Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

2.1 Gambaran Umum


2.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit
Rumah Sakit Universitas Daya Nasional merupakan rumah sakit
pendidikan pertama di kota Tanjung yang didirikan pada 10 januari 2000
oleh Menteri Pendidikan Nasional. Posisi Rumah Sakit Universitas Daya
Nasional yang strategis terletak di tengah kota Tanjung, dengan
mempertimbangkan efisiensi, pemanfaatan SDM dan rencana
pengembangan Academic Health Area di wilayah Kampus Universitas
Bukit Raya.
Kegiatan pelayanan dilaksanakan oleh Staf Medis Fungsional (SMF)
yang merupakan gabungan antara staf medis dari Fakultas Kedokteran
Universitas Bukit raya dengan staf medis dari RS Universitas Daya
Nasional, yang terdiri dari 20 buah SMF dan dilaksanakan di Instalasi-
Instalasi Pelayanan, yang didukung oleh Instalasi Penunjang Pelayanan.
Secara keseluruhan ada 13 instalasi pelayanan yaitu Instalasi rawat jalan,
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat darurat, Instalasi Kebidanan, Instalasi
Bedah Sentral, Instalasi intensive care unit (ICU), Instalasi Patologi
Klinik, Instalasi Patologi Anatomi, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi,
Instalasi Radioterapi, Instalasi Mikrobiologi Klinik serta Instalasi
Fisioterapi dan Rehabilitasi Medik. Terdapat 9 Instalasi Penunjang
Pelayanan yaitu Instalasi Rekam Medis, Instalasi Gizi, Instalasi Radiologi,
Instalasi CSSD dan Laundry, Instalasi Teknologi Informasi dan jaringan
internet berbasis fiber, Instalasi Pemeliharaan Prasarana Gedung dan
Sanitasi (IPPGS), Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis dan Non Medis
(IPSMNP), Instalasi Admission, dan Instalasi Penjaminan Klaim.
Rumah sakit ini memiliki 52 orang perawat di Instalasi rawat inap
yang terdiri dari 3 ruangan yaitu perawatan mawar, perawatan melati,
perawatan kenanga. Serta ada 3 perawatan yang direncanakan beroperasi
pada bulan November 2020 yaitu perawatan onkologi, hemodialisa dan
perawatan jantung terpadu. Perawatan RS Universitas Daya Nasional
melakukan kerja sama dengan beberapa intitusi pendidikan kesehatan yang
ada di kota palangkaraya maupun provinsi kalimantan tengah.
2.1.2 Visi Misi Rumah Sakit
Visi Rumah Sakit Universitas Daya Nasional adalah Menjadi rumah
sakit pelopor dan terpercaya dalam memadukan Pendidikan, Penelitian
dan Pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional.
Misi Rumah Sakit Universitas Bukit raya terdiri atas:
1. Menciptakan tenaga profesional yang berstandard international dalam
pemeliharaan kesehatan yang professional, berbasis riset penelitian
dan .
2. Menciptakan lingkungan akademik yang optimal untuk mendukung
pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan.
3. Mempelopori inovasi pemeliharaan kesehatan melalui penelitian yang
unggul dan perbaikan mutu yang berkesinambungan.
4. Memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan
pendidikan, penelitian yang berstandard international tanpa
melupakan fungsi sosial.
5. Mengembangkan jejaring dengan rumah sakit lain baik regional
maupun internasional.

2.1.3 Gambaran Umum Ruang Perawatan


Ruang perawatan melati Merupakan perawatan kelas 1 dengan
kapasitas 36 TT dengan 24 perawat. 12 perawat kualifikasi D3
keperawatan dan sisanya profesi Ners. Menggunakan MPKP metode
TIM. Yang terbagi menjadi 4 Tim. BOR di unit rawat bedah rata-rata
75%. Diagnose medis yang dominan dalam 3 bulan terakhir adalah BPH
dan appendicitis pro Appendictomy. Di ruangan melati lebih disiplin
dalam menerapkan handover, yakni dilakukan setiap shift dan dilakukan
diruang perawatan pasien. Meskipun kepala ruangan jarang melakukan

2
pengawasan terhadap pelaksanaannya. Kepala ruangan sudah melakukan
supervise secara teratur, namun pedoman tertulis tentang supervisi belum
ada. Standar asuhan keperawatan sudah menggunakan SAK yang terbaru
yang dikeluarkan oleh organisasi profesi, hal ini menjadikan ruang melati
sebagai percontohan dalam penggunaan SDKI, SLKI dan SIKI. Pada
Perawatan ini belum tersedia lembar survei kepuasan pasien untuk
melihat mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
Implementasi asuhan keperawatan dan pelaksanaan sasaran keselamatan
sudah dilakukan, namun pelaksanaan teknisnya masih diterapkan secara
bervariasi dari setiap perawat. Standar komunikasi SBAR yang dilakukan
perawat saat konfirmasi tindakan atau perubahan kondisi pasien masih
beragam dan tidak formal. Tahapan pelaksanaan safety surgery tidak
dilakukan dengan baik, namun Pelaksanaan orientasi baru dan discharge
planning sudah dilakukan dengan baik.

3
4

Anda mungkin juga menyukai