Magnetohidrodinamika
Pada bab ini akan dibahas secara umum persamaan gerak dari plasma yang
dinyatakan oleh persamaan momen dan secara singkat tentang quark dan plasma
quark-gluon.
dimana n, ρ, dan ρq adalah rapat partikel, rapat massa, dan rapat muatan. ~u
~ dan B
adalah kecepatan fluida rata-rata dan ~j adalah rapat arus. E ~ adalah
medan elektromagnetik total yaitu dari sumber luar dan dari sumber ρq dan
dimana p adalah tekanan skalar, ~u adalah kecepatan medan dan η adalah koefisien
viskositas. Dengan menganggap fluida inkompresibel maka ∇ · ~u = 0 sehingga
persamaan gerak fluidanya menjadi :
∂~u 1 ~ ~ ~
+ (~u · ∇)~u = ρq E + j × B − ∇p − η∇2~u (2.4)
∂t ρ
Untuk plasma yang terdiri dari dua spesies, misalkan ion dan elektron maka
persamaan momen dinyatakan dengan :
∂ne
+ ∇ · (ne u~e ) = 0 (2.5)
∂t
∂nI
+ ∇ · (nI u~I ) = 0 (2.6)
∂t
yang merupakan persamaan kekekalan jumlah partikel, dimana elektron bermu-
atan -q bermassa m dan ion bermuatan q bermassa M. Dengan mengabaikan
koefisien viskositas maka persamaan gerak masing-masing fluida dapat dituliskan
:
∂ u~e 1 ~ − qne u~e × B
~ − ∇pe
+ (u~e · ∇)u~e = −qne E (2.7)
∂t mne
∂ u~I 1 ~ + qnI u~I × B~ − ∇pI
+ (u~I · ∇)u~I = qnI E (2.8)
∂t MnI
medan elektromagnetik E ~ dan B ~ ditentukan dari persamaan maxwell dengan
rapat muatan ρq dan rapat arus ~j diyatakan dengan :
ρq = q(nI − ne ) (2.9)
~j = q(nI u~I − ne u~e ) (2.10)
r b̄, rḡ, bḡ, br̄, gr̄, g b̄, √12 (rr̄ − bb̄), √16 (rr̄ + bb̄ − 2gḡ), √13 (rr̄ + gḡ + bb̄)
Berbeda dengan foton yang tidak memiliki muatan, gluon memiliki muatan war-
na sehingga dapat berinteraksi secara kuat dengan sesama gluon. Karena adanya
interaksi kuat antar gluon ini maka seperti halnya kombinasi quark pada hadron,
gluon dapat juga membentuk kombinasi colour singlet, GG dan GGG. Gluon da-
lam kondisi ini disebut Glueball .
Plasma Quark-Gluon
Plasma quark-gluon terbentuk pada tumbukan ultrarelativistik antar ion berat
seperti ion Au atau ion Sn dalam relativistic heavy ion collider di Brokhave na-
tional laboratory. Plasma quark-gluon adalah fase dari Quantum Cromodynamics
(QCD) yang muncul pada suhu dan kerapatan yang sangat tinggi (dalam orde
Tc = 170 MeV, atau sekitar 1013 K). Plasma quark-gluon terdiri dari quark dan
gluon seperti halnya pada hadron. Perbedaan kedua fase QCD ini adalah sebagai
berikut : pada hadron setiap quark dalam keadaan terikat dengan quark lain
atau dengan anti-quark (confined). Sedangkan pada plasma quark-gluon quark
dan anti quark tidak terikat membentuk hadron (de-confined) dan bergerak be-
bas pada suatu volume bersuhu tinggi yang disebut fireball.
Kenapa disebut plasma ?
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa plasma adalah fluida yang terdiri dari partikel-
partikel bermuatan listrik yang saling berinteraksi satu sama lain dan bergerak
Gambar 2.2: Quark dan Gluon pada plasma Quark-Gluon. Quark tidak berikatan
membentuk hadron tetapi bergerak bebas pada fireball (deconfined). Fireball
terbentuk pada temperatur diatas 100 MeV, atau sekitar 1013 K
.
8
Pada bab ini dijelaskan unifikasi antara medan fluida dan elektromagnetik untuk
kasus Abelian dan non-Abelian dengan menggunakan teori gauge. Dari unifi-
kasi ini kita akan menurunkan persamaan gerak medan fluida yang berinteraksi
dengan materi dan medan elektromagnetik dalam limit non-relativistik seperti
persamaan gerak pada plasma. Unifikasi dilakukan pada medan fluida Abe-
lian dan diperluas untuk medan fluida non-Abelian. Prosedur yang dilakuk-
an untuk menyatukan kedua interaksi adalah dengan mengerjakan simetri grup
U(1)F D ⊗ U(1)G dan G(n)F D ⊗ G(n)G pada medan materi (boson dan fermion).
L = ∂µ Φ∂ µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ (3.1)
Untuk mengunifikasi medan materi dan medan gauge maka dikerjakan transfor-
masi gauge lokal : U(1)F D ⊗ U(1)G : pada medan materi. Lagrangian materi
harus invarian terhadap transformasi ini :
dimana :
U (x)F = e−iα(x)
U (x)EM = e−iβ(x)
dengan α (x) dan β (x) merupakan sembarang fungsi real . Untuk kasus infinite-
simal transformation e−iα(x) ≈ (1−iα (x)). Pada kasus transformasi gauge global
∂ µ Φ (x) ditransformasikan seperti Φ (x) , tetapi bila dikerjakan transformasi ga-
uge lokal maka akan terdapat suku-suku tambahan :
δΦ = −i (α + β) Φ (3.2)
δΦ∗ = i (α + β) Φ∗ (3.3)
δ∂ µ Φ = −i∂ µ αΦ − i∂ µ βΦ − i (α + β) ∂ µ Φ (3.4)
Karena terdapat suku tambahan pada bentuk derivatif maka lagrangian L (Φ, ∂µ Φ)
menjadi tidak invarian terhadap transformasi gauge lokal. Untuk mengatasi hal
ini kita harus menyusun bentuk derivatif yang memiliki sifat transformasi seperti
Φ(x).
∂L ∂L ∗ ∂L ∂L
δL = δΦ + δΦ + δ (∂µ Φ) + δ (∂ µ Φ∗ ) (3.6)
∂Φ ∂Φ∗ ∂ (∂µ Φ) ∂ (∂ µ Φ∗ )
δL = (∂µ α + ∂µ β) i (Φ∗ ∂ µ Φ − Φ∂ µ Φ∗ ) (3.7)
δL = (∂µ α + ∂µ β) J µ (3.8)
10
• L1 = − (eAµ + gBµ ) J µ
dimana Aµ dan Bµ merupakan medan gauge ( medan elektromagnetik dan
medan fluida ) yang ditransformasikan oleh transformasi gauge sebagai :
1
Aµ (x) −→ Aµ (x) + ∂µ α
e
1
Bµ (x) −→ Bµ (x) + ∂µ β
g
dengan e dan g merupakan konstanta kopling yang menentukan kekuatan
interaksi antara medan materi dengan medan gauge. Dengan tambahan
suku ini maka akan didapatkan :
δJµ = 2Φ∗ Φ (∂ µ α + ∂ µ β)
• L2 = (e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ ) Φ∗ Φ
L = ∂µ Φ∂ µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ − (eAµ + gBµ ) J µ
+ e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ Φ∗ Φ
agar memiliki arti fisis maka harus ditambahkan bentuk yang mengandung kua-
dratik dari ∂ ν Aµ dan ∂ ν B µ sebagai suku kinetik dari medan gauge. Bentuk skalar
11
F µν (x) = ∂ µ Aν − ∂ ν Aµ (3.11)
S µν (x) = ∂ µ B ν − ∂ ν B µ (3.12)
1 1
− F µν Fµν − S µν Sµν (3.13)
4 4
Suku-suku pada lagrangian ini menyatakan interaksi dari masing-masing medan.
Untuk mendapatkan bentuk derivatif yang kovarian terhadap transformasi maka
kita definisikan derivatif kovarian :
− e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ Φ = 0
(3.17)
12
∂µ F µν = eJ ν (3.18)
dengan : J = i (Φ∗ D ν Φ − ΦD ν Φ∗ )
Persamaan di atas analog dengan persamaan Maxwell inhomogen pada elek-
trodinamika klasik. Persamaan diatas juga menjelaskan bahwa medan elektro-
magnetik digenerasi oleh interaksi kedua partikel yang memiliki muatan e, tanpa
kehadiran partikel maka medan elektromagnetik tidak akan muncul. Karena sifat
F µν yang antisimetrik maka akan diperoleh :
∂µ J µ = 0 (3.19)
yang berarti J merupakan besaran yang kekal bila terdapat medan elektromag-
netik.
• Persamaan Gerak Medan Fluida
Dengan cara yang sama kita dapat menurunkan persamaan gerak fluida yang
analog dengan persamaan skalar Maxwell.
∂µ S µν = gJ ν (3.20)
dan J = (ρ, J) Vektor-vektor yang ekuivalen dengan medan listrik dan medan
magnetik adalah vektor R dan vektor Q.
S io = Qi (3.21)
S ij = −εijk Rk (3.22)
dan :
!
~
B
Q = − + ∇B o (3.23)
∂t
~
R = ∇×B (3.24)
13
Prosedur yang sama kita lakukan seperti pada materi boson yaitu mengerjak-
an transformasi gauge lokal pada lagrangian density, maka kita akan memperoleh:
δψ = −i (α + β)
δ ψ̄ = i (α + β)
δ∂µ ψ̄ = i (α + β) ∂µ ψ̄ + i (∂µ α + ∂µ β)
∂L ∂L ∂L
δL = δψ + δ ψ̄ + δ ∂µ ψ̄ (3.28)
∂ψ ∂ ψ̄ ∂ ∂µ ψ̄
Lagrangian ini tidak invarian terhadap transformasi gauge lokal karena ada tam-
bahan suku δL = (∂µ α + ∂µ β) J µ dimana J µ = ψ̄γ µ ψ merupakan vektor arus
empat untuk medan fermion. Untuk itu harus ditambahkan suku :
• L1 = − (eAµ + gBµ ) J µ
Karena pada vektor arus empatnya tidak mengandung bentuk derifatif maka
vektor arus empat ini invarian terhadap transformasi gauge lokal, atau δJ µ = 0.
14
[i∂
/ − (eA
/ + gB
/) − m]ψ = 0 (3.33)
∂µ F µν = eJ ν (3.34)
∂µ S µν = gJ ν (3.35)
∇.R = 0 (3.36)
∂R
∇×Q = − (3.37)
∂t
dari persamaan arus kovarian, j ν = gJ ν dan persamaan gerak magnetofluidanya
ambil ν = 0 akan didapatkan :
∂1 S 10 + ∂2 S 20 + ∂3 S 30 = ρ
sehingga :
∇.Q = ρ (3.38)
15
∂0 S 01 + ∂2 S 21 + ∂3 S 31 = j 1
∂Q1 ∂R3 ∂R2
− + − = j1
∂t ∂x2 x3
Persamaan Maxwell yang keempat adalah :
∂Q
∇×R− =j (3.39)
∂t
∂o S oj + ∂i S ij = gJ j
∂o S oj + ∂i ∂ i B j − ∂ j B i = gJ j
B i = φU i (3.40)
16
Bila dianggap T tetap, maka kita akan mendapatkan 2 persamaan gerak magne-
tofluida yang ekuivalen dengan persamaan gerak plasma pada persamaan (2.1)
dan (2.2) :
∂J o
+ ∇J~ = 0 (3.43)
∂t
∂~v
+ (~v .∇) ~v = g J~˜ (3.44)
∂t
17
dengan Cabc adalah konstanta struktur antisimetrik dengan Cabc = −Cbac . Jumlah
generator dan medan gauge ditentukan oleh dimensi dari grup. Untuk grup SU(n)
atau O(n + 1) memiliki generator sebanyak n2 − 1 dan index a = 1, 2, ....n2 −
1. Lagrangian yang invarian terhadap transformasi gauge lokal diatas dapat
diperoleh dengan memasukkan suku yang mengandung medan gauge Aµa dan
medan fluida non-Abelian Bµa dengan sifat transformasi :
1
Aµa → A′µa ≡ Aµa + ∂µ αa + Cabc αb Aµc (3.49)
gG
′ 1
Bµa → Bµa ≡ Bµa + ∂µ βa + Cabc βb Bµc (3.50)
gF
dengan gF adalah muatan untuk fluida dan gG adalah muatan gauge. Secara
umum lagrangian density materi yang invarian terhadap simetri gauge adalah :
dengan :
1 1
Lkinetik = − Sµνa Saµν − Fµνa Faµν
4 4
Sa = ∂ Ba − ∂ Ba + gF Cabc Bbµ Bcν
µν µ ν ν µ
18
µ µ 2 µ
Lint = −gF Bµa JaF − gG Aµa JaG + gG Aa Aµb Φ† TaG TbG Φ +
gF2 Baµ Bµb Φ† TaF TbF Φ + gF gG Aµa Bµb Φ† (TaG TbF + TbF TaG ) Φ
• untuk fermion :
µ µ
Lint = −gF Bµa JaF − gG Aµa JaG (3.52)
dengan Jaµ adalah arus materi untuk materi boson dan fermion.
dimana untuk boson dan fermion :
µ
= −i ∂µ Φ† TaX Φ − Φ† TaX ∂µ Φ
Jaboson
µ
Jaf ermion = ψ̄γµ TaX ψ
dengan : X = F, G dan ψ̄ = ψ † γo. Untuk kasus simetri SUF (n) ⊗ SUG (n) atau
OF (n + 1) ⊗ OG (n + 1), maka TF a = TGa contohnya untuk kasus SU(2) ⊗ SU(2)
τa
maka : TF a = TGa = 2
dimana τa adalah matriks pauli, untuk kasus SU(n)F ⊗
τa
U(1)G generator kedua grup adalah : TaG = 1, TaF = 2
dengan τa adalah matriks
λa
pauli dan a = 1, 2, 3 untuk n = 2 atau untuk n = 3, TaF = 2
dengan λa adalah
matriks Gellman dan a = 1, 2....8. Lagrangian density untuk materi dapat juga
ditulis dalam bentuk derifatif kovarian sebagai :
1 1
L = (D µ Φ)† Dµ Φ + ψ̄ (iγ µ Dµ − m) ψ − Sµνa Saµν − Fµνa Faµν + V (Φ) (3.53)
4 4
derifatif kovariannya adalah :
Dengan Lagrangian density total ini maka kita akan dapat mempelajari dinamika
fluida non-Abelian beserta interaksinya dengan medan gauge non-Abelian.
19
Dµ S µν = gF JFν (3.55)
Qk = S ko (3.60)
1
Rk = − εkij S ij (3.61)
2
S ij = εijk Rk (3.62)
~ :
dalam bentuk B µ = B o , B
~
~ a = −∇B o − ∂ Ba − gF Cabc B
Q ~ bBo (3.63)
a c
∂t
R ~ a + 1 gF Cabc B
~a = ∇ × B ~b × B~c (3.64)
2
20
Uai adalah kecepatan relativistik dari medan fluida (Uai = γa vai ) dan γa ≡ (1 −
1
va2 )− 2 adalah faktor relativistik, sedangkan ~va adalah kecepatan spasial. Besaran
φ adalah medan tambahan berdimensi 1 yang ditambahkan untuk melengkapi
dimensi dan merepresentasikan distribusi dari fluida pada sistem, dan hanya ber-
gantung pada temperatur [5]. Indeks a,b,c menunjukkan aliran fluida pada ruang
internal. Model fluida yang dibuat dinyatakan oleh suku kinematik dan fungsi
distribusi yang terpisah.
dalam bentuk vektor persamaan geraknya dapat dituliskan :
∂Q~a
− ~ a = gF (J~a −Cabc Bob Q
+∇×R ~ c +Cabc B ~ c − gG Cabc Aob Q
~ b ×R ~ c + gG Cabc A
~ b ×R
~ c)
∂t gF gF
~ dan R
dengan mensubtitusi medan Q ~ :
∂ ∂B ~a
( + ∇Bao + gF Cabc B ~ b B o ) + ∇ × (∇ × B ~ a + 1 gF Cabc B
~b × B~ c ) = (3.66)
c
∂t ∂t 2
∂B~c
gF (J~a + Cabc Bob (∇Bco + ~ lBo ) +
+ gF Cclm B m
∂t
~ b × (∇ × B
Cabc B ~ c + 1 gF Cclm B ~ m ) + gG Cabc Aob (∇B o +
~l × B
c
2 gF
∂B~c
+ gF Cclm B~ l B o ) + gG Cabc A ~ b × (∇ × B~ c + 1 gF Cclm B
~l × B~ m ))
m
∂t gF 2
Dengan mensubtitusi medan fluida pada ( 3.65 ) dan pada limit non-relativistik
h 2 i
va
nilai γ → 1, φ → 1, kecuali pada suku :∇φγa = ∇ 2 + φ maka kita akan da-
patkan bentuk vektor dari persamaan gerak non-relativistik Magnetofluida non-
Abelian :
∂ ∂~va ∇va2
1
+ + ∇φ + gF Cabc~vb + ∇ × (∇ × ~va + gF Cabc~vb × ~vc ) =
∂t ∂t 2 2
2
∇v ∂~vc
gF (J~a + Cabc ( c + ∇φ + + gF Cclm~vl ) +
2 ∂t
1 gG ∇v 2
Cabc~vb × (∇ × ~vc + gF Cclm~vl × ~vm ) + Cabc Aob ( c + ∇φ +
2 gF 2
∂~vc gG ~ b × (∇ × ~vc + 1 gF Cclm~vl × ~vm ))
+ gF Cclm~vl ) + Cabc A
∂t gF 2
21
22
Dµ F µν = gF JQµ (3.72)
23
24
Perhitungan Energi
Magnetofluida berbasis Teori
Gauge
Pada bab ini kita akan menurunkan tensor energi-momentum untuk kasus umum
yaitu dari lagrangian dengan medan non-Abelian. Dengan tensor energi-momentum
tersebut kita dapat memperoleh energi total dan momentum dari sistem magne-
tofluida.
Tensor energi-momentum dapat diperoleh dari prinsip variasi, yaitu dari variasi
aksi :
∂L ∂L ∂L
Z Z
δS = [ − ∂µ [ ]]δΦd4 x + [ [δΦ + [∂ν ]δxv ]
R ∂Φ ∂(∂µ Φ) ∂R ∂(∂µ Φ)
∂L
−[ ∂ν − δνµ Lδxν ]]
∂(∂µ Φ)
Suku pertama pada suku integral permukaan merupakan variasi total dari Φ (δΦ),
sedangkan suku kedua didefinisikan sebagai tensor energi-momentum θνµ :
∂L
θνµ = ∂ν Φ − δνµ L (4.1)
∂ (∂µ Φ)
atau :
∂L
θµν = ∂ ν Φ − g µν L (4.2)
∂ (∂µ Φ)
25
sehingga :
oo
θmateri+interaksi = (∂ o Φ)† ∂ o Φ + igG Aoa ∂o Φ† Ta Φ − igG Aoa Φ† Ta ∂o Φ −
igG Aoa ∂o Φ† Ta Φ + igG Aoa Φ† Ta ∂o Φ + igF Bao ∂o Φ† Ta Φ − igF Bao Φ† Ta ∂o Φ −
2 o
igF Boa ∂o Φ† Ta Φ + igF Boa Φ† Ta ∂o Φ − gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ − gF2 Bao Bob
Φ† Ta Tb Φ − gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ + (Di Φ)† (Di Φ) + V (Φ)
2 o 2 o
gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ − gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ + gF2 Bao Bob Φ† Ta Tb Φ − gF2 Bao Bob Φ† Ta Tb Φ +
gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ − gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ
26
oo
= D o Φ† D oΦ + igG Aoa Φ† Ta D o Φ − D o Φ† Ta Φ +
θmateri+interaksi
igF Boa Φ† Ta D o Φ − D o Φ† Ta Φ + (Di Φ)† (Di Φ)
atau :
oo
θmateri+interaksi = D o Φ† D o Φ + gG Aoa Jao + gF Boa Jao + (Di Φ)† (Di Φ) (4.6)
∂B ~a
~
−Qa · ~ o ~
= Qa · Qa + ∇Ba + gF Cabc Bb Bc o
∂t
~a · Q
=Q ~a + ∇ · Q~ aBo − ∇ · Q ~ a B o + gF Cabc Q~a · B
~ b Bo
a a c
~ a Ao ) − (∇ · E
X = ∇ · (E ~ a )Ao + gG Cabc (E
~a · A
~ b )Ao + ∇ · (Q
~ aB o )
a a c a
~ a )B o + gF Cabc (Q
−(∇ · Q ~a · B
~ b )B o + gG Aoa J o + gF Boa J o
a c a a
~ a + gG Cabc A
∇·E ~b · E
~ c = gG J o (4.8)
a
~ a + gF Cabc B
∇·Q ~b · Q
~ c = gF J o (4.9)
a
bila kita subtitusi ke dalam X maka suku-sukunya saling meniadakan kecuali suku
berikut :
X =∇· E~ a Ao + ∇ · Q~ aBo
a a
27
dimana :
~ † · (DΦ)
~ 1 ~a · E~ a) +
H = (D o Φ)† D o Φ + (DΦ) + (Ba · Ba + E (4.10)
2
1 ~ ~ ~a · Q
~ a ) + V (Φ)
(Ra · Ra + Q
2
~ = ∇ − igG A
Dengan : D ~ a TaG − igF B
~ a TaF
Materi Fermion
Lagrangian density untuk fermion yang berinteraksi dengan medan fluida dan
medan gauge non-Abelian secara umum dapat dinyatakan sebagai :
1 1
L = iψ̄γ µ Dµ ψ − mψ̄ψ − Faαβ Faαβ − Sαβa Saαβ (4.11)
4 4
Energi-momentum tensornya berbentuk :
µ ν k µ ν k
θµν = iψ̄γ µ ∂ ν ψ − Fak ∂ Aa − Sak ∂ Ba − g µν L (4.12)
komponen ke-00 merupakan Hamiltonian dari sistem dapat dihitung dengan cara
yang sama seperti kasus pada boson, kita akan dapatkan :
28
29