Anda di halaman 1dari 15

Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

TADULAKO JOURNAL SPORT SCIENCES AND


PHYSICAL EDUCATION
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/PJKR/index

HUBUNGAN DISMENORE PRIMER TERHADAP AKTIVITAS OLAHRAGA


REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH

Dian Islamiati1, Hendrik Mentara2, Marhadi3


Universitas Tadulako
(Email: di4nislamiati18@gmail.com, Hp: +6852******)
Info Artikel Abstrak
_____________________ ____________________________________________________________
Riwayat Artikel: Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive
Diterima Januari 2019 yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu,
Disetujui Januari 2019 pertimbangan yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan sampel
Dipublikasikan Juni 2019 adalah remaja putri yang sudah pernah mengalami menstruasi berjumlah
_____________________ 73 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik dengan hasil
Keywords: persentase diperoleh 36% menjawab “ya” pada dismenore primer dan
Hubungan; Dismenore;
48% pada aktivitas olahraga, sedangkan 64% menjawab “tidak” pada
Olahraga.
dismenore primer dan 52% pada aktivitas olahraga. Untuk menentukan
korelasi yaitu menggunakan rumus u
sehingga diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.353 dengan kriteria
korelasi cukup dan signifikasi p = 0.000 < 0.05, dengan kesimpulan
terdapat hubungan antara dismenore primer terhadap aktivitas olahraga
remaja putri di SMP Negeri 1 Banawa Tengah.

Abstract
________________________________________________________________
The sampling technique used purposive sampling technique, namely the
technique of determining the sample with certain considerations, the
considerations used by researchers to determine the sample were 73
young women who had experienced menstruation. Data analysis
techniques used statistics with the percentage results obtained 36%
answered "yes" in primary dysmenorrhea and 48% in sports activities,
while 64% answered "no" in primary dysmenorrhea and 52% in sports
activities. To determine the correlation that is using the Kendall Tau

coefficient of 0.353 with sufficient correlation criteria and significance p


= 0.000 <0.05, concluding that there is a relationship between primary
dysmenorrhea and adolescent female sports activities at Central Banawa
Middle Middle School.

ISSN 2581-0383 (online)


ISSN 258- 0383 (cetak)

52
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

PENDAHULUAN memelihara gerak (yang berarti


Perkembangan teknologi dewasa mempertahankan hidup) dan meningkatkan
ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini kemampuan gerak (yang berarti
dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi meningkatkan kualitas hidup). Seperti
di masa ini, dengan yang sederhana maupun halnya makan, gerak (olahraga) merupakan
yang menghebohkan dunia. Perkembangan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-
teknologi berkembang secara drastis dan menerus; artinya olahraga sebagai alat untuk
terus berevolusi hingga sekarang yang memelihara dan membina kesehatan, tidak
semakin canggih dan mendunia. Hal dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan
tersebut tidak begitu saja terjadi tanpa alat untuk merangsang anatomis-
adanya mutu sumber daya manusia yang antropometris dan fungsi fisiologisnya,
semakin berkualitas dan juga didukung oleh stabilitas emosional dan kecerdasan
banyak faktor lainnya. Maka dari itu, untuk intelektualnya, maupun kemampuannya
mendukung pesatnya teknologi olahraga bersosialisasi dengan lingkungannya nyata
bisa dikatakan sebagai sebuah kebutuhan lebih unggul, khususnya pada generasi
karena tingkat kesibukan masyarakat yang muda yang aktif mengikuti kegiatan
sangat tinggi harus diikuti oleh kondisi fisik olahraga daripada yang tidak aktif
maupun psikis yang mendukung. mengikutinya (Giriwijoyo, H.Y.S.S.,
Menurut UNESCO olahraga 2012:18). Dengan berolahraga secara
sebagai setiap aktivitas fisik berupa teratur, banyak sekali manfaat olahraga bagi
permainan yang berisikan perjuangan kesehatan kita. Hanya dengan berolahraga
melawan unsur-unsur alam, orang lain, dengan meluangkan 5% waktu yang kita
ataupun diri sendiri. Sedangkan menurut miliki setiap hari untuk olahraga dapat
Dewan Olahraga Eropa pengertian olahraga membuat mental menjadi lebih sehat,
adalah setiap aktivitas spontan, bebas, yang mengurangi stress, pikiran menjadi jernih,
dilaksanakan dalam waktu luang. Gerak dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa Selain itu manfaat olahraga bagi kita
gerak dan apa guna hidup bila tak mampu membuat peredaran darah menjadi lebih
bergerak. Memelihara gerak adalah lancar, membakar lemak dan kalori,
mempertahankan hidup, meningkatkan membentuk otot, serta mengurangi resiko
kemampuan gerak adalah meningkatkan darah tinggi dan obesitas.
kualitas hidup. Olahraga adalah serangkaian Dilihat dari siklus kehidupan, masa
gerak raga yang teratur dan terencana untuk remaja merupakan masa yang paling sulit

53
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

untuk dilalui oleh individu. Masa ini bisa sekolah menengah umum adalah wanita
dikatakan sebagai masa yang paling kritis (Harsuki, 2003:225).
bagi perkembangan pada tahap-tahap Dysmenorrhea atau “rasa sakit” di
berikutnya. Perubahan yang mencolok daerah perut, dilaporkan oleh 60-75%
terjadi ketika anak perempuan dan laki-laki semua wanita, dan “rasa sakit” ini akan
memasuki usia remaja. Perubahan yang bertambah dengan meningkatnya umur
terjadi meliputi perubahan fisik maupun gynecologic dan kronologik. Dalam
perubahan psikologis yang merupakan penelitian di Finland, 40% dari subyek
sebuah ciri dari anak-anak menuju pada dengan postmenarcheal year, 50% dalam
kedewasaan. Remaja adalah individu baik tahun kedua, dan 65% dalam tahun ketiga,
perempuan maupun laki-laki yang berada melaporkan dysmenorrheal. Keparahan
pada masa/usia antara anak-anak dan meningkat bersama dengan meningkatnya
dewasa. Masa remaja merupakan masa umur kronologis dan ginekologis pada
penghubung antara masa anak-anak menuju sampel besar pelajar dan mahasiswa di New
ke masa dewasa. Salah satu tanda seorang Jersey. Tetapi perlu ditekankan bahwa
perempuan memasuki masa pubertas adalah sebagian besar mereka (75-80%)
terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid melaporkan dysmenorrhea ringan, dan tidak
atau datang bulan adalah perubahan parah (Harsuki 2003:234).
fisiologis dalam wanita yang terjadi secara Olahraga sudah menjadi kebutuhan
berkala dan dipengaruhi oleh hormon bagi setiap orang, tidak terkecuali remaja.
reproduksi (Dyah, 2009:5). Menstruasi Namun, masalah yang terjadi pada saat
terjadi setiap bulan dari remaja sampai menstruasi seperti dismenore menyebabkan
menopause. Tahun 1920, olahraga untuk remaja putri merasa tidak nyaman dalam
wanita dipandang sebagai tidak feminim dan melakukan aktivitas olahraga. Hal ini tentu
baik secara fisik maupun emosional saja dapat menurunkan kesadaran bahwa
merugikan, dengan demikian mengakhiri olahraga dapat dilakukan meskipun dalam
keterlibatan wanita dalam banyak cabang keadaan mengalami menstruasi. Bahkan
olahraga. Trend ini baru berubah tahun dengan olahraga secara tidak langsung dapat
1950-an ketika sikap yang menganggap menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan
olahraga tidak cocok buat wanita saat menstruasi. Berdasarkan hasil
dipertanyakan. Sekarang lebih dari 6 juta penelitian ternyata dismenore primer lebih
wanita berolahraga lari, 1 juta bermain sedikit terjadi pada wanita yang berolahraga
sepakbola. Dan lebih dari sepertiga atlet dibandingkan wanita yang tidak melakukan

54
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

olahraga/senam (Fajaryati, 2012:2). Peneliti dan interelasi relatif dari variabel-variabel


telah melakukan observasi kepada 108 sosiologis dan psikologis.
orang remaja putri, dan didapatkan sebanyak Penelitian dilakukan selama satu
79 orang yang sudah pernah mengalami hari yakni pada hari senin tanggal 10
menstruasi, dalam hal ini 47 orang Desember 2018 bertempat di SMP Negeri 1
merasakan nyeri ketika menstruasi Banawa Tengah, Jl. Trans Sulawesi Km. 9
sedangkan 32 orang tidak merasakan nyeri. Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah,
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti Kabupaten Donggala.
tertarik melakukan penelitian terhadap
Populasi dan Sampel
remaja putri di SMP Negeri 1 Banawa
Menurut Sugiyono (2018:80)
Tengah kelas VII dan VIII dalam mencari
populasi adalah wilayah generalisasi yang
hubungan dismenore primer terhadap
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
aktivitas olahraga remaja putri.
kualitas dan karakteristik tertentu yang
Berdasarkan latar belakang di atas
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
maka rumusan masalahnya adalah apakah
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
ada hubungan dismenore primer terhadap
yang dimaksud dalam penelitian adalah
aktivitas olahraga remaja putri di SMP
remaja putri kelas VII dan VIII di SMP
Negeri 1 Banawa Tengah ?
Negeri 1 Banawa Tengah berjumlah 144
Adapun tujuan dalam penelitian
orang.
tersebut adalah untuk mengetahui apakah
Menurut Sugiyono (2018:81)
ada hubungan dismenore primer terhadap
sampel adalah bagian dari jumlah dan
aktivitas olahraga remaja putri di SMP
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Negeri 1 Banawa Tengah ?
tersebut. Sampel dalam penelitian tersebut
adalah remaja putri kelas VII dan VIII
METODE
dengan kriteria yang sudah pernah
Jenis Penelitian
mengalami menstruasi berjumlah 73 orang.
Menurut Kerlinger (1990:660)
Menurut Sugiyono (2018:84)
menyatakan bahwa penelitian survei
nonprobability sampling adalah teknik
mengkaji populasi (atau universe) yang
pengambilan sampel yang tidak memberi
besar maupun kecil dengan menyeleksi serta
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
mengkaji sampel yang dipilih dari populasi
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
itu, untuk menemukan insidensi, distribusi,
sampel. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian tersebut adalah sampling
55
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

purposive. Menurut Sugiyono (2018:85) responden dalam arti laporan tentang


sampling purposive adalah teknik penentuan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
sampel dengan pertimbangan tertentu. Kuesioner yang digunakan peneliti untuk
Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan
untuk menentukan sampel adalah remaja kuesioner tertutup dan kuesioner langsung
putri kelas VII dan VIII yang sudah pernah dengan skala guttman. Kuesioner tertutup
mengalami menstruasi. adalah kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal
Teknik Pengumpulan Data memilih. Kuesioner langsung yaitu
Menurut Sugiyono (2016:62) responden menjawab tentang dirinya
teknik pengumpulan data merupakan (Arikunto, 2002:129).
langkah yang paling strategis dalam Skala pengukuran merupakan
penelitian, karena tujuan utama dari kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
penelitian adalah mendapatkan data. Teknik untuk menentukan panjang pendeknya
pengumpulan data dalam penelitian tersebut interval yangada dalam alat ukur, sehingga
yaitu menggunakan kuesioner (angket). alat ukur tersebut bila digunakan dalam
Menurut Sugiyono (2018:142) kuesioner pengukuran akan menghasilkan data
merupakan teknik pengumpulan data yang kuantitatif (Sugiyono, 2018:92). Skala
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pengukuran dengan tipe ini, akan didapat
pertanyaan atau penyataan tertulis kepada jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”;
responden untuk dijawabnya. “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”;
Menurut Arikunto (2002:136) “positif-negatif”; dan lain-lain. Data yang
instrumen penelitian adalah alat atau diperoleh dapat berupa data interval atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam rasio dikotomi (dua alternatif). Maka pada
mengumpulkan data agar pekerjannya lebih dalam skala Guttman hanya ada dua interval
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian
lebih cermat, lengkap, dan sistematis menggunakan skala Guttman dilakukan bila
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen ingin mendapatkan jawaban yang tegas
yang digunakan dalam penelitian tersebut terhadap suatu permasalahan yang
adalah kuesioner (angket). Menurut ditanyakan. Alternatif skor jawaban skala
Arikunto (2002:128) kuesioner adalah Guttman dapat dibuat skor tertinggi satu dan
sejumlah pertanyaan tertulis yang terendah nol. Misalnya untuk jawaban
digunakan untuk memperoleh informasi dari

56
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi obyektif, maka penelitian dilakukan dengan
skor 0. (Sugiyono, 2018:96). menggunakan instrumen yang valid dan
Teknik Analisis Data reliabel, dilakukan pada sampel yang
Hipotesis yang dikemukakan di mendekati jumlah populasi dan
dalam penelitian ini akan diuji berdasarkan pengumpulan serta analisis data dilakukan
data yang diperoleh. Data akan dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian
perengkingan dan selanjutnya dianalisis kuantitatif, untuk mendapatkan data yang
menggunakan dua rumus. Pertama, analisis valid dan reliabel yang diuji validitas dan
dengan menggunakan statistik untuk reliabilitasnya adalah instrumen
mengetahui hasil variabel yang diteliti. penelitiannya.
Kedua, menggunakan rumus uji korelasi a. Validitas Instrumen
Kendall Tau Nonparametric (τ), untuk Menurut Sugiyono (2016:117)
menemukan hubungan pada kedua validitas merupakan derajad ketepatan
variabelnya dengan melihat hasil koefisien antara data yang terjadi pada obyek
korelasi dan nilai signifikansinya. penelitian dengan daya yang dapat
𝐹 dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian
𝑃= 𝑥 100
𝑁 data yang valid adalah data “yang tidak
Rumus Persentasi
berbeda” antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya
∑A − ∑B
𝜏= terjadi pada obyek penelitian. Dalam
N (N − 1)
2 mengetahui validitas sebuah angket maka
Rumus Uji Korelasi Kendall tau digunakan rumus Product Moment dari
Nonparametric (τ)
Pearson yaitu:
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥). (∑ 𝑦)
Menurut (Sugiyono 2016:117) 𝑟𝑥𝑦 =
√𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2 𝑥√𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2
bahwa uji keabsahan data dalam penelitian,
Keterangan:
sering hanya ditekankan pada uji validitas
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi
dan reliabilitas. Dalam penelitian
𝑛 = Jumlah responden uji coba
kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil
𝑥 = Skor tiap item
penelitian adalah valid, reliabel, dan
𝑦 = Skor seluruh item responden uji coba
obyektif.
Kriteria dalam pengujian sebagai barikut:
Menurut (Sugiyono 2016:119)
bahwa dalam penelitian kuantitatif, untuk
mendapatkan data yang valid, reliabel, dan
57
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

1) Jika nilai koefisien korelasi rhitung positif 𝜎𝑡 2 = Varian butir


dan rhitung > rtabel, maka item dinyatakan Hasil dalam analisis reliablitias instrumen
valid. akan diperoleh melalui nilai Alpha
2) Jika rhitung < rtabel, maka item dinyatak Cronbach pada Table Reliability Statistics.
tidak valid. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
b. Reliabilitas Instrumen memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
Menurut Sugiyono (2016:118)
reliabilitas berkenaan dengan derajad HASIL
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Hubungan dismenore primer
Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), terhadap aktivitas olahraga remaja putri di
suatu data dinyatakan reliabel apabila dua SMP Negeri 1 Banawa Tengah merupakan
atau lebih peneliti dalam obyek yang sama penelitian yang pengumpulan datanya
menghasilkan data yang sama, atau peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa
sama dalam waktu berbeda menghasilkan kuesioner (angket), sehingga sebelumnya
data yang sama, atau sekelompok data bila peneliti telah melakukan observasi dalam
dipecah menjadi dua menunjukkan data bentuk pengamatan dan wawancara
yang tidak berbeda. terhadap siswa maupun guru mata pelajaran
Menurut Sugiyono (2016:118) PJOK hingga pada pelaksanaan
Reliabilitas berkenaan dengan derajad penelitiannya kuesioner (angket) disebarkan
konsistensi, maka bila ada peneliti lain secara serentak, yang mana waktu dan
mengulangi atau mereplikasi dalam tempatnya telah ditentukan dan disesuaikan
penelitian pada obyek yang sama dengan dengan penelitian.
metode yang sama maka akan menghasilkan Jenis penelitian merupakan
data yang sama. Suatu data yang reliabel penelitian kuantitatif noneksperimen yang
atau konsisten akan cenderung valid, penyajian datanya menggunakan statistik
walaupun belum tentu valid. Untuk menguji dengan tabel dan angka yang bertujuan
reliabilitas angket menggunakan Alpha: memberikan gambaran tentang apa yang
𝑘 Σ𝜎𝑖 2 diamati.
r11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝜎𝑡 2 a. Pengumpulan Data Untuk Partisipasi
Keterangan: Melakukan Aktivitas Olahraga

𝑟11 = Reliabilitas instrumen yang dicari Dari analisis yang dilakukan,


𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk
𝜎𝑖 2 = Jumlah varian butir indikator partisipasi melakukan aktivitas

58
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

olahraga dari pertanyaan angket (nomor 1, 2 dengan jumlah persentase sebanyak 29%,
, dan 3) serta 73 responden total jawaban dan jawaban “tidak” adalah 363 dengan
“ya” adalah 106 dengan jumlah persentase jumlah persentase sebanyak 71%.
sebanyak 48%, dan jawaban “tidak” adalah
113 dengan jumlah persentase sebanyak e. Pengumpulan Data Untuk Perubahan
Emosional
52%.
Dari analisis yang dilakukan, maka
b. Pengumpulan Data Untuk Dismenore
diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk
Primer
indikator perubahan emosional dari
Dari analisis yang dilakukan, maka
pertanyaan angket (nomor 16 dan 17) serta
diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk
73 responden total jawaban “ya” adalah 66
indikator partisipasi melakukan aktivitas
dengan jumlah persentase sebanyak 45%,
olahraga dari pertanyaan angket (nomor 4
dan jawaban “tidak” adalah 80 dengan
dan 5) serta 73 responden total jawaban “ya”
jumlah persentase sebanyak 55%.
adalah 77 dengan jumlah persentase
f. Pengumpulan Data Untuk Sifat
sebanyak 53%, dan jawaban “tidak” adalah Nyeri Menstruasi
69 dengan jumlah persentase sebanyak 47%. Dari analisis yang dilakukan,
c. Pengumpulan Data Untuk Daerah diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk
Penyebaran Nyeri Menstruasi
indikator sifat nyeri menstruasi dari
Dari analisis yang dilakukan, maka pertanyaan angket (nomor 18 dan 19) serta
diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk 73 responden total jawaban “ya” adalah 33
indikator daerah penyebaran nyeri dengan jumlah persentase sebanyak 23%,
menstruasi dari pertanyaan angket (nomor 6, dan jawaban “tidak” adalah 113 dengan
7, dan 8) serta 73 responden total jawaban jumlah persentase sebanyak 77%.
“ya” adalah 139 dengan jumlah persentase g. Pengumpulan Data Untuk Lama
sebanyak 63%, dan jawaban “tidak” adalah Nyeri Menstruasi

80 dengan jumlah persentase sebanyak 37%. Dari analisis yang dilakukan

d. Pengumpulan Data Untuk Respon diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk


Tubuh Terhadap Nyeri Menstruasi indikator lama nyeri menstruasi dari
Dari uraian di atas maka diperoleh pertanyaan angket (nomor 20) serta 73
hasil keseluruhan jawaban untuk indikator responden total jawaban “ya” adalah 9
respon tubuh terhadap nyeri menstruasi dari dengan jumlah persentase sebanyak 12%,
pertanyaan angket (nomor 6, 7, dan 8) serta dan jawaban “tidak” adalah 64 dengan
73 responden total jawaban “ya” adalah 148 jumlah persentase sebanyak 88%.

59
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

h. Pengumpulan Data Untuk terhadap kedua variabel, yakni bahwa


Penanganan Terhadap Nyeri
persentase yang memiliki partisipasi
Dari analisis yang dilakukan olahraga yang besar mengalami persentase
diperoleh hasil keseluruhan jawaban untuk dismenore primer yang lebih sedikit,
indikator penanganan terhadap nyeri dari sedangkan persentase yang tidak memiliki
pertanyaan angket (nomor 21) serta 73 partisipasi olahraga mengalami persentase
responden total jawaban “ya” adalah 4 dismenore primer yang lebih besar.
dengan jumlah persentase sebanyak 5%, dan Selanjutnya dilakukan uji untuk
jawaban “tidak” adalah 69 dengan jumlah mengetahui hubungan antara dismenore
persentase sebanyak 95%. primer terhadap aktivitas olahraga remaja
Dari jumlah keseluruhan data putri dengan membandingkan nilai
responden mengenai hubungan dismenore koefisien korelasi r tabel (0.05). Hasil dari
primer terhadap aktivitas olahraga remaja uji analisis menggunakan Kendal Tau
putri di SMP Negeri Banawa Tengah, maka Nonparametric, antara dismenore primer
diperoleh persentase data dismenore primer terhadap aktivitas olahraga diperoleh
pada tabel 9 dalam lampiran. analisis sebagai berikut:
1. Diperoleh harga koefisien korelasi yaitu
PEMBAHASAN 0.353 yang bersifat positif, maka kedua
Penelitian ini mendeskripsikan variabel mempunyai hubungan searah.
dismenore primer terhadap aktivitas Artinya jika nilai variabel X tinggi,
olahraga remaja putri di SMP Negeri 1 maka nilai variabel Y akan tinggi pula,
Banawa Tengah. Berdasarkan analisis data jika dismenore primer mengalami
yang telah dilakukan diperoleh bahwa dari peningkatan maka harus dilakukan
olah data yang diperoleh dengan aktivitas olahraga yang meningkat pula.
menggunakan statistic dan ditemukan Menurut (Sarwono, 2006) dalam
persentase sebanyak 36% yang menjawab (Burhanuddin, 2012) Interprestasi
“ya” dan 64% yang menjawab “tidak” pada mengenai kekuatan hubungan Antara
dismenore primer dan persentase sebanyak dua variabel memberikan kriteria
48% yang menjawab “ya” dan 52% yang sebagai berikut:
menjawab “tidak” dalam aktivtas olahraga. 1) 0 = Tidak ada korelasi antara dua
Data ini menunjukkan bahwa terdapat hal variabel
yang berpengaruh yaitu presentasi jawaban 2) >0 – 0.25 = Korelasi sangat
responden yang menjawab “ya” dan “tidak” lemah

60
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

3) >0.25 – 0.5 = Korelasi cukup Maka didapatkan nilai signifikasi 0.000


4) >0.5 – 0.75 = Korelasi kuat < 0.05, maka hubungan kedua variabel
5) >0.75 – 0.99 = Korelasi sangat signifikan.
kuat Sehingga hasil penelitian ini sejalan
6) 1 = Korelasi sempurna dengan penelitian Anisa (2015:60) dan
Ditemukan koefisien korelasi 0.353 pendapat Tjokronegoro (2004) dan Rager
(>0.25 – 0.5) dengan kriteria korelasi (1999) bahwa olahraga memiliki peranan
cukup, artinya terdapat hubungan yang penting untuk remaja putri yang menderita
cukup antara dismenore primer dan dismenore karena latihan yang sedang dan
aktivitas olahraga. Hal ini terjadi teratur meningkatkan pelepasan endorfin
diakibatkan beberapa faktor lain yang beta (penghilang nyeri alami) ke dalam
menyebabkan olahraga belum cukup aliran darah sehingga dapat mengurangi
menjadi penyebab berkurangnya nyeri dismenore.
dismenore primer. Masih diperlukan Namun penderita dismenore primer
jenis olahraga tertentu yang bisa harus lebih mengkhususkan olahraga
mengurangi faktor-faktor terjadinya tertentu untuk mengurangi dismenore
dismenore primer atau yang mampu primer tersebut dan melakukan aktivitas
membawa penderita keadaan psikis olahraga dengan bersungguh-sungguh dan
atau somatis pada tingkat yang normal, rileks agar meciptakan suasana pikiran yang
bukan hanya sebatas melakukan senang dan tenang sehingga dapat
olahraga pada jam mata pelajaran PJOK mempengaruhi psikologis yang pada
di sekolah maupun melakukan senam akhirnya dapat memberikan pengaruh baik
bersama pada setiap hari jum’at. terhadap tubuh. Hal ini dapat mengubah
2. Nilai signifikasi 0.000, untuk pengujian pola pikir bahwa pada saat mengalami
dalam SPSS digunakan kriteria sebagai menstruasi bahkan mengalami nyeri ketika
berikut: menstruasi tidak dianjurkan melakukan
1) Jika angka signifikansi hasil riset < aktivitas olahraga adalah hal yang tidak
0.05, maka hubungan kedua benar adanya, bahkan dengan berolahraga
variabel signifikan. dapat memberikan banyak manfaat terhadap
2) Jika angka signifikansi hasil riset > tubuh dan psikologis seseorang.
0.05, maka hubungan kedua
variabel tidak signifikan.

61
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

SIMPULAN pendidikan jasmani di sekolah bisa


Dari analisis data dismenore primer mengurangi dismenore primer pada
yang diperoleh ditemukan persentase remaja putri sehingga remaja putri
sebanyak 36% yang menjawab “ya” dan termotivasi untuk berolahraga dan tetap
64% yang menjawab “tidak”. Sedangkan mengikuti pembelajaran pendidikan
dari analisis data aktivitas olahraga yang jasmani dengan baik tanpa terganggu
diperoleh ditemukan persentase sebanyak pada saat mengalami menstruasi dan
48% yang menjawab “ya” dan 52% yang dismenore primer, begitupun dengan
menjawab “tidak”. Hasil dari uji analisis aktivitas lainnya dapat berjalan dengan
menggunakan Kendal Tau Nonparametric, lancar tanpa merasa terganggu.
antara dismenore primer terhadap aktivitas 2) Petugas kesehatan memberikan
olahraga diperoleh analisis pada tabel sosialisasi kepada remaja putri dengan
corellation, diperoleh harga koefisien mengenalkan apa saja masalah pada
korelasi yaitu 0.353 dengan signifikan fisiologis tubuh yang terjadi ketika
sebesar 0.000. Pada hasil uji analisis Kendal masa remaja salah satunya adalah
Tau Nonparametic diperoleh koefisien dismenore primer yang memiliki faktor
korelasi yaitu 0.353 dengan signifikasi resiko sehingga menyebabkan
0.000. Karena signifikasi 0.000 < 0.05 maka ketidaknyamanan dalam menjalankan
ada hubungan dismenore primer terhadap aktivitas sehari-hari bahkan
aktivitas olahraga remaja putri. Dan menghindari aktivitas gerak seperti
berdasarkan harga koefisien korelasi yaitu berolahraga padahal dengan
0.353 dengan kriteria korelasi cukup dan berolahraga dapat mengurangi tingkat
harga korelasinya bersifat positif, sehingga nyeri yang dirasakan saat mengalami
menunjukkan hubungan yang searah (x dismenore primer, sosialisasi dapat
naik, maka y naik). Jika dismenore primer menambah pengetahuan juga dapat
meningkat maka aktivitas olahraga diterapkan apabila terdapat remaja putri
meningkat. yang mengalami dismenore primer
1) Guru olahraga dapat melakukan sehingga dapat dilakukan penanganan
evaluasi kepada remaja putri yang tidak yang tepat dan efektif.
mengikuti pembelajaran PJOK dengan Untuk peneliti yang mengangkat dismenore
alasan mengalami dismenore primer sebagai penelitiannya dapat melakukan
dengan memberikan pemahaman penelitian berupa eksperimen dengan
bahwa melalui pembelajaran memperhatikan jenis olahraga tertentu yang

62
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

dapat berpengaruh mengurangi tingkat


dismenore sehingga penelitiannya
bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian
(Suatu Pendekatan Praktek) Edisi
Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Giriwijoyo, H.Y.S.S., Sidik, D.Z. (2012).


Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Harsuki. (2003). Perkembangan Olahraga


Terkini. Kajian Para Pakar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Kerlinger, F.N. (1990). Asas-asas
Penelitian Behavioral. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian


Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

63
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

LAMPIRAN

Tabel 1 Persentase Data Partisipasi Melakukan Aktivitas Olahraga


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Partisipasi
Melakukan
1 1, 2, 3 106 113 219 48% 52%
Aktivitas
Olahraga

Tabel 2 Persentase Data Partisipasi Melakukan Aktivitas Olahraga


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Partisipasi
Melakukan
1 1, 2, 3 106 113 219 48% 52%
Aktivitas
Olahraga

Tabel 3 Persentase Data Partisipasi Melakukan Aktivitas Olahraga


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Waktu
Pertama
Kali
1 4, 5 77 69 146 53% 47%
Merasakan
Nyeri
Menstruasi

Tabel 4 Persentase Data Daerah Penyebaran Nyeri Menstruasi


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Daerah
Penyebaran
1 6, 7, 8 139 80 219 63% 37%
Nyeri
Menstruasi

64
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

Tabel 5 Persentase Data Respon Tubuh Terhadap Nyeri Menstruasi


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Daerah
9, 10, 11,
Penyebaran
1 12, 13, 14, 148 363 511 29% 71%
Nyeri
15
Menstruasi

Tabel 6 Persentase Data Perubahan Emosional


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Perubahan
1 16, 17 66 80 146 45% 55%
Emosional

Tabel 7 Persentase Data Sifat Nyeri Menstruasi

𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Sifat Nyeri
1 18, 19 33 113 146 23% 77%
Menstruasi

Tabel 8 Persentase Data Lama Nyeri Menstruasi


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Lama Nyeri
1 20 9 64 73 12% 88%
Menstruasi

65
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume 7, Nomor 1 Januari – Juni 2019 ISSN 2581-0383

Tabel 9 Persentase Data Penanganan Terhadap Nyeri


𝑃 (𝑦𝑎) 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘)
No. Butir 𝐹 𝐹
No Indikator F (ya) F (tidak) N = =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Penanganan
1 Terhadap 21 4 69 73 5% 95%
Nyeri

Tabel 10 Persentase Total Data Dismenore Primer


𝐹 𝐹
No Indikator
No. Butir
F (ya) F (tidak) N 𝑃 (𝑦𝑎) = 𝑃 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘) =
Pertanyaan 𝑁 𝑁
x 100% x 100%
Waktu
Pertama
Kali
1 4, 5 77 69 146 53% 47%
Merasakan
Nyeri
Menstruasi
Daerah
Penyebaran
2 6, 7, 8 139 80 219 63% 37%
Nyeri
Menstruasi
Daerah
9, 10, 11,
Penyebaran
3 12, 13, 14, 148 363 511 29% 71%
Nyeri
15
Menstruasi
Perubahan
4 16, 17 66 80 146 45% 55%
Emosional
Sifat Nyeri
5 18, 19 33 113 146 23% 77%
Menstruasi
Lama Nyeri
6 20 9 64 73 12% 88%
Menstruasi
Penanganan
7 Terhadap 21 4 69 73 5% 95%
Nyeri
Total 476 838 1314 36% 64%

66

Anda mungkin juga menyukai