Anda di halaman 1dari 14

SKENARIO 2

TAMBALANKU COPOT LAGI

Aku adalah seorang mahasiswa FKG di kotaku. Ramuna, teman sekaligus kerabat dekatku.
Semalam dia menelpon menanyakan keadaan gigi belakangnya yang beberapa kali ditambal oleh
mahasiswa koas kembali copot, gigi tersebut belum pernah sakit. Aku menyarankan agar
Ramuna konsul ke Drg supaya kejadian tersebut tidak terulang lagi. Aku menemani Ramuna ke
Drg dan menayakan kenapa tambalan gigi Ramuna copot lagi. Drg melakukan pemeriksaan, dan
menerangkan bahwa gigi belakang kanan bawah Ramuna dasar lobangnya sudah berada dibawah
tepi gusi pada daerah kontak gigi, pemilihan jenis restorasi yang kurang tepat pada kondisi gigi
tersebut dan inilah yang menyebabkan tambalan gigi tidak awet. Drg akan melakukan
penambalan dengan pemilihan jenis restorasi yang tepat.

Klarifikasi Istilah
Menetapkan Permasalahan
1. Bagaimana cara mencegah dan merawat tambalan agar tidak mudah lepas? (Chikaa)
Jawab :
Langkah Perawatan Setelah Tambal Gigi
Setelah gigi ditambal, tentu saja Anda harus melakukan perawatan khusus tiap harinya. Berikut
ini adalah hal-hal yang perlu Anda lakukan setelah tambal gigi:
 Hindari makanan yang sangat panas atau sangat dingin
Pada saat efek anestesi belum benar-benar hilang, Anda disarankan untuk tidak makan
terlebih dahulu. Mulut yang masih dalam pengaruh anestesi, akan membuat Anda tidak
dapat merasakan suhu makanan atau merasakan bagian-bagian di dalam mulut. Anda bisa
makan setelah melewati 24 jam dengan syarat tidak mengonsumsi makanan dan
minuman manis, sangat panas atau sangat dingin.
 Hindari mengonsumsi makanan yang sulit dikunyah
Setelah tambal gigi, hindari mengonsumsi makanan yang keras, kenyal, dan lengket
karena bisa merusak tambalan gigi. Contohnya es, cokelat, permen, keripik, atau kentang
goreng. Sebaiknya konsumsi makanan yang lembut dan renyah, seperti nasi tim,
tomat, brokoli, bayam, serta beragam sayuran lainnya.
 Pilih gigi di sisi lain saat mengunyah
Saat Anda sudah mulai boleh makan seperti biasa, hindari mengunyah menggunakan gigi
yang baru saja ditambal atau sensitif. Disarankan untuk menggunakan gigi di sisi yang
lain, hingga tambalan gigi padat dengan sempurna dan tidak ada yang rusak.
 Minum obat pereda nyeri
Saat dilakukan tambal gigi, Anda akan mendapatkan anestesi. Setelah efek anestesi
menghilang, kemungkinan Anda akan mulai merasakan sakit. Jika diperlukan,
mintalah obat pereda nyeri pada dokter yang menangani.

2. Apa jenis restorasi yg cocok untuk kasus di skenario? (Diva)


3. hal apa saja yang perlu di perhatikan dari kondisi pasien ketika akan dilakukan restorasi? (uly)
4.Bagaimana langkah yg seharusnya drg lakukan untuk menangani pasien seperti pada skenario ?
(Nanda)
5. apa saja penyebab tambalan gigi tidak bertahan lama? (kvn)
Jawab :
Masalah gigi yang telah ditambal namun kembali berlubang, banyak faktor yang mempengaruhi.
Salah satunya adalah kesalahan operator pada waktu melakukan penambalan gigi. Jika teknik
penambalan yang dilakukan salah, maka bahan tambal tidak akan homogen untuk menutup
lubang gigi. Hal ini menyebabkan adanya celah mikro yang menyebabkan bakteri bisa masuk
kembali, sehingga membentuk lubang baru.
Jadi, mengapa gigi berlubang yang baru muncul lagi setelah ditambal adalah akibat adanya
proses bakteri di dalam gigi terhadap lingkungan rongga mulut anda. Namun proses gigi
berlubang tersebut terhenti karena adanya keseimbangan antara proses demineralisasi dengan
remineralisasi gigi, sehingga menimbulkan warna hitam. Oleh karena itu, sebaiknya segera
melakukan perawatan terhadap gigi tersebut supaya proses gigi berlubangnya tidak berlanjut
lagi.

6. Sebutkan jenis jenis tambalan gigi beserta kegunaannya (laaa)


Jawab :
A.    Bahan Restorasi Tumpatan Secara Langsung (DIRECT) :
Adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental
unit, tanpa membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.
1.                   Resin Komposit
Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya
memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Komposit juga merupakan salah satu bahan
yang digunakan untuk bahan tambalan gigi. Komposit memiliki komposisi matriks resin dan
partikel pengisi anorganik, komposisi tersebut untuk ketahanan komposit dalam kondisi apapun
di dalam mulut. Komposit memiliki warna seperti warna natural gigi.
a.       Klasifikasi Resin Komposit
Sejumlah sistem klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi
didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama.
Resin komposit berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi utama di antaranya:
1. Komposit tradisional.
2. Komposit berbahan pengisi mikro
3. Resin komposit berbahan pengisi partikel kecil
4. Komposit hibrid
b.      Komposisi Resin Komposit
Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu matriks
resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa komponen lain
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan. Suatu bahan coupling (silane)
diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin, juga
aktivator-aktivator diperlukan untuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan tambahan lain
meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini
(bahan penghambat seperti hidroquinon).
c.       Kelebihan dan  Kekurangan Resin Komposit
1.         Kelebihan Komposit
·         Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material
pengisi.
·         Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki
senyuman.
·         Tidak mengandung merkuri.
·         Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban
gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.
·         Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding
amalgam.
2.         Kekurangan Komposit
·         Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan
gigitan pada bagian posterior.
·         Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang
kecil antara gigi dan bahan tambalan.
·         Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar.
·         Lebih cepat aus dibanding amalgam.
·         Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit.
·         Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk
mendeteksi karies baru.
·         Memerlukan keterampilan serta biaya tinggi.
2.      Amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah
merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari
beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri
adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi.  Ketika
powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental
amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu – abu.
a.       Klasifikasi Amalgam
Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu  (Soraya,2010) :
1. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:
a. Alloy binary, contohnya : silver-tin
b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper
c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium
2. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:
a. Microcut, dengan ukuran 10 – 30 μm.
b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 μm.
3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu
a. Alloy lathe-cut
Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur,
b. Alloy spherical
Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi menjadi
tetesan logam yang berbentuk bulat kecil. Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat
juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan pemadatan yang digunakan
c. Alloy spheroidal
Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.
b. Komposisi Amalgam
Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri, platinum,
dan seng.
d.      Kelebihan dan Kekurangan
1.         Kelebihan Amalgam
·         Biayanya murah dibanding bahan tambal gigi lain
·         Tambalan paling kuat yang tahan terhadap tekanan kunyah
·         Ketahanan aus tinggi dibanding bahan yang lain
·         Penambalan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis

2.         Kekurangan Amalgam
·         Tidak sewarna gigi jadi kurang enak dilihat
·         Tepi tambalan amalgam yang langsung berbatasan dengan gigi dapat berdampak pada
warna gigi yang berubah
·         Dapat menimbulkan nyeri gigi
·         Terdapat kandungan merkuri dalam amalgam meskipun kadarnya rendah
·         Dapat mengakibatkan alergi
3.        Glass Ionomer Cement (GIC)
a.       Klasifikasi
Klasifikasi GIC menurut Combe 1992 :
·                      Tipe I     : Luting agent (Perekat)
·                      Tipe II.1 : Aesthetic agent (bahan restorasi dan aplikasi)
·                      Tipe II.2 : Base reinforced filling material (tidak estetik)
·                      Tipe III   : Lining, base & fissure sealing materials
b.      Komposisi
1.      GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat Glass
2.      GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau Itaconic acid copolymer
dalam air
3.      Tartaric acid sebagai accelerator

c.       Kelebihan dan Kekurangan


1.    Kelebihan
·      Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk
terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan
bahan tambal lain
·      Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi
merugikan terhadap tubuh)
·      Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah
secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi
tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain.
Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan
tambal.
2.    Kekurangan
·            Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak
disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar
(geraham)
·            Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan
dan permukaan gigi asli
·            Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain
7. Dalam skenario disebutkan pasien sudah beberapa kali melakukan penambalan pada gigi yang
sama, apakah ada efek samping jika melakukan penambalan pada gigi yang sama secara
berulang-ulang? (yona)
8. Apakah ada larangan/pantangan makanan setelah menambal gigi? (kvn lagi)
Jawab :
Hindari makanan yang bertekstur keras, kenyal, atau lengket. Usahakan untuk menghindari
makanan yang bertekstur keras, kenyal, atau lengket selama beberapa hari setelah penambalan.
Makanan seperti permen, granola bar, dan sayuran mentah dapat menimbulkan masalah serius,
bahkan dapat membuat tambalan gigi Anda tercabut keluar.[12]
 Menggigit makanan yang keras dapat meretakkan tambalan gigi Makanan yang lengket
dapat melekat pada permukaan gigi yang ditambal selama jangka waktu yang lama dan
membuat gigi tersebut lebih rentan berlubang.
 Makanan yang melekat di antara gigi dapat melemahkan tambalan dan menimbulkan
risiko gigi berlubang yang lebih serius. Untuk menghindari risiko ini, bersihkan mulut
setelah makan dan gunakan obat kumur setelah menyikat gigi atau membersihkan gigi.
Kendalikan asupan gula dan makanan serta minuman asam. Makanan dan minuman yang
manis dan asam dapat merusak tambalan gigi, maka mengendalikan asupan gula dan asam dapat
membantu kesehatan gigi. Kerusakan gigi dapat mudah terjadi pada bagian bawah dari tambalan
gigi yang ada. Berangsur-angsur, tambalan dapat menjadi rusak dan rembes, maka sangatlah
penting untuk mempertahankan konsumsi makanan yang sehat dan bersih agar Anda terhindar
dari kerusakan pada bagian bawah tambalan gigi.
 Makanlah makanan yang sehat dan seimbang, seperti makanan tidak berlemak, buah-
buahan dan sayur-sayuran, serta kacang-kacangan, yang dapat mendukung kondisi
kesehatan Anda secara menyeluruh, termasuk kesehatan gigi Anda.
 Beberapa makanan sehat bersifat asam, seperti jeruk. Anda boleh saja tetap memakan
jeruk, tetapi batasi

 Contoh makanan dan minuman yang manis dan asam adalah minuman soda, makanan
manis, permen, dan minuman anggur. Selain itu, jenis ini juga termasuk minuman
olahraga, minuman penambah energi, dan kopi instan bergula
9. Kontra indikasi bahan tambalan? (Tata)
Jawab :
Resin Komposit
Indikasi komposit adalah pada kavitas kecil sampai sedang untuk gigi posterior dengan tekanan
kunyah yang kecil, semua restorasi anterior dengan ukuran kecil sampai sedang, dapat digunakan
untuk restorasi porselen, dan sebagai usaha preventif dari restorasi resin.
Kontra indikasi komposit adalah pada restorasi gigi posterior dengan tekanan kunyah besar, pada
pasien yang sulit mengontrol saliva

Amalgam
Indikasi amalgam adalah dapat digunakan untuk perawatan bagi segala usia, keadaan dengan
tekanan kunyah beragam dan ukuran kavitas dari kecil sampai sedang terutama untuk gigi
posterior, dapat digunakan sebagai dasar restorasi cor, metal-keramik dan keramik, pada pasien
dengan dana terbatas, pada pasien dengan kontrol saliva yang sulit, pada restorasi yang menahan
tekanan kunyah yang besar.
Sedangkan kontra indikasi amalgam adalah pasien yang memerlukan estetika terutama gigi
anterior, pasien yang mempunyai pengalaman alergi terhadap merkuri atau beberapa komponen
metal dari amalgam terutama nikel, dan pada restorasi yang luas bila biaya tidak menjadi
masalah.

Pit dan fissure sealant dan bahan restorasi resin preventif

Indikasinya adalah pada restorasi yang kecil menutup pit dan fissure gigi posterior dengan
tekanan kunyah kecil.

Kontra indikasinya adalah pada restorasi dengan tekanan kunyah besar, dan pada pasien yang
sulit mengontrol salivanya.

Glass Ionomer Cement


Indikasinya adalah restorasi dengan area kecil sampai sedang pada gigi sulung, sebagai pelapis
kavitas, dalam prosedur kontrol karies, dan restorasi pada servikal gigi.

Kontra indikasinya adalah pada kavitas dengan kontak oklusal, restorasi dengan tekanan kunyah
besar, dan pada pasien dengan kontrol kelembaban yang sulit.
Preparasi Gigi : pembuangan jaringan karies dan jaringan yang telah lemah dari gigi dan
membentuk gigi yang masih sehat sedemikian rupa sehingga dapat menerima restorasi
permanen/sementara.
Tujuan Restorasi Gigi
 Memperbaiki fungsi gigi;
 Mencegah penyebaran lesi aktif (karies) yang tidak dapat dihentikan melalui tindakan
preventif;
 Menjaga vitalitas pulpa;
 Memperbaiki fungsi estetik gigi yang sudah rusak;

Prinsip Umum Preparasi Gigi


1. Membuat jalan masuk menuju karies (akses) sebaik mungkin;
2. Membuang seluruh lesi karies pertemuan amelo-dentin, tujuannya untuk mencegah
penyebaran karies ke arah lateral;
3. Membuang lapisan email yang tidak didukung oleh dentin, kecuali apabila restorasi yang
akan dilakukan menggunakan bahan resin komposit, boleh membiarkan area email yang
tidak didukung dentin, tapi luasnya tidak boleh terlalu besar;
4. Tidak perlu memperluas kavitas sampai area self cleansing pada bagian bukal dan
lingual;
5. Membentuk preparasi sedemikian rupa sehingga jaringan gigi yang tertinggal dan bahan
restorasi mampu bertahan dari tekanan fungsional, contohnya pada saat proses
mengunyah makanan;
6. Membentuk preparasi sesuai dengan bahan restorasi, misalnya kita perlu
membuat undercut untuk rencana perawatan restorasi dengan bahan amalgam;
7. Jangan lupa lakukan pemeriksaan pada tepi preparasi, apakah sudah sesuai untuk bahan
restorasi?;
8. Bersihkan sisa karies yang masih tersisa;
9. Cuci dan keringkan hasil preparasi;
Learning Objective
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontaindikasi restorasi
sandwich
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan restorasi sandwich

(PENGARUH TEKNIK SANDWICH TERHADAP KEBOCORAN TEPI PADA


RESTORASI KAVITAS KELAS II I oleh Hartini , Sumantri , Yessy Angelina)
Restorasi sandwich adalah suatu teknik restorasi dengan menggabungkan dua macam
bahan yaitu glass ionomer cement dan resin komposit yang pertama kali diperkenalkan
oleh Wilson dan McLean (1988). Teknik ini dikenal dengan istilah restorasi laminasi
dengan menggunakan GIC sebagai bahan pengisi, yang memiliki biokompatibilitas, sifat
fisik dan kekuatan perlekatan yang baik terhadap dentin. Penggabungan kedua bahan
dalam satu restorasi ini bertujuan untuk mendapatkan suatu restorasi yang monolitik
antara resin komposit, glass ionomer cement dan jaringan keras gigi. 9 Restorasi
sandwich dibedakan menjadi 2 macam, yaitu restorasi sandwich dengan teknik open
(restorasi laminasi terbuka) dan restorasi sandwich dengan teknik closed (restorasi
laminasi tertutup). Restorasi sandwich dengan teknik open merupakan indikasi pada
kavitas kelas II dan kelas V dengan batas dinding gingival pada daerah cementoenamel
junction (CEJ). Glass ionomer cement diaplikasikan pada dasar restorasi bagian
proksimal dan resin komposit diaplikasikan di atasnya. Pada restorasi ini, glass ionomer
cement pada bagian proksimal tidak terlindungi oleh resin komposit dan langsung
berhubungan dengan lingkungan rongga mulut. Restorasi sandwich dengan teknik closed,
glass ionomer cement dibuat sebagai basis pengganti dentin pada kavitas yang cukup
dalam. Glass ionomer cement pada teknik ini terlindung oleh resin komposit diatasnya
dan oleh dinding-dinding kavitas.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan bahan restorasi sandwich

Jika lesi karies dan preparasi kavitas Kelas II meluas ke dekat atau ke apikal sambungan
sementoenamel, teknik sandwich dapat digunakan. Teknik ini digambarkan sebagai
pelapisan berbagai bahan restorasi di dalam preparasi kavitas. Ini melibatkan penempatan
RMGI di dasar preparasi kavitas, diikuti dengan pengawetan dan penambahan restorasi
komposit untuk menyelesaikan restorasi. Jika sisa lapisan resin komposit membungkus
RMGI sepenuhnya, itu dianggap sebagai teknik sandwich "tertutup". Jika RMGI terpapar
ke lingkungan mulut di dasar restorasi, ini dianggap sebagai teknik sandwich "terbuka"

(PENGARUH TEKNIK SANDWICH TERHADAP KEBOCORAN TEPI PADA


RESTORASI KAVITAS KELAS II I oleh Hartini , Sumantri , Yessy Angelina)
Karena sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yuni dan Nurhaliza (2007)
yang menyimpulkan bahwa restorasi sandwich dengan teknik open memiliki nilai
kebocoran tepi yang lebih kecil dibandingkan dengan restorasi sandwich dengan teknik
closed maupun restorasi resin komposit. Glass ionomer cement pada restorasi sandwich
dapat berikatan secara adhesif dengan struktur gigi. Adhesif merupakan daya tarik
menarik antara antara molekul yang tidak sejenis pada dua permukaan yang berkontak.
Sifat adhesif sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam penutupan daerah
margin pada penyelesaian akhir suatu restorasi. Penutupan margin yang rapat dan tidak
bocor dapat dihasilkan oleh sifat adhesif antara material restorasi dengan struktur gigi.
Sifat adhesif dari glass ionomer cement merupakan salah satu keuntungan karena daya
adhesinya yang baik teradap dentin maupun email dapat mengatasi kebocoran mikro.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prosedur restorasi sandwich

(Wilson A.D. Resin-modified glass-ionomer cements. The International Journal of


Prosthodontics [1990, 3(5):425-429])
Tentang materi
ProBase adalah semen ionomer kaca yang dimodifikasi dengan resin yang dimodifikasi
dengan resin dan ringan yang diawetkan dengan fluorida yang ringan dan dirancang
untuk digunakan sebagai bahan dasar liner di bawah segala jenis bahan restoratif dan
menawarkan solusi yang sesuai untuk isolasi dan perlindungan pulp. Ini menunjukkan
sifat mekanik dan estetika yang sangat baik. Menampilkan daya rekat yang kuat ke dentin
dan sifat mekanik yang sangat baik, ProBase adalah solusi liner / dasar yang sempurna
untuk membantu melindungi dentin.
Presentasi kasus
Seorang pasien wanita datang ke klinik kami untuk janji kebersihan 6 bulan. Saat
menerima pemeriksaan oral berkala, kami melihat resin sealant pada gigi No. 34
(dipasang beberapa tahun sebelumnya) rusak. Ada juga beberapa pewarnaan dan
kerusakan yang baru terjadi pada permukaan oklusal gigi No. 33 dan 35. Setelah
pemeriksaan dan konsultasi, teknik sandwich tertutup dipilih karena kedalaman lesi dan
kedekatannya dengan pulpa dan untuk memberikan suara segel kedap air untuk
mengisolasi dentin yang dalam.

Setelah pengangkatan karies dan preparasi rongga, tempatkan asam poliakrilat


(kondisioner rongga) pada struktur gigi dentin tempat RMGI akan diaplikasikan. Setelah
10 detik itu dibilas dan struktur gigi dikeringkan sedikit. (Gambar 1).

Satu increment dari ProBase RMGI (Silmet Ltd.) ditempatkan di atas dentin. Lapisan ini
meluas ke enamel cavosurface interproksimal dan / atau margin sementum yang
dipolimerisasi menggunakan perangkat pengatur cahaya LED SecuraLight ™ (Silmet
Ltd.) (Gbr. 2).

Seluruh rongga RMGI kemudian dietsa dengan ProEtch ™ 37% Phosphoric acid (Silmet
Ltd.) sebagai persiapan untuk restorasi resin komposit. Ini akan meningkatkan ikatan
mikromekanis ke resin komposit. Oleskan selapis tipis ProLink ™ Bonding. Jika area
retensi restorasi terutama terletak di dalam dentin, maka perlu untuk mengaplikasikan
lapisan kedua (Gbr. 3).

Peningkatan pertama dari resin komposit ProFil ™ (Silmet Ltd.) diterapkan (Gbr. 4).

Kenaikan oklusal terakhir dibentuk menjadi bentuk oklusal yang benar menggunakan
instrumen komposit (Gbr. 5).

RMGI premolar yang lengkap (Gbr. 6) menampilkan kontur fisiologis yang sesuai (Gbr.
7).

Anda mungkin juga menyukai