5PTP Ketahanan Pangan
5PTP Ketahanan Pangan
Outcome Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan Kesejahteraan petani Manusia sehat dan
oleh produk domestik oleh produk domestik produktif (angka
(tidak impor) (impor hanya harapan hidup tinggi)
pelengkap)
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN
( food Stability)
Ketersediaan pangan
(Food Availability)
Akses Pangan/Distribusi
(Food Access)
Stabilitas Pangan
Penyerapan pangan/konsumsi
(Food Utilization)
Produksi
Bantuan pangan
Luas panen
Produktifitas
Diversifikasi produk Sarana dan
prasarana
pemasaran
Irigasi, teknologi,
kredit, Jumlah Penduduk
Sarana produksi
Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers.
Iklim, hama penyakit, 2003 (dimodifikasi
bencana,dll.
Pendapatan
Akses Ekonomi
Kesempatan kerja
Harga Pangan
AKSES PANGAN
Infrastruktur pedesaan
Bencana alam
Myanmar
Thailand
Polandia
Pakistan
Australia
Mexico
Turki
Argentina
Viet Nam
Ukraine
Bangladesh
German
Canada
Brazil
Indonesia
Prancis
Rusia
India
Amerika
China
0 5 10 15 20
20 Negara Produsen daging terbesar dunia ( % thd dunia)
Netherlan
Philippine
Indonesia
Viet Nam
Japan
England
Polandia
Australia
Italy
Argentina
Canada
Rusia
Mexico
Spain
India
Prancis
German
Brazil
Amerika
China
0 5 10 15 20 25 30
Nuhfil Hanani
20 Negara Produsen sayur dan buah terbesar di
dunia (% thd dunia)
Uganda
Thailand
Viet Nam
Korea
Japan
Nigeria
Philippin
Rusia
Prancis
Indonesia
Mesir
Mexico
Iran
Spanyol
Italy
Turkey
Brazil
Amerika
India
China
0 5 Nuhfil
10 Hanani
15 20 25 30 35 40
Padi-padian Daging Sayur dan Buah
% Pering % Pering % Pering
Negara Negara Negara
dunia kat dunia kat dunia kat
China 18,20 1 China 28,57 1 China 36,62 1
800 140
Corn
120
Wheat
600 100
Rice
US$/barrel
US$/ton
200 40
20
0 0
50
0
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2000
2001
rice
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
wheat
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
maize
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
soybean
2036
2037
2038
KRISIS PANGAN MENDATANG
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
sugarcane
NERACA PANGAN DUNIA, 2025
SOURCE: www.worldbank.org
PERUBAHAN KONDISI GLOBAL
YANG TIDAK MENENTU MENUNTUT
KETAHANAN PANGAN YANG
BERKELANJUTAN DI INDONESIA
KETERSEDIAAN PANGAN INDONESIA
27
⚫ INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI
KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR – NO. 2 DI
DUNIA SETELAH BRAZIL
⚫ 800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN
⚫ + 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL
⚫ RIBUAN SPESIES MICRO ALGAE
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
0,00
Sumatera Jawa dan Kalimantan Sulawesi NT dan Papua
Bali Maluku
14% 2% 4% 8%
9%
Bila dilihat berdasarkan kelompok penggunaan Non Pertanian
tanah, maka penggunaan tanah semak, padang Sawah
rumput, alang-alang, tanah tandus, rusak dan Lahan Kering
perairan tambak (dikelompokkan dalam Perkebunan
penggunaan lain) menempati urutan terluas 63% Hutan
Lain-lain
kedua (13,9%) setelah Hutan, kemudian disusul
oleh perkebunan ( 8,5 %) pertanian Lahan Kering
nuhfil hanani 29
nuhfil hanani 30
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
SEBARAN PANGAN
MEDAN: 4;30;32;32;846
MAKASAR:
BANTEN: 10;24;27;28;768
SEMARANG: 17;67;87;888;3267
2;10;10;10;272
Penjelasan Ratio : BANDUNG:
SURABAYA: 19;148;187;191;6323
9;40;41;41;2131
Sentra Produksi > 1,1 (Hijau) DIY:
3;8;8;9;475
MATARAM:
Daerah Swasembada / Imbang 0,9 - 1,1 (Kuning) 6;12;54;55;1412
KUPANG: 10;55;77;79;1930
Daerah Devisit < 0,9 (Merah)
Keterangan: Jml Kab ; Jml Kec; Jml Desa; Jml Kelompok; Jml Anggota: www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
nuhfil hanani
Impor Pangan Berdasarkan Komoditas (USD), 2006
Gandum, meslin segar
Kedelai olahan
Kedelai Segar
Jagung Segar
Gandum, meslin…
Lainnya
Beras
Sagu
Ubi kayu olahan
Kacang Tanah Segar
Jagung Olahan
Kacang Tanah Olahan
Wijen
Beras Olahan
Produk biji lena
Ubi kayu segar
Ubi jalar segar
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
ISU STRATEGIS
KETERSEDIAAN
PANGAN
1. Kapasitas produksi domestik, (1) laju peningkatan produksi pangan
cenderung melandai dengan rata-rata pertumbuhan kurang satu persen
sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (2) belum
berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik
lokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) petani umumnya skala
kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan
aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologi, sarana
produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus terhambatnya distribusi
sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) ) lambatnya penerapan
teknologi akibat kurang insentif ekonomi dan masalah sosial petani
2. Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan
pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia
diperkirakan 106.000 ha/5 th . Kondisi sumber air di Indonesia cukup
memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS)
kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali.
Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga
tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun terakhir
terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah longsor pada musim
hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju
degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di Jawa akan
mencapai 14,1 miliar m³ per tahun
3. Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu
sehingga sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan
yang tidak merata sepanjang tahun, serta sering timbulnya
bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan, gempa)
memerlukan sistem pencadangan pangan yang baik. Saat ini belum
optimalnya :(1) sistem cadangan pangan daerah untuk
mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga)
bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan
tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) kelembagaan
lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan
komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui Lembaga
Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya
Banyak daerah rawan terhadap bencana alam
Daerah rawan bencana gunung berapi