DISUSUN OLEH
Anna Lutfiah 119330021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita yang luhur dan
diusahakan perwujudannya sesuai dengan semangat dan tujuan didirikannya suatu negara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) apa yang diinginkan atau dicita - citakan
seperti yang dinyatakan dalam Pembukaan Undang-undang. Dasar 1945, dengan tujuan untuk
mewujudkan masyarakat negara Indonesia yang adil makmur berdasarkan Pancasila. Namun
perlu dimengerti, difahami serta dicermati lazimnya dalam usaha untuk mewujudkan suatu
cita-citaatau tujuan yang mulia dan luhur tersebut bangsa yangmbersangkutan tidak akan
lepas dari tantangan,ancaman,hambatan dan gangguan yang senantiasa perlu dihadapi
/ditanggulangi,dengan memperkuat daya tahan sebagai usaha terwujudnya pertahanan
nasional, melalui pembudayaan nilai-nilai luhur bangsa Panasila kepada seluruh lapisan
masyarakat sebagai modal dasar menghadapi krisis nasional yang bersumber dari
sosiobudayanya sendiri pada era global dewasa ini.Akhir-akhir ini dalam kehidupan
kemasyarakatan di negara kita NKRI ,di kalangan birokrat, kaum pendidik, para orang tua
dan generasi muda Indonesia mulai resah, kawatir/kecewa adanya krisi keteladanan.
Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara mestinya nilai-nilai yang hidup pada
masyarakat Indonesia sehari-hari, namun dirasakan semakin tidak jelas dan jauh dari harapan.
Dalam hal ini dapat dibuktikan dan ditunjukkan adanya krisis nasional yang
menggambarkan lemahnya pertahan nasional di NKRI, dengan timbulnya berbagai gejala dan
bibit-bibit disintegrasi bangsa,praktek dan perilaku masyarakat terutama para penyelenggara
negara sudah tak terkendali/kebablasan.Korupsi telah merajalela, kolusi, konspirasi suap
menyuap dianggap biasa, perilaku kekerasan, mabuk dan narkoba serta kejahatan seks,telah
melanda para generasi muda bangsa, semua itu merupakan wujud dari bentuk penyimpangan
nilai- nilai luhur bangsa Pancasila. Semua komponen bangsa bersama Penerintah dan
lembaga-lembaga tinggi negara berkewajiban untuk membendung pengaruh ,tantangan dan
ancaman globalisasi-liberalisasi dan posmodernisme, demi penelamatan masa depan bangsa
dalam integritas sisten kenegaraan Pancasila.Kewajiban demikian merupakan amanat
nasional dan amanat moral,karena ajaran paham dari sistem ideologi tidak sesuai ,bahkan
bertentangan dengan ajaran ideologi negara Pancasila. Karena secara mendasar dan
mendesak negara berkewajiban meningkatkan pendidikan nasional sebagai pembudayaan
nilai dasar negara Pancasila. Sistem kenegaraan RI secara formal adalah kelembagaan
nasional yang bertujuan mewujudkan asas normatif filosifis-ideologis,sebagai kaedah
fundamental dan asas kerokhanian negara di dalam kelembagaan negara bangsa. Bagi
masyarakat pada umumnya terutama para kader orsospol dan tenaga–tenaga aparatur negara.
bahkan kelembagaan nasional seyogyanya diberikan program pembudayaan nilai dasar
negara Pancasila,secara melembaga yang dikelola lintas kelembagaan(departemen dan non
depertemen). Dengan harapan kelembagaan dimaksud supaya lebih mantab dan representatif
dan dapat menauladani dalam melayani publik untuk berperilaku/bersikap sesuai dengan
nilai-nilai luhur bangsanya pada kehidupannya sehari hari.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ketahanan Nasional ?
2. Apa saja Macam-macam Ketahanan nasional ?
3. Apa saja Upaya negara sebagai perwujudan Ketahanan Nasional ?
4. Bagaimana Implementasi Pancasila sebagai pertahanan dan Keamanan ? hal 89 buku bu
dayu
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Implementasi Pancasila sebagai pertahanan dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak
warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undang negara, baik dalam
rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak
warganya. (Adha, 2020) Konsepsi Terhadap Pemecahan
B. Masalahan Penduduk Dalam Rangka Ketahanan Nasional
Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, harus dicari solusinya
melalui kebijakan, strategi dan upaya-upaya yang perlu dilakukan sebagai berikut:
Kebijakan
Kebijakan yang perlu ditempuh adalah “Optimalisasikan Pembangunan Nasional
Berorientasi Kependudukan Berwawasan Ketahanan Nasional“. Optimalisasi
Pembangunan Nasional Berorientasi Kependudukan Berwawasan Ketahanan Nasional
adalah suatu proses pembangunan nasional yang dilaksanakan secara terus-menerus,
menjadikan “penduduk” sebagai titik sentral pembangunan nasional baik sebagai
subjek maupun objek pembangunan melalui peningkatan kualitas dan produktivitas
sumber daya manusia, melibatkan seluruh lapisan strata penduduk mulai dari desa
sampai ke tingkat nasional. Dengan demikian, diharapkan penduduk Indonesia mampu
memperkuat “bargaining position“ menghadapai era globalisasi dan memperkokoh
ketahanan nasional bangsa Indonesia di dalam wadahNKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Strategi
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut di atas, perlu ditempuh strategi sebagai
berikut :
1) Pengendalian kuantitas penduduk melalui pengaturan fertilitas dan penurunan
mortalitas
2) Peningkatan kualitas penduduk melalui peningkatan dan kontinu
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Monitoring adalah kegiatan pemantauam untuk memperoleh informasi secara terus-menerus
sehingga hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi yaitu kegiatan penilaian
di akhir kegiatan untuk melihat pencapaian dari program yang dijalankan. Penerapan
biosecurity pada kegiatan budidaya perairan berbeda-beda tergantung pada jenis hewan yang
dibudidayakan, serta tempat dilakukannya budidaya hewan tersebut
9
DAFTAR PUSTAKA
NiputuDk, 2013. https://ndkbluefin.wordpress.com/2013/10/08/monitoring-surveillance-dan-
penanggulangan-penyakit-ikan-di-minahasa-utara/ : diakses 5 April 2021
10