Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan


Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-
bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik
atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan
pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi.
Membuat Pupuk kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami
tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi
membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,
mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri
dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase
bahan organik sampah mencapai ±80%.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar
kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan
yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan
aktivator pengomposan.

B. Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan
kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki
struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan
meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu
tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya
daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan
disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
- Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
- Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
- Aspek bagi tanah/tanaman :
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

C. Dasar-Dasar Pengomposan
1. Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya :
limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas,
kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri,
limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll.

Tong Komposter Nyaring Pupuknya


Mengujungi rumah di jalan Raden Patah 3 no 18 Kebayoran Baru yang di set sebagai restoran
makanan organik Eat for Health adalah kali pertama buat saya. Selain menikmati makanannya
yang sudah di ulas mba Firsa, saya juga bisa mengintip
"komposter" punya mereka.

Komposter adalah wadah yang direkayasa sedemikian


rupa dan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah
organik menjadi kompos. Material wadahnya bisa terbuat
dari beragam bahan, misalnya dari karung, ember bekas,
drum plastik,drum kaleng, gentong keramik, keranjang
cucian 'Takakura', keranjang 'sampul', bak semen dan

lubang biopori.
Di restoran organik tersebut, komposternya terbuat dari bak semen yang cukup besar, atapnya
terbuat dari kaleng alumunium dengan satu lubang kecil di pojok kanan bawah yang difungsikan
sebagai tempat pembuangan air lindi. Karena saya tidak melihat lubang lain sebagai lubang
pemanenan kompos padat, maka saya menyimpulkan komposternya dirancang sebagai wadah
pembuatan kompos cair. Cairan lindi yang berwarna coklat kehijauan dipakai untuk pemupukkan
tanaman di kebun mereka.

Bicara komposter, sangat mengasyikkan karena di wadah inilah proses biologi menjadi proses
kimiawi bisa di rekayasa. Sampah organik yang sebelumnya berunsur protein, mineral, dll
diproses menjadi kimia organik dan berubah menjadi nitrogen, fosfor atau kalium (NPK). Jika di
alam proses pengomposan berlangsung secara ekstrim, kadang cepat kadang lambat maka dengan
merekayasa bentuk komposter sedemikian rupa, proses pengomposan standar sudah bisa di ukur
secara tepat, misalnya kompos yang dibuat untuk sengaja dipanen setiap 14 hari kerja atau
bokashi ekpress yang bisa dipanen dalam waktu seminggu, demikian seterusnya. Kunci dari
percepatan proses ini salah satunya terletak pada komposternya.

Misalnya seperti yang tampak pada gambar, komposter ini terbuat dari drum PVC 80
literan. Drum ini di rekayasa sebagai komposter semi An-areob dengan cara dipendam dalam
tanah. Pada kedua sisi badan drum dipasang pipa paralon yang berfungsi sebagai buangan gas
methan yang dihasilkan dalam proses pengomposan, sementara sisi bawahnya di lubangi
mengitari bokong drum dan tutupnya dibuat tanpa lubang. Nantinya drum ini dipendam dalam
tanah hingga hanya tutup saja yang tampak dan sejajar dengan permukaan tanah.

Sampah organiknya dimasukkan dari atas , kemudian cairan lindinya mengalir dari lubang bawah
dan diserap oleh pori - pori tanah langsung dari sumbernya. Sementara kompos padatnya dipanen
dari atas dan buangan gas metan kedalam tanah (menghindari penguapan di udara). Komposter
ini dirancang dalam rangka menyiasati tempat, dan meniru konsep biopori dalam pembuangan air

lindi dan gas metannya tetapi menjadi takakura pada pemanenan kompos padat.

Terbuktikan bahwa mengolah sampah organik itu mudah dan banyak cara yang dipakai serta
tidak merepotkan.

Komposter (alat pengomposan sampah organik)


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan. 60%- 70%


sampah yang dihasilkan adalah sampah organik/sampah basah (sampah rumah tangga,
sampah dapur, sampah kebun, sampah restoran/sisa makanan, sampah pasar dll). Salah
satu solusi yang cukup tapat untuk menangani masalah sampah organik adalah dengan
menjadikannya kompos melalui suatu alat yang disebut komposter. Pengomposan dengan
teknologi komposter adalah proses penguraian sampah organik secara aerob dengan
mengunakan Sy-Dec mikroba pengurai dan Organic Agent (bahan mineral organik).

Cara penggunaan komposter :


1. sampah organik yang telah terpilah dipotong/dirajang kecil-kecil (1-2 cm)
2. campur sampah organik dengan Organic Agent (bahan mineral organik :
     serbuk gergaji, dedak, abu dll)
3. Siram/cipratkan larutan Sy-Dec mikroba pengurai pada bahan sampah
    organik sampai membasahi semua bahan dan menjadi lembab.
4. Bahan sampah yang telah diproses 1 sd 3 dimasukkan ke dalam komposter
    Proses komposting yang baik temperatur 40-50 derajat celcius dapat
   dicapai dalam 2-3 hari.
5. Proses pembusukan sampah organik dalam komposter selama 7-10 hari
    (tergantung dari bahan baku sampah organik). Bolak-balik/tusuk-tusuk
    media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan dengan baik.
6. keluarkan sampah organik yang telah menjadi kompos melalui pintu yang
   ada dibagian bawah komposter. Simpan ditempat teduh agar kena angin,
   kompos akan menjadi kering dan gembur
7. Kompos siap digunakan atau dikemas.

Spesifikasi Komposter

type S30 kapasitas 10 Kg


tinggi : 55cm, diameter : 27cm
Rp. 150.000,-

type S60 kapasitas 20 Kg


tinggi : 65cm, diameter : 35cm
Rp. 250.000,-

type S80 kapasitas 50 Kg


tinggi : 80cm, diameter : 40cm
Rp. 350.000,-

type S120 kapasitas 100 Kg


tinggi : 90cm, diameter : 55cm
Rp. 550.000,-

ORGANIK AGENT
Organic Agent adalah bahan mineral
organik sebagai campuran bahan baku organik dalam dekomposisi pengkomposan
sampah organik/sampah basah (sampah rumah tangga, sampah dapur, sampah
restoran/sisa makanan, sampah pasar, dll) yang membantu pengkondisian proses
pengomposan, energi dan pengkayaan unsur hara, membantu penyiapan sampah
organik agar mencapai kelembaban tepat (kadar uap air 40 - 60%), percepatan
kenaikan suhu (40-50 derajat celcius), menaikan PH menjadi kondisi ideal bagi
pengomposan ( ph 5,5 - , menyerap kelebihan air dan mengatur keseimbangan
C/N, pengkayaan kandungan kompos sehingga memiliki tektur gembur, tidak
berbau dan menambah kandungan mineral dan unsur hara.

Dosis penggunaan Organic Agent 5% - 10% (tergantung dari bahan baku sampah
organik) dicampur hingga merata.

MIKROBA PENGURAI

Sy-Dec mikroba pengurai merupakan konsorsium mikroba unggulan untuk pengkomposan


sampah organik/sampah basah (sampah dapur, sampah kebun, sampah restoran/sisa makanan,
sampah pasar dll) secara aerob (dalam proses pengomposan memerlukan oksigen). Dengan
penggunakan Sy-Dec mikroba pengurai dapat membantu proses percepatan fermentasi atau
dekomposisi, waktu pengomposan lebih cepat, menghilangkan bau busuk dan menekan
pertumbuhan mikroba penyebab bau. Temperatur proses pembuatannya yang tinggi dapat
membunuh bakteri phatogen dan telur cacing sehingga kompos yang dihasilkan lebih higienis.

Dosis penggunaan Sy-Dec mikroba pengurai 1 per seribu dari bahan baku sampah organik yang
dilarutkan ke dalam air.
contoh : 10 kg sampah organik memerlukan 10 gram/1 sdm penuh Sy-Dec mikroba pengurai yang
dilarutkan dalam 2-3 liter air diamkan selama 1 jam (selama didiamkan lakukan pengadukan 2-4
kali). Siram/cipratkan larutan Sy-Dec mikroba pengurai pada bahan sampah organik sampai
membasahi semua bahan dan menjadi lembab. Proses pembusukan secara aerob selama 7 - 10
hari (tergantung dari bahan baku sampah). Bolak balik/tusuk-tusuk bahan kompos setiap hari agar
proses aerasi berjalan dengan baik.

Sy-Dec mikroba pengurai dapat juga berfungsi sebagai pengurai Septictank.

Sy-Dec mikroba pengurai dijual dalam kemasan dos @ 250 gram dengan harga Rp. 13.500,- /dus

KOMPOSTER

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan. 60%- 70% sampah yang
dihasilkan adalah sampah organik/sampah basah (sampah rumah tangga, sampah dapur,
sampah kebun, sampah restoran/sisa makanan, sampah pasar dll). Salah satu solusi yang
cukup tapat untuk menangani masalah sampah organik adalah dengan menjadikannya
kompos melalui suatu alat yang disebut komposter. Pengomposan dengan teknologi
komposter adalah proses penguraian sampah organik secara aerob dengan mengunakan
Sy-Dec mikroba pengurai dan Organic Agent (bahan mineral organik).

Cara penggunaan komposter :


1. sampah organik yang telah terpilah dipotong/dirajang kecil-kecil       (1-2 cm).

2. Siram/cipratkan larutan Sy-Dec mikroba pengurai pada bahan sampah organik sampai
membasahi semua bahan dan menjadi lembab.

3. Campur sampah organik dengan Organic Agent (bahan mineral organik serbuk gergaji,
dedak, abu dll)
4. Bahan sampah yang telah diproses 1 sd 3 dimasukkan ke dalam komposter
Proses komposting yang baik temperatur 40-50 derajat celcius dapat dicapai dalam 2-3
hari.
5. Proses pembusukan sampah organik dalam komposter berlangsung selama +/- 7 sampai
10 hari  (tergantung dari bahan baku sampah organik). Bolak-balik/tusuk-tusuk media
kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan dengan baik.
6. keluarkan sampah organik yang telah menjadi kompos melalui pintu yang ada dibagian
bawah komposter. Simpan ditempat teduh agar kena angin,  kompos akan menjadi kering
dan gembur
7. Kompos siap digunakan atau dikemas.

Spesifikasi Komposter

type S30 kapasitas 10 Kg


tinggi : 55cm, diameter : 27cm
Rp. 150.000,-

type S60 kapasitas 20 Kg


tinggi : 65cm, diameter : 35cm
Rp. 250.000,-

type S80 kapasitas 50 Kg


tinggi : 80cm, diameter : 40cm
Rp. 350.000,-

type S120 kapasitas 100 Kg


tinggi : 90cm, diameter : 55cm
Rp. 550.000,-

Beras Organik

Beras merah organik (organic red rice) adalah beras merah yang kaya serat dan minyak alami,
yang mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan dan dapat meningkatkan perkembangan
otak dan menurunkan kolesterol darah. Disamping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal
kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin
BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi,
membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi
kebutuhan tubuh. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Banyak pakar
mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit
degeneratif lain.

ASLI TANPA PENGAWET DAN ZAT BERWARNA

Dipupuk dengan kompos organik bermutu hasil olahan sendiri.

Beras merah organik ini selalu baru karena kami menyimpan dalam stok gabah sehingga  pembeli
selalu mendapatkan beras organik ini fresh.

SEDIA PULA BEKATUL DARI BERAS MERAH ORGANIK ASLI TANPA CAMPURAN.

Komposter adalah media penyimpan dan pengolah adonan berbagai bahan organik dalam
proses pembuatan kompos. Adonan itu sendiri berasal dari sampah organik - seperti material sisa
sayuran, makanan, daging dan ikan ( food waste) serta material lain dan berasal dari makhluk
hidup ( hewan, manusia dan tumbuhan) yang telah mendapat larutan bakteri dan penggembur
(bulking agent).

Fungsi utama komposter adalah memberikan dan mengelola kondisi bagi terjadinya dekomposisi
oleh jasad renik ( mikroba pengurai dari aktivator). Komposter menjaga suhu, kelembaban dan
kadar air, serta menjaga PH bagi berlangsungnya fermentasi oleh mikroba dalam kondisi optimal.
Dengan kondisi yang dibuat oleh alat mesin ini, fermentasi dalam pembuatan kompos menjadi
cepat, higienis, bersih, tidak mengganggu lingkungan dengan bau, kebutuhan lahan jadi sedikit
dibanding memakai bedeng ( open widrows) dan bisa ditampung pupuk organik cair- yang
harganya jauh lebih mahal dibanding kompos padat.

Kompos yang dihasilkan dari bahan sampah organik- yang diperoleh di sumber tempat sampah
belum tercemar dengan logam dan plastik sebagaimana sampah dapur kantin, restauran, sampah
pasar sayuran, sampah rumah dan berbagai sampah di sumber dimana dihasilkan - akan
mengandung nutrisi ( NPK, MgSCa dan Mikro Elemen) yang berguna bagi tanaman dan sedikit
sekali mengandung logam berat (Fe, Al, Cu). Mutu kompos yang dihasilkan di sumbernya akan
menjadi pupuk organik yang baik dan dapat dipasarkan bagi kepentingan pertanian dan
perkebunan.
Penggunaan type Rotary Kiln ( Rotary Klin RKE-1000L, RKE-2000 L, RKM-1000L, maupun
Hand Rotary ) telah menjadikan komposter sebagai alat produksi pengomposan bagi tujuan bisnis
komersial dalam mendapatkan keuntungan.

Pengguna paket teknologi Phoskko ( Rotary Kiln, bulking agent dan aktivator Green Phoskko)
berhak membeli kemasan kompos padat bermerk Green Phoskko dan kemasan organik cair
Gramafert- bagi pengemasan hasil pengolahan sampahnya. Kompos dan pupuk cair dalam
kemasan tersebut, bisa dipasarkan ke konsumen ( pehobbies tanaman, petani, proyek) atau
dipasarkan melalui PT. CVSK.

Cara Mudah Membuat Komposter

Membuat komposter sendiri di rumah dapat menggunakan


berbagai wadah yang terdapat di rumah kita seperti ember, gentong, tong plastik, drum
dan sebagainya. Cara membuatnya mudah. Kalau komposter dibuat sendiri, biayanya
menjadi lebih murah. Berikut ini akan disampaikan tata cara pembuatan salah satu bentuk
komposter yang sudah teruji aplikasinya. Bahannya terbuat dari tong plastik dari jenis
HDPE sehingga cukup kuat dan awet. Jenis komposter ini kalau dibeli harganya dapat
mencapai Rp. 150 ribu lebih. Hanya saja pembuatan komposter lebih cocok dilakukan
oleh bapak-bapak di rumah, bukan oleh ibu, karena membutuhkan keterampilan dan
‘kerja’ kaum lelaki. Komposter tersebut didisain untuk dapat digunakan secara mudah
bagi ibu-ibu rumah tangga oleh Pusat Teknologi Lingkungan (BPPT) dan telah diujicoba
oleh proyek JBIC (Japan Bank for International Cooperation) pada tahun 2007 dengan
hasil yang baik di wilayah RW 01 Kelurahan Cempaka Putih Timur (Jakarta Pusat). Pada
tahun 2008 masyarakat di wilayah tersebut bahkan telah mereplikasi sekitar 100
komposter dalam rangka untuk produksi kompos yang bersifat komersial untuk
meningkatkan penghasilan keluarga. Pada tahun 2009, komposter tersebut juga
diaplikasikan di RW 03 Kelurahan Rawajati dengan jumlah sekitar 110 komposter dalam
rangka produksi kompos untuk media tanam jahe merah. Bahan • Tong plastik dan
tutupnya • Styrofoam (gabus) bekas packaging • Net (jaring) • Karpet • Kompos
Peralatan • Bor listrik/solder/paku • Spidol • Gunting/Cutter

Cara Membuat Komposter Kunci utama proses


komposting adalah adanya aerasi yang baik. Oleh karena itu pada komposter
sebaiknya terdapat lubang-lubang ventilasi. Lubang ventilasi dapat dibuat dengan cara
mengebornya atau melubanginya dengan solder listrik atau paku yang dipanaskan.
Caranya adalah sebagai berikut: • Buatlah pola lubang dengan spidol di bagian dasar dan
dinding komposter. Pola lubang pada dasar komposter dibuat melingkar dengan jarak
antar lubang sekitar 4 cm. • Sedangkan pola lubang pada dinding komposter adalah
sebagai berikut: • Dengan solder atau bor (dengan mata bor berdiameter 0,5 – 1 cm),
lubangilah pola-pola tersebut secara hati-hati dan rapi. Cara Membuat Bantalan
Bantalan komposter dibuat dari bahan styrofoam bekas, dengan cara sebagai berikut: •
Potong-potonglah styrofoam bekas berukuran 2 cm secukupnya. • Potongan-potongan
styrofoam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam jaring agar tidak tercerai-berai.
Ukuran jaring berisi potongan styrofoam disesuaikan dengan diameter komposter. •
Bantalan yang sudah jadi tersebut kemudian diletakkan di dasar komposter. Catatan : •
Kalau tidak ada jaring, dapat pula digunakan karung bawang putih atau shading net
(jaring peneduh). • Untuk bahan bantalannya, kalau tidak ada styrofoam, dapat pula
digunakan ijuk, sabut kelapa, atau kulit padi. Gunakan material yang mudah di dapat di
sekitar rumah. Cara Membuat Pelapis Bantalan dan Selimut Atas • Buatlah pola
melingkar pada lembaran karpet dengan bantuan tutup tong plastik dan spidol. •
Guntinglah karpet menurut polanya. • Buatlah dua buah. • Salah satunya dilubangi secara
merata sebagai pelapis di atas bantalan. Yang satunya tidak perlu dilubangi, digunakan
sebagai selimut penutup sampah yang sedang dikomposkan. Penyusunan Bagian-
bagian Komposter • Bantalan styrofoam diletakan di bagian dasar • Di atasnya ditaruh
karpet pembatas yang berlubang-lubang • Di atas karpet, ditaruh kompos • Karpet selimut
ditaruh paling atas (diatas sampah yang sedang dikomposkan). Peralatan Pendukung
Peralatan komposting sampah rumah tangga, selain komposter, adalah : • Gunting atau
golok (digunakan untuk mencacah sampah). • Cetok (digunakan untuk membolik-balik
kompos. • Tatakan (untuk wadah sampah yang sudah tercacah sebelum dimasukkan ke
komposter). 

Membuat kompos dari limbah rumah tangga


Membuat kompos dari limbah rumah tangga
Apakah Kompos itu?
Kompos adalah pupuk organik yang merupakan hasil pembusukan atau dekomposisi dari bahan-
bahan organik seperti tanaman, hewan atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan
sebagai pupuk disebut pula pupuk organik karena berasal dari bahan-bahan organik.

Sampah apa saja yang bisa dibuat kompos?


Sampah organic atau sampah rumah tangga yang dapat dibuat kompos adalah sampah basah yang
berasal dari hewan atau tumbuhan seperti sampah dapur, sisa sayuran, sisa buah, sisa makanan,
tulang ikan, tulang ayam, dan sampah kebun yang masih segar.

Apakah Komposter skala rumah tangga itu?


Komposter adalah alat berupa tong plastik yang digunakan untuk memproses sampah basah
menjadi kompos di rumah.

1. BAU
Penyebab : tumpukan sampah terlalu padat dan basah sehingga tidak cukup oksigen dalam
tumpukan
Pemecahan: aduk tumpukan sehingga dapat teraliri udara & tambahkan bahan-bahan kering yang
kasar seperti jerami dan daun untuk menyerap kelembaban yang berlebihan.

2. LALAT, LARVA LALAT (BELATUNG), KECOA, & TIKUS


Penyebab : bahan-bahan yang tidak tepat seperti daging & minyak masuk ke dalam komposter,
kurangnya sumber karbon dan tutup komposter yang tidak rapat .
Pemecahan : kubur sisa makanan ditengah tumpukan, tutup dengan sumber karbon yang cukup
dan membuang sampah ke dalam komposter pada pagi jam 05.00-05.30 WIB & sore diatas jam
17.00 WIB, menanam tanaman yang berdaun keras & berduri di sekitar komposter, menutup
rapat komposter dan menambal lubang komposter yang bocor dengan lem pipa atau lem
aquarium.
3. LINDI ATAU AIR SAMPAH
Penyebab : pembusukan dari sisa makan basah, sayur yang tidak ditiriskan
Pemecahan : tempatkan komposter pada daerah yang tidak tergenang air dan tiriskan sisa
makanan/sayur yang berkuah.

• Sampah dipilah di dapur dan di taman

Sisa buah-buahan, sisa sayuran dan sampah Taman: Dipotong, ukuran


2 – 5cm.
“semakin kecil potongan, semakin cepat proses pembusukan”

Sisa makanan : Tiriskan / saring sisa makanan yang berkuah
• Sampah di masukkan kedalam komposter rumah tangga.
• Bila perlu, masukkan sumber karbon untuk menutupi bagian atas sampah
• Sumber karbon dapat mengurangi munculnya larva lalat dan mempercepat proses pembusukan.
Sumber karbon antara lain : dedak, sekam, serbuk gergaji, pupuk kandang, kompos.
• Sebaiknya jangan terlalu banyak memasukkan sampah taman ke dalam komposter, karena
sampah taman lebih lama membusuk dibandingkan sampah basah lainnya
• Jika Komposter sudah penuh, sampah dibagian bawah yang sudah berubah menjadi kompos
dapat dipanen atau didiamkan
selama 30 hari menunggu hingga semua sampah dibagian atas berubah menjadi kompos.

komposter adalah alat mesin dalam pembuatan kompos berasal


dari sampah organik. Berbagai ukuran dan kemampuan alat ini
menjadikan komposter dibagi kedalam beberapa type yaitu:
Komposter Skala Rumah Tangga

Pengertian komposter skala rumah tangga karena digunakan cocok bagi pengelolaan
sampah yang dihasilkan dalam jumlah kecil yakni rumah satu keluarga. Alat dengan
dimensi Tinggi: 90 cm, Diameter: 55 cm ini terbuat dari bahan drum-plastik HDE. jenis
bahan plastik yang kuat hingga alat ini dapat bertahan sekitar 10 tahun. Komposter type
ini digunakan dalam penanganan sampah organik yakni material sisa-sisa pemakaian
rumah tangga seperti : makanan, kertas, ikan, buah-buahan, sayuran, dll. Katagori
sampah organik adalah segala hal yang dihasilkan berasal dari makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, manusia). komposter dengan aktivator kompos seperti halnya : organic
decomposer, EM, Green Phoskko, dan sejenisnya serta ditambahah penggembur (bulking
agent) akan berkemampuan merubah sampah sisa rumah tangga menjadi kompos hanya
dalam 10 hingga 12 hari saja. Kompos akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah
dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman anda atau dikomersialkan guna dijual kepada
petani, pemilik taman, kalangan hobies tanaman dan bunga. komposter berfungsi dalam
mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembaban dan temperatur sehingga bakteri dan
jasad renik bekerja mengurai bahan organik secara optimal. Di samping fungsi tersebut,
dengan komposter memungkinkan aliran lindi terpisah dari material padat dan akan
menguntungkan bagi pembuatan pupuk cair.

Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Kapasitas suatu komposter Type L pada
0,12 m3 (120 liter) sampah atau setara 30 kg, akan mampu mengolah sampah dari kurang
lebih 10 rumah tangga selama 12 hari proses dekomposisi. Bagi rumah tangga Indonesia
diketahui, setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2,6 liter per hari atau 15 liter per
keluarga rumah Indonesia dengan 5 jiwa/keluarga. Dalam melaksanakan pengolahan
sampah organik dapat diikuti tatacara berikut:

Pertama, siapkan sampah organik rumah tangga (sisa makanan, potongan sayuran, kulit
buah, sisa ikan dan daging) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil
(10–50 mm/ 5 cm). Kapasitas komposter (Type L) dengan dimensi tinggi dengan
diameter (90 cm dan 55 cm) ini berkapasitas +/- 0,12 m3 (kubik) atau setara dengan
30 kg sampah organik. Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah
makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah
tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena
berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur
atau alat perajang lainnya. Dalam pemanfaatan tingkat komersial, pencacah dapat
menggunakan chopper kapasitas 100–200 kg/jam.

Kedua, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam wadah pencampuran seperti
container plastik atau “jolang” atau ember. Kemudian campurkan penggembur (bulking
agent) semisal dedak halus, abu serta serbuk gergaji maupun sediaan penggembur yang
tersedia di toko semisal Green Phoskko® sebanyak 3 % bahan organik atau setara dengan
0,9 kg untuk setiap 30 kg sampah organik dan aduk hingga merata.

Ketiga, saat terjadinya proses penyerapan penggembur (balking agent) kedalam bahan
sampah, dilain tempat (baskom atau ember ke2) disiapkan larutan mikroba, aktivator
kompos dan dekomposer seperti orgadec, Green Phoskko® Compost -Activator.
Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba aktivator kompos - kalau ada tambah gula pasir
1 sendok makan atau molases 1 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15
liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa
langsung disiramkan kepada tumpukan bahan atau sampah tadi yang telah diaduk dengan
penggembur (langkah 2 di atas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau terlebih
dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi.

Keempat, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air (kalau tumpukan
sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun jika diperas masih
ada airnya), masukan bahan kompos tadi kedalam komposter. Beberapa hari kemudian
akan terjadi reaksi panas sampai 70 derajat Celsius, jika ada bisa diukur dengan
menggunakan thermometer. Pada saat terjadinya reaksi panas usahakan membuka
komposter agar terjadi dekomposisi sempurna.

Kelima, pada hari ke 5-6, reaksi dekomposisi dalam komposter akan selesai dan saat
tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan
sebagaimana langkah 1 sampai 3 di atas. Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke-7-9, jika
diukur suhunya sudah di bawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat
dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari dalam komposter bagian bawah (yang
terlebih dahulu matang) melalui pintu bagian bawah yang tersedia. Bahan kompos
tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar
kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam
beberapa hari kemudian (umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan
menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir
kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa
ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan.

komposter Rotary Klin - Tipe Rotary Klin)ini berdimensi: Tinggi: 190 cm, Diameter:
155 cm dan Panjang: 200 cm. Terbuat dari bahan fiber resin dan peralatan aerasi lainnya.
Alat Mesin Rotary Klin komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat dslsm
penanganan sampah suatu komunal atau wilayah -yang sebagian besar berupa sampah
organik seperti sampah rumah tangga, restoran, hotel, serta sampah domestik dari
lingkungan rumah tangga satu keluarga besar atau suatu komplek perumahan/estate.
Kategori sampah organik atau yang bisa terdegradasi (degradable) meliputi: sisa
makanan, kertas, sisa ikan dan duri ikan, kulit buah-buahan, potongan sayuran, dll yang
pada pokoknya segala material yang dihasilkan makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
manusia. Merubah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos,
akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi
tanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, hotel, restoran, dan
lingkungan RW. Kompos dapat juga dijual ke petani, atau konsinyasi ke pedagang
tanaman hias sepanjang jalan di perkotaan, pemilik taman, kalangan hobies tanaman dan
bunga serta pengusaha perkebunan.

Sederhana dan mudah dalam pengaplikasian komposter Rotary Klin ini. Siapkan sampah
organik sebanyak 2–3 m³ atau setara dengan berat 1 ton. Sampah harus dibuat ukuran
kecil-kecil (sekitar 10–15 mm) dengan cara dirajang atau di choper. Kemudian masukan
ke dalam wadah pencampuran seperti container atau bak tembok persegi empat atau
langsung kedalam komposter (Rotary Klin). Di tempat lain, siapkan larutan mikroba
sebagaimana pada komposter rumah tangga, misalnya Green Phoskko® sebanyak 1 kg (1
permil dari bahan sampah 1 ton), Molases (tetes tebu) atau gula pasir sekitar 9 sendok
makan dan larutkan dalam air sebanyak 50-100 liter. Aduk hingga merata dan simpan 2-4
jam agar organic decomposer green phoskko ini terlarut secara merata. Setelah
diperkirakan terlarut, siramkan larutan Activator Kompos keatas tumpukan sampah
organik dalam komposter. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) Green
Phoskko® sebanyak 30 kg (3 persen % dari bahan sampah) dan aduk hingga merata
dengan cara mengayuh rotary yang tersedia seperti mengayuh sepeda selama 15
menit/sekali sebanyak 4 kali per hari. Fungsi pembalikan agar terjadi pencampuran secara
merata dan homogen serta meningkatnya aerasi yakni bertambahnya oksigen kedalam
rongga bahan kompos.

Setelah 1 - 2 hari kemudian akan terjadi reaksi panas, ukur dengan menggunakan
thermometer. Jika suhu di atas 55 derajat Celsius, lakukan penggembosan udara
(oksigen) dengan cara mengayuh rotary yang ada di sisi alat mesin ini agar sushu terjaga
pada temperatur 30 sampai maksimal 50 derajat celsius suatu kondisi suhu yang baik bagi
bekerjanya mikroba. Hingga hari ke 3 sampai ke 5, reaksi dekomposisi tersebut
umumnya akan terjadi kenaikan suhu dengan tanda-tanda Bio komposter panas (hingga
70 derajat Celsius) serta keluarnya sedikit uap, dan lakukan lagi penggembosan udara
dengan cara memutar aerator (exhaust fan) setiap kali sebelum suhu udara melewati 55
derajat celsius. Pada hari ke 5 sampai ke 7 jika diukur suhunya sudah di bawah 30 derajat
C atau dianggap sudah dingin dan suhu normal, keluarkan bahan kompos dari dalam
komposter dan simpan di tempat teduh serta tutup dengan karung kemasan (PE) hitam
untuk diangin-anginkan, dapat juga dimasukan dalam karung PE atau Goni dan ditumpuk
di tempat yang teduh. Sekitar 7 hari kemudian, bahan kompos akan kering dan gembur.
Ayak hingga terpisahkan antara butir lolos mess 100 dengan bahan ukuran besar.
Gundukan butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Kini anda
memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi
tanaman pekarangan.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Komposter"

Anda mungkin juga menyukai