Anda di halaman 1dari 45

K3

UU No.14/1969
UU No.13 /2003
P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87
UU No.1/1970

UU No.1/1970 PP - SMK3

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan

a.l. : Per.Men. 05/1996


SMK3
KEWAJIBAN PENGURUS
(Berdsrkan UU No. 1 Thn 1970)
• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan


bahaya di tempat kerja
- Semua pengaman dan alat perlindungan yang
diharuskan
- APD
- Cara dan sikap bekerja yang aman
- Mempekerjakan setelah yakin
- Pembinaan
- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
Lanjutan :
• Pasal 10 - Membentuk P2K3

• Pasal 11 - Laporan kecelakaan

• Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis


- Memasang poster
- Menyediakan APD secara cuma-cuma
OSH National Management System
Occording to National Act No. 1 Year 1970 On Safety

Supervision
Chapter IV Article 5
MINISTER
DIRECTOR

OSH OSH An Appeal Company OSH


Inspector Expert Committee Medical Doctor Committee

District Office Outside the MOM - Policliniec Company Company


- Medical Health Services

Government Privat Company - Industries


- Services (Third Companies Inspection)
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan


yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
TUJUAN PENERAPAN SMK3
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor
nasional
• Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui pendekatan
sistem
• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan
ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
Dasar Hukum SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
Ketenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 PP Penerapan
• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997 SMK3

Sangsi pelanggaran
Pragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan


produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Pedoman Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
10 Bab 12 Pasal 4 Lampiran
Bab I - Ketentuan Umum
Bab II - Tujuan Dan Sasaran SMK3
Bab III - Penerapan SMK3
Bab IV - Audit SMK3
Bab V - Kewenangan Direktur
Bab VI - Mekanisme Pelaksanaan Audit
Bab VII - Sertifikat K3
Bab VIII - Pembinaan Dan Penngawasan
Bab IX - Pembiayaan
Bab X - Ketentuan Penutup
Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II : Pedoman Teknis Audit SMK3
Lampiran III : Formulir Laporan Audit
Lampiran IV : Ketentuan Hasil Penilaian Hasil Audit SMK3
PENGERTIAN

Audit

pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk


menentukan sustu kegiatan dan hasil-hasil yang
berkaitan sesuai dengan pengaturan yang
diremcanakan, dan dilaksanakan sevara efektif
dancocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan
perusahaan
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen audit

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah atau menambah unsur-unsur
sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg ada atas persetujuan Menteri

Pasal 5 ayat (3)


Dalam penerapan SMK3 perusahaan wajib melaksanakan
ketentuan :

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan Ulang dan menjamin
Peninjauan
& Peningkatan Komitmen
Ulang &
SMK3 oleh
Peningkatan
Manajemen
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
KRITERIA PERUSAHAAN

• Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja

Pasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996


PERAN MANAJEMEN
• Komitmen pihak manajemen diawali dengan
ditetapkannya kebijakan K3
• Selanjutmya membentuk P2K3
• Diupayakan untuk membentuk organisasi K3
secara struktural yang bertanggung jawab
mengawasi pelaksanaan K3
• Beberapa kebijakan pihak manajemen
❖ Penyebarluasan kebijakan K3 untuk dipahami oleh
seluruh karyawan
❖Memberikan wewenang penuh pada organisasi
struktural/devisi K3 untuk mengawasi jalannya program K3

❖Menetapkan semua manajer harus melaksanakan program K3

❖Pengenalan dan penilaian sumber bahaya


o Penentuan jenis proteksi yang diperlukan berdasarkan risiko yang
diperkirakan dapat diterima
o Melakukan penilaian risiko pada tiap modifikasi atau penambahan
instalasi
o Merencanakan “preventive maintenance”
o Menyiapkan dan menggunakan “Standard Operating Procedure” yang
selamat untuk mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan.
❖Seleksi kesehatan bagi karyawan baru dan “medical check
up” secara rutin bagi seluruh karyawan, penyediaan
poliklinik, tenaga medis dan rumah sakit rujukan

❖Pemilihan dan penempatan karyawan


o Penerimaan karyawan dilakukan dengan seleksi yang ketat sesuai
pekerjaan yang akan dilakukan nanti.
o Penempatan karyawan berdasarkan seleksi, wawancara dan sesuai
dengan lingkup pekerjaan suatu jabatan dan uraian pekerjaan

❖Pendidikan ketrampilan, kesehatan kerja dan manajemen


o Memberikan pendidikan dan pelatihan K3
o Pendidikan dan pelatihan K3 termasuk kepada kontraktor jasa
o Pelatihan P3K bagi karyawan secara berkala
❖Motivasi
o Mengkampanyekan bahwa masalah K3 merupakan tanggung
jawab moral bersama.
o Melakukan pemilihan karyawan teladan bidang K3
o Memberikan insentif ke semua karyawan terhadap keberhasilan
target produksi dan efisiensi
o Memberikan sangsi bagi karyawan yang melanggar peraturan
perusahaan.

❖Pembelian dan kendali rekayasa


o Pembelian barang dan bahan-bahan kimia harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan

❖Laporan analisa penyelidikan kejadian/kecelakaan


o Mengadakan penelitian atas suatu kecelakaan yang terjadi atau
hampir celaka secara seksama dan memberikan sangsi apabila
diperlukan.
o Melaporkan semua kecelakaan kepada pemerintah
o Membuat statistik kecelakaan dan analisanya
❖Pelaksanaan auditing
o Melakukan pemeriksaan secara rutin dan terprogram seluruh area
pabrik/non pabrik yang mencakup masalah tindakan dan kondisi
tidak aman
o Audit dilakukan selain audit intern juga oleh pihak luar.

❖Melakukan review atas keberhasilan dan kegagalan untuk


dilakukan perbaikan, peningkatan yang diperlukan dalam
mengembangkan aspek-aspek K3 dalam seluruh kegiatan
perusahaan agar mencapai hasil yang optimal.
MANFAAT
Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja. No.Per 05/Men/96 :

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang
ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan 1. Pembangunan dan
1. Penetapan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen Pemeliharaan Komitmen
Kebijakan K3 1.2 Initial Review 2. Pendokumentasian
1.3 Kebijakan K3 Strategi
2. Perencanaan 2. Perencanaan 3. Peninjauan Ulang Desain
3. Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian dan Kontrak
resiko dan pengend resiko 4. Pengendalian Dokumen
4. Pengukuran,
2.2 Per. per uu dan persyart lainnya 5. Pembelian
Pemantauan, dan 2.3 Tujuan dan sasaran 6. Keamanan Bekerja
Evaluasi Kinerja 2.4 Indikator kinerja Berdasarkan SMK3
K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan 7. Standar Pemantauan
5. Peninjauan kegiatan yg berlangsung 8. Pelaporan dan Perbaikan
secara teratur 3. Penerapan 9. Pengelolaan material dan
3.1 Jaminan kemampuan perpindahannya
untuk
3.2 Kegiatan pendukung 10. Pengumpulan dan
meningkatkan 3.3 Ident SB, penilaian dan penggunaan data
kinerja K3 secara pengendalian resiko 11. Audit SMK3
berkesinambung 4.Pengukuran dan evaluasi 12. Pengembangan
an 4.1 Inspeksi dan pengujian Ketrampilan dan
4.2 Audit SMK3 Kemampuan
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
mgt
Komitmen Perncanaan : Penerapan : Pengukuran dan
dan Kebijakan : 1. Ident. Bahaya, 1. Jaminan Evaliasi :
1. Kepemimpinan Penilaian, dal. kemampuan 1. Inspeksi dan
dan komitmen risk 2.Kegiatan pengujian (6)
2. Tinjauan awal 2. Per per-uu pendukung (5) 2.Audit SMK3
K3 (initial dan persyartan 3.Identif. SB, 3. Tindakan
review) lainnya Penilaian dan perbaikan dan
3. Tujuan dan Dal. Risk (10) pencegahan
sasaran
4. Indikator
kinerja
5. Perernc. awal
dan perenc
kegiatan yg
sedang
berlangsung
Pengukuran dan Tinjauan ulang dan
Evaliasi : peningkatan oleh
1. Inspeksi dan pihak manajemen :
pengujian (6) 1.Evaluasi kebijakan Kecelakaan
2.Audit SMK3 2.Tujuan,sasaran &
Nihil
3. Tindakan kinerja K3
perbaikan dan 3.Hasil temuan
pencegahan audit SMK3
4.Evaluasi efektivitas
penerapan SMK3
dan kebutuhan
u/ mengubah
sistem yg sesuai
(8)
Ident.SB,Penilaian dan
Pengendalian Risiko :
Penerapan : 1. Identifikasi SB
1. Jaminan 2.Penilaian Resiko
Kegiatan Pendukung :
kemampuan 3. Tindakan pengendalian
1. Komunikasi
2.Kegiatan 4.Peracangan (design) dan
2.Pelaporan
pendukung (5) rekayasa
3.Pendokumentasian
3.Identif. SB, 5.Pengendalian administratif
4.Penngendalian
Penilaian dan 6.Tinjauan ulang kontrak
dokumen
Dal. Risk (10) 7.Pembelian
5.Pencatatan dan mgt
8.Prosedur menghadapi
informasi
keadaan darurat atau bencana
9.Prosedur menghadapi insiden
10.Prosedur rencana
pemulihan keadaan darurat
Pengukuran dan
Evaliasi : Inspeksi dan Pengujian :
1. Inspeksi dan 1.Personel ahli
pengujian (6) 2.Catatan inspeksi, pengujian dan
2.Audit SMK3 pemantauan
3. Tindakan 3.Peralatan dan metode pengujian
perbaikan dan 4.Tindakan perbaikan segera
pencegahan 5.Penyelidikan insiden
6.Analisis dan peninjauan ulang
hasil temuan
Tinjauan ulang dan
peningkatan oleh
Evaluasi efektifitas :
pihak manajemen :
a. Evaluasi penerapan kebijakan
1.Evaluasi kebijakan
b.Tujuan, sasaran dan kinerja
2.Tujuan,sasaran &
c. Hasil temuan audit SMK3
kinerja K3
d.Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 dan
3.Hasil temuan
kebutuhan u/ mengubah sistem :
audit SMK3
1. Perubahan per per-uu
4.Eveluasi efektivitas
2. Tuntutan dr pihak yg terkait dan pasar
penerapan SMK3
3. Perubahan produk dan kegiatan prsh
dan kebutuhan
4.Perubahan struktur organisasi prsh
u/ mengubah
5.Perkembangan IPTEK dan Epidemilogi
sistem yg sesuai
6.Pengalaman dr insiden
(8)
7.Pelaporan
8.Umpan balik dr tenaga kerja

Mekanisme dan Teknik Audit
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996
DIFINISI AUDIT SMK3
• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan
pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat
kerja
• Pemeriksaan secara sistimatik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit
independen
MEKANISME AUDIT SMK3
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
Tahapan Audit Eksternal
1.Pemeriksaan dokumen
2.Wawancara utk klarifikasi
3.Pengamatan aktivitas Prsh
Tahap Persiapan 4.Pengamatan kondisi dan ling.kerja
5.Penilaian kriteria berdasarkan temuan
Pertemuan Awal

Pemeriksaan

Tingkat Penilaian Penilaian Kriteria


1.Tidak bertaku Pertemuan Akhir
2.Terpenuhi
3.Tdk terpenuhi minor
4.Tdk terpenuhi mayor
5.Observasi
Badan Audit SMK3
Badan Audit :
1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional
2. Memiliki Kacab di Tk Propinsi
3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an
4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan 20 Auditor
junior
5. Pengalaman dalam audit sistem

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Evaluasi
Direktur Jenderal (1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th
2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal SMK3
minimal 10 kali
3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal SMK3 minimal
3 kali
4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3 kali

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
DIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan Tetapkan


RTA
pd Pem Prop
Permohonan Laporan
Utk di Audit Audit
(sukarela) Dinas Ketenagakerjaan
pd Pem kab/kota Badan Audit

Permohona Audit
PERUSAHAAN Audit Eksternal
TEKNIK AUDIT SMK3
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan 1. Pembangunan dan
1.1 Kepemimpinan dan komitmen Pemeliharaan Komitmen
1. Penetapan 1.2 Initial Review 2. Pendokumentasian
Kebijakan K3 1.3 Kebijakan K3 Strategi
2. Perencanaan 2. Perencanaan 3. Peninjauan Ulang Desain
Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian dan Kontrak
resiko dan pengend resiko 4. Pengendalian Dokumen
3. Penerapan K3 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya 5. Pembelian
4. Pengukuran, 2.3 Tujuan dan sasaran 6. Keamanan Bekerja
Pemantauan, dan 2.4 Indikator kinerja Berdasarkan SMK3
Evaluasi Kinerja K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan 7. Standar Pemantauan
kegiatan yg berlangsung 8. Pelaporan dan Perbaikan
5. Peninjauan secara 3. Penerapan 9. Pengelolaan material dan
teratur untuk 3.1 Jaminan kemampuan perpindahannya
meningkatkan 3.2 Kegiatan pendukung 10. Pengumpulan dan
kinerja K3 secara 3.3 Ident SB, penilaian dan penggunaan data
berkesinambungan pengendalian resiko 11. Audit SMK3
4.Pengukuran dan evaluasi 12. Pengembangan
4.1 Inspeksi dan pengujian Ketrampilan dan
4.2 Audit SMK3 Kemampuan
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
mgt
TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN
Tabel I

% Kecil
64 kriteria
Sedang
122 kriteria
Besar
166 kriteria

0 –59 % Tindakan hukum Tindakan hukum Tindakan hukum

Bendera perak Bendera perak Bendera perak


60 – 84 %
sertifikat sertifikat sertifikat

Bendera emas Bendera emas Bendera emas


85 – 100 %
sertifikat sertifikat sertifikat

Lampiran IV
Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN

No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1; 1.2.2; 1.2.4; 1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3;
komitmen 1.2.5; 1.3.3; 1.4.1; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2;
1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.10
1.4.6; 1.4.7; 1.4.8;
2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2;
2.2.3; 2.3.2;
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.1.4; 3.2.3; 3.2.4
3.2.2
4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3;
5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.4; 6.1.6; 6.2.2; 6.1.9; 6.7.4
6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1;
6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1;
6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7;
6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3;
6.7.5; 6.8.1; 6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 71.2; 7.1.3; 7.1.4; 7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2;
7.4.4; 7.4.5 7.4.1; 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1; 8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6;
8.4.2;
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3; 9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2;
9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;
10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5; 10.1.4; 10.2.2
10.2.1
11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;
11.1.13; 11.1.4;

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1; 12.2.2; 12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.1; 12.1.7;
kemampuan 12.3.1; 12.4.1; 12.1.5; 12.1.8; 12.3.3;
12.5.1 12.1.6; 12.3.2; 12.4.2;
KESIMPULAN
• Peranan SDM K3 sangat penting dalam meng-eliminasi
pengaruh kec. Kerja dan peningkatan derajat kesehatan TK di
prsh;

• Globalisasi Perdagangan, ditandai dgn adanya ACFTA dan


CAFTA menjadi tantangan sekaligus peluang bagi SDM K3 di
prsh;

• Melalui pengetahuan dasar tentang SMK3, SDM K3 di


perusahaan dapat mengembangkan K3 secara profesional,
dengan demikian akan dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja.

44 Subdit LK dan
BB@2011
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai