Anda di halaman 1dari 26

Bab 2

Magnetohidrodinamika

Pada bab ini akan dibahas secara umum persamaan gerak dari plasma yang
dinyatakan oleh persamaan momen dan secara singkat tentang quark dan plasma
quark-gluon.

2.1 Persamaan Gerak Plasma


Plasma didefinisikan sebagai gas yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan lis-
trik yang bergerak bebas yaitu elektron dan ion. Plasma terbentuk pada tempera-
tur tinggi ketika elektron-elektron terpisah dari atom netral. Plasma merupakan
fase keempat dari materi karena memiliki sifat yang berbeda dengan zat padat,
dan fluida ( zat cair dan gas ). Magnetohidrodinamika merupakan cabang ilmu
fisika yang mempelajari interaksi antara plasma dengan medan elektromagnetik.
Persamaan magnetohidrodinamika dinyatakan dengan persamaan momen yang
diturunkan dari persamaan Boltzmann-Vlasov [10]. Untuk plasma yang terdiri
dari satu spesies persamaan momennya didefinisikan :
∂n
+ ∇ · (~un) = 0 (2.1)
∂t
dan   3
∂~u ~ ~ ~
X ∂pij
ρ + (~u · ∇)~u = ρq E + j × B − (2.2)
∂t j=1
∂xj

dimana n, ρ, dan ρq adalah rapat partikel, rapat massa, dan rapat muatan. ~u
~ dan B
adalah kecepatan fluida rata-rata dan ~j adalah rapat arus. E ~ adalah
medan elektromagnetik total yaitu dari sumber luar dan dari sumber ρq dan

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


~j. Suku terakhir pada persamaan kedua adalah tensor gradien tekanan, dimana
untuk kasus fluida homogen dan isotropik [9] berbentuk :
3
X ∂pij −∂p η ∂∇ · ~u
− = + + η∇2 ui (2.3)
j=1
∂xj ∂xi 3 ∂i

dimana p adalah tekanan skalar, ~u adalah kecepatan medan dan η adalah koefisien
viskositas. Dengan menganggap fluida inkompresibel maka ∇ · ~u = 0 sehingga
persamaan gerak fluidanya menjadi :
∂~u 1 ~ ~ ~ 
+ (~u · ∇)~u = ρq E + j × B − ∇p − η∇2~u (2.4)
∂t ρ
Untuk plasma yang terdiri dari dua spesies, misalkan ion dan elektron maka
persamaan momen dinyatakan dengan :
∂ne
+ ∇ · (ne u~e ) = 0 (2.5)
∂t
∂nI
+ ∇ · (nI u~I ) = 0 (2.6)
∂t
yang merupakan persamaan kekekalan jumlah partikel, dimana elektron bermu-
atan -q bermassa m dan ion bermuatan q bermassa M. Dengan mengabaikan
koefisien viskositas maka persamaan gerak masing-masing fluida dapat dituliskan
:
∂ u~e 1  ~ − qne u~e × B
~ − ∇pe

+ (u~e · ∇)u~e = −qne E (2.7)
∂t mne
∂ u~I 1  ~ + qnI u~I × B~ − ∇pI

+ (u~I · ∇)u~I = qnI E (2.8)
∂t MnI
medan elektromagnetik E ~ dan B ~ ditentukan dari persamaan maxwell dengan
rapat muatan ρq dan rapat arus ~j diyatakan dengan :

ρq = q(nI − ne ) (2.9)
~j = q(nI u~I − ne u~e ) (2.10)

2.2 Quark dan Plasma Quark-Gluon


Quark
Quark merupakan partikel fundamental penyusun materi. Di alam, quark tidak

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


pernah teramati sebagai partikel bebas tetapi selalu terikat bersama dengan qu-
ark yang lain atau dengan antiquark melalui suatu potensial pengikat membentuk
suatu materi yang disebut Hadron. Terdapat dua kombinasi quark yaitu Baryon
dengan kombinasi 3 quark QQQ yaitu proton, netron dan Meson dengan kombi-
nasi QQ̄ yaitu meson. Terdapat 6 jenis quark yaitu u (up), d (down), c (charm),
s (strange), t (top), dan b (bottom). Untuk mematuhi larangan pauli [3], maka
harus terdapat bilangan kuantum tambahan yaitu warna.
Muatan warna pada quark dibedakan menjadi 3 yaitu, r (red ), g (green), dan b
(blue), sedangkan anti-quark membawa anti-warna. Seperti halnya interaksi elek-
tromagnetik, interaksi kuat antar quark juga dimediasi oleh suatu partikel boson,
partikel ini disebut gluon yang masing-masing memiliki warna dan anti-warna.
State yang mungkin dari gluon adalah :

r b̄, rḡ, bḡ, br̄, gr̄, g b̄, √12 (rr̄ − bb̄), √16 (rr̄ + bb̄ − 2gḡ), √13 (rr̄ + gḡ + bb̄)

Berbeda dengan foton yang tidak memiliki muatan, gluon memiliki muatan war-
na sehingga dapat berinteraksi secara kuat dengan sesama gluon. Karena adanya
interaksi kuat antar gluon ini maka seperti halnya kombinasi quark pada hadron,
gluon dapat juga membentuk kombinasi colour singlet, GG dan GGG. Gluon da-
lam kondisi ini disebut Glueball .
Plasma Quark-Gluon
Plasma quark-gluon terbentuk pada tumbukan ultrarelativistik antar ion berat
seperti ion Au atau ion Sn dalam relativistic heavy ion collider di Brokhave na-
tional laboratory. Plasma quark-gluon adalah fase dari Quantum Cromodynamics
(QCD) yang muncul pada suhu dan kerapatan yang sangat tinggi (dalam orde
Tc = 170 MeV, atau sekitar 1013 K). Plasma quark-gluon terdiri dari quark dan
gluon seperti halnya pada hadron. Perbedaan kedua fase QCD ini adalah sebagai
berikut : pada hadron setiap quark dalam keadaan terikat dengan quark lain
atau dengan anti-quark (confined). Sedangkan pada plasma quark-gluon quark
dan anti quark tidak terikat membentuk hadron (de-confined) dan bergerak be-
bas pada suatu volume bersuhu tinggi yang disebut fireball.
Kenapa disebut plasma ?
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa plasma adalah fluida yang terdiri dari partikel-
partikel bermuatan listrik yang saling berinteraksi satu sama lain dan bergerak

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


bebas di seluruh volume fluida. Pada plasma quark-gluon, quark dan gluon me-
miliki muatan yaitu warna, dan dapat bergerak bebas di seluruh volume fireball.
Perbedaan keduanya adalah muatan quark merupakan muatan non-Abelian se-
dangkan muatan listrik merupakan muatan abelian.

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Gambar 2.1: Quark dan Gluon pada Hadron. Quark terikat bersama dengan
quark lainnya (confined) dengan kondisi colour-netral membentuk hadron

Gambar 2.2: Quark dan Gluon pada plasma Quark-Gluon. Quark tidak berikatan
membentuk hadron tetapi bergerak bebas pada fireball (deconfined). Fireball
terbentuk pada temperatur diatas 100 MeV, atau sekitar 1013 K
.
8

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Bab 3

Unifikasi Magnetofluida dengan


prinsip Gauge

Pada bab ini dijelaskan unifikasi antara medan fluida dan elektromagnetik untuk
kasus Abelian dan non-Abelian dengan menggunakan teori gauge. Dari unifi-
kasi ini kita akan menurunkan persamaan gerak medan fluida yang berinteraksi
dengan materi dan medan elektromagnetik dalam limit non-relativistik seperti
persamaan gerak pada plasma. Unifikasi dilakukan pada medan fluida Abe-
lian dan diperluas untuk medan fluida non-Abelian. Prosedur yang dilakuk-
an untuk menyatukan kedua interaksi adalah dengan mengerjakan simetri grup
U(1)F D ⊗ U(1)G dan G(n)F D ⊗ G(n)G pada medan materi (boson dan fermion).

3.1 Unifikasi Magnetofluida dengan TeoriGauge


Abelian
Pada fisika partikel teori unifikasi dilakukan dengan menggunakan prinsip perta-
ma ( first principle) yaitu dengan menggunakan pendekatan Lagrangian. Prose-
durnya adalah melakukan transformasi oleh grup tertentu pada medan materi.
Lagrangian dari materi harus invarian terhadap transformasi ini, sebagai konse-
kuensinya maka pada lagrangian akan muncul suku-suku baru yang menunjukkan
interaksi antara materi dengan medan gauge atau interaksi antara sesama medan
gauge.

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Lagrangian density Medan boson
Lagrangian density untuk medan boson dinyatakan dengan :

L = ∂µ Φ∂ µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ (3.1)

Untuk mengunifikasi medan materi dan medan gauge maka dikerjakan transfor-
masi gauge lokal : U(1)F D ⊗ U(1)G : pada medan materi. Lagrangian materi
harus invarian terhadap transformasi ini :

Φ (x) → U (x)F Φ (x)

Φ′ (x) → U (x)EM Φ′ (x)

dimana :
U (x)F = e−iα(x)

U (x)EM = e−iβ(x)

dengan α (x) dan β (x) merupakan sembarang fungsi real . Untuk kasus infinite-
simal transformation e−iα(x) ≈ (1−iα (x)). Pada kasus transformasi gauge global
∂ µ Φ (x) ditransformasikan seperti Φ (x) , tetapi bila dikerjakan transformasi ga-
uge lokal maka akan terdapat suku-suku tambahan :

δΦ = −i (α + β) Φ (3.2)

δΦ∗ = i (α + β) Φ∗ (3.3)

δ∂ µ Φ = −i∂ µ αΦ − i∂ µ βΦ − i (α + β) ∂ µ Φ (3.4)

δ∂ µ Φ∗ = i∂ µ αΦ∗ + i∂ µ βΦ∗ + i (α + β) ∂ µ Φ∗ (3.5)

Karena terdapat suku tambahan pada bentuk derivatif maka lagrangian L (Φ, ∂µ Φ)
menjadi tidak invarian terhadap transformasi gauge lokal. Untuk mengatasi hal
ini kita harus menyusun bentuk derivatif yang memiliki sifat transformasi seperti
Φ(x).
∂L ∂L ∗ ∂L ∂L
δL = δΦ + δΦ + δ (∂µ Φ) + δ (∂ µ Φ∗ ) (3.6)
∂Φ ∂Φ∗ ∂ (∂µ Φ) ∂ (∂ µ Φ∗ )
δL = (∂µ α + ∂µ β) i (Φ∗ ∂ µ Φ − Φ∂ µ Φ∗ ) (3.7)

δL = (∂µ α + ∂µ β) J µ (3.8)

10

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


dimana J µ adalah vektor arus empat materi.
Untuk membuat lagrangian invarian terhadap transformasi gauge, maka kita ha-
rus menambah beberapa suku pada lagrangian density.

• L1 = − (eAµ + gBµ ) J µ
dimana Aµ dan Bµ merupakan medan gauge ( medan elektromagnetik dan
medan fluida ) yang ditransformasikan oleh transformasi gauge sebagai :
1
Aµ (x) −→ Aµ (x) + ∂µ α
e
1
Bµ (x) −→ Bµ (x) + ∂µ β
g
dengan e dan g merupakan konstanta kopling yang menentukan kekuatan
interaksi antara medan materi dengan medan gauge. Dengan tambahan
suku ini maka akan didapatkan :

δL1 = − (∂µ α + ∂µ β) J µ − (eAµ + gBµ ) δJ µ

δL + δL1 = − (eAµ + gBµ ) δJ µ (3.9)

δJµ = 2Φ∗ Φ (∂ µ α + ∂ µ β)

δL + δL1 = −2Φ∗ Φ (eAµ ∂ µ α + eAµ ∂ µ β + gBµ ∂ µ α + gBµ ∂ µ β)

Suku kedua yang harus ditambahkan adalah :

• L2 = (e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ ) Φ∗ Φ

δL2 = (2eAµ ∂ µ + 2gBµ ∂ µ + 2gBµ ∂ µ + 2eAµ ∂ µ ) Φ∗ Φ (3.10)

Jadi kita dapatkan : δL + δL1 + δL2 = 0

L = ∂µ Φ∂ µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ − (eAµ + gBµ ) J µ
+ e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ Φ∗ Φ


agar memiliki arti fisis maka harus ditambahkan bentuk yang mengandung kua-
dratik dari ∂ ν Aµ dan ∂ ν B µ sebagai suku kinetik dari medan gauge. Bentuk skalar

11

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


yang memenuhi dan invarian terhadap transformasi gauge ataupun Lorentz ada-
lah sebanding dengan F µν Fµν dan S µν Sµν . Dengan :

F µν (x) = ∂ µ Aν − ∂ ν Aµ (3.11)

S µν (x) = ∂ µ B ν − ∂ ν B µ (3.12)

merupakan tensor kuat medan (field strength tensor ).


Kita telah mendapatkan Lagrangian density total yang invarian terhadap tran-
sformasi gauge lokal :

Ltotal = ∂µ Φ∂ µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ − (eAµ + gBµ ) J µ


+ e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ Φ∗ Φ


1 1
− F µν Fµν − S µν Sµν (3.13)
4 4
Suku-suku pada lagrangian ini menyatakan interaksi dari masing-masing medan.
Untuk mendapatkan bentuk derivatif yang kovarian terhadap transformasi maka
kita definisikan derivatif kovarian :

Dµ Φ = ∂µ Φ + ieAµ Φ + igBµ Φ (3.14)

sehingga : Dµ Φ (x) −→ U (x) Dµ Φ (x) dengan derivatif kovarian maka La-


grangian density total dapat dituliskan :
1 1
Ltotal = Dµ ΦD µ Φ∗ − m2 Φ∗ Φ − F µν Fµν − S µν Sµν (3.15)
4 4
Persamaan Gerak
d4 xL dapat dipe-
R
Berdasarkan prinsip aksi minimum δS = 0, dengan S =
roleh persamaan Euler - Lagrange :
∂L ∂L
∂µ − =0 (3.16)
∂ (∂µ Φ) ∂Φ
dengan Φ adalah sembarang medan.
• Persamaan Gerak Medan Boson
dengan subtitusi Lagrangian density total ke persamaan ( 3.16 ) dan Φ = Φ∗
maka akan didapat persamaan gerak :

∂µ ∂ µ + 2ieAµ ∂µ + 2igB µ ∂µ + ie∂µ Aµ + ig∂µ B µ + m2 Φ




− e2 Aµ Aµ + g 2 Bµ B µ + 2egAµ B µ Φ = 0

(3.17)

12

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


• Persamaan Gerak Medan Elektromagnetik
Persamaan gerak Medan elektromagnetik didapatkan dengan mensubtitusi persa-
maan ( 3.13 ) ke dalam persamaan ( 3.16 ) dengan Φ = Aν , maka akan didapatkan
:
∂µ F µν = ie (Φ∗ ∂ ν − Φ∂ ν Φ∗ ) − 2e2 Aν + 2egB ν Φ∗ Φ


Dengan menggunakan derivatif kovarian maka bentuk di atas dapat dituliskan :

∂µ F µν = eJ ν (3.18)

dengan : J = i (Φ∗ D ν Φ − ΦD ν Φ∗ )
Persamaan di atas analog dengan persamaan Maxwell inhomogen pada elek-
trodinamika klasik. Persamaan diatas juga menjelaskan bahwa medan elektro-
magnetik digenerasi oleh interaksi kedua partikel yang memiliki muatan e, tanpa
kehadiran partikel maka medan elektromagnetik tidak akan muncul. Karena sifat
F µν yang antisimetrik maka akan diperoleh :

∂µ J µ = 0 (3.19)

yang berarti J merupakan besaran yang kekal bila terdapat medan elektromag-
netik.
• Persamaan Gerak Medan Fluida
Dengan cara yang sama kita dapat menurunkan persamaan gerak fluida yang
analog dengan persamaan skalar Maxwell.

∂µ S µν = gJ ν (3.20)

dan J = (ρ, J) Vektor-vektor yang ekuivalen dengan medan listrik dan medan
magnetik adalah vektor R dan vektor Q.

S io = Qi (3.21)
S ij = −εijk Rk (3.22)

dan :
!
~
B
Q = − + ∇B o (3.23)
∂t
~
R = ∇×B (3.24)

13

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Lagrangian density Medan Fermion
Lagrangian untuk medan fermion adalah :

L = −i∂µ ψ̄γ µ ψ − mψ̄ψ (3.25)

dimana ψ adalah vektor 4 × 1 γ µ adalah matrix 4 × 4 , γ µ = (β, β~


α), matrix α
~
dan β~ didefinisikan :
   
0 ~σ I 0
α
~= , β~ = (3.26)
~σ 0 0 −I

I adalah matrix satuan 2 × 2 dan σ adalah matriks Pauli :


     
0 1 0 −i 1 0
σ~1 = , σ~2 = , σ~3 = (3.27)
1 0 i 0 0 −1

Prosedur yang sama kita lakukan seperti pada materi boson yaitu mengerjak-
an transformasi gauge lokal pada lagrangian density, maka kita akan memperoleh:

δψ = −i (α + β)
δ ψ̄ = i (α + β)
δ∂µ ψ̄ = i (α + β) ∂µ ψ̄ + i (∂µ α + ∂µ β)

∂L ∂L  ∂L
δL = δψ + δ ψ̄ + δ ∂µ ψ̄  (3.28)
∂ψ ∂ ψ̄ ∂ ∂µ ψ̄
Lagrangian ini tidak invarian terhadap transformasi gauge lokal karena ada tam-
bahan suku δL = (∂µ α + ∂µ β) J µ dimana J µ = ψ̄γ µ ψ merupakan vektor arus
empat untuk medan fermion. Untuk itu harus ditambahkan suku :

• L1 = − (eAµ + gBµ ) J µ

δL1 = − (∂µ α + ∂µ β) J µ − (eAµ + gBµ ) δJ µ

δL + δL1 = − (eAµ + gBµ ) δJ µ (3.29)

Karena pada vektor arus empatnya tidak mengandung bentuk derifatif maka
vektor arus empat ini invarian terhadap transformasi gauge lokal, atau δJ µ = 0.

14

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Dengan penambahan suku kinetik dari kedua medan gauge maka akan didapatkan
lagrangian density total untuk medan fermion :
1 1
L = −i∂µ ψ̄γ µ ψ − mψ̄ψ − (eAµ + gBµ ) ψ̄γ µ ψ − F µν Fµν − S µν Sµν (3.30)
4 4
Derifatif kovariannya dituliskan :

Dµ ψ = (∂µ + ieAµ + igBµ ) ψ (3.31)

dalam bentuk derifatif kovarian lagrangian totalnya dapat dituliskan :


1 1
L = −iDµ ψ̄γ µ ψ − mψ̄ψ − Fµν F µν − S µν Sµν (3.32)
4 4
perbedaan utama dengan lagrangian density medan boson adalah tidak adanya
suku interaksi antara medan elektromagnetik dengan medan fluida.
Persamaan Gerak
Dengan mensubtitusi Lagrangian ke persamaan Euler-Lagrange maka kita
akan memperoleh persamaan gerak untuk masing-masing medan adalah:

[i∂
/ − (eA
/ + gB
/) − m]ψ = 0 (3.33)
∂µ F µν = eJ ν (3.34)
∂µ S µν = gJ ν (3.35)

3.2 Persamaan Maxwell Magnetofluida


Dari persamaan ( 3.23 ) dan ( 3.24 ) didapatkan :

∇.R = 0 (3.36)
∂R
∇×Q = − (3.37)
∂t
dari persamaan arus kovarian, j ν = gJ ν dan persamaan gerak magnetofluidanya
ambil ν = 0 akan didapatkan :

∂1 S 10 + ∂2 S 20 + ∂3 S 30 = ρ

sehingga :
∇.Q = ρ (3.38)

15

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


bila kita ambil ν = 1 :

∂0 S 01 + ∂2 S 21 + ∂3 S 31 = j 1
∂Q1 ∂R3 ∂R2
− + − = j1
∂t ∂x2 x3
Persamaan Maxwell yang keempat adalah :
∂Q
∇×R− =j (3.39)
∂t

3.3 Persamaan Gerak Magnetofluida untuk li-


mit non-Relativistik
Dari persamaan gerak untuk magnetofluida ∂µ S µν = gJ ν dengan arus kovarian
: J ν = i (Φ∗ D ν Φ − ΦD ν Φ∗ ) untuk materi boson dan J ν = ψ̄γ µ ψ untuk fermion,
akan didapatkan :
∂o S oν + ∂i S iν = gJ ν
untuk ν = j akan diperoleh :

∂o S oj + ∂i S ij = gJ j
∂o S oj + ∂i ∂ i B j − ∂ j B i = gJ j


medan fluida yang digunakan berbentuk :

B i = φU i (3.40)

φ adalah besaran pelengkap dimensi yang merepresentasikan distribusi fluida pa-


 
~
da sistem dan hanya bergantung oleh temperature , S oj = −Qj = ∂φ∂tU + ∇φγ
5T
dan U i = γv i . Dimana untuk plasma relativistik : φ ≃ 1 + 2m
[5]. Nilai γ :
v2
γ ≃1+ 2
. Dalam bentuk vektor persamaan diatas dapat dituliskan :
 
~ − ∇2 B
−∂o Q ~ + ∇ ∇.B~ = g J~
   
Dengan menggunakan identitas vektor : ∇ × ~ = ∇ ∇.B
∇×B ~ − ∇2 B
~
 
~ +∇× ∇×B
−∂o Q ~ = g J~
!
∂ ∂δ U ~
+ ∇φγ + ∇ × R ~ = g J~
∂t ∂t
!
∂ ~
∂U
φ + ∇φγ ~
= g J~ − ∇ × R
∂t ∂t

16

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Untuk kasus non-relativistik nilai γ → 1 dan φ → 1, kecuali pada suku ∇φγ.,
kita akan dapatkan :
v2 5 T
 
∇φγ = ∇ +
2 2m
  2 
∂ ∂~v v 5T
+∇ + = g J~ − ∇ × ~ω
∂t ∂t 2 2m
dengan ~ω = ∇ × ~v adalah vortisitas.
v2
 
∂ ∂~v 5T
+∇ +∇ = g J~ − ∇ × ~ω
∂t ∂t 2 2m
∂~v v2 5T
Z  
+∇ +∇ = ~
g J − ∇ × ~ω dt
∂t 2 2m
1
dengan menggunakan identitas vektor : 2
∇v 2 = (~v .∇) + ~v × (∇ × ~v ) kita akan
mendapatkan :
∂~v 5T
Z  
+ (~v .∇) ~v + ~v × ~ω + ∇ = g J~ − ∇ × ~ω dt (3.41)
∂t 2m
untuk kasus fluida irotasional ∇ × ~v = 0 maka akan diperoleh :
∂~v 5T
+ (~v .∇) ~v + ∇ = g J~˜ (3.42)
∂t 2m

dengan : J~˜ = J~dt


R

Bila dianggap T tetap, maka kita akan mendapatkan 2 persamaan gerak magne-
tofluida yang ekuivalen dengan persamaan gerak plasma pada persamaan (2.1)
dan (2.2) :
∂J o
+ ∇J~ = 0 (3.43)
∂t
∂~v
+ (~v .∇) ~v = g J~˜ (3.44)
∂t

3.4 Model Magnetofluida dengan medan gauge


non-Abelian
Secara umum lagrangian density dari materi dapat dinyatakan dengan :
1
L = (∂µ Φ)† ∂ µ Φ + mΦ Φ† Φ + iψ̄ (γµ ∂ µ − mψ ) ψ + V (Φ) (3.45)
2
2
dengan V (Φ) adalah potensial, misalkan pada teori Φ4 , V (Φ) = 41 λ Φ† Φ dan
γµ adalah matriks Dirac.

17

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Interaksi antara fluida non-Abelian dengan medan gauge non-Abelian dinya-
takan dengan transformasi gauge lokal : G (n)F ⊗ G (n)G . Maka medan materi
akan ditransformasikan sebagai :

Φ → Φ′ = exp [−i (α + β)] Φ (3.46)


ψ → ψ ′ = exp [−i (α + β)] ψ (3.47)

dengan : α = αa Ta dan β = βa Ta . Medan materi merupakan multiplet n × 1


dengan jumlah elemen n untuk grup Lie dengan dimensi n seperti SU(n), O(n+1)
dll. Ta adalah generator dari grup Lie yang merupakan matriks Hermitian dan
traceless Ta† = Ta dan T rTa = 0. Generator-generator ini memenuhi relasi komu-
tasi tertutup :
[Ta , Tb ] = iCabc Tc (3.48)

dengan Cabc adalah konstanta struktur antisimetrik dengan Cabc = −Cbac . Jumlah
generator dan medan gauge ditentukan oleh dimensi dari grup. Untuk grup SU(n)
atau O(n + 1) memiliki generator sebanyak n2 − 1 dan index a = 1, 2, ....n2 −
1. Lagrangian yang invarian terhadap transformasi gauge lokal diatas dapat
diperoleh dengan memasukkan suku yang mengandung medan gauge Aµa dan
medan fluida non-Abelian Bµa dengan sifat transformasi :
1
Aµa → A′µa ≡ Aµa + ∂µ αa + Cabc αb Aµc (3.49)
gG
′ 1
Bµa → Bµa ≡ Bµa + ∂µ βa + Cabc βb Bµc (3.50)
gF
dengan gF adalah muatan untuk fluida dan gG adalah muatan gauge. Secara
umum lagrangian density materi yang invarian terhadap simetri gauge adalah :

L = Lmateri + Lkinetik + Linteraksi (3.51)

dengan :
1 1
Lkinetik = − Sµνa Saµν − Fµνa Faµν
4 4
Sa = ∂ Ba − ∂ Ba + gF Cabc Bbµ Bcν
µν µ ν ν µ

Faµν = ∂ µ Aνa − ∂ ν Aµa + gG Cabc Aµb Aνc

Sedangkan suku-suku interaksi pada Lagrangian density nya adalah :

18

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


• untuk Boson :

µ µ 2 µ
Lint = −gF Bµa JaF − gG Aµa JaG + gG Aa Aµb Φ† TaG TbG Φ +
gF2 Baµ Bµb Φ† TaF TbF Φ + gF gG Aµa Bµb Φ† (TaG TbF + TbF TaG ) Φ

• untuk fermion :
µ µ
Lint = −gF Bµa JaF − gG Aµa JaG (3.52)

dengan Jaµ adalah arus materi untuk materi boson dan fermion.
dimana untuk boson dan fermion :

µ
= −i ∂µ Φ† TaX Φ − Φ† TaX ∂µ Φ

Jaboson
µ
Jaf ermion = ψ̄γµ TaX ψ

dengan : X = F, G dan ψ̄ = ψ † γo. Untuk kasus simetri SUF (n) ⊗ SUG (n) atau
OF (n + 1) ⊗ OG (n + 1), maka TF a = TGa contohnya untuk kasus SU(2) ⊗ SU(2)
τa
maka : TF a = TGa = 2
dimana τa adalah matriks pauli, untuk kasus SU(n)F ⊗
τa
U(1)G generator kedua grup adalah : TaG = 1, TaF = 2
dengan τa adalah matriks
λa
pauli dan a = 1, 2, 3 untuk n = 2 atau untuk n = 3, TaF = 2
dengan λa adalah
matriks Gellman dan a = 1, 2....8. Lagrangian density untuk materi dapat juga
ditulis dalam bentuk derifatif kovarian sebagai :
1 1
L = (D µ Φ)† Dµ Φ + ψ̄ (iγ µ Dµ − m) ψ − Sµνa Saµν − Fµνa Faµν + V (Φ) (3.53)
4 4
derifatif kovariannya adalah :

Dµ Φ = ∂µ Φ + igG Aµb TbG Φ + igF Bµb TbF Φ (3.54)

Dengan Lagrangian density total ini maka kita akan dapat mempelajari dinamika
fluida non-Abelian beserta interaksinya dengan medan gauge non-Abelian.

Persamaan Gerak Magnetofluida


Persamaan gerak medan magnetofluida dapat diperoleh dari persamaan Euler-
Lagrange dalam bentuk medan Bνa :
∂L ∂L
∂µ − =0
∂ (∂µ Bνa ) ∂Bνa

19

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Dengan mensubtitusi Lagrangian density total ke persamaan Euler-Lagrange
di atas maka akan didapatkan persamaan gerak :

Dµ S µν = gF JFν (3.55)

dengan : S µν = Saµν Ta dan JFν = JFν Ta


Dµ adalah derifatif kovarian non-Abelian diperumum yang dapat dinyatakan de-
ngan representasi adjoint :

Dµ = ∂µ + igG [Aµ , ..] + igF [Bµ , ..] (3.56)

Arus kovarian dari materi boson dan fermion didefinisikan sebagai :

Jaν = −i[(D ν Φ)† TaF Φ − Φ† TaF D ν Φ] (3.57)


Jaν = ψ̄γ ν TaF ψ (3.58)

3.5 Persamaan Gerak Magnetofluida non-Abelian


untuk limit non-Relatisvistik
Dari persamaan (3.55) dan dengan menggunakan kovarian derifatif (3.56), dan
untuk ν = j maka akan didapatkan :

∂µ Saµν − gG Cabc Aµb Scµν − gF Cabc Bµb Scµν = gF Jaν (3.59)


 
oj ij j oj ij gG oj gG ij
∂o Sa +∂i Sa = gF Ja + Cabc Bob Sc + Cabc Bib Sa + Cabc Aob Sc + Cabc Aib Sc
gF gF
~ a dan R
didefinisikan medan Q ~a :

Qk = S ko (3.60)
1
Rk = − εkij S ij (3.61)
2
S ij = εijk Rk (3.62)
 
~ :
dalam bentuk B µ = B o , B

~
~ a = −∇B o − ∂ Ba − gF Cabc B
Q ~ bBo (3.63)
a c
∂t
R ~ a + 1 gF Cabc B
~a = ∇ × B ~b × B~c (3.64)
2
20

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


medan fluida didefinisikan sebagai :
 
~a
Baµ = φγa , φU (3.65)

Uai adalah kecepatan relativistik dari medan fluida (Uai = γa vai ) dan γa ≡ (1 −
1
va2 )− 2 adalah faktor relativistik, sedangkan ~va adalah kecepatan spasial. Besaran
φ adalah medan tambahan berdimensi 1 yang ditambahkan untuk melengkapi
dimensi dan merepresentasikan distribusi dari fluida pada sistem, dan hanya ber-
gantung pada temperatur [5]. Indeks a,b,c menunjukkan aliran fluida pada ruang
internal. Model fluida yang dibuat dinyatakan oleh suku kinematik dan fungsi
distribusi yang terpisah.
dalam bentuk vektor persamaan geraknya dapat dituliskan :

∂Q~a
− ~ a = gF (J~a −Cabc Bob Q
+∇×R ~ c +Cabc B ~ c − gG Cabc Aob Q
~ b ×R ~ c + gG Cabc A
~ b ×R
~ c)
∂t gF gF
~ dan R
dengan mensubtitusi medan Q ~ :

∂ ∂B ~a
( + ∇Bao + gF Cabc B ~ b B o ) + ∇ × (∇ × B ~ a + 1 gF Cabc B
~b × B~ c ) = (3.66)
c
∂t ∂t 2
∂B~c
gF (J~a + Cabc Bob (∇Bco + ~ lBo ) +
+ gF Cclm B m
∂t
~ b × (∇ × B
Cabc B ~ c + 1 gF Cclm B ~ m ) + gG Cabc Aob (∇B o +
~l × B
c
2 gF
∂B~c
+ gF Cclm B~ l B o ) + gG Cabc A ~ b × (∇ × B~ c + 1 gF Cclm B
~l × B~ m ))
m
∂t gF 2
Dengan mensubtitusi medan fluida pada ( 3.65 ) dan pada limit non-relativistik
h 2 i
va
nilai γ → 1, φ → 1, kecuali pada suku :∇φγa = ∇ 2 + φ maka kita akan da-
patkan bentuk vektor dari persamaan gerak non-relativistik Magnetofluida non-
Abelian :
∂ ∂~va ∇va2
 
1
+ + ∇φ + gF Cabc~vb + ∇ × (∇ × ~va + gF Cabc~vb × ~vc ) =
∂t ∂t 2 2
2
∇v ∂~vc
gF (J~a + Cabc ( c + ∇φ + + gF Cclm~vl ) +
2 ∂t
1 gG ∇v 2
Cabc~vb × (∇ × ~vc + gF Cclm~vl × ~vm ) + Cabc Aob ( c + ∇φ +
2 gF 2
∂~vc gG ~ b × (∇ × ~vc + 1 gF Cclm~vl × ~vm ))
+ gF Cclm~vl ) + Cabc A
∂t gF 2

21

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


dengan identitas vector : 12 ∇va2 = (~va .∇) ~va +~va ×(∇ × ~va ) kita akan dapatkan
:
 
∂ ∂~va
+ (~va · ∇)~va + ~va × ~ωa + ∇φ + gF Cabc~vb + (3.67)
∂t ∂t
h i
∇ × ~ωa = gF J~a + F~a

dengan vektor F~a adalah :


∂~vc
F~a = Cabc [((~vc · ∇)~vc + ~vc × ωc + ∇φ + gF Cclm~vl ) + ~vb × (~ωc +
∂t
1 gG ∂~vc
gF Cclm~vl × ~vm ) + Aob ((~vc · ∇)~vc + ~vc × ωc + ∇φ + +
2 gF ∂t
gG ~ 1 1
gF Cclm~vl ) + A b × (~ωc + gF Cclm~vl × ~vm − ∇ × (~vb × ~v c))]
gF 2 2
dimana : ~ωa = ∇ × ~va adalah vortisitas. Untuk fluida irotasional ~ωa = 0, ~ωc = 0
, sehingga persamaan gerak magnetofluida non-Abelian menjadi :
∂~va
Z h i
~ ~
+ (~va · ∇)~va + ∇φ + gF Cabc~vb = gF dt J + Fa |irotasional (3.68)
∂t
Persamaan (3.68) yang telah kita dapatkan adalah persamaan umum untuk
fluida relativistik tak berotasi. Arus J~a muncul akibat adanya materi yang dike-
lilingi dan berinteraksi dengan fluida, sedangkan F~a merupakan kontribusi dari
interaksi antar medan fluida atau interaksi medan fluida dengan medan gauge
(Aµa ). Jadi lagrangian pada persamaan (3.53) dengan medan fluida yang memi-
liki bentuk seperti persamaan (3.65) dapat mendeskripsikan sistem umum yang
terdiri dari fluida relativistik yang berinteraksi dengan medan gauge dan materi.
Untuk kasus non-Abelian maka semua konstanta struktur bernilai nol, dan
indeks internal a,b,c dapat dihilangkan. Sehingga untuk kasus non-Abelian nilai
F~a = 0 dan persamaan geraknya menjadi :
∂~v
Z
+ (~v .∇) ~v + ∇φ = gF dtJ~ (3.69)
∂t
seperti pada persamaan (3.42) yang telah kita dapatkan.

3.6 Aplikasi Unifikasi Magnetofluida non-Abelian


pada Plasma Quark-Gluon
Plasma quark-gluon terdiri dari quark-dan anti quark yang berinteraksi dengan
gluon-gluon dan medan elektromagnetik. Lagrangian sistem ini dinyatakan de-

22

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


ngan simetri gauge SU(3)F ⊗ U(1)G :
1 1
L = iQ̄f /∂Qf − mf Q̄f Qf − Saµν Sµνa − F µν Fµν − gF JµaQ Baµ − qjµ Aµ (3.70)
4 4
dimana gG diganti dengan q yang merupakan muatan quark. indeks f menunjukk-
an index flavor dari quark yaitu u,d,c,s,t,b. Generator TF a merupakan matriks
λa
Gell-Mann yang dinyatakan dengan representasi fundamental 2
(a = 1, 2, 3.....8)
dengan normalisasi :
T r(λa λb ) = 2δab (3.71)
Persamaan gerak yang diperoleh dari lagrangian QCD di atas adalah :

Dµ F µν = gF JQµ (3.72)

atau dapat dituliskan :


µ µ
∂µFaµν = gF JaQ + gF JaG (3.73)
µ µ
dengan JaQ = Q̄γ µ λ2a Q merupakan matrix arus dari materi quark, sedangkan JaG
adalah arus dari gluon.
µ
JaG = Cabc Bµb Scµν (3.74)
dengan JFµ a = Q̄γ µ λ2a Q dan JGµ = Q̄γ µ Q.
Bentuk non-linier pada (3.74) dalam persamaan (3.73) menunjukkan bahwa
medan gluon bertindak sebagai sumber, atau dengan kata lain quanta dari medan
gluon membawa muatan warna tersendiri sehingga tanpa adanya materi dapat
menjadi sumber bagi medannya sendiri.
Secara makroskopik model ini menggambarkan sistem yang terdiri dari fluida
non-Abelian yang disusun oleh sekumpulan gluon ( gluon cloud ) dengan kera-
patan yang besar dan mengelilingi materi ( quark dan anti-quark ) dalam medan
elektromagnetik. Model ini menjelaskan hasil eksperimen dari PHENIX collabo-
ration pada BNL menggunakan RHIC yang menyatakan quark-gluon pada fireball
bersifat seperti fluida. Model ini sangat berbeda dengan model hybridmagneto-
fluid [2, 5] yang memodelkan QGP sebagai aliran fluida yang disusun oleh quark
dan anti-quark yang berinteraksi dengan medan gluon.
Komponen spasial arus fermion adalah : J~a = Q̄~γ λa Q. Dengan persamaan ( 3.73
2
) persamaan gerak relativistik QGP adalah :
∂(φγa~va )
Z
+ ∇(φγa ) + gF Cabc φ2 γb γc~vb = gF dt[J~ + F~a ] (3.75)
∂t

23

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Nilai gF ditentukan oleh nilai fine structure dari interaksi kuat gF2 = 4παs , di-
mana nilai αs bergantung dengan skala energi yang dipakai, contohnya pada T=
200 MeV maka nilai αs diantara 0,2 dan 0,5 dengan gF = 1, 5 − 2, 5. Berdasarkan
hasil eksperimen QGP memiliki kerapatan besar dan viskositas kecil seperti fluida
ideal ( ωa = 0 ). Jika kita lihat pada lagrangian QGP, fluida yang disusun oleh
gluon tidak berinteraksi dengan medan elektromagnetik, tetapi quark dan anti-
quark berinteraksi dengan medan elektromagnetik dinyatakan oleh suku terakhir
pada lagrangian.
Pada persamaan gerak ( 3.75 ), kontribusi medan elektromagnetik terdapat pada
F~a yang dinyatakan dengan faktor gqF ≈

αs
≈ O(10−1), dimana nilai muat-

an quark ekuivalen dengan muatan listrik e = 4π
. Jadi dapat disimpulkan
kontribusi gaya elektromagnetik sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

24

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Bab 4

Perhitungan Energi
Magnetofluida berbasis Teori
Gauge

Pada bab ini kita akan menurunkan tensor energi-momentum untuk kasus umum
yaitu dari lagrangian dengan medan non-Abelian. Dengan tensor energi-momentum
tersebut kita dapat memperoleh energi total dan momentum dari sistem magne-
tofluida.
Tensor energi-momentum dapat diperoleh dari prinsip variasi, yaitu dari variasi
aksi :
∂L ∂L ∂L
Z Z
δS = [ − ∂µ [ ]]δΦd4 x + [ [δΦ + [∂ν ]δxv ]
R ∂Φ ∂(∂µ Φ) ∂R ∂(∂µ Φ)
∂L
−[ ∂ν − δνµ Lδxν ]]
∂(∂µ Φ)
Suku pertama pada suku integral permukaan merupakan variasi total dari Φ (δΦ),
sedangkan suku kedua didefinisikan sebagai tensor energi-momentum θνµ :
∂L
θνµ = ∂ν Φ − δνµ L (4.1)
∂ (∂µ Φ)
atau :
∂L
θµν = ∂ ν Φ − g µν L (4.2)
∂ (∂µ Φ)

4.1 Energi Plasma non-Abelian


Materi boson
Lagrangian umum dari materi boson dengan interaksi medan gauge dan medan

25

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


fluida non-Abelian adalah :
1 1
L = (D µ Φ)† Dµ Φ − Sαβa Saαβ − Fαβa Faαβ − V (Φ) (4.3)
4 4
dengan mensubtitusi lagrangian ini ke (4.2) akan didapatkan :

θµν = (∂ µ Φ)† ∂ ν Φ + (∂ ν Φ)† ∂ µ Φ − gF Baµ JaF


ν
− (4.4)
µ µ ν k
gG Aµa JaG o o k
− Sak ∂ Ba − Fak ∂ Aa − g µν L

Energi dari sistem adalah komponen ke-00 :

θoo = (∂ o Φ)† ∂ o Φ + (∂ o Φ)† ∂ o Φ − gF Bao JaF


o
− gG Aoa JaG
o

o o k o o k
Sak ∂ Ba − Fak ∂ Aa − L

sehingga :

θoo = (∂ o Φ)† ∂ o Φ + igF Bao (∂ o Φ† Ta Φ − Φ† Ta ∂ o Φ) + igG Aoa (∂ o Φ† Ta Φ −


2 o
Φ† Ta ∂ o Φ) + gG Aoa Jao + gF Boa Jao − gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ − gF2 Bao Bob Φ†
Ta Tb Φ − gF gG Aao Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ + (Di Φ)† (Di Φ) + V (Φ)
1 1
−Fio ∂ o Aia − Sio ∂ o Bai + Fαβa Faαβ + Sαβa Saαβ
4 4
dengan :
Di = ∂i − igG Aia TaG − igF Bai TaF (4.5)

bila suku-sukunya dipisahkan :

oo
θmateri+interaksi = (∂ o Φ)† ∂ o Φ + igG Aoa ∂o Φ† Ta Φ − igG Aoa Φ† Ta ∂o Φ −
igG Aoa ∂o Φ† Ta Φ + igG Aoa Φ† Ta ∂o Φ + igF Bao ∂o Φ† Ta Φ − igF Bao Φ† Ta ∂o Φ −
2 o
igF Boa ∂o Φ† Ta Φ + igF Boa Φ† Ta ∂o Φ − gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ − gF2 Bao Bob
Φ† Ta Tb Φ − gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ + (Di Φ)† (Di Φ) + V (Φ)

dengan menambahkan suku-suku berikut pada persamaan diatas maka bentuk


diatas dapat dituliskan dalam bentuk kovarian derifatif :

2 o 2 o
gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ − gG Aa Aob Φ† Ta Tb Φ + gF2 Bao Bob Φ† Ta Tb Φ − gF2 Bao Bob Φ† Ta Tb Φ +
gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ − gF gG Aoa Bob Φ† (Ta Tb + Tb Ta )Φ

26

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


oo
maka suku θmateri+interaksi dapat dituliskan sebagai :

oo
= D o Φ† D oΦ + igG Aoa Φ† Ta D o Φ − D o Φ† Ta Φ +

θmateri+interaksi
igF Boa Φ† Ta D o Φ − D o Φ† Ta Φ + (Di Φ)† (Di Φ)


atau :

oo
θmateri+interaksi = D o Φ† D o Φ + gG Aoa Jao + gF Boa Jao + (Di Φ)† (Di Φ) (4.6)

suku untuk medan gauge dan fluidanya adalah :


1 1
θgauge+f luida = −Fio ∂ o Aia + Fαβa Faαβ − Sio ∂ o Bai + Sαβa Saαβ
4 4
∂ A~a 1   ~
~a · ∂ Ba + 1 Ra · Ra − Q
 
= −E~a · + Ba · Ba − E~a · E~a − Q ~a · Q
~a
∂t 2 ∂t 2
dengan Ba adalah medan magnet non-Abelian.
dari persamaan (3.63) :

∂B ~a  
~
−Qa · ~ o ~
= Qa · Qa + ∇Ba + gF Cabc Bb Bc o

 ∂t    
~a · Q
=Q ~a + ∇ · Q~ aBo − ∇ · Q ~ a B o + gF Cabc Q~a · B
~ b Bo
a a c

komponen-00 dari tensor energi-momentum dapat dinyatakan :


 †   1 
oo o † o ~
θ = (D Φ) D Φ + DΦ · DΦ + ~ ~ ~
Ba · Ba + Ea · Ea + (4.7)
2
1 
~ ~

Ra · Ra + Qa · Qa + V (Φ) + X
2
dengan :

~ a Ao ) − (∇ · E
X = ∇ · (E ~ a )Ao + gG Cabc (E
~a · A
~ b )Ao + ∇ · (Q
~ aB o )
a a c a

~ a )B o + gF Cabc (Q
−(∇ · Q ~a · B
~ b )B o + gG Aoa J o + gF Boa J o
a c a a

dari persamaan gerak :

~ a + gG Cabc A
∇·E ~b · E
~ c = gG J o (4.8)
a

~ a + gF Cabc B
∇·Q ~b · Q
~ c = gF J o (4.9)
a

bila kita subtitusi ke dalam X maka suku-sukunya saling meniadakan kecuali suku
berikut :
   
X =∇· E~ a Ao + ∇ · Q~ aBo
a a

27

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Dengan memilih gauge yang menyatakan Aoa = 0 dan Bao = 0 ketika tidak ada
medan materi, maka integral X terhadap seluruh ruang dapat diabaikan, sehingga
kita akan mendapatkan hamiltonian density yang invarian terhadap transformasi
gauge lokal : Z
H= dV H

dimana :

~ † · (DΦ)
~ 1 ~a · E~ a) +
H = (D o Φ)† D o Φ + (DΦ) + (Ba · Ba + E (4.10)
2
1 ~ ~ ~a · Q
~ a ) + V (Φ)
(Ra · Ra + Q
2
~ = ∇ − igG A
Dengan : D ~ a TaG − igF B
~ a TaF

Materi Fermion
Lagrangian density untuk fermion yang berinteraksi dengan medan fluida dan
medan gauge non-Abelian secara umum dapat dinyatakan sebagai :
1 1
L = iψ̄γ µ Dµ ψ − mψ̄ψ − Faαβ Faαβ − Sαβa Saαβ (4.11)
4 4
Energi-momentum tensornya berbentuk :

µ ν k µ ν k
θµν = iψ̄γ µ ∂ ν ψ − Fak ∂ Aa − Sak ∂ Ba − g µν L (4.12)

komponen ke-00 merupakan Hamiltonian dari sistem dapat dihitung dengan cara
yang sama seperti kasus pada boson, kita akan dapatkan :

H = −iψ̄β~ ~ + mψ̄ψ + 1 (Ba · Ba + E


α · Dψ ~ a ) + 1 (R
~a · E ~a · R
~a + Q
~a · Q
~ a ) (4.13)
2 2

4.2 Energi density QGP


Sistem magnetofluida quark-gluon terdiri dari quark dan anti-quark yang berin-
teraksi dengan gluon. Secara umum rapat energinya dinyatakan dengan :

H = Hquark + Hinteraksi + Hgluon (4.14)

dimana energi quark dinyatakan dengan :

Hquark = −iQ̄β~ ~ + mQ Q̄Q


α · ∂Q

28

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008


Suku energi interaksi dan energi gluon tergantung oleh kecepatan gluon. Pada
kecepatan gluon yang tinggi suku energi quark memiliki kontribusi yang kecil
pada energi sistem sehingga dapat diabaikan. Pada kecepatan gluon yang tinggi
akan terbentuk QGP, sehingga rapat energi sistem QGP adalah :
1 ~ ~ ~ ~
H = gF Jaµ Bµa + (R a · Ra + Qa · Qa ) (4.15)
2
R
Energi total QGP adalah H = dV H , dimana V adalah volume dari fireball.
~ a dan Q
dengan kondisi ~ωa = 0 , maka R ~ a didefinisikan :

~ a = 1 gF Cabc φ2 γb γc~vb × ~vc


R
2
~ a = −∇(φγa ) − φγa ∂~va − gF Cabc φ2 γb γc~vb
Q
∂t
suku pertama merupakan energi interaksi antara quark dan gluon sedangkan suku
kedua merupakan energi dari gluon. Jaµ adalah arus empat non-Abelian materi
yang dapat dinyatakan dengan :
λa
Jaµ = Q̄γ µ Q (4.16)
2
sehingga :
1 ~ ~
H = gF φ(ρq − ~va · J~a ) + (R ~ ~
a · Ra + Qa · Qa ) (4.17)
2
dengan a = 1, ....8. Kita asumsikan quark dan gluon mengalir hanya pada sumbu
z dengan kecepatan konstan pada fireball, ~va = (0, 0, va ) dan J~a = (0, 0, Ja).
~ a , suku pertama, dan suku kedua dari Q
Dengan asumsi ini, nilai R ~ a pada suku
energi gluon dapat diabaikan.

29

Dinamika Magnetofluida..., Andrias Fajarudin, FMIPA UI, 2008

Anda mungkin juga menyukai