PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
of life setiap individu. Salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan
(Radji, 2010) karena tangan adalah salah satu anggota tubuh yang sangat
diare hingga tinggal 4%. Sehingga ada keterkaitan antara perilaku mencuci
tangan dengan sabun dan penyakit diare Data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2013 dalam Harsanti (2017) tangan mengandung bakteri
penyakit infeksi menular seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut
sedangkan jumlah normal bakteri pada telapak tangan sebesar 847 CFU/cm2
1
2
dan 223 CFU cm2 pada jari-jari tangan. (Costello et al., 2009). Bakteri yang
ada pada tangan dapat berupa bakteri patogen dan non patogen seperti
infeksi saluran pernafasan akut ( ISPA ) maka diperlukan suatu cara yang
pengganti cuci tangan pakai sabun. Secara umum hand sanitizer mengandung
(2010) kandungan aktif yang sering ditemukan pada hand sanitizer di pasaran
adalah 62% Ethyl Alcohol yang memiliki efektivitas paling tinggi terhadap
virus, bakteri dan jamur juga tidak menimbulkan resistensi pada bakteri tetapi
kulit dan juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi virus pemicu radang
menyukai sediaan hand sanitizer yang cepat, sederhana, dan efisien untuk tetap
menginovasikan hand sanitizer dari tanaman, seperti air perasan jeruk nipis
menggantikan alkohol adalah minyak atsiri kulit jeruk manis (minyak jeruk)
(Istianto dan Muryati, 2014). Minyak atsiri memiliki sifat anti jamur atau
yang terdapat dalam kulit jeruk dapat dimanfaatkan karena memiliki gugus
(2017) menunjukkan hand sanitizer minyak atsiri kulit jeruk manis pada
(post) selama 15 menit mampu menurunkan angka kuman tangan dari 130
tersebut terlihat adanya penurunan angka kuman tangan namun selisih hasil
penurunan angka kuman tidak berbeda jauh atau hampir sama antara
maka waktu yang diambil sebagai uji hanya di jam pertama yaitu 1 jam.
kebersihan tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan. Untuk itu peneliti
dan hasil yang didapat pada 2 sampel dari penjamah makanan diperoleh sebesar
banyak koloni bakteri disebabkan oleh cuci tangan yang tidak efektif,
membersihkan tangan.
5
B. Rumusan Masalah
penelitian ini “ apakah ada pengaruh variasi lama waktu kontak pemakaian
hand sanitizer minyak jeruk (Citrus sinensis) terhadap penurunan angka kuman
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
sesudah pemakaian.
2. Tujuan Khusus
konsentrasi 40%
konsentrasi 40%
konsentrasi 40%
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
kesehatan.
1. Lingkup Keilmuan
Mikrobiologi.
2. Materi Penelitian
3. Lokasi Penelitian
Yogyakarta.
Objek penelitian adalah telapak tangan penjamah makanan yang ada di kantin
5. Waktu Penelitian
F. Keaslian Penelitian
1. Titaley, 2014 meneliti dengan judul “ Formulasi dan Uji Efektifitas Sediaan
F tabel bernilai 3,478, sehingga F hitung kurang dari F tabel (3,052 < 3,478).
bahan yang digunakan yaitu minyak atsiri kulit jeruk manis dan cara
penyulingan.
3. Harsanti, 2017 meneliti dengan judul “Hand Sanitizer Minyak Atsiri Dari
4. Fadhilah, 2017 meneliti dengan judul “ Potensi Pelepah Daun Pisang Kepok
pisang kepok dapat menurunkan jumlah koloni bakteri secara konstan dalam
digunakan dan waktu jeda setelah perlakuan sedangkan penelitian ini adalah
variasi waktu setelah perlakuan hand sanitizer yaitu 20 menit, 40 menit dan
60 menit dan berasa dari bahan minyak atsiri kulit jeruk manis.
antiseptik yang paling efektif dan bekerja cepat dalam penurunan angka
bakteri mulai pada menit ke-5 adalah hand sanitizer alkohol 60%.
10
penelitian ini waktunya yaitu 20, 40, 60 menit dan berasal dari bahan