Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA MBELAJARAN

Pokok Bahasan : Gagal Nafas


Sub pokok bahasan : Gagal Nafas
Sasaran : Orang Tua Bayi
Waktu : 2x15 menit
Tanggal : 29-05-2021
Tempat : Balai Desa

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 3 x 15 menit, di
harapkan klien dan keluarga mampu memahami tentang Gagal Nafas.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Gagal Nafas selama 3x15 menit,
pada masyarakat di desa Angsana, Tanah Bumbu dapat mengerti:
1. Menjelaskan kembali pengertian Gagal Nafas
2. Menjelaskan penyebab Gagal Nafas
3. Menjelaskan kembali tanda dan gejala Gagal Nafas
4. Menjelaskan kembali cara penatalaksanaan Gagal Nafas

C. Pokok Materi
1. Pengertian Gagal Nafas
2. Penyebab Gagal Nafas
3. Tanda dan Gejala Gagal Nafas
4. Penatalaksanaan Gagal Nafas

D. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Strategi Pelaksanaan :
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 menit Pembukaan :

 Membuka /memulai kegiatana. Menjawab salam


dengan mengucapkan salam b.
 Memperkenalkan nama c. Mendengarkan
 Memperkenalkan d. Mendengarkan
pembimbing akademik
 Menjelaskan tujuan dari e. Mendengarkan
penyuluhan f.
 Meyebutkan materi g. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Apersepsi h. Menjawab
2 12 Menit pelaksanaan :

penyampaian materi :

 menjelaskan tentang a. mendengarkan

pengertian Gagal Nafas


 menjelaskan tentang b. mendengarkan

penyebab Gagal Nafas


 menjelaskan tentang tanda c. mendengarkan
gejala Gagal Nafas
d. mendengarkan
 menjelaskan cara
ppenatalaksanaan Gagal
e. mendengarkan
Nafas
3 10 menit Evaluasi :
 menanyakan kepada peserta menjawab pertanyaan
tentang pengertian Gagal
Nafas a. menjawab pertanyaan
 menanyakan kepada peserta
tentang penyebab Gagal b.
menjawab pertanyaan
Nafas c.
d.
 menanyakan tentang tanda
e. menjawab pertanyaan
gejala Gagal Nafas
 menanyakan kepada peserta f. menjawab pertanyaan
tentang penatalaksanaan
Gagal Nafas
 memberikan reward kepada
audience yang mampu
menjawab materi yang
disampaikan
4 3 menit  mengucapkan terima kasih a. mendengarkan
atas peran sertanya
 mengucapkan salam penutup
b. menjawab salam

E. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
4. Sound Sistem
5. Kamera
Perorganisasian
1. Moderator : Nira Wulandary
2. Penyuluh : Nurlatifah
3. Fasilitator : Bugy Fajar Nusantara
4. Fasilitator : Luthia Normawati
5. Observer : Dwi Nurahidin
6. Dokumentasi : Muhammad Riswan Hidayat

Rincian Tugas
1. Nira Wulandary : Mengatur jalannya penyuluhan
2. Nurlatifah : Yang mmberikan materi penyuluhan
3. Bugy Fajar Nusantara : Yang memberi fasilitas kepada peserta
4. Luthia Normawati : Yang memberi fasilitas kepada peserta
5. Dwi Nurwahidin : Yang Memperhatikan jalannya penyuluhan
6. M.Riswan Hidayat : Yang mendokumentasikan penyuluhan

G. Evaluasi
1. EvaluasiPersiapan
a. Materi sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
d. SAP sudah jadi 1 hari sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. Peserta hadir tepat waktu
b. Peserta kooperatif serta aktif bertanya
c. Media digunakan secara efektif

3. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan pengertian Gagal Nafas
b. Menyebutkan penyebab Gagal Nafas
c. Menyebutkan tanda gejala Gagal Nafas
d. Menyebutkn penatalaksanaan Gagal Nafas
MATERI

A. Pengertian
Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi
hipoksia, hiperkapnia (peningkatan konsentrasi karbondi oksida arteri), dan
asidosis.

Gagal nafas adalah suatu kondisi dimana system respirasi gagal untuk melakukan
fungsi pertukaran gas, pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
Keadekuatan itu dapat dilihat dari kemampuan jaringan untuk memasukkan
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau
seluruh proses ventilasi untuk mempetahankan oksigenasi.

Gagal nafas akut adalah ketidakmampuan system pernafasan untuk


mempertahankan suatu keadaan pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-sel
tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh normal.

B. Penyebab Gagal Nafas


Penyebab gagal nafas akut biasanya tidak berdiri sendiri dan merupakan
kombinasi dari beberapa keadaan dimana penyebab utamanya adalah :

1. Gangguan Ventilasi

a. Obstruksi akut, misalnya disebabkan fleksi leher pada pasien tidak sadar,
spasme larink atau oedem larink.
b. Obstruksi kronis, misalnya pada emfisema, bronkritis kronis, asma,
bronkiektasis, terutama yang disertai sepsis.
c. Penurunan compliance, compliance paru atau toraks, efusi pleura, edema
paru, atelektasis, pneumonia, kiposkoloisis, patah tulang iga, pasca operasi
toraks/ abdomen, peritonitis, distensi lambung, sakit dada, dan sebagainya.
d. Gangguan neuromuskuler, misalnya pada polio, “guillain bare syndrome”,
miastenia grafis, cedera spinal, fraktur servikal, keracuan obat/ zat lain.
e. Gangguan / depresi pusat pernafasan, misalnya pada penggunaan obat
narkotik / barbiturate/ trankuiliser, obat anestesi, trauma / infak otak,
hipoksia berat pada susunan saraf pusat dan sebagainya.

2. Gangguan Difusi Alveoli Kapiler

Oedem paru, ARDS, fibrosis paru, emfisema, emboli lemak, pneumonia,


“post perfusion syndrome”, tumor paru, aspirasi.

3. Gangguan Kesimbangan Ventilasi Perfusi (V/Q Missmatch)

a. Peningkatan deadspace (ruang rugi) misalnya pada trombo emboli,


enfisema, bronchektasis dsb
b. Peninggian “intra alveolar shunting”, misal pada atelektasis, ARDS,
pneumonia edema paru, dan lain sebagainya.

C. Tanda dan Gejala Gagal Nafas


1. Gagal nafas total

 Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.


 Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga
serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
 Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan
2. Gagal nafas parsial

 Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan


wheezing.
 Ada retraksi dada
3. Gejala

 Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)


 Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2
menurun
 Somnolen
 Letargi
 Koma
 Asterisk (iritabilitas neuromuscular)
 Tidak dapat tenang
 Tremor
 Bicara kacau
 Sakit kepala
 Ansietas
 Takhikardia
 Takipnoe

D. Penalaksanaan Malaria
Pengobatan Gagal nafas akut diarahkan pada terapi khusus yang mendukung
fungsi oksigenasi dan ventilasi dari paru-paru sampai dapat pulih dari akibat
buruk disfungsi paru. Tiga prinsip utama dalam pengelolaan kegagalan
pernafasan akut yaitu :
1. koreksi hipoksemia arteri,
2. penghapusan kelebihan karbon dioksida, dan
3. penyediaan jalan napas atas yang paten yaitu Oksigen tambahan
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2012. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :
EGC

Doengoes, E. Marilyn, et all, alih bahasa Kariasa IM. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan, Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Hudak and Gallo. 2012. Critical Care Nursing, A Holistic Approach. Philadelpia :
JB Lippincott company

Reksoprodjo Soelarto. 2013. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa


Aksara

Anda mungkin juga menyukai