Anda di halaman 1dari 26

Prosedur

Operasional Standar

PENYELARASAN
KURIKULUM DENGAN
IDUKA

1
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELARASAN KURIKULUM
DENGAN IDUKA

SMK NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG


BANTEN
2020

2
Dr. Kamsono, M.Pd.
Kepala SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, vokasi sendiri merupakan salah satu komponen inti bagi
Salam sejahtera, IDUKA. Karena itu, penyiapan kompetensi SDM Vokasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus dapat selama pendidikan perlu difokuskan untuk memenuhi
bersinergi erat dengan Industri, Dunia Usaha, dan kebutuhan kompetensi di IDUKA. Agar pola pembelajaran
Dunia Kerja (IDUKA). Keselarasan kompetensi lulusan di SMK dapat sesuai dengan kebutuhan IDUKA, SMKN 5
SMK dengan kebutuhan kompetensi IDUKA sendiri Kabupaten Tangerang menyelenggarakan program
merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA Tahun 2020.
penyelenggaraan pendidikan vokasi yang selama ini
dilaksanakan. Sebab pendidikan vokasi idealnya Prosedur Operasional Standar ini memuat tentang latar
mampu mengantar lulusannya dapat masuk ke dalam belakang pelaksanaan program, persyaratan dan proses
IDUKA dengan tingkat kesenjangan yang rendah pemilihan, komponen penilaian, format proposal,
(sesuai dengan keterampilan yang dimiliki). SMK besaran dan komponen biaya program, serta
sendiri memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis administrasi dan jadwal pelaksanaan program.
dalam memenuhi SDM yang sesuai dengan kebutuhan Diharapkan pedoman ini dapat menjadi acuan bagi
IDUKA. Salah satu bentuk meningkatkan sinergi setiap Kompetensi Keahlian di SMKN 5 Kab.
tersebut adalah melalui penyelarasan kurikulum Tangerang dalam melaksanakan Penyelarasan
dengan IDUKA. Kurikulum dengan IDUKA Tahun 2020. Akhir kata,
Kurikulum merupakan elemen penting bagi kami mengucapkan terima kasih kepada Tim dan
pembentukan SDM Vokasi berkompetensi dan semua pihak yang telah berperan dan berpartisipasi
berkualifikasi tinggi. Terutama apabila merujuk pada dalam penyusunan Buku Pedoman ini.
problem utama yang selama ini terjadi antara SMK dan
IDUKA, yakni “link and match”. Selama ini masalah Terima kasih
link and match antara SMK dan IDUKA merupakan
Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum
urgensi yang masih belum teratasi. Pasalnya apabila
Warrahmatullahi Wabarakatuh
hal tersebut terus dibiarkan, tentu ini akan berimplikasi
pada jalannya roda pembangunan di beberapa sektor
prioritas bangsa di masa depan. Mengingat SDM

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar - 3

Daftar Isi - 4

I. Latar Belakang - 5

II. Tujuan, Sasaran, dan Deskripsi Program


Penyelarasan Keselarasan Kurikulum
dengan IDUKA - 8

III. Target Luaran Program- 10

IV.Besaran Dana dan Komponen Biaya - 13

V. Adminitrasi dan Jadwal - 14

VI. Format Proposal - 15

VII. Penutup - 17

Lampiran 1: Metode Analisis Kesenjangan

Lampiran 2: Metode Tinjau Ulang Kurikulum dan


Sarana-Prasarana

Lampiran 3: Pakta Integritas

4
I
A. Latar Belakang
LATAR
BELAKANG
sudah dibangun dengan proses panjang dan
berevolusi. Di sisi lain, IDUKA juga telah
Keselarasan kompetensi lulusan dengan mengalami perubahan; peningkatan taraf hidup
kebutuhan kompetensi IDUKA adalah wujud masyarakat, kemajuan teknologi, infrastruktur,
akuntabilitas penyelenggara pendidikan vokasi. keterbukaan pasar Indonesia, persaingan bebas,
Pendidikan vokasi idealnya mengantar bisnis digital,
lulusannya dapat masuk ke dalam IDUKA sampai pada perubahan landscape demografi
dengan tingkat kesenjangan yang rendah. Oleh telah menjadi pemicu perubahan kebutuhan
karena itu, penyiapan kompetensi Peserta IDUKA akan kompetensi sumber daya
Didikselama pendidikan perlu difokuskan untuk manusianya.
memenuhi kebutuhan kompetensi di IDUKA. Di tengah perubahan tersebut, muncul kesadaran
Dengan demikian metoda pembelajarannya juga akan pergeseran tumpuan negara dari sumber
khas dengan lebih banyak belajar dari daya alam menjadi sumber daya manusia.
pengalaman menggunakan teknologi atau prosedur Pemerintah sudah mencanangkan tema “SDM
pelaksanaan kerja sebagaimana para profesional Unggul, Indonesia Maju” untuk memacu
bekerja. Dalam dunia pendidikan dikenal dengan pembangunan SDM sesegera mungkin membawa
metoda “deduktif” atau dalam istilah hasil berupa dampak ekonomi. Oleh karena itu,
internasional dikenal dengan pola pembelajaran pendidikan vokasi harus berbenah meningkatkan
“Experiential Learning”. peran aktifnya dalam mendukung ekonomi
Kurikulum merupakan serangkaian pengalaman nasional dengan menghasilkan lulusan yang
dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk mampu mendukung percepatan peningkatan
dilalui oleh peserta didik dalam rangka mencapai daya saing IDUKA.
tujuan pembelajaran. Kurikulum juga merupakan Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi
perwujudan dari strategi kompetensi dengan IDUKA penting untuk segera dilakukan
keahliandalam mencapai tujuan pendidikannya. agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi
Kurikulum merupakan acuan/patron dalam dapat meningkat. Untuk mengetahui sejauh mana
mencetak lulusan menggunakan sumber daya kesenjangan antara target kompetensi kurikulum
manusia, infrastruktur, sarana dan sumber daya dengan kompetensi yang dibutuhkan IDUKA,
lainnya yang dimiliki oleh penyelenggara maka program Penyelarasan kurikulum sangat
pendidikan. Mengingat peran kunci kurikulum penting untuk dilakukan. Program Penyelarasan
tersebut, tidaklah berlebihan bahwa kurikulum kurikulum yang akan dilaksanakan pada tahun
juga merupakan faktor penting dalam 2020 ini merupakan langkah awal yang yang
menentukan keselarasan lulusan dengan harus terus dilakukan secara periodik dan
kebutuhan kompetensi IDUKA. berkelanjutan mengikuti dinamika perkembangan
Kurikulum yang saat ini dijalankan di IDUKA dan kemanjuan teknologi. Sasaran
program studi-kompetensi Penyelarasan adalah outcome pendidikan vokasi
keahlianpendidikan vokasi umumnya dari persepsi alumni dan pengguna lulusan

5
(employer/IDUKA), serta memperhatikan negara-negara maju. Hasil Penyelarasan berupa
kebutuhan softskill esensial yang data terukur tentang kesenjangan gap antara
terbentuk dari proses pendidikan harapan IDUKA dengan hasil proses pendidikan
berbasis pegalaman nyata dalam kampus yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan
yang lazim dilakukan dan diukur di dalam revisi kurikulum berikutnya.

7. Peraturan Menteri Keuangan


B. Dasar Hukum
No- mor: 78/PMK.02/2019
1. Undang-Undang No. 20 Tahun
Tentang Standar Biaya Masukan
2003 tentang Sistem Pendidikan
Tahun 2020;
Nasional;
8. Peraturan Menteri Pendidikan
2. Undang-Undang No. 12 Tahun
dan Kebudayaan Republik Indo-
2012 tentang Pendidikan Tinggi;
nesia Nomor 45 Tahun 2019 Ten-
3. Peraturan Pemerintah Republik
tang Organisasi dan Tata Kerja
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005,
Kementerian Pendidikan dan Ke-
tentang Standar Nasional Pendi-
budayaan;
dikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor
dan Kebudayaan No. 3 Tahun
45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
2020 tentang Standar Nasional
Pelaksanaan Anggaran Pendapa-
Pendidikan Tinggi;
tan dan Belanja Negara (Lemba-
10. Peraturan Menteri Pendidikan
ran Negara Republik Indonesia
dan Kebudayaan Nomor 22 ta-
Tahun 2013 Nomor 103);
hun 2020 tentang Rencana Strate-
5. Peraturan Menteri Keuangan
gis Kementerian Pendidikan dan
No- mor 190/PMK.05/2013
Kebudayan Tahun 2020 - 2024.
Tentang Tata Cara Pembayaran
11. Keputusan Menteri Ketenagaker-
Dalam Rangka Pelaksanaan
jaan No. 234 Tahun 2020 tentang
Anggaran dan Pendapatan
Penetapan Standar Kompetensi
Belanja Negara;
Kerja Nasional Indonesia Kate-
6. Peraturan Menteri Keuangan
gori Pendidikan Golongan Pokok
No- mor 112/PMK.02/2013
Pendidikan Bidang Soft Skills.
Tentang Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Ke- menterian
Negara/ Lembaga;

6
II
TUJUAN, SASARAN, DAN
DESKRIPSI PROGRAM
PENYELARASAN
KURIKULUM DENGAN
IDUKA

A. Tujuan
Program ini bertujuan untuk menghasilkan: Penyelarasan keselarasan kurikulum akan
1. Analisis kesenjangan yang objektif dilaksanakan dengan menggunakan model yang
antara target kompetensi kurikulum disajikan pada Gambar 1. Analisis kesenjangan
yang sudah berjalan dengan kebutuhan dilakukan dengan membandingkan antara
kompetensi IDUKA. kompetensi lulusan SMK dengan kompetensi

2. Identifikasi defisiensi kurikulum yang dibutuhkan IDUKA. Hasil analisis tersebut


dan sarana-prasarana terkait dengan adalah profil kesenjangan kompetensi, yang
kesenjangan kompetensi kurikulum selanjutnya digunakan untuk melakukan tinjau
yang sudah berjalan dengan kebutuhan ulang kurikulum dan sarana- prasarana
kompetensi IDUKA. mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan
secara internal (melalui jajak pendapat dari Guru
dan Peserta Didik).
B. Sasaran Program
Diharapkan dengan melakukan kedua langkah
Seluruh Kompetensi Keahlian di SMK Negeri 5
Penyelarasan tersebut, tim evaluasi kurikulum
Kabupaten Tangerang
dapat membuat peta kesenjangan dan defisiensi
yang objektif atas penyelenggaraan pendidikan
C. Deskripsi Program Vokasi di SMK selama ini.
Program Penyelarasan Kurikulum dengan
IDUKA adalah salah satu program pada SMKN
5 Kabupaten Tangerang.

7
SMK

Gambar 1. Model Penyelarasan kurikulum

D. Manfaat
Program Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Kompetensi Keahlian di SMKN 5 Kabupaten Tangerang : mendapatkan masukan untuk
penyempurnaan kurikulum, rencana pengadaan sarana dan prasarana, dan proses belajar
mengajar.
2. Bagi Kemendikbud: mendapatkan model pengembangan kurikulum pendidikan vokasi (SMK)
di bidang prioritas sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan
kurikulum berikutnya.

8
TARGET
III LUARAN
PROGRAM
Daftar Kompetensi Keahlian di SMKN 5 Kabupaten Tangerang sebagai sasaran dari program
Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA, yaitu:
1. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
2. Teknik Pemesinan
3. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
4. Teknik Komputer dan Jaringan
5. Multimedia
6. Rekayasa Perangkat Lunak
7. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
8. Akuntansi dan Keuangan Lembaga
9. Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan
10. Perhotelan

9
Setiap Kompetensi Keahlian harus melakukan aktivitas dan menghasilkan luaran berikut,
namun tidak terbatas pada :

No. Tahap Aktivitas Indikator Capaian


1 Persiapan Membentuk tim kajian dan Surat penugasan
menandatangani pakta integritas Pakta integritas
Merancang kuesioner sesuai Kuesioner online
dengan pembelajaran inti yang
ada dalam kurikulum saat ini
dengan menggunakan template
yang ditentukan pada Lampiran
1 dan
Lampiran 2 pada buku panduan ini
Mendata dan menentukan target Daftar sasaran survei
responden yang meliputi (alumni
dan IDUKA mitra).
2 Survei Eksternal Menyebar kuesioner ke responden
(untuk Analisis yang direncanakan
Kesenjangan Memastikan kuesioner diisi oleh Data mentah hasil survei
Kompetensi) responden Alumni dan IDUKA eksternal
dengan jumlah yang cukup untuk
melaksanakan metode sebagaimana
disajikan pada Lampiran 1 buku
panduan ini.
3 Survei Internal Memastikan untuk melakukan Data mentah hasil
(untuk analisis lengkap kondisi pelaksanaan survei internal tentang
Tinjau Ulang pembelajaran pada setiap mata pelaksanaan setiap mata
Kurikulum dan pelajaran muatan kejuruan, dengan pelajaran muatan
Sarpras) menggunakan metode sebagaimana kejuruan
yang disajikan pada Lampiran 2
buku pedoman ini
4 Analisis Mengolah hasil kuesioner dan Dokumen hasil analisis
kesenjangan memetakan kesenjangan antara
kurikulum, sarana dan prasarana,
serta PBM dengan kompetensi yang
dibutuhkan lulusan / IDUKA

10
5 Tinjau ulang Melakukan tinjauan ulang kurikulum Defisiensi kurikulum,
kurikulum dan dengan menggunakan metode sarana prasarana, dan
sarana prasarana experiential learning. PBM
6 Reviu Focus Group Discussion Reviu hasil analisis
7 Revisi dan Menarik kesimpulan dan membuat Rencana aksi perubahan
Kesimpulan rencana perubahan kurikulum kurikulum, penguatan
pengembangan sarana prasarana dan sarana prasarana, dan
PBM berdasar hasil analisis penyempurnaan PBM
8 Pelaporan Penulisan laporan akhir dan Dokumen laporan /
pertanggungjawaban keuangan monev

11
BESARAN
IV DANA DAN
KOMPONEN
BIAYA
A. Besaran Dana
Besaran dana yang dapat diusulkan disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Komponen Biaya
Komponen biaya yang diajukan harus dapat dilihat kaitannya dengan program yang diusulkan dan
disertai dengan argumentasi dan justifikasi yang kuat tentang pemanfaatan dana yang diusulkan. Rencana
anggaran biaya yang boleh diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Rapat persiapan
2. Survei Internal dan Eksternal
3. Rapat analisis dan kajian
4. Focus Group Discussion
5. Penyusunan laporan interim dan laporan akhir
6. Publikasi di jurnal / konferensi ilmiah nasional (apabila ada).
7. Aktivitas lain yang mendukung pelaksanaan program.
Komponen yang boleh diusulkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019
Tentang Standar Biaya Masukan Tahun.

12
ADMINITRASI
V DAN JADWAL

A. Format Dokumen
Seluruh berkas dibuat dalam ukuran kertas A4 dengan jenis huruf Time New Roman Font 12 spasi 1,5 dan
margin normal.

B. Jadwal pelaksanaan dan Tahap Seleksi


1) Jadwal pelaksanaan yang direncanakan pada Program Penyelarasan Kurikulum Dengan IDUKA
adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu
1 Sosialisasi Program bersama IDUKA 19 Agustus 2020

2 Penjelasan Teknik Pelaksanaan Program 20 Agustus 2020


3 FGD analisa KD bersama IDUKA 28 Agustus 2020

4 FGD analisa silabus bersama IDUKA 1 September 2020


5 FGD penyelarasan KD 2 September 2020

6 FGD Penyelarasan Silabus 3 November 2020

7 Reviu KD dan Silabus Penyelarasan oleh 7-11 Oktober dan 23-27 November 2020
Sekolah dan Iduka
8 Penetapan KD dan Silabus yang diselaraskan 11 Desember 2020

13
VI FORMAT
PROPOSAL
Seluruh Kompetensi Keahlian yang akan
melaksanakan Program Penyelarasan Kurikulum
harus membuat proposal pengajuan Program 2. Profil Kompetensi Keahlian
Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA. 3. Visi Misi, dan Tujuan Kompetensi
Sistematika proposal yang diajukan mengikuti Keahlian.
format dan persyaratan sebagai berikut: 7. Bab 2: Usulan Program
1. Halaman judul Bagian ini berisi penjelasan tentang:
Memuat informasi tentang Kompetensi 1. Profil dan struktur organisasi pelaksana
Keahlian dan program yang diajukan seperti kegiatan, baik SMK maupun
contoh pada Lampiran 1. kompetensi keahlianyang melaksanakan
2. Halaman identitas dan pengesahan Penyelarasan keselarasan kurikulum
Halaman ini berisi informasi ringkas tentang 2. Fokus Bidang Prioritas yang diusulkan
nama dan alamat Sekolah, nama dan alamat 3. Tim kajian berupa nama-nama
e-mail Ketua Pelaksana program, seperti pelaksana Penyelarasan kurikulum
contoh pada Lampiran 2. yang ditugaskan Kepala Sekolah dan
3. Pakta Integritas dibuktikan dengan surat tugas
Halaman ini berisi pernyataan dari Pemimpin 4. Surat keterangan dari mitra industri
Perguruan Tinggi pengusul yang memuat untuk berkomitmen terhadap program
tentang komitmen melaksanakan program, yang diusulkan
kesediaan dukungan mitra serta alumni 8. Bab 3: Rancangan Instrumen
Kompetensi Keahlian
Rancangan instrumen Penyelarasan
4. Daftar Isi kurikulum dengan IDUKA berupa kuesioner
5. Ringkasan Eksekutif yang mengandung unsur kompetensi inti
Memuat intisari Proposal, khususnya program dan softskill untuk alumni dan mitra untuk
Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA dan menggali kesenjangan antara Kompetensi
keterkaitannya dengan usulan yang lulusan dengan kriteria IDUKA (Survey
disampaikan. Eksternal).

6. Bab 1: Pendahuluan Rancangan instrumen Penyelarasan proses


belajar mengajar pada mata pelajaran muatan
1. Surat Permohonan bermaterai kejuruan dengan pendekatan pembelajaran
sebagai pelaksana Program
dari pengalaman (experiential learning,
Penyelarasan Kurikulum dengan
terlampir)
IDUKA yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah (Lampiran 3.a); Rancangan analisa kesenjangan antara
kurikulum & capaian pembelajaran (CP)
dengan Kompetensi Lulusan kompetensi
keahlian (Survey Internal).

14
lulusan

Gambar 2 Analisis Kesenjangan Kurikulum dan Capaian


Pembelajaran terhadap Kriteria Kompetensi IDUKA

9. Bab 4: Rincian Anggaran efektif dan efisien.


Besaran dana yang dapat diusulkan 2. Rencana biaya yang diajukan
disesuaikan dengan kebutuhan pada perlu memperhatikan prinsip
kompetensi keahlian.
efektifitas, efisiensi, tidak boros
Dalam proses penyusunan rincian anggaran dan menguntungkan negara serta
yang diajukan (Lampiran 4), Kompetensi berpedoman pada satuan biaya
Keahlian penyelenggara agar memperhatikan yang berlaku dalam APBN dengan
hal-hal sebagai berikut: tidak mengurangi mutu/kualitas
1. Penyusunan pengalokasian dan pencapaian tujuan sertifikasi
perhitungan anggaran yang kompetensi.
dibutuhkan untuk Penyelarasan
kurikulum harus direncanakan
10. Bab 5: Jadwal Kegiatan
dengan perhitungan yang paling
Tentukan rincian jadwal yang realistik dan
logis sesuai dengan tahapan pelaksanaan
kegiatan sebagaimana diuraikan dalam
usulan program (Lampiran 5)

15
PENUTUP
VII
Prosedur Operasional Standar ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi Kompetensi Keahlian di

SMK Negri 5 Kabupaten Tangerang, dalam melaksanakan Program Penyelarasan Kurikulum Dengan

IDUKA di Tahun 2020. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini jika dipandang perlu ada, akan

disampaikan kemudian.

16
17
Lampiran 1: Metode Analisis Kesenjangan

A. Pertanyaan Penelitian 2. Kompetensi Inti (untuk alumni)


Bagaimana profil kesenjangan antara output Item kompetensi didasarkan atas mata kuliah
kompetensi & skill dari kompetensi inti yang ada dalam kurikulum di program studi.
keahliandengan kebutuhan kompetensi dan skill Pertanyaan berikut perlu dimasukkan untuk
untuk bekerja? setiap subjek mata kuliah inti:
a. Menurut pendapat pribadi saudara
B. Tujuan Penelitian / Analisis (bukan nilai sekolah), bagaimana
penguasaan saudara atas subjek …..
Memetakan kesenjangan antara output
(diisi mata kuliah inti) selama
kompetensi & skill yang dihasilkan oleh
menempuh pendidikan dulu?
kompetensi keahlian vokasi dengan kebutuhan
kompetensi & skill pada lingkungan kerja. 1: sangat tidak menguasai … 5: sangat
menguasai
b. Seberapa tertarik / tertantang saudara
C. Metode
pada subjek …. (diisi mata pelajaran
Analisis kuantitatif dari kuesioner yang diisi muatan kejuruan) saat menempuh
oleh alumni dan pengguna lulusan. Alumni yang pendidikan dulu?
menjadi sasaran adalah yang lulus tahun 2015 1: sangat tidak tertarik …. 5: sangat
atau sesudahnya. tertarik/tertantang
c. Bagaimana penguasaan saudara atas
D. Rancangan Instrumen subjek ….. (diisi mata pelajaran muatan
Instrumen yang dipakai sedikitnya mengandung kejuruan) saat ini?
unsur-unsur sebagai berikut: 1: sangat tidak menguasai … 5: sangat
menguasai
1. Demografi d. Bagaimana relevansi subjek … (mata
pelajaran muatan kejuruan) terhadap
Kelompok informasi demografi untuk alumni
kebutuhan kerja?
ditujukan untuk mendapatkan informasi berikut:
1: sangat tidak relevan … 5: sangat
a. Usia tahun
relevan
b. Tahun lulus:
e. Saran untuk kelompok 2:
c. Pengalaman bekerja: tahun
d. Job title:

3. Kompetensi Inti (untuk pengguna lulusan)


Kelompok informasi demografi untuk pengguna
a. Bagaimana kesesuaian kompetensi
lulusan ditujukan untuk mendapatkan informasi
berikut: teknis lulusan kompetensi keahlian….
(diisi sesuai Kompetensi keahlian), ….
a. Bisnis inti perusahaan / organisasi (satuan pendidikan) dengan kebutuhan
saudara: untuk bekerja di perusahaan /
b. Berapa karyawan lulusan dari organisasi saudara?
1: sangat kurang … 5: sangat baik
kompetensi , (nama b. Bagaimana kesesuaian kompetensi
keahlian
kampus) yang bekerja di (nama kampus) adalah: D2 / D3 /
perusahaan D4 / lainnya
/ organisasi saudara? (pilih salah satu)
c. Jenjang yang tepat untuk d. Posisi saudara saat ini: (atasan
menempati posisi pekerjaan alumni langsung / HRD)
kompetensi keahlian ,

18
manajerial lulusan di perusahaan / organisasi saudara?
kompetensi keahlian…. 1: sangat kurang … 5: sangat baik
(diisi sesuai kompetensi
c. Bagaimana kesesuaian kompetensi
keahlian), …. (satuan
dalam sistem operasional (standar,
pendidikan) dengan
prosedur) lulusan program studi ….
kebutuhan untuk bekerja
(diisi sesuai kompetensi keahlian), …. Pertanyaan yang diberikan untuk setiap item soft
(satuan pendidikan) dengan kebutuhan skill tersebut antara lain:
untuk bekerja di perusahaan /
a. Seberapa dibutuhkan skill tersebut
organisasi saudara?
untuk bekerja?
1: sangat kurang … 5: sangat baik
1: tidak perlu sama sekali … 5: sangat
d. Saran untuk kelompok 3: penting
b. Bagaimana dukungan kompetensi keahlian
/ kurikulum untuk menghasilkan skill
4. Softskill (untuk alumni dan pengguna lulusan) tersebut?
(Merujuk SKKNI?) 1: tidak mendukung sama sekali … 5:
Item softskill yang harus masuk dalam instrumen sangat mendukung
adalah sebagai berikut: c. Berikan urutan dalam tanda kurung
1. Pengelolaan pribadi dan manajemen siku kontribusi tempat yang
waktu memberikan skill tersebut kepada
saudara (angka 1 untuk kontribusi
2. Tanggung jawab
terbesar, angka 5 untuk kontribusi
3. Kemampuan belajar & beradaptasi terendah, tanda silang (x) kalau tidak
4. Kemampuan menyelesaikan masalah & memberikan kontribusi sama sekali):
manajemen stres [ ] kampus [ ] keluarga
[ ] tempat bekerja
5. Pengelolaan sumber daya
[ ] lembaga pendidikan lain
6. Kemampuan berkomunikasi tertulis
[ ] komunitas
7. Kemampuan berkomunikasi verbal d. Saran untuk kelompok D:
8. Kemampuan berkomunikasi grafis
9. Kemampuan menggunakan media
komunikasi Analisis
10. Berpikir matematis Analisis kesenjangan antara output kompetensi
& skill yang dihasilkan oleh program studi
11. Kerjasama tim dan hubungan antar
vokasi dengan kebutuhan kompetensi & skill
sesama
pada lingkungan kerja menggunakan statistik
12. Kepemimpinan deskriptif.
13. Pengelolaan konflik Analisis lebih lanjut dapat dilakukan oleh
14. Pengambilan keputusan penerima program.
15. Kemampuan identifikasi data dan fakta
16. Berpikir kritis Luaran
Peta kesenjangan kompetensi dan skill antara
17. Kecermatan dalam mengambil risiko
yang dihasilkan kompetensi keahliandengan
18. Berpikir kreatif dan visioner kebutuhan bekerja.
19. Literasi keuangan
20. Etika dan etiket kerja

19
A. Penjelasan Singkat Metode Experiential yang
Learning
Experiential Learning digagas oleh seorang
profesor di bidang pendidikan modern dengan
landasan pemikiran bahwa manusia dewasa
pada umumnya lebih menyerap Ilmu
pengetahuan dan teknologi baru melalui
pengalaman, sebagaimana pernyataan yang
terkenal dari Einstein bahwa Ilmu pengetahuan
itu adalah pengalaman, selebihnya hanya
penunjang belaka. Selanjutnya Kolb menjelaskan
hasil penelitian bahwa “Learning is the process
whereby knowledge is created through the
transformation of experience” (Kolb, 1984, p. 38).
Pada proposal evaluasi kurikulum ini, SMK
diharapkan mulai mempertajam aspek evaluasi
kurikulumnya dengan metoda pembelajaran
berbasis pengalaman profesinya dimulai dari
kampus. Dengan demikian, perubahan
kurikulum dan metoda pembelajaran kedepan
dilaksanakan berdasarkan pada data hasil
analisis kesenjangan antara kemampuan SMK
memberikan pengalaman belajar pada iptek
keprofesiannya di kampusnya dengan praktek
industri mitra maju yang di survey beserta
alumni yang bekerja pada Industri tersebut.
Sebagai contoh pada ilmu terapan bidang Teknik
Sipil, yang memiliki kompetensi inti dalam
membangun bangunan berupa gedung maupun
jalan dan jembatan. Secara ilmu pengetahuan
bahwa lantai beton bertulang memerlukan
waktu 28 hari untuk bisa dimanfaatkan
dalam bagian konstruksi bangunan, tetapi
perkembangan rekayasa teknologi konstruksi
sudah membuktikan bahwa untuk pembangunan
gedung 4 lantai dengan 1.000 kamar pada sebuah
Rumah Sakit di Wuhan-China bisa dilaksanakan
hanya dalam waktu 10 hari. Itulah hasil rekayasa
teknologi terapan yang tidak mengubah masa
pengeringan beton bertulang selama 28 hari
secara ekstrim, tapi menerapkan teknologi pre-
cast dalam praktek mata kuliah Modular
Engineering, sehingga lempengan beton bertulang
tadi sudah disiapkan sebelumnya sebagai modul

20
dipasang pada lokasi bangunan pada dunia kerja akan tampak jelas kesenjangan antara
waktunya. Perkembangan rekayasa pengalaman belajar yang diperoleh di kampus
teknologi ini dapat menjadi bahan dengan kondisi riil di dunia kerja.
penyempurnaan kurikulum dengan
menambahkan mata kuliah Building
Information Modeling (BIM) yang sudah
menjadi tuntutan pasar di era industry
4.0 ini.
Contoh lain misalnya pada praktek
Industri manufaktur di Indonesia yang
sudah memasuki kelas dunia seperti PT.
Astra Honda Motor (AHM), PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia
(TMMI), PT. Daihatsu Motor
Manufacturing Indonesia (DMMI), dan
lainnya. Kita ambil kisah keberhasilan
dari AHM misalnya pada tahun 2018
perusahaan ini membukukan penjualan
produk yang kita kenal berupa sepeda
motor sebanyak 4,8 juta buah motor
lebih dengan 8 type, yang diproduksi
pada 5 lokasi pabrik berbeda. Para
pekerja lantai pabrik pada umumnya
lulusan SMK dan SMU yang sudah
dilatih dengan supervisi lulusan D3
Politeknik yang juga sudah disiapkan
mengikuti jadwal dalam 3 shift
bergantian dengan waktu kerja efektif 23
jam per hari. Maka waktu
menyelesaikan sebuah motor Itu hanya
6,04 detik per buah, jika bekerja pada
5 lantai pabrik masing-masing memiliki
5 lini produksi dan perakitan, maka
setiap lini produksi dan perakitan hanya
memiliki waktu 151 detik untuk
memperoleh 1 buah motor atau 2,52
menit saja. Masih sangat singkat,
mengingat kalau kita pasang ban saja
kalau bocor perlu 1 jam lebih. Itulah
ilmu rekayasa terapan yang dikenalkan
melalui kuliah Simultaneous
Engineering, Modular Product Design,
dan Part Manufacturing Information
(PMI).
Kuliah-kuliah ilmu rekayasa terapan ini,
jika diberikan dengan metoda
pembelajaran di kelas saja, akan sulit
untuk membentuk sikap dan mental
produktif karena tidak diperolehnya
pengalaman belajar pada profesinya.
Sehingga pada saat lulusan memasuki

21
Lampiran 2: Metode Tinjau Ulang Kurikulum dan Sarana-Prasarana

Gambar 3. Kolb’s Experiential Learning Styles

Untuk itu maka SMK mulai dengan evaluasi


internal apakah metoda pembelajaran yang
B. Metode Survei
diterapkan sudah sesuai dengan kurikulum pada
ilmu pengetahuan rekayasa terapan mutakhir? Evaluasi dilakukan secara internal dengan
Apakah dosen dan PLP telah disiapkan dengan menjalankan langkah-langkah berikut ini:
ilmu pengetahuan rekayasa terapan mutakhir? 1. Melakukan wawancara kepada dosen dan
Apakah dalam proses pembelajarannya peserta 30
didik mengalami proses akuisisi pengalaman
profesinya pada ilmu pengetahuan rekayasa
mutakhir? Apakah ilmu pengetahuan rekayasa
terapan mutakhir tadi dilaksanakan dalam
sebuah proyek aplikasi nyata bersama industri
maupun di lingkungan kampus dalam Teaching
Industri?
Gambar 3 menunjukkan siklus pembelajaran
berbasis pengalaman belajar (Kolb’s Learning
Styles) pada profesinya di lingkungan kampus
maupun di industri.

22
PLP pengampu mata kuliah Inti tersebut langsung dengan teknologi mutakhir
dengan observasi “Experiential Learning” dengan menyelesaikan produk
berikut ini: pesanan industri atau produk
2.1. Active Experimentation (Doing): komersial yang dikembangkan SMK
berapa bobot waktu per SKS untuk dimanfaatkan oleh IDUKA
pembelajaran yang dilaksanakan dana atau masyarakat.
dengan proses bekerja langsung 2.3. Reflective Observation (Watching):
dengan teknologi mutakhir pada apakah peserta didik memiliki
segmen setiap matakuliah Inti. kesempatan untuk mencoba atau
2.2. Concrete Experience (Feeling): mengamati produk hasil kerja
berapa persen waktu bekerja profesinya di lapangan agar mampu

menangkap potensi perbaikan b. Jumlah alokasi jam belajar


selanjutnya. c. Kelompok skill/keterampilan/ kompetensi, salah
2.4. Abstract Conceptualization satu dari: teknikal, manajerial, sistem operasi
(Thinking): apakah peserta
d. Daftar 3 (tiga) softskill utama yang diberikan
didik memiliki gagasan
profesional atau bisnis untuk
mengembangkan talenta
personalnya dalam bentuk karya
nyata dalam bentuk inisiatif
profesional bagi masyarakat
atau industri.

2. Mewawancara Peserta Didikaktif


tingkat akhir tentang kuliah Inti di atas,
dengan mengukur Keterserapan
(accomodating) Ilmu keahlian Inti (feel
and do), Kesepakatan (diverging) ilmu
keahlian inti (feel and watch) pada
profesi masa depannya,
Persetujuannya (assimilating) pada
bidang keahlian Inti (think and watch),
serta Peminatannya (converging) pada
bidang Ilmu barunya (think and do).
3. Mendeteksi jenis teknologi mutakhir
yang masih belum dimiliki oleh
Kompetensi keahlian, atau jika sudah
dimiliki berapa jumlah dosen atau PLP
yang masih keahliannya masih perlu
ditingkatkan.
Langkah-langkah tersebut harus
dilaksanakan untuk mengisi instrumen
Penyelarasan.

C. Instrumen
Hasil informasi dari evaluasi internal ini
meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
a. Subjek mata pelajaran muatan
kejuruan

23
e. Sumber daya manusia & - Keterserapan
teknologi - Kebermanfaatan
- Daftar teknologi yang - Mendalami dengan kerelaan /
dimiliki
engaged
- Daftar dosen dan PLP - Menjadi kebutuhan / passion
yang sudah menguasai
teknologi mutakhir h. Kesenjangan kompetensi alumni vs
kebutuhan kompetensi IDUKA (salinan dari
- Daftar teknologi
hasil analisis kesenjangan kompetensi)
mutakhir yang belum
dimiliki
- Daftar dosen dan PLP Adapun template instrumen (minimal) terlampir.
yang perlu
ditingkatkan
penguasaan
teknologinya
f. Proses
- Penerapan
Metode
Active
Experimentation
o Bobot
jam belajar
yang
menggunakan
metode active
experimentati
on
o Persentasi
waktu
menggunakan
teknologi
mutakhir (%)
o Persentasi
waktu tanpa
menggunakan
teknologi
mutakhir (%)
- Peserta
Didikmendapat
kesempatan
mencoba / mengamati
hasil produknya di
lapangan
- Peserta
Didikmengekspresikan
inisiatif profesionalnya
untuk masyarakat dan
industri
g. Persepsi Peserta Didik

24
Lampiran 3: Pakta Integritas

(Kop Surat SMK)

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah

ini: Nama :

Jabatan :

Sebagai ketua tim evaluasi kurikulum kompetensi keahlian/

Nama :

Jabatan :

Sebagai Kepala

Dalam rangka melaksanakan program Penyelarasan Keselarasan Kurikulum dengan Industri, Dunia
Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA) menegaskan komitmen saya sebagai berikut:
1. Saya akan memberikan data sebenarnya dan tidak direkayasa kepada Direktorat Kemitraan dan
Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri terkait dengan program Penyelarasan Keselarasan
Kurikulum dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA);
2. Saya menjamin objektivitas dalam pelaksanaan survei eksternal terkait kompetensi inti dan softskill
lulusan dan survei internal terkait pola pembelajaran sesuai dengan pembelajaran vokasi
(Experiential Learning); dan
3. Saya menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan Program
Penyelarasan Keselarasan Kurikulum dengan IDUKA.

Bila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS, saya bersedia
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang - undangan.

, 2020

Menyetujui, Yang membuat pernyataan,

(Nama dan Jabatan Pimpinan SMK) (Ketua Tim Evaluasi Kurikulum)

25
SMK NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG

26

Anda mungkin juga menyukai