indonesia dapat menjanjikan keberadaan human capital
yang mana partisipasi kerja penduduknya masih relatif tinggi
- Kaitannya dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan dapat dikaitkan
dengan perubahan pada struktur permintaan. Hukum Engel mengungkapkan
bagaimana konsumsi non-food akan meningkat relatif terhadap konsumsi food ketika
terjadi perubahan struktur. Maka, permintaan akan barang non-food akan meningkat
yang berpengaruh pada perubahan struktur perdagangan, seperti komposisi impor dan
ekspor.
SOAL 4: Kemiskinan

Kemiskinan dan ketimpangan merupakan dua masalah besar yang dihadapi dalam
pembangunan Perekonomian Indonesia hingga saat ini. Namun demikian, permasalahan
kemiskinan dan ketimpangan sering hanya dilihat dari angka-angka yang menurun, bahkan
akhir-akhir ini dideklarasikan “Angka kemiskinan sudah single digit!” (sejak bulan September
2018) atau “Ketimpangan tidak parah, hanya moderat saja”. Sementara itu, wajah kemiskinan
dan ketimpangan yang sebenarnya tidak terlalu terlihat.
a. Dengan menggunakan tabel di bawah, jelaskan karakteristik kemiskinan dan
ketimpangan di Indonesia serta trend dan perkembangan kemiskinan dan ketimpangan
di Indonesia selama 15 tahun antara tahun 2004-2019. [5 poin]

JAWABAN:
Karakteristik kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia antara lain:
- Kemiskinan absolut masih masif, masih ada 25-36 juta jiwa jumlah penduduk miskin
(kolom #3) yg hidup dibawah standar kehidupan layak.
- Ketimpangan pendapatan walaupun moderat dari angka Gini pengeluaran (kolom #7),
dari persentase pengeluaran kelompok 40% termiskin menunjukkan ketimpangan yg
cukup tinggi (<20%).
Trend dan perkembangan kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia 2004-2019:
- Angka kemiskinan absolut (P0) pada kolom #4 menunjukkan trend menurun menjadi
satu digit di tahun 2019 walaupun meningkat lagi di tahun 2020 karena adanya
pandemi. Hal ini menunjukkan kerentanan (sensitivitas) angka kemiskinan dimana
penduduk yang sedikit di atas garis kemiskinan cukup banyak sehingga setiap gejolak
yg mempengaruhi ekonomi RT akan membuat angka kemiskinan melonjak.
- Angka ketimpangan (rasio Gini di kolom #7) menunjukkan peningkatan dari 33% di
tahun 2004 menjadi 41% di tahun 2014 dan 2015, lalu turun sedikit di tahun 2019 dan
tetap di tahun 2020. Bahkan di kolom #8 angka ketimpangan menunjukkan tren yang
meningkat cukup besar dari tahun 2004 dimana proporsi kue nasional yang dinikmati
40% terendah masih 20,8%, di tahun 2020 turun menjadi 17,7%.

b. Jelaskan 3 (tiga) alasan perlunya menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan dalam


Perekonomian Indonesia sehingga menjadi tanggung jawab Pemerintah serta seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders). [5 poin]
JAWABAN:
1) Amanat konstitusi UUD-45 (pembukaan dan berbagai pasal) dan ideologi Pancasila
(sila kedua dan kelima) yang jelas mengamanatkan negara (Pemerintah dan seluruh
WNI) untuk memerangi kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan.
2) Kesepakatan Sustainable Development Goals (SDG-1, SDG-2, dan SDG-10) yang
mencanangkan penghapusan kemiskinan dan kelaparan serta mengurangi
ketimpangan di tahun 2030.
3) Kemiskinan menimbulkan eksternalitas negatif dimana ada biaya sosial (social cost)
yg ditanggung oleh masyarakat (pihak ketiga) berupa subsidi, keamanan masyarakat,
dan berbagai ketegangan akibat ketimpangan dan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Penanganan kemiskinan dan ketimpangan merupakan jasa publik yang tidak bisa atau
tidak cukup disediakan oleh pasar.
c. Program conditional cash transfer (CCT) yang di Indonesia salah satunya adalah
Program Keluarga Harapan (PKH), merupakan program andalan Pemerintah sejak
tahun 2008 untuk memutus rantai kemiskinan di tingkat rumah tangga. Jelaskan secara
singkat disain program CCT secara umum atau PKH secara khusus, apa saja kelebihan,
dan kekurangannya. [5 poin]
JAWABAN:
- PKH adalah nama generik untuk CCT (Conditional Cash Transfer) di Indonesia pada
tingkat rumah tangga (RT). Penerima PKH adalah RT miskin yang memiliki anak
usia SD dan SMP 6-15 tahun atau ada ibu yang hamil atau ibu sedang menyusui. RT
penerima mendapatkan bantuan tunai dengan syarat anak umur sekolah tersebut hadir
di sekolah, ibu yang hamil memeriksakan kehamilan ke puskesmas, atau ibu yang
menyusui bayinya memeriksakan bayinya ke posyandu atau puskesmas. Bila syarat
tidak dipenuhi bantuan tunai akan dihentikan.
- PKH adalah program subsidi langsung ke sasaran sehingga dengan asumsi data yang
layak menerima cukup akurat, program subsidi ini akan paling cost-effective (berhasil
dengan biaya minimal) serta
mudah dilaksanakan. Namun demikian, jika data penerima tidak akurat akan
menimbulkan inclusion dan exclusion errors. Selain itu kelemahan PKH merusak
modal sosial di kalangan komunitas dan masyarakat.

d. Dengan menggunakan grafik di bawah, jelaskan hasil pembangunan yang terjadi pada
periode 2004- 2009, 2009-2014, dan 2014-2017 dikaitkan dengan kemiskinan dan
ketimpangan. [5 poin]

Notes: Sumbu tegak adalah persentase pertumbuhan pengeluaran dan sumbu datar
adalah kelompok persentil pengeluaran 1 (paling miskin) hingga 100 (paling kaya).
JAWABAN:
- Pembangunan yang terjadi pada periode 2004-2009 adalah tidak pro-poor dan
semakin tidak pro poor di periode 2009-2014, sedangkan pada periode 2014-2017
pembangunan tetap tidak propoor walaupun kelompok terkaya tumbuh lebih rendah
dari kelompok menengah.
- Pembangunan yang tidak propoor adalah akibat pertumbuhan ekonominya tidak
berkualitas (tidak banyak menyerap angkatan kerja terdidik dan tidak banyak
menciptakan lapangan usaha bagia UMKM) dan tidak inklusif (tidak melibatkan
kelompok masyarakat rendah untuk terlibat dan menikmati hasil pertumbuhan).

e. Dari diskusi di kelas dinyatakan bahwa pembangunan perekonomian Indonesia yang


terjadi selama ini semenjak merdeka (sudah 75 tahun lebih), belum berhasil
sepenuhnya mengatasi kemiskinan dan ketimpangan yang berarti juga belum
sepenuhnya mencapai kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia sesuai amanat sila
kedua dan kelima Pancasila serta Konstitusi UUD ‘45. Berikan ulasan kritis saudara
terhadap hal ini. Berikan argumentasi apakah Saudara setuju atau tidak, paradigm
shifts apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembangunan yang
terjadi, dan lain-lain argumentasi. [5 poin]
JAWABAN:
- Setuju, karena pembangunan ekonomi belum berupa pembangunan manusia,
komunitas, masyarakat dan Bangsa secara yang sesungguhnya. Pembangunan belum
ditujukan untuk membangun manusia yg berbudaya dan masyarakat serta Bangsa
yang beradab dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaaan (nasionalisme); persatuan
dan kebersamaan; kemerdekaan; keberdaulatan; keadilan, disiplin dan kerja keras.
Yang terjadi justru pembangunan yang penggerusan nilai2 luhur yang diperjuangan
oleh para founding fathers.
- Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan belum berhasil dihilangkan atau dikurangi
melalui pembangunan. Pembangunan lebih ditujukan untuk mengejar pertumbuhan
ekonomi yg belum berkualitas (membuka lapangan kerja dan berusaha bagi
kebanyakan angkatan kerja yang unskilled). Kemiskinan dan ketimpangan belum
diatasi ke akarnya dengan berbasis hak-hak dasar (basic rights), masih berbasis
kebutuhan dasar (basic needs).
- Jadi, perlu ada perubahan paradigma tentang: 1). Pembangunan yaitu dari
pembangunan yg materialistik ke pembangunan manusia, manusia di manusiakan
dengan menanamkan dan memperkuat nilai-nilai; dan 2). Kemiskinan dan
ketimpangan dari berbasis basic needs ke berbasis basic rights sehingga diatasi ke
akar penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai