Abstrak
Penelitian ini dilakukan karena masih minimnya kemampuan soft skills dan hard
skills mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan soft skills dan hard
skills mahasiswa melalui penerapan Project Based Learning pada mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Geografi serta untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
terhadap penerapan Project Based Learning. Penelitian ini tergolong penelitian PTK
dengan pengamatan selama 2 siklus. Indikator soft skills yang diamati adalah
komunikasi lisan, kejujuran, partisipasi dan kreativitas. Sedangkan ind ikator hard
skills yang digunakan adalah nilai mahasiswa, kemampuan merancang perangkat
pembelajaran dan media. Data diperoleh melalui lembar observasi, kuesioner,
penilaian product dan hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan indikator soft skill yaitu komunikasi lisan (0,54), partisipasi (0,92),
kejujuran (0,42) dan kreativitas (1,4) Peningkatan jumlah mahasiswa yang
mendapat nilai A pada Siklus II yaitu 8 orang (naik 25 % dari total mahasiswa),
nilai B meningkat menjadi 2 orang (naik 6 % dari total mahasiswa). Indikator hard
skills berupa kemampuan merancang perangkat pembelajaran dan media juga
mengalami kenaikan pada Siklus II yaitu 21 orang (68 %) kategori sangat baik dan
10 orang (32 %) kategori baik. Mahasiswa memberi tanggap an positif terhadap
penerapan Project Based Learning pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Geografi.
stakeholder, dan pengabdian kepada pendidikan kita saat ini soft skills hanya
masyarakat berbasis penelitian dan diberikan rata-rata 10% dalam
berorientasi income generate. Sebagai LPTK, kurikulumnya (Sailah, 2007).
Unimed memiliki tanggung jawab untuk Jurusan Pendidikan Geografi sebagai
menghasilkan tenaga guru yang salah satu jurusan yang ada dibawah
berkualitas. Mahasiswa Unimed sebagai naungan Fakultas Ilmu Sosial Unimed juga
calon guru yang berkualitas dapat memiliki peran strategis dalam
dihasilkan dari manajemen kurikulum menghasilkan calon guru geografi/ IPS
yang dituangkan dalam berbagai mata yang mampu bersaing di dunia kerja. Hal
kuliah dan proses pembelajaran melalui ini tertuang dalam visi Jurusan Pendidikan
berbagai rancangan, pendekatan, model Geografi yaitu mewujudkan program studi
serta metode yang digunakan dosen. yang unggul dalam bidang pengembangan
Dalam proses perkuliahan pendidikan geografi, ilmu sosial pada
mahasiswa tidak hanya mendapatkan umumnya, dan kewirausahaan sehingga
pengalaman belajar yang dapat menghasilkan tenaga akademik yang
meningkatkan hard skills akan tetapi juga memiliki wawasan dan keahlian di bidang
kemampuannya yang bersifat soft skills. tersebut. Khusus untuk menghasilkan
Hard skills dan soft skills sangat dibutuhkan calon guru, Jurusan Pendidikan Geografi
terutama dalam memasuki dunia kerja. telah merancang berbagai mata kuliah
Goleman dalam Forum Mangunwijaya VII terutama mata kuliah yang berkaitan
(2013) menyatakan keberhasilan seseorang dengan bidang kependidikan seperti
80 % ditentukan oleh kecerdasan Perencanaan Pembelajaran Geografi,
emosional (EI) dalam wujud soft skills Evaluasi Belajar Geografi, Strategi Belajar
berupa sikap/karakter dan 20 % Mengajar Geografi, PTK, Micro Teaching
ditentukan oleh kecerdasan intelektual serta Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar
(IQ) yang merupakan bagian dari hard Geografi. Selain itu, untuk pendalaman
skills. Untuk itu, setiap proses materi geografi juga memberikan berbagai
pembelajaran harus dirancang dan mata kuliah yang terkait geografi fisik,
dilaksanakan dalam rangka pencapaian sosial dan terapan/teknik.
keseimbangan antara hard skills dan soft Dalam setiap mata kuliah
skills. diintegrasikan berbagai pendekatan,
Namun kenyataannya masih terjadi model dan metode pembelajaran yang
kesenjangan persepsi antara dunia berpusat pada mahasiswa sehingga dapat
pendidikan tinggi dengan dunia kerja. meningkatkan hard skills dan soft skills
Perguruan tinggi memandang bahwa mahasiswa sebagai satu kesatuan yang
lulusan yang high competence adalah utuh. Masih adanya keluhan dari guru
lulusan dengan IPK tinggi dan lulus dalam pamong tentang kompetensi yang dimiliki
waktu cepat (< 4 tahun). Sedangkan, oleh calon guru PPL mengisyaratkan
yang dimaksud dengan lulusan yang bahwa perlu pembinaan lebih lanjut bagi
high competence dalam dunia kerja adalah mahasiswa yang akan melaksanakan PPL.
mereka yang memiliki kemampuan Pembinaan ini tak hanya pada penguasaan
dalam aspek teknis dan perilaku yang materi, bahan ajar serta kemampuan teknis
baik ( Sudiana, 2010). Rasio kebutuhan soft lainnya yang mendukung proses
skills dan hard skills di dunia kerja pembelajaran (hard skills) tapi juga
berbanding terbalik dengan termasuk keterampilan intrapersonal
pengembangan soft skills di perguruan (manajemen diri) dan interpersonal yang
tinggi, yang membawa dan memperta- berkaitan dengan soft skills. Karena
hankan orang di dalam sebuah kesuksesan faktanya dilapangan, mahasiswa PPL
80% soft skills dan 20% hard skills namun masih belum mempunyai hard skills dan
di perguruan tinggi atau sistem soft skills yang memadai.
Berbagai model pembelajaran dapat semester VII, maka perlu dilakukan kajian
diterapkan untuk melatih mahasiswa penerapan model pembelajaran berbasis
sehingga menjadi pribadi yang utuh proyek pada mata kuliah Perencanaan
dengan hard skills dan soft skills yang Pembelajaran Geografi. Untuk itu
balance. Salah satu model pembelajaran penelitian ini akan difokuskan pada
yang dapat digunakan adalah model permasalahan : (1) Seberapa besar
pembelajaran berbasis proyek (project based penerapan model pembelajaran berbasis
learning). Project-based learning merupakan proyek dapat meningkatkan hard skills
model pembelajaran yang sudah banyak dan Soft Skills mahasiswa pada mata kuliah
dikembangkan di negara-negara maju Perencanaan Pembelajaran Geografi? ; (2)
seperti Amerika Serikat. Project-based Bagaimanakah tanggapan mahasiswa
learning berfokus pada konsep-konsep dan terhadap penerapan model pembelajaran
prinsip-prinsip utama (central) dari suatu berbasis proyek untuk meningkatkan hard
disiplin, melibatkan mahasiswa dalam skills dan soft skills pada mata kuliah
kegiatan pemecahan masalah dan tugas- Perencanaan Pembelajaran Geografi?
tugas bermakna lainya, memberi Departemen Pendidikan Nasional
peluang mahasiswa bekerja secara (2008) menyatakan hard skill, yaitu
otonom mengkonstruk belajar mereka penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi
sendiri, dan puncaknya menghasilkan dan keterampilan teknis yang
produk karya mahasiswa bernilai, dan berhubungan dengan bidang ilmunya
realistik (Oku ; Gul E. dan Rzasa, 2004). (insinyur mesin tentunya harus kompeten
Dalam mata kuliah bidang kependidikan dalam pengetahuan permesinan, dokter
diharapkan mahasiswa mampu merancang harus mumpuni dalam ilmu kedokteran,
dan menghasilkan produk berupa demikian pula profesi yang lainnya).
perangkat pembelajaran seperti silabus, Setiap profesi dituntut mempunyai hard
RPP, LKS, lembar penilaian, media dan skill yang berbeda-beda sesuai dengan
lain sebagainya. Selain itu, mahasiswa juga bidang yang ditekuni. Pada perguruan
diharapkan memiliki 4 kompetensi guru tinggi, hard skills ditandai dengan lulusan
dan menguasai 8 keterampilan dasar yang mempunyai kompetensi dalam
mengajar di dalam kelas. penguasaan serta penggunaan ilmu
Mata kuliah Perencanaan pengetahuan dan teknologi. Hard skills
Pembelajaran Geografi merupakan salah adalah keterampilan yang dapat langsung
satu dari mata kuliah bidang kependidikan dilihat hasilnya dalam proses
yang wajib bagi mahasiswa semester V. pembelajaran, segera setelah selesai proses
Mata kuliah ini bertujuan untuk tersebut selesai.
membekali mahasiswa yang nantinya akan Istilah hard skills merujuk kepada
melaksanakan Program Pengalaman pengetahuan dan ketrampilan teknis
Lapangan (PPL) di sekolah agar mampu dalam bidang tertentu yang berhubungan
memahami, merancang dan melaksanakan dengan suatu proses, alat, atau teknik.
proses pembelajaran di kelas sesuai Kemampuan tersebut biasanya di peroleh
dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu melalui perkuliahan formal atau dari buku
mata kuliah ini juga mengemban tugas (Sukhoo, 2005). Ketrampilan yang
membina mahasiswa agar memiliki termasuk dalam hard skills, misalnya
keterampilan intrapersonal dan ketrampilan mengoperasikan komputer,
interpersonal. Mengingat urgent atau pengetahuan dan ketrampilan finansial,
pentingya keseimbangan antara hard skills ketrampilan berbahasa asing, dan
dan soft skills mahasiswa sebagai calon ketrampilan perakitan produk. Dalam
guru berkualitas untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran hard skills
diri dalam persaingan dunia kerja ataupun merupakan hasil belajar yang tergolong
dalam rangka pelaksanaan PPL di pada ranah kognitif dan psikomotorik
Indikator soft skills yang meliputi siklus I dari 31 (tiga puluh satu)
kemampuan komunikasi lisan mahasiswa mahasiswa yang diamati komposisi nilai
dengan rerata 3,62 termasuk dalam perencanaan pembelajaran mahasiswa
kategori baik karena berada dalam rentang adalah sebagai berikut: 5 orang (16%)
Mi + 0,5 SDi < X < Mi + 1,5 SDi berada dalam kategori A, 16 orang (52
(3,34<3,62<4,01). Indikator soft skills %) berada dalam kategori B dan 10 orang
kejujuran termasuk kategori cukup dalam (32%) berada dalam kategori C. Skor hard
rentang Mi - 0,5 SDi < X < Mi + 0,5 SDi skills dengan indikator merancang
(2,66<3,09<3,34). Selanjutnya Indikator soft perangkat pembelajaran di siklus I
skills kreativitas termasuk kategori cukup adalah dari 31 orang mahasiswa yang
dalam rentang Mi - 0,5 SDi < X < Mi + 0,5 diamati terdapat 11 orang mahasiswa
SDi (2,66<2,75<3,34). Kemudian partisipasi (35,48%) yang mampu merancang
termasuk kategori kurang yaitu dalam perangkat dan media dengan baik.
rentang Mi - 1,5 SDi < X < Mi – 0,5 SDi Sementara itu 20 orang mahasiswa (64,52
(1,99<2,56<2,66). %) belum mampu merancang perangkat
Aspek hard skills yang diamati pembelajaran beserta medianya dengan
dalam penelitian ini adalah penguasaan baik. Kemudian dilakukan refleksi
konsep RPP Kurikulm 2013 dengan terhadap kendala yang dihadapi
indikator peningkatan persentase jumlah mahasiswa dan mendiskusikan solusi dari
mahasiswa yang memperoleh nilai A (90- permasalahan tersebut.
100) dan mampu merancang perangkat Pada siklus II dengan materi yang
pembelajaran dan media yang dijadikan sama RPP Kurikulum 2013, diperoleh data
sebagai proyek dalam perkuliahan. Pada sebgai berikut :
Setelah diketahui nilai rerata (X), Kurang atau Sangat Kurang dilakukan
Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi perhitungan untuk mencari nilai Mi + SDi ;
ideal (SDi), maka untuk mencari kategori Mi + 0,5 SDi; Mi + 1,5 SDi; Mi – 0,5
masing-masing aspek soft skills apakah SDi ; Mi – 1,5 SD seperti yang
dalam kategori Sangat Baik, Baik, Cukup, disajikan di tabel 3.
Tabel 5. Nilai Indikator Soft Skills
Rumus Nilai indikator soft skills
KM KJ PS KR
Mi + SDi 3,67 3,67 3,67 3,67
Mi + 0,5 SDi 3,34 3,34 3,34 3,34
Mi + 1,5 SDi 4,01 4,01 4,01 4,01
Mi – 0,5 SDi 2,66 2,66 2,66 2,66
Mi – 1,5 SDi 1,99 1,99 1,99 1,99
Sumber: Hasil Penelitian, 2016
Indikator soft skills yang meliputi 100) dan mampu merancang perangkat
kemampuan komunikasi lisan mahasiswa pembelajaran dan media yang dijadikan
dengan rerata 4,16 termasuk dalam sebagai proyek dalam perkuliahan. Pada
kategori sangat baik karena berada dalam siklus II dari 31 (tiga puluh satu)
rentang X > Mi + 1,5 SDi (4,16 >4,01). mahasiswa yang diamati komposisi nilai
Indikator soft skills kejujuran termasuk perencanaan pembelajaran mahasiswa
kategori baik dalam rentang Mi + 0,5 SDi < adalah sebagai berikut: 13 orang (42%)
X < Mi + 1,5 SDi (3,34<3,51<4,01). berada dalam kategori A, 18 orang (58
Selanjutnya Indikator soft skills kreativitas %) berada dalam kategori B. Skor hard
termasuk kategori baik dalam rentang Mi skills dengan indikator merancang
+ 0,5 SDi < X < Mi + 1,5 Sdi perangkat pembelajaran dan media di
(3,34<3,96<4,01). Kemudian partisipasi siklus II adalah 31 orang mahasiswa yang
termasuk kategori baik yaitu dalam diamati terdapat 21 (68%) mahasiswa
rentang Mi + 0,5 SDi < X < Mi + 1,5 SDi mampu merancang perangkat dan media
(3,34<3,67<4,01). dengan sangat baik serta 10 orang dalam
Aspek hard skills yang diamati kategori baik (32%).
dalam penelitian ini adalah penguasaan Dari rerata soft skills pada siklus I dan
konsep RPP Kurikulum 2013 dengan Siklus II dapat terlihat peningkatan pada
indikator peningkatan persentase jumlah setiap indikator seperti terlihat pada tabel
mahasiswa yang memperoleh nilai A (90- berikut ini :
Tabel 6. Perbadingan skor indikator soft skills pada Siklus I dan Siklus II
Indikator Rerata siklus I Rerata Siklus II Peningkatan
Komunikasi Lisan 3, 62 4,16 0,54
Kejujuran 3,09 3,51 0,42
Partisipasi 2,75 3,67 0,92
Kreativitas 2,56 3,96 1,4
Sumber: Hasil Penelitian, 2016
Peningkatan indikator soft skill yang mendapat nilai A pada Siklus II yaitu
yaitu komunikasi lisan, partisipasi, 8 orang (naik 25 % dari total mahasiswa),
kejujuran dan kreativitas diperoleh dengan nilai B 2 orang (naik 6 % dari total
memberi stimulus kepada mahasiswa mahasiswa).
diantaranya dengan menjadikan setiap Indikator hard skills berupa
indikator soft skill sebagai bagian dari kemampuan merancang perangkat
penilaian dalam mata kuliah serta pembelajaran dan media juga mengalami
memberikan motivasi kepada mahasiswa kenaikan pada Siklus II yaitu 21 orang (68
setiap kali pertemuan. Selanjutnya %) kategori sangat baik dan 10 orang (32
peningkatan atribut hard skills pada Siklus %) kategori baik. Berdasarkan data
II yaitu meningkatnya jumlah mahasiswa kuesioner, Mahasiswa memberi tanggapan
yang mendapat nilai A dan B serta positif terhadap penerapan Project Based
meningkatnya kemampuan mahasiswa Learning pada mata kuliah Perencanaan
dalam merancang perangkat dan media Pembelajaran Geografi
pembelajaran diperoleh dengan cara
memberikan bimbingan kepada KESIMPULAN
mahasiswa terhadap setiap kegiatan yang Berdasarkan hasil penelitian maka
dilakukan. Peningkatan jumlah mahasiswa dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan skor nilai indikator soft skills Development. Volume II. Page 460-
berupa komunikasi lisan partisipasi, 480.
kejujuran dan kreativitas dari 2 siklus
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan. Sailah. 2007. Pengembangan Soft skills
Indikator hard skills berupa jumlah di Perguruan Tinggi. Makalah di
mahasiswa yang mendapat nilai A dan B, sampaikan dalam rangka Sosialisasi
serta indikator kemampuan merancang Soft Skills di Undiksha. Singaraja,
perangkat pembelajaran berupa RPP 20 Oktober.
Kurikulum 2013 dan media juga
mengalami peningkatan yang signifikan. Sharma, A. 2009. Professional
Mahasiswa pun memberi tanggapan Development for Teachers. Diakses
positif terhadap penerapan Project Based tanggal 10 April 2016
Learning pada mata kuliah Perencanaan http://schoolofeducators.com/200
Pembelajaran Geografi. 9/02/importance-of-softskills-
Dengan hasil penelitian tersebut developmentin-education.
maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan project based learning dapat Sudiana. 2010. Peningkatan Kualitas
meningkatkan soft skills dan hard skills Lulusan Melalui Pengembangan
mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Soft Skills di Perguruan Tinggi.
Pembelajaran Geografi pada tahun ajaran Makalah disajikan dalam Loka
2016/2017. Karya Soft Skills Impementasi
PHK-I STIE Triatma Mulya Dalung
DAFTAR RUJUKAN Badung, 29 Januari.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Pengembangan Soft Skill dalam Sugiarta, I Made. 2009. Pengembangan
Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Model Pembelajaran Matematika
Jakarta. Berdasarkan Kearifan Lokal
Masyarakat Bali ”Tri Kaya
Forum Mangunwijaya VII. 2013. Parisudha” Berbantuan Modul
Menyambut Kurikulum 2013. Untuk Meningkatkan Kualitas
Jakarta : Penerbit Buku Kompas. Perkuliahan Analisis Real 2.
Gabriella Bodnar dan Judit Hazy. 2000. Laporan Penelitian Lanjut.
Experiences of Project-Based Universitas Pendidikan Ganesha.
Teaching Applied In The Field of Singaraja
Psychology. Journal Social Sukhoo, Aneerav, et. al. 2005.
Management Science. 2000. Volume Accomodating Soft skills in
VII. Page 173-190 Software Project Management.
Working Paper in Issues Informing
Oku ; Gul E. dan Rzasa. 2004. A Science and Information
Project-Based Approach to Technology. available at
Entreprenurial Leadership http://informingscience.org/proce
Education. Journal Technovation. edings/InSITE2005/I55f42Sukh.pdf
Desember. Volume XX. Page 1-16.
Thomas, J.W., Margendoller, J.R., &
Rosenfeld, Sherman; Benhur, Yehuda. Michaelson, A. 1999. Project-
2001. Project-Based Learning Based Learning: A. Handbook for
(PBL) In Science and Technology: Middle and High School
A Case Study of Professional Teachers.
Development. Journal of Action http://www.bgsu.edu/organizatio
Research and Professional ns/ctl/proj.html.